Professional Documents
Culture Documents
A. PEMANASAN MESIN
Pada dasarnya, mesin modern yang terawat baik hanya membutuhkan pemanasan
di tempat dalam waktu yang sangat singkat. Waktu pemanasan di tempat hanya
berkisar 10 detik saja pada suhu udara diatas 20 derajat Celcius. Jika suhu udara
dibawah itu, waktu pemanasan di tempat boleh ditambah sekitar 10 detik.
Pemanasan mesin sekitar 2 s/d 3 menit hanya dibutuhkan jika suhu udara membeku
alias menyentuh 0 derajat Celcius atau dibawah itu.
Pemanasan di tempat secara berlama-lama memiliki dampak negatif yang jauh lebih
banyak dibandingkan dampak positifnya:
1. Mencemari lingkungan rumah sendiri;
2. Membuang-buang bensin percuma;
3. Mesin membutuhkan campuran udara dan bensin (Air Fuel Ratio atau A/F Ratio)
yang kaya (rich) pada putaran stasioner/ idle. Campuran ideal 14,7:1 atau yang
dikenal dengan lambda = 1 sangat sulit dicapai pada kondisi putaran stasioner/idle.
Akibatnya jelas, campuran yang kaya akan meng-akselerasi pembentukan kerak
karbon di katup masuk dan ruang bakar mesin kesayangan Anda!
D. ITALIAN TUNE-UP
Istilah ITALIAN TUNE-UP berawal dari kebiasaan mengemudi bangsa Italia yang
terkenal temperamental dan senang ngebut. Di jalur-jalur pegunungan Italia, mereka
terkenal dengan gaya mengemudinya yang ala gerombolan kaki berat, pokoknya
bejek gas abis sampai putaran mesin/RPM mencapai batas maksimum (redline)
sebelum mengoper gigi persneling.
Pada kendaraan yang dilengkapi transmisi otomatis, tidak perlu memindahkan tuas
persneling tetapi gunakan posisi D :
* Segera setelah putaran mesin mencapai sekitar 2000 RPM pada gigi 1 segera
injak pedal gas sampai habis;
* Pengoperan secara manual tidak dianjurkan mengingat putaran mesin yang
terlampau tinggi dapat menurunkan keawetan transmisi otomatis;
* Pada tipe transmisi otomatis elektronik, gunakan mode S (sport) ketika melakukan
Italian tune-up
Kebiasaan orang mengendarai mobil dengan cara LUGGING THE ENGINE alias
memaksa mesin bekerja dengan putaran rendah dibawah 2.000 RPM pada gigi 3, 4
atau bahkan 5 adalah kebiasaan yang sangat buruk karena akan mengurangi usia
pakai mesin. Getaran berlebih yang ditimbulkan mesin juga akan berdampak negatif
bagi komponen-komponen lainnya seperti komponen transmisi, as roda penggerak,
gardan, dll. Untuk pengendaraan sehari-hari, jagalah putaran mesin pada kisaran
2.000-3.500 RPM karena kisaran ini memberikan konsumsi BBM yang terhemat
serta dapat memperpanjang usia mesin.
F. ENGINE MOUNTING
Hal yang sering kita lupakan atau terlewatkan dalam perawatan dan pemeriksaan
berkala adalah komponen engine mounting. Seringkali ketika engine mounting mobil
sudah lemah, kita menunda penggantiannya karena resikonya tidak pernah terpikir
atau terbayangkan. Resiko terberat akibat lemahnya/ rusaknya engine mounting
adalah jebolnya komponen transmisi otomatis Peugeot kesayangan kita! Wah,
bayangkan akibat dari melupakan komponen yang satu ini.
G. HARMONIC BALANCER
Harmonic balancer adalah nama keren dari komponen puli yang menggunakan
karet. Mobil-mobil moderen menggunakan puli yang terbungkus oleh karet. Pada
Peugeot benda ini dikenal dengan nama Crankshaft Pulley. Mengapa harus karet?
