You are on page 1of 36

ANALISIS SPESIASI

Kapsel KA_MJH 1
UNSUR LOGAM

SIKLUS BIOGEOKIMIA

SPESIES ORGANOLOGAM

ANALISIS SPESIASI ANALISIS LOGAM TOTAL


(AAS)

KUALITATIF KUALITATIF & KUANTITATIF


-Kombinasi / tandem
-Isolasi
- RMN, IR, XRD, MS, dsb -GC – FAAS - HPLC-HG-ICP/AES
-HPLC-FAAS - HPLC-FIA-ICP/AES
-HPLC-FIA-AAS - HPLC-ICP/MS
Kapsel KA_MJH 2
-HPLC-ICP/AES
ANALISIS SPESIASI

Penentuan bentuk fisik-kimia setiap bentuk individu unsur


yang bergabung bersama-sama membentuk suatu
konsentrasi total dalam sampel

TUJUAN
Menjawab permasalahan:
- Lingkungan (ekotoksikologi)
- Kedokteran
- Pertanian
- Makanan
- dsb

Kapsel KA_MJH 3
RAKSA

Kapsel KA_MJH 4
Siklus merkuri

Kapsel KA_MJH 5
SIKLUS BIOLOGI RAKSA
CH4 + C2H6 Hgo
UDARA
(CH3)2Hg

IKAN
CH3Hg+
AIR

SEDIMEN Hgo CH3Hg+ (CH3)2Hg


Bakteri Bakteri

Hg22+ Hg2+ + Hgo


Kapsel KA_MJH 6

Bakteri
Methylmercury
 Ditemukan pada ikan dan jaringan
hewan lainnya, methylmercury,
juga disebut monomethylmercury,
adalah jenis yang paling terkenal.

 Methylmercury bersifat mobil dan


mudah diserap tetapi tidak mudah
dibuang dari tubuh (terakumulasi),
dapat menyebabkan ikan yang
mempunyai lebih dari 1 juta kali
konsentrasi methylmercury lebih
tinggi dari air tempat hidupnya
Merkuri Anorganik
 Mercury amalgam gigi adalah sumber
terbesar dari paparan merkuri
anorganik di AS
 Merkuri anorganik adalah istilah yang
digunakan untuk merujuk pada ion
merkuri (HgII).
 Merkuri anorganik sangat beracun
namun tidak sangat mobile.
 Merkuri anorganik dalam sedimen,
tanah, dan sumber makanan tidak
masuk dengan mudah ke dalam
jaringan. Namun, setelah dalam suatu
jaringan, merkuri anorganik tidak
dapat dengan mudah keluar sehingga
terakumulasi dalam jaringan
Ethylmercury
 Ethylmercury dapat ada dalam
sedimen atau hidrokarbon
minyak bumi.
 Ethylmercury juga dikenal
sebagai komponen dari
beberapa pengawet vaksin.
 dapat bergerak dengan
mudah ke dalam dan antar
jaringan. Namun,
ethylmercury cenderung
terurai menjadi merkuri
anorganik lebih cepat
daripada methylmercury.
ARSEN

Kapsel KA_MJH 10
Kapsel KA_MJH 11
Latar belakang
 Senyawa arsen organik secara ekstensif
ditambahkan ke pakan hewan (khususnya
unggas dan babi, di Amerika Serikat)
untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan
dengan mengendalikan penyakit parasit.
 Kotoran unggas digunakan untuk pupuk
lahan pertanian.

Kapsel KA_MJH 12
Arsen Anorganik
 Arsenit dan arsenate adalah non-mineral utama jenis arsen
dalam
lingkungan.
 Adalah spesies mobil paling umum dalam air, tanah, dan
sedimen.
As (III) dan As (V) yang ada di lingkungan berasal dari sumber-
sumber alam (misalnya, aktivitas gunung berapi dan pelapukan
mineral) dan dari aktivitas antropogenik (misalnya, peleburan
bijih, pembakaran batubara, penurunan pestisida organoarsenik.
 Senyawa ini sangat beracun bagi organisme, termasuk manusia.
Arsenit, lebih larut air daripada arsenate, lebih mobile dan lebih
banyak dijumpai pada organisme

Kapsel KA_MJH 13
Kapsel KA_MJH 14
Kapsel KA_MJH 15
SIKLUS BIOLOGI ARSEN
CH3

UDARA OH As CH3

O DMA
CH3 CH3
+ As3- CH3
AIR OH As3- CH3 H
trimetilarsin dimetilarsin

Bakteri
SEDIMEN Jamur
OH CH3 CH3
OH As+ OH As OH OH As+ OH OH As+ CH3
Bakteri Bakteri Bakteri
O O O O DMA
Arsenat Arsenit
MMA
Kapsel KA_MJH 16
Kapsel KA_MJH 17
Kapsel KA_MJH 18
Toksisitas spesies arsenik
R3As(R=H, CH3, Cl) > As(III) > (RAsO)n > As(V) >
RnAsO(OH)3-n > R4As+ > Aso

