You are on page 1of 4

MATERI 10

KEDAULATAN TERITORIAL NEGARA DAN


HAK-HAK TERITORIAL LAIN YANG LEBIH KECIL

Kedaulatan Teritorial Dan Hak-Hak Lain Yang Lebih Kecil


Salah satu unsur esensial dari negara ialah penguasaan suatu daerah teritorial, di
mana hukum negara itu beroperasi. Atas wilayah ini, wewenang tertinggi diberikan kepada
negara itu. Dengan demikian timbullah konsep "Kedaulatan Teritorial" yang berarti bahwa
di daerah teritorial ini yuridiksi dijalankan oleh negara itu atas orang-orang dan harta
benda.
Kekuatan teritorial dilukiskan oleh Max Huber, arbitrator dalam Island of Palmas
Arbitation, dengan istilah-istilah berikut:
"Kedaulatan dalam hubungan antara negara-negara menandakan kemerdekaan.
Kemerdekaan berkenaan dengan suatu bagian dari muka bumi ini adalah hak untuk
melaksanakan di dalamnya, tanpa campur tangan negara lain, fungsi-fungsi suatu
negara".

Memperoleh Kedaulatan Teritorial


Ada tujuh cara yang diakui secara umum dan secara tradisional untuk mendapatkan
kedaulatan teritorial ialah:
1. Pendudukan (okupasi)
2. Penaklukan (aneksasi)
3. Akresi (accresion: perubahan karena faktor alam)
4. Preskripsi (prescription: pengalihan hak atau kadaluarsa)
5. Sesi (cession: penyerahan)
6. Integrasi atau sebaliknya disintegrasi.
7. Revolusi (independen).
Dua cara berikutnya adalah:
1. Proses dekolonisasi
1
2. Keputusan konferensi internasional.

Pendudukan
Pendudukan (occupation) ialah penegakan kedaulatan atas wilayah yang bukan di
bawah wewenang negara lain. Entah yang baru ditemukan, atau (suatu hal yang tidak
mungkin) ditinggalkan oleh negara yang sebelumnya menguasainya. Secara klasik, pokok
persoalan suatu penduduk ialah "Terra Nullius" dan wilayah yang didiami oleh suku atau
bangsa yang mempunyai suatu organisasi sosial dan politik tidak dapat bersifat "Terra
Nullius".
Mahkamah Internasional Permanen menetapkan bahwa agar berlaku suatu
pendudukan di pihak negara yang menduduki diperlukan dua unsur:
1. Suatu maksud atau keinginan untuk bertindak sebagai yang berkuasa;
2. Pelaksanaan atau penunjukkan kedaulatan secara memadai, yaitu mencakup:
a. Berlangsung secara damai;
b. Nyata dan langsung;
c. Berkesinambungan (terus menerus, tidak terputus-putus)
Mahkamah Internasional menekankan pentingnya pelaksanaan sesungguhnya
fungsi-fungsi negara, misalnya administrasi lokal, yurisdiksi lokal, dan tindakan-tindakan
autoritas legislatif sebagai bukti penunjukkan kedaulatan secara berkesinambungan yang
diperlukan untuk mengkonfirmasi hak.
Teori Klaim Pendudukan
1. Teori Kontinuitas (continuity) di mana suatu tindakan pendudukan di suatu wilayah
memperpanjang kedaulatan negara yang menduduki itu sejauh diperlukan untuk
keamanan atau pengembangan alam wilayah yang diklaim itu.
2. Teori Hubungan (contiguity), di mana kedaulatan negara yang menduduki itu
mencapai wilayah-wilayah yang berdekatan yang secara geografis berhubungan
dengan wilayah yang diklaim itu.

Aneksasi (annexation)
Aneksasi adalah suatu metode memperoleh kedaulatan teritorial yang digunakan
dalam dua perangkat keadaan:
1. Di mana wilayah yang dianeksasi itu telah ditaklukan oleh negara yang menganeksasi.

