You are on page 1of 6

c 

Oleh: Umar faruk

Dosen pembimbing: Mutamakkin, S.Fil.,MA.

| Pendahuluan
Dalam kehidupan manusia pasti membutuhkan yang namanya sebuah
teori. Meskipun secara tidak sadar mereka telah mempraktekkannya. Karena
sebuah teori lahir dari sebuah konsep pemikiran yang terkadang tidak terkemas
dengan baik. Sehingga kebanyakan dari manusia di dunia ini melakukan sebuah
teori dengan tanpa sadar.
Belajar, merupakan suatu pengalaman hidup yang secara sadar dilakukan
atau tidak. Sebelum ditemukan teori belajar, manusia secara tidak sadar telah
melakukannya. Disinilah peran penting sebuah teori. Karena sebuah teori
manusia bisa melakukannya dengan sistematis dan mudah untuk dikerjakannya.
Berawal dari sebuah teorilah manusia bisa mengerjakan sesuatu.
Kendatipun teori tersebut tidak ada identisasnya.

| Pembahasan
Ô.| Definisi Teori
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan
yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara
umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan
fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan
teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara "sementara" dan
bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan
bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi
kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian
matematika. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwasanya teori ada
beberapa definisi antarnya adalah:
a.| Pendapat yang didasarkan pada penelitain dan penemuan, didukung oleh
data dan argumentasi.
b. | Penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan
ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi.
c. | Asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu
pengetahuan.
d.| Pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu. 1
e.| Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud
menjelaskan fenomena alamiah.2

u|  
 ceo 

Di dalam sebuah teori terdapat beberapa elemen yang mengikutinya. Elemen


ini berfungsi untuk mempersatukan variabel-variabel yang terdapat di dalam
teori tersebut. Elemen pertama yaitu konsep. Konsep adalah sebuah ide yang
diekspresikan dengan symbol atau kata. Konsep dibagi dua yaitu, simbol dan
definisi.Elemen kedua yaitu Scope. Dalam teori seperti yang dijelaskan di atas
memiliki konsep. Konsep ini ada yang bersifat abstrak dan ada juga yang bersifat
kongkret. Teori dengan konsep-konsep yang abstrak dapat diaplikasikan
terhadap fenomena sosial yang lebih luas, dibanding dengan teori yang memiliki
konsep-konsep yang kongkret. Elemen ketiga adalah relationship. Teori
merupakan sebuah relasi dari konsep-konsep atau secara lebih jelasnya teori
merupakan bagaimana konsep-konsep berhubungan. Hubungan ini seperti
pernyataan sebab-akibat (causal statement) atau proposisi. Proposisi adalah
sebuah pernyataan teoritis yang memperincikan hubungan antara dua atau lebih
variable, memberitahu kita bagaimana variasi dalam satu konsep
dipertangggung jawabkan oleh variasi dalam konsep yang lain. Ketika seorang
peneliti melakukan tes empiris atau mengevaluasi sebuah hubungan itu, maka
hal ini disebut sebuah hipotesa. Sebuah teori sosial juga terdiri dari sebuah

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| ||||||||||||||||
||| |
  |  || || |

|          ||
mekanisme sebab akibat, atau alasan dari sebuah hubungan, sedangkan
mekanisme sebab akibat adalah sebuah pernyataan bagaimana sesuatu bekerja.3

Teori ada dua macam, pertama teori umum dan yang kedua teori khusus.
Teori umum adalah suatu pernyataan apabila ia benar maka ia benar secara
universal. Sedangkan teori khusus adalah teori yang berkaitan dengan
sejumlah fakta-fakta partikular tertentu.4
Ciri-ciri teori ialah:
a.| sistem teori harus memungkinkan deduksi (pengambilan) yang
dirasakan secara empiris.
b. | teori harus kompatibel baik dengan observasi dan dengan teori-teori
sebelumnya divalidasi (dibenarkan).
c. | teori harus dinyatakan dalam istilah yang sederhana, teori yang paling
baik yang menjelaskan paling dalam bentuk yang paling sederhana.
d.| teori-teori ilmiah harus didasarkan pada fakta empiris dan hubungan. 5

| ontohceo 
Pada pembahasan ini, penulis akan mengetegahkan tentang sebuah teori
kepribadian behaviorisme. Teori belajar behavioristik adalah teori belajar
yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi
antara stimulus dan respon. Behavioristik menekankan pada keterampilan
atau tingkah laku sebagai tujuan pendidikan. 6 Menurut teori behavioristik
belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Gage,
Berliner, 1984) Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus
dan respon (Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia
dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar
yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa
respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa,
sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus
yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| ||||||||||||||||