Untuk mengurangi getaran yang akan mengganggu kenyamanan mengendarai
Peugeot kesayangan kita selain juga berfungsi untuk mengawetkan usia berbagai
komponen mesin, transmisi dan bodi mobil. Usia dari crankshaft pulley pada tipe
405 STi, 605, 306 dan 406 adalah sekitar 50.000km maksimum, sedangkan pada
tipe 505 GTi usianya relatif lebih panjang yaitu sekitar 100.000km. Mintalah bengkel
anda untuk menggantinya ketika mobil kesayangan anda sudah mencapai jarak
tempuh ini, dan jangan suruh bengkel anda untuk memperbaiki/ memodifikasinya
dengan cara-cara yang kurang logis (misalnya di-las mati).
Jangan anggap remeh komponen yang satu ini, pecahnya karet crankshaft pulley
pada tipe 306 terbukti mengakibatkan kerusakan fatal yang mengharuskan
dilakukan overhaul mesin. Komponen metal pada pulley dapat menendang balik ke
arah dalam dan mengakibatkan lompatnya timing belt sehingga katup-katup mesin
akan bertumburan dengan piston mesin!
Keluhan pengguna Peugeot 405, 605, 306 dan 406 yang kerap kita dengar adalah
beratnya kopling mobil kesayangan kita ini. Terutama bagi kaum hawa, kenikmatan
berkendara Peugeot menjadi sirna ketika berhadapan dengan kemacetan lalu lintas.
Apakah ada solusi yang tuntas? Jawabnya ADA! Datangilah bengkel resmi Peugeot
dan mintalah mereka mengganti kopling set lengkap (kanvas kopling, dekrup dan
druk laher) dengan produk Valeo (OEM-Original Equipment Manufacturer) yang
ringan. Produk ini disediakan oleh Astra Peugeot selaku ATPM Peugeot demi
kenyamanan para pengguna Peugeot di tanah air. Mahal? Sabar sedikit, dari
pengalaman selama 3 tahun terakhir bengkel resmi selalu mengadakan program
campaign 2 kali setahun ..Untung mobil papa Peugeot..! Pada program campaign
yang baru berakhir 31 Januari 2001 silam, harga set kopling ini Rp 1.175.000 saja...
Lebih murah dari kebanyakan sedan Jepang bukan?
Selain kopling set ringan ini, bengkel resmi juga menyediakan kabel kopling yang
menggunakan lapisan teflon. Penggantian kabel tipe ini akan lebih membawa anda
terbuai pada ringannya kopling Peugeot kesayangan anda yang tidak kalah
dibandingkan ringannya kopling mobil Jepang merek apapun.
Peugeot adalah mobil nyaman, sayangnya cuma cocok buat ibu-ibu dan orang tua
yang senang nyantai nyetirnya. Buat anak muda...? malu ach! larinya kalah sama
Civic Ferio, Corolla, Baleno, dll. Masa iya? No way jose! Belum tau saja kalau Anda
bisa meningkatkan performa mesin Peugeot anda dalam waktu singkat sekitar 30
menit saja. Tarikan jadi siiiip.., konsumsi BBM tetap efisien pula! Juga dijamin lulus
uji emisi! Who could ask for anything more? Ada AP Chips maupun Superchips
yang dirancang khusus untuk meningkatkan performa setiap tipe mesin Peugeot
(yang dilengkapi sistem EFI) kesayangan anda!
Masih kurang? Kami di JPC (Jakarta Peugeot Club) punya segudang alternatif untuk
meningkatkan performa Peugeot anda!
1. Bengkel rujukan khusus spesialis EFI (Fuel Injection) untuk memulihkan kondisi
mesin anda;
2. APChips, Custom Tune;
3. Fast Road Camshafts;
4. Bengkel rujukan spesialis cylinder head jobs (porting & polishing cylinder head);
5. Bengkel rujukan spesialis kenalpot semi free flow dan free flow;
6. Penggantian mesin dengan the legendary MI-16;
7. Dan masih banyak lagi.....
Ayo, bergabunglah dengan kami di JPC dan jangan biarkan singa anda mengeong
seperti anak kucing. Buatlah menjadi THE REAL FRENCH LION yang mampu
mengaum!
