Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh:
Efi Nurdiana
06130060
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (S.Pd)
Diajukan oleh:
Efi Nurdiana
06130060
Ketua Sidang
Dr. Abdul Bashit, M. Si :
NIP. 197610022003121 003
Penguji Utama
Dr. HM. Padil, M. Pdi :
NIP. 196512051994031 003
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dr. H. M. Zainuddin, MA
NIP. 196205071995031 001
Samsul Susilawati, M.Pd
Dosen Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang
Di
Malang
Pembimbing,
Samsul Susilawati, M. Pd
NIP : 19760619 200501 2 005
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
JUDUL :
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII
DI SMP NEGERI 4 MALANG
Oleh :
Efi Nurdiana
NIM: 06130060
Samsul Susilawati, M. Pd
NIP : 19760619 200501 2 005
Mengetahui :
Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Drs. M. Yunus, M. Si
NIP. 19620507 199503 1 002
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.
Efi Nurdiana
Persembahan
1
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya,
(Surabaya: Al-Hidayah,2000), hlm:107
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
yang telah menganugerahkan nikmat dan kekuatan pada kami. Dan atas karunia
dan petunjuk yang Engkau berikan kepada hamba-Mu ini kami dapat
teladan suci kita Rasulullah Muhammad SAW, pemimpin dan pembimbing abadi
umat. Karena, melalui Beliaulah kita menemukan jalan yang terang benderang
wawasan baru dalam dunia pendidikan kita dalam menghadapi tantangan zaman
yang akan datang. Serta sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar sarjana pada
Ucapan terima kasih juga tidak lepas dari pihak yang telah membantu
terselesainya skripsi ini, maka dengan segala hormat kami haturkan kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang dengan ikhlas memberikan dorongan baik
2. Bapak Prof. DR. H. Imam Suprayogo, selaku rektor UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang.
3. Bapak Dr. H. M. Zainuddin, M.A, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN
4. Bapak Drs. M. Yunus, M.Si selaku Ketua Jurusan pendidikan IPS beserta
segenap dosen Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang yang dengan ikhlas
penyusunan skripsi.
6. Kepala Sekolah, guru, dan segenap siswa kelas VII SMPN 4 Malang yang
8. Sayank_q dan Sahabat-sahabat terbaikku Putri, Ninis, Lia, Alfi serta kawan-
kawan OPC yang selalu membantuku dan selalu mengisi hari-hariku dengan
9. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu yang telah
Ahsanal jazaa”semoga semua amal baiknya diterima oleh Allah SWT. Untuk itu
penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik dari pembaca demi
kami memohon pertolongan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
A. Huruf
ا =a ز =z =قq
= بb = سs =كk
= تt = شsy =ﻝl
= ثts = صsh =مm
= جj = ضdl =نn
= حh ط = th =وw
= خkh ظ = zh ?=h
د =d ع =َ ِ= ﺌ
ذ = dz غ = gh =ﻱy
ر =r = فf
B. Vokal Panjang
Vokal (a) panjang = â
Vokal (i) panjang = î
Vokal (u) panjang = û
C. Vokal Diftong
= ﺃﻮaw
= ﺃﻱay
= ﺃﻮû
= ﺇﻱî
DAFTAR TABEL
4.1 Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah SMPN 4 Malang ..................... 91
4.2 Kualifikasi pendidikan, status, jenis kelamin, dan jumlah guru ................ 91
4.3 Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang
pendidikan .............................................................................................. 92
4.4 Tenaga kependidikan SMPN 4 Malang.................................................... 93
4.5 Keadaan peserta didik SMPN 4 Malang ................................................. 94
4.6 Keragaman agama peserta didik .............................................................. 94
4.7 Data kelas VII B...................................................................................... 96
DAFTAR GAMBAR
Education is very important in the life of the nation and state, because the
decline in the nation and developed countries is determined by education.