|Ibid.||

|   | !|Logika. "|#$|%&  |'| | !(|||
)
|*+  |* | )|Pengembangan Kurikulum. ,  |'|#$|# +| | |||
-
|  ./!-||
respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan
tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh
karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima
oleh siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan
pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat
terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. 7
Menurut Skinner, penyelidikan mengenai kepribadian hanya sah jika
memenuhi berbagai kriteria ilmiah. Umpamanya, ia akan tidak menerima
gagasan bahwa kepribadian (personality) atau diri (self) yang membimbing
atau mengarahkan perilaku. Baginya, pendekatan seperti ini adalah sisa
Animisme, suatu ajaran yang mengandaikan keberadaan jiwa dalam tubuh
yang menggerakkan tubuh itu.
Dalam pengamatannya, penyelidikan tentang kepribadian melibatkan
pengamatan yang sistematis dan sejarah belajar yang khas, serta latar
belakang genetis yang unik dari induvidu. Menurut Skinner, induvidu adalah
organisme yang memperoleh perbendaharaan tingkah lakunya melalui
belajar. Dia bukanlah agen penyebab tingkah laku, melainkan tempat
kedudukan atau suatu point yang faktor-faktor lingkungan dan bawaan yang
khas secara bersama-sama menghasilkan akibat (tingkah laku) yang khas
pula pada induvidu tersebut.
Selanjutnya, Skinner telah menguraikan sejumlah teknik yang digunkan
untuk mengontrol perilaku. Kemudian banyak di antarnya dipelajari oleh
social-learning theoritists yang tertarik dalam modeling dan modifikasi
perilaku. Teknik tersebut adalah sebagai berikut:
a.| engekangan fisik (physical restraints )
Menurut Skinner, kita mengontrol perilaku melalui pengekangan fisik.
Misalnya, beberapa dari kita menutup mulut untuk menghindari diri dari
menertawakan orang kesalahan orang lain. Tekadang orang-oang
melakukannya dengan bentuk-bentuk cara lain.
b. | antuan fisik (physical aids)
Dalam pandangan Skinner, bantuan fisik dapat digunakan untuk
mengontrol perilaku. Kadang-kadang, orang menggunakan obat-obatan
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| ||||||||||||||||

| 0   1  !   2$2 3   2  ||
untuk mengontrol perilaku yang tidak diinginkan. Misalnya, p engendara
truk meminum obat perangsang agar tidak mengantuk saat menempuh
perjalanan jauh.
c.| Mengubah kondisi stimulus (changing the stimulus conditions)
Suatu teknik lain adalah mengubah stimulus yang bertanggung jawab.
Misalnya, orang yang berkelebihan berat badan menyisihkan kotak
permen dari hadapannya sehingga dapat mengekang diri sendiri.
d.| Memanipulasi kondisi emosional ( manilpulating emotional conditions)
Skinner menyatakan bahwa terkadang kita mengadakan perubahan
emosional dalam diri kita untuk mengontrol diri. Misalnya, beberapa
orang menggunakan teknik medetasi untuk mengatasi stres.
e.| Melakukan respons-respons lain (performing alternative responses)
Menurut Skinner, kita juga sering menahan diri dari melakukan perilaku
yang membawa hukuman dengan melakukan hal lain. Misalnya, untuk
menahan diri agar tidak menyerang orang yang sangat tidak kita sukai,
kita mungkin melakukan tindakan yang tidak berhubungan dengan
pendapat kita tentang mereka.
f.| Menguatkan diri secara positif (positive self-reinforcement)
Salah satu teknik yang kita gunakan untuk mengendalikan perilaku,
menurut Skinner, adalah positive self-reinforcement. Kita menghadiahi diri
sendiri atas perilaku yang petut dihargai. Misalnya, seorang pelajar
menghadiahi diri sendiri karena telah belajar keras dan dapat
mengerjakan ujian dengan baik, dengan menonton film yang bagus.
g.| Menghukunm diri sendiri (self punishment)
Akhirnya, seseorang mungkin menghukum diri sendiri karena gagal
menggapai tujuan diri sendiri. Misalnya, seorang mahasiswa menghukum
dirinya sendiri karena gagal melakukan ujian dengan baik dengan cara
menyendiri dan belajar kembali dengan giat. 8

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| ||||||||||||||||
(
|45|* | |Psikologi Umum. ,  |'|* | | 2 ||
| Penutup
1. | Simpulan
Setelah penulis memaparkan tentang teori, penulis bisa simpulkan.
Bahwasanya teori sesuatu yang membutuhkan suatu pembuktian yang
empiris dengan memenuhi kreteria tentang teori tersebut. Akan tetapi, suatu
teori tanpa adanya konsep tidak akan tercipta. Begitu juga teori yang tidak
logis dengan fakta akan diabaikan. Yang paling signifikan, sebuah teori
haruslah ada variabel-variabelnya untuk mendukung sebuah teori tersebut.

2. | Daftar rujukan
|| |
  |  || ||
45| * |  | Psikologi Umum. ,  | '| * |
         ||
 ./!-||
0   1  !   2$2 3   2  |

You might also like