Peringatan:
Kesalahan prosedur melepas aki akan berakibat fatal pada ECU (Electronic Control
Unit). ECU dapat TERKUNCI (Locked) dan satu-satunya solusi adalah mengganti
dengan ECU baru.
1. Hubungkan terminal positif aki jumper ke terminal positif aki yang mati/ lemah;
2. Hubungkan terminal negatif aki jumper ke ground/ massa bodi mobil yang beraki
mati/ lemah, bukan ke terminal negatif aki yang mati/ lemah;
3. Mesin mobil yang digunakan sebagai jumper dalam keadaan hidup.
Peringatan:
Kesalahan prosedur jump start (menghubungkan terminal negatif aki jumper ke
terminal negatif aki yang mati/ lemah akan berakibat fatal:
1. Aki dapat meledak;
2. Pada mesin yang menggunakan sistem pengapian elektronik (igniter/ CDI) dapat
berakibat pada jebolnya modul igniter/ CDI;
3. Pada mesin EFI (Electronic Fuel Injection), dapat mengakibatkan jebolnya ECU
(Electronic Control Unit).
Pada dasarnya, sistem EFI dibuat tangguh untuk segala kondisi jalan, suhu dan
cara mengemudi. Kerusakan atau masalah pada sistem EFI terutama disebabkan
oleh:
1. Kualitas BBM yang buruk (nilai oktan yang rendah, bensin oplosan, kandungan
sulfur yang amat tinggi pada semua jenis BBM di Indonesia dan ketiadaan aditif
pada BBM Pertamina);
2. Kelembapan udara tropis yang sangat tinggi sehingga kandungan sulfur pada
BBM bereaksi dengan uap air menjadi asam sulfat di sistem bahan bakar kendaraan
dan menimbulkan sumbatan-sumbatan pada injektor dan saluran bahan bakar;
3. Modifikasi sistem kelistrikan kendaraan yang tidak benar, termasuk penggantian
kabel busi non-OEM (Original Equipment Manufacturer) maupun pemasangan
alarm;
4. Upaya membersihkan injector dengan sistem Ultrasound;
5. ECU (electronic Control Unit) yang kemasukan air;
6. Melepas aki dengan cara yang tidak benar, melakukan jump start dengan cara
yang tidak benar serta melepas ECU dengan sembarangan (lihat tips mengenai
cara-cara yang benar untuk melakukan hal ini).
1. Pada dasarnya mesin-mesin mobil Eropa termasuk juga mesin mobil Peugeot
terutama pada generasi baru (dimulai dari tipe 405) memiliki suhu kerja normal
(normal operating temperature) pada kisaran 85 derajat s/d 95 derajat Celcius;
2. Mesin Peugeot overheat pada suhu 110 derajat Celcius (selama menggunakan
tutup radiator orisinil dan menggunakan cairan pendingin/ coolant);
3. Suhu mesin sesekali mencapai 100 derajat Celcius pada kondisi tertentu
(misalnya di tanjakan yang sangat berat dan panjang) dalam jangka waktu relatif
singkat dapat dikategorikan normal (selama menggunakan tutup radiator orisinil dan
menggunakan cairan pendingin/ coolant);
4. Segala jenis/ bentuk modifikasi untuk membuat suhu kerja mesin lebih dingin dari
suhu normal yang berkisar 85 derajat s/d 95 derajat Celcius ini senantiasa
cenderung berdampak negatif bagi performa maupun daya tahan mesin;
5. Khusus untuk tipe lawas seperti pada tipe 505, suhu kerja normal mesin sedikit
lebih rendah, yaitu pada kisaran 80 derajat s/d 90 derajat. Namun demikian,
overheat juga hanya terjadi pada suhu 110 derajat Celcius (selama menggunakan
tutup radiator orisinil dan cairan pendingin/ coolant);
6. Khusus untuk tipe yang dilengkapi dengan transmisi otomatis, suhu kerja mesin
agar dipertahankan pada kisaran maksimum 95 derajat Celcius agar menjaga
keawetan transmisi otomatis.