Embodiment of a quality community needed a quality education. In the
educational success is strongly influenced by the success of teaching and learning
activities. One factor that strongly supports the success of teachers in
implementing the learning process is the ability of teachers to master and apply
the learning method. Therefore, in the teaching and learning needs to be balanced
with cooperation-based approach, cooperative learning is one model that
emphasizes the collaborative activities of students in small groups, learning the
subject matter and solve problems collectively.
The main objective in the implementation of cooperative learning is that
learners can learn in groups with their friends by way of opinion and respect each
other provide the opportunity for others to express their opinions by sending idea
in the group. With cooperative learning expected student learning outcomes can
be improved. Mainly on economic subjects. Learning outcome is a pattern of
behavior, values, understanding and appreciation skill attitude. For that economic
subjects which have the purpose is to equip learners with a number of economic
concepts to identify problems relating to economics in everyday life, especially
those that occur in the household (family) and society.
This research is a class action (Class Action Research). classroom action
research is one of problem-solving strategies that utilize real action and its ability
to detect and solve problems. The research approach used in this study is a
qualitative naturalistic approach. This study aimed to obtain information about the
current situation, by describing the information because based on the results of
research undertaken.
Based on the results of research notes for the implementation of
cooperative learning model on the second cycle of the cycle better than I. The
results showed that the implementation of this second cycle student learning
outcomes have improved, this can be seen from the percentage of success for
learning outcomes in the first cycle, while only 12.8% in cycle II reached 34.5%.
In addition, the implementation of cooperative learning model can also strengthen
the cooperative relationship among its students.
Key words : Cooperative Learning Outcomes of Economic
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena maju mundurnya suatu bangsa dan negara di tentukan oleh pendidikan.
psikomotorik.2
yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini mengandung
2
Darwanto, Televisi sebagai Media Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007)
hlm.89
pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran, salah satu model
peserta didik.3
dan menerapkan model pembelajaran. Oleh karena itu, dalam proses belajar
secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu
3
Isjoni, Cooperative Learning (Bandung: Alfabeta, 2009) hlm.11
tim. Jadi, cooperative leraning dapat diartikan belajar bersama-sama, saling
membantu antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa
setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah
terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya
4
Ibid., hlm.6
5
Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang
Kelas (Jakarta: PT Grasindo, 2002), hlm.31
6
Isjoni, op.cit., hlm.6
persiapkan oleh guru sehingga seluruh siswa harus bekerja aktif. Dengan
prestasi akademik yang lebih baik dan menimbulkan kemampuan yang lebih
baik untuk menjalin hubungan sosial, meningkatkan rasa percaya diri dan
tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama
learning, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam
dan segi hasil. Dari segi proses pembelajaran dikatakan berhasil dan
7
Ibid, hlm.11-12
berkualitas apabila seluruh atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta
didik secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran
negosiasi, kerja sama, dan penataan mayoritas ketika bekerja sama untuk
(sharing ideas). Selain itu dalam belajar biasanya siswa dihadapkan pada
8
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:RaSAIL
Media Group, 2008), hlm:30
9
Isjoni, op.cit., hlm.6-7
latihan soal-soal atau pemecahan masalah. Oleh sebab itu, cooperative
learning sangat baik untuk dilaksanakan karena siswa dapat bekerja sama dan
Beberapa ahli menyatakan bahwa model ini tidak hanya unggul dalam
membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna
prestasi belajar yang lebih baik. Hasil pembelajaran yang baik haruslah
semata-mata, tetapi juga tampak dalam perubahan sikap dan tingkah laku
secara terpadu. Perubahan ini sudah barang tentu harus dapat dilihat dan
10
Ibid., hlm.13
11
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:RaSAIL
Media Group, 2008), hlm:31
siswa untuk terlibat secara aktif sehingga siswa kurang mandiri, bahkan
cenderung pasif, main sendiri dan berbicara dengan temannya selama proses
pembelajaran.
yang diterapkan oleh guru tampaknya lebih banyak menghambat dari pada
segala bentuk perlakuan gurunya saja tanpa adanya usaha untuk mengarahkan
akan memberi variasi model pembelajaran yang tidak bersifat monoton. Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VII
B. Rumusan Masalah
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas VII
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas VII
C. Tujuan Penelitian
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas VII
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas VII
D. Manfaat Penelitian
2. Siswa
kesulitan belajar. Dengan adanya tindakan yang baru dari guru akan
3. Lembaga pendidikan
belajar mengajar.
