Professional Documents
Culture Documents
Laut memiliki batas atas laut (permukaan laut) dan batas bawah laut (dasar laut) yang
merupakan medium untuk propagasi suara yang kompleks. Batas-batas laut tersebut memberikan
banyak pengaruh bagi suara yang diemisikan dari proyektor bawah air. Permukaan laut
merupakan reflektor yang bervariasi dari sangat halus sampai sangat kasar (permukaan turbulen)
dimana dapat memantulkan suara secara acak. Beragamnya karakteristik tersebut,
memungkinkan untuk memperkirakan pola yang berhubungan dengan kondisi lingkungan dan
lokasi geografi. Data acoustic loss untuk batas-batas laut ditentukan berdasarkan pengalaman dan
teori, dan dinyatakan oleh kecepatan angin, grazing angle, karakteristik dasar laut dan frekuensi.
Oleh karena itu dalam perjalanannya melewati laut, sebuah sinyal suara bawah air akan menjadi
lambat dan lemah. Pengurangan energi transmisi (transmission loss) merupakan salah satu
fenomena yang menyertai propagasi suara di laut.
Dekat dengan permukaan, kita sebut sebagai zona 1, terdapat lapisan isothermal (lapisan
dengan sebaran suhu yang hampir seragam). Lapisan ini terjadi karena pengadukan yang
dilakukan oleh angin dan gelombang. Lapisan ini dapat mencapai kedalaman 200m, kecepatan
suara akan bertambah secara perlahan seiring dengan bertambahnya tekanan.
Lapisan kedua, tertulis zona 2, adalah lapisan thermocline (lapisan dengan gradient
penurunan suhu yang sangat besar). Pada lapisan ini kecepatan suara akan berkurang secara
cepat sesuai dengan kedalaman dan turunnya suhu. Lapisan permanent thermocline pada
dasarnya dapat ditemukan pada kedalaman yang bervariasi tergantung pada lintang, tetapi
seringkali dijumpai pada kedalaman 1000m.
Daerah paling dalam, zona 3, dibawah permanent thermocline ini perubahan / penurunan
suhu tidak terlalu besar sehingga kecepatan suara akan meningkat sesuai dengan bertambahnya
tekanan seperti halnya pada lapisan zona1 di dekat permukaan.
Bentuk profile vertikal kecepatan suara sangat penting dalam propagasi suara di laut. Seperti
yang kita lihat pada pembelokan energi suara akan tertekan memfokus kepada kecepatan suara
yang rendah. Dua kecepatan suara yang lebih rendah tampak pada gambar diatas, satu
dipermukaan dan yang lainnya berada diantara zona 1 dan zona 2. Area ini digambarkan pada
diagram dibawah ini. Area ini secara efektif akan menjebak gelombang suara dan disebut
dengan sound channels. Suara dapat bergerak sangat efisien dalam sound channel dan karena
alasan ini maka seringkali di gunakan untuk kepentingan komunikasi. Sound channel yang dalam
seringkali disebut dengan Sound Fixing And Ranging (SOFAR) channel. Kedalamansofar
channel bervariasi tergantung pada kondisi geografisnya. Seringkali dijumpai pada kedalaman
1500m di lintang-lintang menengah, pada kedalaman 500m pada 50° s.d. 60° utara (dekat
Inggris). Dan mencapai permukaan di daerah kutub. Rata-rata kedalaman sofar channeladalah
1000m. Kedalaman sofar channel juga dipengaruhi oleh bentuk topografi, karena dapat terjadi
pencampuran air antara air pada kedalaman dengan yang terdapat di permukaan, yang akan
merubah profil suhu dan kecepatan suara di daerah tersebut. Untuk informasi lebih lanjut tentang
variasi geografi dan pengaruhnya terhadap sound channel.
Rugi transmisi ini berhubungan erat dengan reduksi bising (noise reduction) yang terjadi
antara ruang sumber bunyi dengan ruang penerima bunyi. Reduksi bising merupakan selisih
tingkat tekanan bunyi rata-rata dalam ruang sumber bunyi dengan tingkat tekanan bunyi rata-rata
dalam ruang penerima. Secara matematis reduksi bising dinyatakan dalam persamaan berikut:
NR = L1 – L2 (2.27)
dimana : NR = Reduksi bising (dB)
L1 = Tingkat tekanan bunyi dalam ruang sumber bunyi (dB)
L2 = Tingkat tekanan bunyi dalam ruang penerima (dB)
Sedangkan hubungan antara rugi transmisi (TL) dengan reduksi bising (NR) dinyatakan dalam
persamaan 2.28 berikut:
TL = NR + 10 log (2.28)
dimana : TL = Transmission Loss (dB)
NR = Noise Reduction ( dB)
S = Luas permukaan antara ruang sumber bunyi dengan ruang
penerima (m2)
A2 = Penyerapan total ruang penerima (sabin.m2)
= S1.α1 + S2.α2 . . . + Sn.αn
Ada suatu pengklasifikasian nilai transmission loss ke dalam standar tertentu, yaitu STC
(Sound Transmission Class). Semakin tinggi nilai STC suatu material maka semakin baik
kemampuan kontruksi material tersebut dalam mereduksi kebisingan. Sound Transmission Class
(STC) adalah bilangan tunggal yang digunakan untuk menilai suatu sistem akustik yaitu dengan
menyatakan kemampuan mereduksi bising dari suatu kontruksi struktur material pada nilai
frekuensi yang berbeda-beda. Penentuan nilai STC ini telah ditetapkan dalam suatu harga standar
yang mengacu pada standar ASTM E-413 “ Classification for Rating Sound Insulation“. Nilai
STC suatu material ditentukan dengan membandingkan grafik TL pengukuran dengan kontur
acuan standar STC yaitu dengan menggeser kontur STC secara vertikal relatif terhadap kurva TL
hingga didapat posisi kontur STC paling tinggi yang dapat dicapai terhadap kurva TL dengan
mengikuti ketentuan berikut:
1. Jumlah penyimpangan dibawah kontur STC tidak melebihi atau sama
dengan 32 dB.
2. Penyimpangan maksimum pada tiap frekuensi percobaan tunggal tidak
melebihi 8 dB.
3. Nilai STC dibaca pada frekuensi kontur STC 500 Hz.
Penentuan nilai STC tersebut sebagaimana pada gambar grafik 2.22 standar
kontur STC yang mengacu pada standar ASTM E-413 berikut ini.
Pada gambar grafik 2.22, kontur yang menunjukkan standar kontur STC adalah kurva yang
berwarna hitam. Sedangkan kurva berwarna biru adalah plot dari STL (sound transmission loss)
tertentu. Dari grafik tersebut maka diperoleh nilai STC-nya adalah 50. Kontur STC ini terbagi
menjadi tiga bagian yaitu bagian frekuensi rendah (125 Hz – 400 Hz) dengan kenaikan TL
sebesar 15 dB, bagian frekuensi menengah (400 Hz – 1250 Hz) dengan kenaikan TL sebesar 5
dB dan bagian frekuensi tinggi ( > 1250 Hz ) tanpa kenaikan dan penurunan TL. Nilai sound
transmission class sangat tergantung kepada keseluruhan sistem kontruksi yang dipakai oleh
suatu bahan. Kemampuan penghalangan bunyi pada suatu dinding sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu massa dinding, kekakuan bahan dinding, redaman internal serta cara
pemasangan dinding atau kontruksi dinding.
TUGAS AKUSTIK KELAUTAN
” PENYERAPAN SUARA DI LAUT ( PENGURANGAN ENERGI TRANSMISI ) ”
DISUSUN OLEH :