2
Harus ada maksud menganeksasi yang dinyatakan secara resmi, yang biasanya
diungkapkan dalam suatu surat (nota) yang dikirimkan kepada semua negara lain yang
berkepentingan.
2. Di mana wilayah yang dianeksasi itu benar-benar berada dalam posisi lebih rendah
daripada negara penganeksasi pada waktu pengumuman maksud negara
penganeksasi.

Akresi (accretion)
Hak dengan akresi terjadi bila suatu negara bertambah wilayahnya, karena faktor-
faktor perubahan alam (melalui sebab-sebab alamiah), yang mungkin oleh pelebaran
aliran sungai atau faktor alam lain (misalnya endapan / sedimentasi, munculnya pulau
setelah letusan gunung berapi), ke wilayah yang telah berada di bawah kedaulatan negara
yang memperoleh itu.

Sesi (cession)
Sesi (penyerahan) merupakan suatu metode yang penting untuk memperoleh
kedaulatan teritorial. Metode ini bersandar pada prinsip bahwa hak mengalihkan
teritorialnya adalah sifat fundamental dari kedaulatan suatu negara.

Preskripsi (prescription)
Hak clengan preskripsi (yaitu preskripsi akuistif) adalah hasil pelaksanaan
kedaulatan de facto secara damai untuk jangka waktu yang sangat lama atas wilayah
yang tunduk pada kedaulatan negara yang satu lagi.
Sejumlah yuris (termasuk Rivier dan cle Martens) telah menyangkal bahwa
preskripsi akuistif diakui oleh hukum internasional. Tidak ada keputusan suatu pengadilan
internasional yang secara meyakinkan mendukung doktrin preskripsi akuisitif.

lntegrasi
Integrasi adalah merupakan penggabungan sebuah kawasan atau wilayah ke dalam
suatu negara yang mana biasanya negara yang akan diajak bergabung atau berintegrasi
tersebut tempat atau letaknya berdekatan dengan wilayah yang akan berintegrasi
tersebut. Hal ini di samping untuk memudahkan hubungan antara wilayah yang akan

3
berintegrasi tersebut dengan negara yang akan diajak berintegrasi, suatu wilayah yang
akan berintegrasi biasanya adalah merupakan sebuah wilayah yang pernah dijajah dan
diterlantarkan begitu saja oleh penjajahnya.

Revolusi (independen)
Sebuah negara independen adalah merupakan sebuah negara yang berdiri sendiri
tanpa ada bantuan dari negara lain maupun campur tangan dari pihak lain. Negara yang
independen biasanya mendapatkan kemerdekaan atau kebebasannya dari tangan
penjajah dengan melalui revolusi atau perjuangan untuk menggulingkan kekuasaan
pemerintah penjajahannya dan untuk mendirikan sebuah negara baru walaupun tidak
diakui oleh negara penjajahnya.
Negara independen adalah merupakan negara yang mendapatkan kemerdekaannya
dengan melalui perjuangan baik fisik maupun diplomasi. Jadi negara independen tidak
mendapatkan kemerdekaannya berdasarkan hadiah ataupun pencaplokan atau
pendudukan.

Keputusan Konvensi Negara-Negara


Hal ini biasanya terjadi di mana suatu konferensi negara-negara yang menang pada
akhir suatu perang, menyerahkan wilayah kepada suatu negara mengingat suatu
penyelesaian perdamaian umum. Misalnya pembagian wilayah Eropa dalam konferensi
perdamaian Versailles, 1919.

Kehilangan Kedaulatan Teritorial


Metode-metode kehilangan kedaulatan teritorial persis sama seperti cara-cara
memperolehnya. Jadi kedaulatan teritorial dapat hilang dengan dereliksi (sesuai dengan
pendudukan di pihak yang memperoleh dan yang menuntut suatu maksud sebaliknya di
pihak negara yang meninggalkan untuk melepaskan penguasaan efektifnya), dengan
penaklukan, operasi alam (sesuai dengan akresi dipihak negara yang memperolehnya),
dan dengan preskripsi. Tetapi ada suatu cara kehilangan wilayah yang tidak sesuai dengan
salah satu cara memperolehnya, yaitu revolusi yang diikuti oleh pemisahan (secession)
sebagian wilayah negara yang bersangkutan

You might also like