4. Peneliti
ingin dicapai.
siswa disini adalah khusus siswa kelas VII B di SMP Negeri 4 Malang.
Karena dalam kelas VII B siswanya sangat heterogen dan semangat serta
dalam penelitian tindakan kelas ini hanya akan meneliti atau menerapkan
F. Definisi Operasional
sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Pembelajaran ini
sesama. Peserta didik bertanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan
komprehensif.12
12
Agus suprijono, op. cit., hlm.5-7
3. Istilah ekonomi berasal dari bahasa latin oikonomia yang terdiri kata oikos
dan nomos artinya mengatur rumah tangga. Apabila kita menyusun suatu
G. Sistematika Pembahasan
Bab I Pendahuluan
pembahasan.
Dalam bab ini menguraikan tentang kajian pustaka yang berisi tentang
13
Maksum Habibi, dkk, Ekonomi SMP Kelas 1, (Jakarta: PT.Piranti Darma Kalokatama),
hlm. 18
Bab III Metode Penelitian
lokasi penelitian, sumber dan jenis data, prosedur pengumpulan data, analisis
Bab ini memuat uraian tentang data dan temuan yang diperoleh dari
yang meliputi sejarah SMP Negeri 4 Malang, visi misi dan tujuan
sekolah,struktur organisasi, data guru dan siswa, sarana dan prasarana serta
memaparkan data hasil penelitian yang berisi tentang deskripsi siswa kelas
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas VII di
Bab VI Penutup
KAJIAN PUSTAKA
A. Cooperative Learning
sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Dari uraian tersebut
14
Isjoni, op.cit., hlm. 15
15
Agus Suprijono, op.cit., hlm. 54
koopeartif. Beberapa ahli mencoba mengungkapkan pengertian istilah
tersebut.
pembelajaran yang telah dikenal sejak lama, di mana pada saat itu guru
untuk berbagi informasi dengan siswa yang lainnya dan saling belajar
16
Isjoni, op.cit., hlm. 17
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu
dengan baik pada waktu yang bersamaan, ia menjadi nara sumber bagi
oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif
dianggap lebih di arahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan
akhir tugas.17
dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang
lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada orang lain. Model
17
Agus Suprijono, op.cit., hlm. 54
berbagai usia. Selain itu juga ada istilah untuk menggambarkan tentang
cooperative learning:
sehingga diri siswa tumbuh dan berkembang sikap dan perilaku saling
18
Isjoni, op.cit., hlm. 18-19
Cooperative learning ini bukan bermaksud untuk menggantikan
sangat baik bila diterapkan secara sehat. Pendekatan kooperatif ini adalah
hanya sebagian siswa saja yang akan bertambah pintar, sementara yang
improvement (perbaikan).19
19
Ibid., hlm. 18
20
Agus suprijono, op.cit. ,hlm.57
Jadi disini kelompok bukanlah semata-mata hanya untuk
berkumpul saja akan tetapi yang dilihat adalah efek pencapaian dari
secara berkelompok.21
a. Penghargaan kelompok
b. Pertanggungjawaban individu
21
Isjoni, op. cit., hlm.21
22
Ibid., hlm 21-22
menitikberatkan pada aktivitas anggota kelompok yang saling
juga menjadikan setiap anggota siap untuk menghadapi tes dan tugas-
skoring ini setiap siswa baik yang berprestasi rendah, sedang, atau
suasana belajar yang terbuka dan demokratis. Siswa bukan lagi sebagai
objek pembelajaran, namun bisa juga berperan sebagai tutor bagi teman
sebayanya.
sosial
23
Ibid., hlm 25
b. Respek pada orang lain, memperlakukan orang lain dengan penuh
bersama
tutor bagi siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan khusus dari
teman sebaya, yang mempunyai orientasi dan bahasa yang sama. Dalam
a. Teori Ausubel
24
Ibid., hlm.26
25
Ibid.,hlm.27
26
Ibid., hlm.35
David Ausubel adalah seoarang ahli psikologi pendidikan.