1. Periksa posisi tutup radiator dan periksa air radiator mobil Anda secara rutin
karena bila berkurang akan mengakibatkan over heating;
2. Jangan mengisi radiator sampai meluap, namun isilah sampai batas posisi top
saja. Radiator yang terlalu penuh berdampak negatif bagi komponen sistem
pendinginan mesin;
3. Jika radiator membutuhkan penambahan air secara rutin setiap beberapa hari
atau bahkan setiap hari, segera periksakan pada mekanik Anda;
4. Ganti/ kuras air radiator mobil anda dalam kurun waktu 1 tahun sekali atau tiap
20.000 km untuk perawatan berkala water pump maupun sistem pendinginan mobil
anda:
Senantiasa gunakan cairan pendingin/ coolant/ inhibitor yang baik, aman bagi
komponen aluminium dan memiliki kandungan fosfat yang rendah/ nil, misalkan
Procoor, Revkogel, Shell Glyco, dll;
Air pencampur coolant sebaiknya menggunakan aquades/ distilled water untuk
mencegah timbulnya kerak pada sistem pendinginan mesin;
Buanglah angin pada radiator dan seluruh saluran pendingin mesin, sampai
gelembung udaranya hilang;
5. Periksa kipas pendingin mesin dan AC, apakah masih berjalan normal ataukah
mulai lambat berputar;
6. Periksakan pada mekanik Anda untuk mencari penuebab kelambatan putaran
kipas pendingin.
Perhatian:
1. Melepas thermostat mengakibatkan menurunnya performa mesin, borosnya
konsumsi BBM dan berkurangnya daya tahan/ keawetan mesin;
2. Gunakan thermostat yang mulai terbuka pada suhu 83 derajat Celcius.
Thermostat ini dapat diperoleh pada bengkel resmi Peugeot dan dirancang khusus
oleh pihak pabrikan untuk mesin-mesin kendaraan Peugeot di negeri tropis;
3. Penggunaan coolant akan memperpanjang usia komponen sistem pendinginan
karena sifatnya yang mencegah karat/ korosi, melumasi water pump serta
menaikkan titik didih air;
4. Kipas (electric fan) yang berputar terus menerus pada high speed menandakan
ketidakberesan pada sistem pendinginan atau pada tekanan refrigerant/ freon a/c;
5. Sistem pendinginan mesin dan AC pada mobil Peugeot (mulai dari tipe 505)
menggunakan komputer (ECU) khusus yang dikenal dengan nama Bitron.
Modifikasi kipas pendingin dengan cara men-jumper atau mengganti thermoswitch
dapat berakibat pada kesalahan informasi serta pengambilan keputusan pada ECU
mesin karena Bitron senantiasa melakukan komunikasi dengan ECU mesin.
F. OLI MESIN
Periksa (bongkar) dan lumasi laher arm roda belakang mobil Anda setiap 40.000 km
sekali. Apabila gemuknya kurang atau kering, tambahkan secara merata diseputar
laher. Jika laher sudah aus, segera ganti dengan yang baru karena akan berakibat
pada aus/ rusaknya torsion beam. Keausan pada torsion beam mengakibatkan roda
belakang kehilangan keselarasannya (geometry berubah total-castor, camber, toe).
Perbaikan torsion beam tidak dimungkinkan kecuali sekedar akal-akalan yang
bersifat sementara saja sedangkan penggantian torsion beam baru membutuhkan
biaya yang besar.
Pemilik kendaraan Peugeot dan juga kendaraan bermerek lain sering bertanya-
tanya soal satu ini. Di Indonesia, saat ini tersedia 4 jenis bensin, yaitu Premium,
Premix, BB2L dan Super TT. Premium dan premix masih mengandung timbal
(leaded fuel) sedangkan BB2L dan Super TT bebas timbal (unleaded fuel).