Metode penentuan total arsenik tidak dapat menentukan


tingkat toksisitas suatu perairan yang tercemar oleh arsenik
 Metode analisis spesiasi

Kapsel KA_MJH 19
Analisis Spesiasi
dengan
Teknik Tandem

Kapsel KA_MJH 20
TANDEM / GABUNGAN / INTERFACE
Penggabungan antara dua atau lebih teknik analisis

Yang harus dijaga saat pengambilan contoh atau saat


preparasi contoh:
- pergeseran kesetimbangan
- degradasi
- transformasi

Kapsel KA_MJH 21
KESULITAN
- Kompleksitas dan beragamnya media atau lingkungan
yang dipelajari,
- Banyaknya jenis / ragam bentuk kimia suatu unsur
yang mungkin ditemukan secara bersama-sama dalam
suatu contoh
- Konsentrasi yang sangat rendah dari analit

Kapsel KA_MJH 22
SPESIASI LOGAM DENGAN
TANDEM KROMATOGRAFI-AAS
Kromatografi  pemisahan spesies
AAS  detektor

Mengapa?
Detektor HPLC : UV, RI, IR, fluorescence
GC : FID, FCD, FPD, ECD

kurang peka terhadap logam

AAS  deteksi logam sangat peka

Kapsel KA_MJH 23
PERALATAN

Skema alat GC / HPLC pada umumnya:

1 2 4 5
1 eluen
3
2 pompa
Tandem 3 injektor
4 kolom
1 2 3 4
5 detektor
AAS

Kapsel KA_MJH 24
Contoh:
Pemisahan Arsen (III), Arsen (V),
Monometilarsen ( MMA) dan dimetilarsen (DMA)
Metoda : Tandem HPLC – HVG AAS
Kolom HPLC : Resin penukar anion kuat amina kuartener
Eluen : bufer fosfat, pH variasi
HVGAAS : NaBH4 0,7% dalam NaOH 2% dan HCl
aliran kontinu

Kapsel KA_MJH 25
Spesiasi Arsenik dengan tandem
HPLC-AAS

Kapsel KA_MJH 26
Pengaruh pH
 A-   Spesies pKa
log     = pH - pKa
  HA   As(III) pKa1 9,30
pKa2 6,93
 A -  =konsentrasi asam yang terionkan
pKa3 11,40
 HA  =konsentrasi asam yangtidak terionkan MMA pKa1 3,60
Derajat pengion bernilai pKa2 8,20
DMA 6,20
10pH-pKa
α= As(V) 2,21
1+10pH-pKa

Kapsel KA_MJH 27
Pengaruh pH
pH Keterangan
4,93 As(III) dan DMA tidak terpisah
5,33 DMA sudah terpisah dari As(III)
6,00 As(III), DMA, MMA, As(V) terpisah dengan baik
6,45 DMA mulai bergabung dengan MMA
6,94 DMA bergabung dengan MMA
7,93 DMA memisahkan diri dari MMA
8,86 DMA telah bergabung lagi dengan As(III)

Buktikan dengan perhitungan !


Kapsel KA_MJH 28
Kromatogram
pemisahan
spesies arsenik
dengan kolom
penukar anion

1 As(III)
2 DMA
3 MMA
4 As(V)

Kapsel KA_MJH 29
Pengaruh pH eluen terhadap waktu retensi

Kapsel KA_MJH 30
Kurva kalibrasi DMA, As(III), MMA, dan As(V)

Kapsel KA_MJH 31
Spesiasi Senyawa Arsenik menggunakan Kromatografi cair
Kolom Penukar Anion dan Pasangan Ion Fasa Terbalik

Kapsel KA_MJH 32
Pemisahan Enam Spesies Arsenik

Kapsel KA_MJH 33
Tandem GC-FAAS

Kapsel KA_MJH 34
Contoh:
Penentuan alkil timbal dalam gasoline

Kolom : 10% PEG 20M (Carbowax) pada


parosil C 100/200 mesh
Gas pembawa : hidrogen
Analit : tetrametil-Pb, tetraetil-Pb,
trietil-metil-Pb, dimetil-dietil-Pb,
metil-trietil-Pb, tetraetil-Pb
Limit deteksi : 200 ppb (20 ng dalam volume contoh
100 mL)

Kapsel KA_MJH 35
Keterbatasan teknik tandem GC-AAS
- Hanya untuk senyawa-senyawa volatil atau yang dapat
divolatilisasi
- Biasanya diperlukan derivatisasi prakolom reaksi
derivatisasi terbatas
- Memungkinkan terjadinya degradasi senyawa-senyawa
teramobil
- Tidak banyak pilihan fasa mobil / fasa gerak
 teknik HPLC lebih banyak digunakan dan dikembangkan

Kapsel KA_MJH 36

You might also like