pembelajaran.
b. Teori Piaget
pelajar yang berada pada jenjang SMP (usia berkisar antara 12-14/15
kompleks. Kemajuan utama pada anak selama periode ini ialah ia tidak
dan secara aktif mencari dan menemukan berbagai hal dan lingkungan.
c. Teori Vygotsky
adalah pengertian yang didapat dari ruangan kelas, atau yang diperoleh
tugasnya masing-masing.
pendapat orang lain yang lebih baik, serta mampu mencari pemecahan
masalah. Hal yang perlu dihindari ialah bila perbedaan pendapat itu
27
Ibid., hlm.40
pelajaran kepada siswa, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana
berikut:29
maupun kelompok
28
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(Jakarta:kencana
prenada media group, 2009), hlm.184
29
Isjoni, op.,cit, hlm.62
membosankan. Dengan kreativitasnya, guru dapat mengatasi keterbatasan
(driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat
dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif,
mengajar yang sedang berlangsung. Penilaian ini tidak hanya pada hasil,
evaluasi selain berbentuk tes sebagai alat pengumpul data juga berbentuk
30
Ibid., hlm 63
31
Ibid.,
32
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2009), hlm.26
33
Isjoni, op.cit., hlm.64
sudah selesai guru haruslah memberikan pujian terutama bagi mereka yang
telah menyelesaikan tugasnya paling cepat, tepat dan benar. 34 Untuk itu
34
Ibid., hlm.68
5. Teknik-teknik pembelajaran cooperative learning
kelas. Guru yang ingin maju dan berkembang perlu mempunyai persediaan
berikut:
digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia
anak didik.37
35
Ibid., hlm.49
36
Anita Lie, op.cit., hlm.54-55
37
Ibid., hlm.55
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model
topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu
3) Setiap peserta didik memikirkan jawaban atas soal dari kartu yang
dipegang
6) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap peserta didik
7) Kesimpulan
ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama
dengan orang lain, keunggulan lain dari teknik ini adalah optimalisasi
partisipasi siswa. 39
38
Nanang Hanafiah, op.cit., hlm.46
39
Anita Lie, op.cit., hlm.57
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam mengajar ini
sebagai berikut:40
masing.
mereka. 41
40
Nanang Hanafiah, op. cit., hlm.46-47
41
Anita Lie, op. cit., hlm.59
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam model
mengerjakan.
jawabannya.
yang lain.
6) Kesimpulan.
yang lain. 43
42
Nanang Hanafiah, op. cit., hlm.42
43
Anita lie, op. cit., hlm.61
44
Ibid., hlm.62
2) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan
empat bagian.
45
Ibid., hlm.69
46
Ibid., hlm.69-70
tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai topik
Demikian seterusnya
masing-masing.
membantu siswa agar lebih aktif di dalam kelas. Oleh karena itu,
tersebut.47
tercapai.
tujuan.
47
Agus Suprijono,op. cit., hlm.58
d. Setiap peserta didik ditugasi dengan tugas atau peran yang saling
kelompok.48
adalah:49
membantu kelompok
dikelompoknya
48
Ibid. hlm.59
49
Ibid..,hlm.60
f. Menugasi peserta didik mengajar temannya
positif.
d. Saling mengingatkan
dihadapi
f. Saling percaya
50
Ibid.., hlm.60
51
Ibid.., hlm.61
Unsur kelima pembelajaran kooperatif adalah pemrosesan
tujuan kelompok. 52
materi belajarnya
52
Ibid..,
d. Meningkatkan motivasi belajar, harga diri dan sikap perilaku yang
mengerjakannya.
d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil
meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap tolong-
53
Ahmad Dharojat, Pembelajaran Kooperatif, (http:www.yahoo.com, diakses 29
November 2009).
Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam
peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward-
tujuan dan reward mengacu pada derajat kerja sama atau kompetisi yang
Dalam model ini, tujuan utamanya adalah agar peserta didik dapat
54
Agus Suprijono, op. cit.,Hlm. 58.