Persepsi yang salah masih dianut oleh kebanyakan masyarakat kita bahkan juga
para mekanik bengkel resmi sekalipun:
1. Bensin tanpa timbal itu tidak boleh digunakan oleh mobil lawas karena mesin
mobil lawas butuh timbal sebagai pelumas katup;
2. Bensin tanpa timbal hanya boleh digunakan oleh kendaraan yang dilengkapi
dengan perangkat catalytic converter.
Mari kita ulas satu persatu untuk mendapatkan pengertian yang benar.
 Timbal dalam bahan bakar TIDAK melumasi katup, namun residu timbal
melapisi katup. Karena ada lapisan ini, maka ketika katup menutup ada semacam
bantalan/ cushion antara bahan metal katup dengan dudukan katup (valve seat) di
cylinder head. Jika katup beradu langsung dengan valve seat akan berakibat pada
kalahnya valve seat karena bahan metal yang digunakan katup pada umumnya
lebih keras dari bahan cylinder head. Sekarang pertanyaannya adalah, apakah teori
ini berlaku bagi mobil Peugeot saya? Jawabnya mudah saja, yaitu jika cylinder head
mesin Peugeot (dan merek lainnya) Anda terbuat dari bahan aluminium alloy, maka
teori ini TIDAK BERLAKU lagi alias Anda boleh menggunakan bensin tanpa timbal.
Kenapa begitu? Karena bahan alloy relatif lunak dibandingkan metal katup, pabrikan
sudah memasangkan insert (lapisan) pada valve seat yang terbuat dari bahan baja.
Jadi dalam hal ini cylinder head tidak akan rusak, dan tidak butuh bahan bakar
bertimbal sebagai pelindung. Kesimpulannya, bahkan 505 GR Anda sekalipun laik
mengkonsumsi BBM Tanpa Timbal.
 Timbal digunakan untuk mendongkrak nilai oktan bensin sejak awal abad
ini. Dalam perkembangannya, akhirnya diketahui bahwa timbal sangat berbahaya
bagi kesehatan, yaitu bersifat carcinogenic (pemicu kanker) dan juga menghambat
perkembangan intelijensi (IQ) anak-anak. Maka diciptakanlah bensin tanpa timbal
namun beroktan tinggi juga semenjak awal 1970-an. Pertamina sendiri
merencanakan untuk menghapus bensin bertimbal (premium dan premix) pada
akhir tahun 2001 ini dari wilayah DKI Jakarta dan akan disusul oleh daerah-daerah
lainnya sehingga bumi pertiwi diharapkan bebas dari bensin bertimbal pada akhir
tahun 2003. Bensin tanpa timbal yang sering disebut-sebut sebagai bensin ramah
lingkungan sebenarnya tidak seramah itu. Pada bensin jenis ini, terdapat banyak
sekali zat aromatics yang juga bersifat carcinogenic! Zat-zat aromatics ini hanya
bisa dinetralisir oleh Catalytic Converter (Cat). Kesimpulannya, jika anda memiliki
kendaraan yang tidak dilengkapi dengan cat, anda sah-sah saja menggunakan
bensin tanpa timbal namun gas buang dari kendaraan anda masih bersifat
berbahaya juga. (Untuk Peugeot versi asembling/ckd hanya tipe 406 yang sejak
versi pertama dirilis tahun 1997 sudah menggunakan perangkat cat ini). Jika
kendaraan anda belum dilengkapi cat, alangkah baiknya jika anda tetap
menggunakan bensin tanpa timbal demi masa depan anak-anak anda, supaya
perkembangan IQ-nya tidak terganggu. Paling tidak, bensin tanpa timbal tetap
sedikit lebih ramah lingkungan walaupun kendaran anda belum menggunakan cat.
Menurut rencana Pertamina, pada akhir tahun 2001 ini hanya akan tersedia 2 jenis
bensin di Jakarta yaitu Premium TT (oktan 92) dan Super TT (Oktan 95, turun dari
yang ada sekarang yaitu Super TT 98).