55
Ibid.., hlm.61
untuk mengemukakan gagasanya dengan menyampaikan pendapat mereka
secara berkelompok.
bukannya bertambah pasif, tapi harus menjadi lebih aktif terutama saat
kelompoknya.
a. Tujuan kelompok
d. Kompetisi tim
e. Spesialisasi tugas
56
Robert E. Salvin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, (Bandung: Nusa
Media, 2005), Hlm. 26-28.
57
Anita Lie, op. cit., hlm. 31-35.
Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap
c. Tatap muka
berdiskusi.
d. Komunikasi antaranggota
keterampilan berkomunikasi.
maksimal.
dengan guru
58
Isjoni, op. cit., hlm.24
59
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hlm:249-250
2) Cooperative learning dapat mengembangkan kemampuan
waktu.
siswa untuk menguji ide dan menerima umpan balik. Siswa dapat
kelompoknya.
8) Cooperative learning dapat meningkatkan kemampuan siswa
nyata.
bersumber pada dua faktor, yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor
60
Isjoni, op. cit., hlm:25
61
Wina Sanjaya, op. cit., hlm:250-251
bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang harus dipelajari
kelompok.
panjang, hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu
yang mudah.
lingkungan. Manfaat yang diperoleh dari belajar adalah kita jadi tahu apa
yang mempunyai ilmu maka akan ditinggikan derajatnya dan terhindar dari
62
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Al-
Hidayah,2000), hlm:544
manusia. Apabila kita tidak mengamalkan atau mengajarkan ilmu yang kita
miliki maka sama artinya kita tidak mensyukuri karunia yang diberikan
Allah kepada kita. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur‟an surat An-
Artinya: (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat
kikir, dan Menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-
Nya kepada mereka. dan Kami telah menyediakan untuk orang-
orang kafir siksa yang menghinakan. (Q.S. An- Nisaa‟:37) 63
ilmu sama halnya orang kikir karena telah menyembunyikan karunia Allah
akhirat kelak.
sesama teman. Pernyataan ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ali
63
Ibid, hlm:85
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.(Q.S. Ali
„Imran:159) 64
dalam hal kebaikan, seperti dalam firman Allah surat Al-Ma‟idah ayat 2:
…
1. Pengertian Ekonomi
kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti
berkembang bukan saja mengatur rumah tangga dalam arti sempit, tetapi
64
Ibid, hlm:72
65
Ibid, hlm: 107
rumah tangga dalam arti luas, seperti rumah tangga perusahaan,
kekayaan.
dengan sesama manusia lainnya, itu saja tidak cukup karena manusia
masyarakat.
kualitas hidup, serta menghindari timbulnya depresi dan inflasi dan untuk
67
Paul Samulseon, dkk, Makro Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1997), hlm. 4
2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi
selanjutnya.
internasional. 69
68
Paul Samulseon, dkk, Makro Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1997), hlm. 4
69
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Kurikulum 2004: Standar Kompetensi
Madrasah Aliyah (Jakarta: Departemen Agama, 2005), hal. 430
Berdasarkan fungsi dan tujuan ilmu ekonomi tersebut dapat dilihat
dan beberapa pemahaman konsep dasar ekonomi. Hal ini sesuai denga
ekonomi.
sosial budaya.
multicultural.
b. Kemampuan memahami fakta, konsep, dan generalisasi tentang
antara alam dan gejala kehidupan imuka bumi dalam dimensi ruang
dan waktu.
geografis.
ekonomi.
kejadian.
peristiwa sejarah.
1945.
menjalankan peraturan.
HAM.70
C. Hasil Belajar
diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan), dalam waktu yang relatif
belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu
70
Ibid., hal. 431-432
71
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 38-39
aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang
bahan (raw materials) menjadi barang jadi (finished goods). Dalam siklus
perubahan oleh proses. Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, setelah
dalam mengajar dapat di lihat dari hasil tes yang dilakukan terhadap siswanya.
Begitu juga sebaliknya siswa dikatakan berhasil dalam belajar apabila dapat
Selama ini tes merupakan alat ukur yang sering digunakan untuk
keberhasilan adalah tes yang terdiri atas item-item yang secara langsung
mengukur tingkah laku yang harus dicapai oleh suatu proses pembelajaran.74
72
Agus Suprijono, op. cit., hlm. 5-7.
73
Purwanto, op. cit., hlm. 44
74
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008), hlm. 235
Oleh karena itu keberhasilan seseorang ditentukan oleh kriteria yang
hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini
mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil
belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku
sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif,
afektif, dan psikomotoris. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar
belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-
tujuan pengajaran.75
pribadi. Nilai kelompok bisa dibentuk dengan beberapa cara. Pertama, nilai
kelompok bisa di ambil dari nilai terendah yang didapat oleh siswa kelompok.
Kedua, nilai kelompok juga bisa di ambil dari rata-rata nilai semua anggota
75
Surya Dharma, Penilaian Hasil Belajar, (http:www.yahoo.com, diakses 19 Mei 2010)
semua anggota dalam mempersiapkan diri untuk tes. Kekurangannya adalah
berhasil menguasai bahan. Dengan petunjuk ini guru dapat lebih memusatkan
perhatiannya kepada siswa-siswa yang belum berhasil. Apalagi jika guru tahu
tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata evaluasi
adalah assessment yang menurut Tardif (1989) berarti proses penilaian untuk
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis
76
Anita Lie, op. cit., hlm. 88-89
77
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bina Aksara,
1986), hlm. 6
78
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),
hlm.141
1. Ranah kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari enam
sintesis, dan evaluasi. Aspek pertama, kedua dan ketiga termasuk kognitif
baik
2. Ranah afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
Hasil belajar ranah afektif terdiri atas lima kategori sebagai berikut:
(stimulasi) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah,
situasi, gejala, dll. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, untuk menerima
terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketetapan
dirinya.
79
Surya Dharma, op. cit., (http:www.yahoo.com, diakses 19 Mei 2010)
e. Internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah
lakunya.
3. Ranah psikomotorik
yakni:80
ketepatan.
Dari ketiga ranah diatas yaitu kognitif, afektif dan juga psikomotor
tetapi dalam penelitian ini yang paling berperan dalam menilai hasil belajar
80
Ibid.,
Dengan kemampuan psikomotorik yang dimiliki siswa dapat menunjukkan
berdasarkan bahan yang diperoleh, berinteraksi dengan guru dan juga dalam
berkelompok.
D. Penelitian Terdahulu
kooperatif model jigsaw pada pembelajaran ke-2 menjadi lebih baik dari
hal ini dapat dilihat dari prosentase ketercapaian B (baik) pada lima unsur
Tarbiyah UIN Malang Tahun 2007. Dari hasil penelitiannya, disini guru
diskusi disini guru belum membagi kelompok kecil. Selebihnya disini guru
ini mampu membuat kelas menjadi lebih hidup dan tidak jenuh. Hasil
METODOLOGI PENELITIAN
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
sebagainya, secara holistik (utuh) dan dengan cara deskriptif dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
di selidiki.
research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru bekerja sama dengan
peneliti atau dilakukan oleh guru sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti
81
M. Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: UIN-Malang Press, 2008),
hlm. 8
82
Lexi, J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.2002). Hal.6
penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Penelitian
kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang
terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi dan lain-lain) ataupun
output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di
dalam kelas. 83 Ciri khusus dari PTK adalah adanya tindakan (action) yang
nyata.
Bisa juga PTK itu merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh
di dalam kelas.84
diharapkan berjalan secara alamiah. 85 Hal ini diterapkan oleh peneliti agar
83
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm.
57-58
84
M. Djunaidi Ghony, op.cit, hlm.8
85
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan dan Praktek (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2002), hal. 11
sebenarnya yang terjadi selama penelitian berlangsung. Analisis data secara
induktif, sifat induktif merupakan konsep yang didasarkan atas data yang ada,
dengan konteksnya. 86
data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen
keadaan saat ini, dengan mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai hasil
B. Kehadiran Peneliti
yang tidak dapat diganti dengan cara lain. Dalam penelitian kualitatif peneliti
86
Ibid, hlm 14.