Berapakah sebenarnya nilai oktan yang dibutuhkan oleh mesin Peugeot kita? Jika
anda mau sedikit meluangkan waktu membaca owner’s manual book, anda
akan menemukan pasal ini disitu. Rata-rata nilai oktan yang dibutuhkan tipe 505
GTi, 405, 306, 406 dan 206 adalah sekitar 95. Artinya, bensin premix yang beroktan
94 belum cukup untuk memenuhi kebutuhan oktan mesin Peugeot anda. Khusus
untuk tipe 505 GR dan tipe yang lebih lawas, kebutuhan oktannya sekitar 90-92.
Artinya anda boleh menggunakan premix, atau premium yang dicampur Super TT
untuk mendapatkan nilai oktan yang dibutuhkan. Premium yang beroktan 88 jika
dicampur dengan Super TT yang saat ini beroktan 98 dalam perbandingan 1:1 akan
memberikan nilai oktan sekitar 93. Premium murni sama sekali tidak mampu
mencukupi kebutuhan oktan mesin Peugeot anda. Apalagi BB2L dengan nilai oktan
85 jelas tidak mungkin digunakan.
Patut diketahui juga bahwa ada beberapa cara mengukur nilai oktan, namun yang
paling sering digunakan adalah metoda RON (Research Octane Number) dan Nilai
Rata-rata RON dengan MON (Motor Octane Number). Nilai-nilai oktan yang dibahas
diatas semuanya menggunakan metoda RON. Kadang ada yang bersikeras bahwa
di USA bensin terbaik (premium unleaded)hanya memiliki nilai oktan 94 sedangkan
rata-rata mobil kebanyakan cukup menggunakan oktan 87 saja. Makanya ketika
orang ini pulang ke bumi pertiwi, Peugeot-nya diisi dengan premium yang beroktan
88. Nah, disini terjadi kesalahan besar karena USA menganut metoda Nilai Rata-
rata RON-MON. Bensin beroktan 87 di USA memiliki nilai oktan RON sekitar 92,
sedangkan bensin premium unleaded beroktan 94 di USA memiliki nilai oktan RON
sekitar 99.
Apa yang terjadi jika kita menggunakan bensin yang memiliki nilai oktan lebih
rendah dari kebutuhan oktan mesin? Mesin akan ngelitik (detonasi). Seringkali kita
meremehkan detonasi padahal dampak dari detonasi sangat fatal. Sebagai contoh,
di arena balap detonasi mengakibatkan bolongnya piston mesin! Tentunya di jalan
raya kejadian ini nyaris tidak pernah terdenganr karena kondisi pengendaraan yang
jauh berbeda dengan arena balap. Namun yang pasti, usia mesin kendaraan akan
menjadi jauh lebih pendek dibandingkan yang seharusnya. Ring piston lebih cepat
aus, demikian pula komponen-komponen mesin lainnya. Selain itu, mesin yang
mengalami detonasi tidak dapat memberikan unjuk kinerja optimal alias konsumsi
BBM lebih boros namun tenaga yang dihasilkan lebih kecil. Penyetelan ulang saat
pengapian dengan cara memundurkannya (retard/ na) bukanlah solusi yang
bijaksana karena kinerja mesin akan semakin menurun. Mesin menjadi tidak efisien
lagi. Namun cara ini patut dipertimbangkan ketika kita berada di daerah dimana
hanya tersedia bensin beroktan rendah. Daripada mesin cepat jebol, apa boleh buat
kita korbankan efisiensinya. Berusaha menurunkan kompresi mesin juga bukan cara
yang bijaksana karena akan mengurangi efisiensi mesin. Namun, jika terpaksa
karena di daerah dimana anda tinggal hanya tersedia bensin premium, lakukanlah
penurunan kompresi dengan cara yang benar. Jangan pernah berpikir untuk men-
double paking/ gasket cylinder head! Carilah paking yang lebih tebal atau
lakukanlah pembesaran volume ruang bakar dengan cara yang benar.
Jika mesin kita hanya membutuhkan oktan sekitar 92 (seperti pada 505GR), apakah
kita perlu menggunakan bensin yang memiliki oktan lebih tinggi seperti Super TT?
Jelas tidak perlu, namun disini timbul dilema karena kita tetap harus peduli pada
masa depan anak-anak bangsa ini agar tidak menjadi generasi yang bodoh dengan
tingkat IQ rendah. Apakah solusinya?
1. Mencampur premium dengan Super TT, otomatis timbal pada gas buang
kendaraan anda akan semakin kecil;
2. Menggunakan Super TT murni tapi anda harus menyetel ulang saat pengapian
mesin anda dengan memajukannya (advance/ voor). Memajukan saat pengapian
sebanyak sampai dengan sekitar 5 derajat akan mengakibatkan mesin anda lebih
efisien alias lebih bertenaga dan lebih hemat BBM sehingga anda tidak buang uang
percuma membeli bensin yang lebih mahal.
Nilai oktan tidak dapat ditingkatkan dengan mudah. Octane booster yang banyak
dijual di pasaran hanya mampu menaikkan nilai oktan sekitar 1 samapi 2 tingkat
saja, jika tidak malah menurunkannya. Turun? Benar, ini bukan salah ketik atau
anda salah baca. Berbagai negara menggunakan cara yang berbeda-beda dalam
proses pembuatan bensin. Cara yang digunakan di USA belum tentu sama dengan
cara yang digunakan di Cilacap atau Balongan. Dengan sendirinya, octane booster
eks USA belum tentu cocok untuk bensin di Indonesia. Pernah suatu ketika saya
menambahkan produk octane booster terkenal eks USA di Peugeot 306 saya dan
yang terjadi mesin malah ngelitik (detonasi)! Padahal sebelumnya mesin ini baik-
baik saja. Penggunaan kamper untuk menaikkan nilai oktan adalah mitos saja,
karena hanya kamper kuno yang menggunakan bahan naphtalene saja yang dapat
menaikkan nilai oktan sedikit. Ini juga dengan catatan, karena semuanya kembali
tergantung pada proses pembuatan/ penyulingan bensin. Kamper yang tidak larut
sepenuhnya malah bisa mengakibatkan tersumbatnya injector anda. Nilai oktan
hanya dapat ditingkatkan dengan efektif dengan beberapa cara antara lain:
1. Menambahkan timbal yang berbahaya bagi kesehatan;
2. Menambahkan MTBE seperti pada premix dan Super TT;
3. Mencampur bensin dengan Avgas (aviation gasoline).
Penggunaan avgas atau avtur juga disinyalir berbahaya bagi kesehatan karena
avgas pada umumnya memiliki kandungan timbal yang tinggi. Penambahan MTBE
seperti yang dilakukan Pertamina relatif aman bagi kesehatan namun efisiensi
pembakaran sebenarnya menurun karena menurunnya nilai kalori (calorific value)
hasil pembakaran bensin. Untuk mendapatkan tenaga mesin yang sama, mesin
harus membakar lebih banyak bensin yang mengandung MTBE alias konsumsi
BBM menjadi lebih boros.
KESIMPULAN
1. Demi masa depan anak-anak anda yang harus lebih pintar dari orang tuanya,
gunakanlah bensin tanpa timbal (Super TT atau Premium TT jika Pertamina sudah
melansirnya);
2. Jika anda berada di daerah yang tidak terdapat bensin tanpa timbal, ya apa boleh
buat;
3. Gunakan bensin dengan nilai oktan yang sesuai dengan kebutuhan oktan mesin
anda (sesuai spesifikasi pabrikan). Oktan yang terlalu rendah mengakibatkan
detonasi pada mesin yang bersifat merusak mesin sedangkan oktan yang terlalu
tinggi membutuhkan penyetelan ulang pada saat pengapian mesin anda supaya
anda tidak buang uang percuma beli bensin mahal;
4. Jika di tempat anda berdomisili tidak tersedia bensin beroktan cukup untuk
memenuhi kebutuhan mesin, maka anda terpaksa melakukan penyetelan ulang saat
pengapian atau memodifikasi cylinder head. Atau anda bisa beralih ke Peugeot 806
yang menggunakan solar.