87
Wahidmurni, Cara Mudah Menulis Proposal Dan Laporan Penelitian Lapangan
(Malang: UM press, 2008), hal 6
88
Ibid, hlm. 31
Peneliti disini bertindak sebagai instrumen utama yaitu sebagai
dan seluruh staf yang ada di sekolah yang diteliti). Peneliti berusaha
penelitian.
C. Lokasi Penelitian
learning, sedangkan subyek penelitian adalah siswa kelas VII dengan mata
learning efektif untuk diterapkan disekolah ini. Dipilihnya siswa kelas VII B
dengan jumlah siswa sebanyak 38 adalah dengan alasan agar peneliti dapat
mengamati dengan lebih intensif terhadap subyek yang diteliti dan juga karena
D. Sumber Data
Adapun dalam penelitian ini sumber data dapat diperoleh dari proses
hasil belajar. Selain itu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengamati dan mencatat perilaku serta gejala atau kejadian yang terjadi pada
sarana dan prasarana data guru, data siswa, denah lokasi penelitian dan lain
yang diteliti.
1. Metode observasi
89
Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 78
tinggal memberi tanda check (√) pada jawaban, tindakan atau sikap siswa
gambaran suasana kelas dan peneliti dapat melihat secara langsung tingkah
laku siswa, kerja sama dan komunikasi diantara siswa selama proses
pembelajaran.
2. Metode dokumentasi
berdirinya sekolah, visi misi sekolah, profil sekolah, data siswa dan denah
lokasi sekolah.
3. Metode Wawancara
F. Analisis Data
ilmiah, karena peneliti disini menggunakan analisis data kualitatif seperti yang
dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen. Analisis data kualitatif adalah upaya
mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
berikut:
1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode
3. Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,
temuan-temuan umum. 92
92
Wahidmurni, op.cit. Hlm. 248.
Analisis ini merupakan bagian terpenting dalam metode penelitian,
apa yang dipelajari dan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 93 Untuk
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
tindakan selanjutnya.
93
Lexy J Moleong, op. cit., hlm.248
3. Verifikasi atau Penarikan Kesimpulan
data dan penjelasannya, dan makna-makna yang muncul dari data tersebut
peneliti, karena peneliti harus menjamin dan meyakinkan pihak lain tentang
1. Perpanjangan keikutsertaan
3. Triangulasi
sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau
atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan
dinyatakan valid. Data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan
antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada
H. Tahap-Tahap Penelitian
1. Perencanaan Tindakan
94
Ibid, 327-334
2. Implementasi Tindakan
tindakan masih boleh dilakukan asal masih sesuai dengan strategi yang
dikembangkan.
perencanaan.
kekurangberhasilan tersebut.95
yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, maupun guru. Pada tahap ini,
tindakan berakhir. Untuk setiap tahap ini, hasil data yang berkaitan dengan
95
Nur Ali dan Wahidmurni, Penelitian Tindakan Kelas; Pendidikan Agama dan Umum;
dari Teori Menuju Praktik (Malang: UM Press, 2008), hlm. 101-102
96
Sukidin, Basrowi, Suranto, Manajemen penelitian Tindakan Kelas, (Insan Cendikia,
2002), hlm.112
Gambar 3.1
Tahapan dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas
PERENCANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
PENGAMATAN
LAPORAN PENELITIAN
dan refleksi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
bagian dari sekolah PPSP yang digagas dan dilaksnakan oleh IKIP Malang
normal (3 tahun).
Namun setelah proyek ini ditutup SMP PPSP berubah nama menjadi
SMP 17 Malang dengan kepala sekolah Ibu Tatik Romlah tepatnya tahun
1988. Tahun 1992 SMP Negeri 17 malang resmi berubah menjadi SMP
berikut :
a. Motto
b. Visi
Indikator keberhasilannya:
lebih tinggi.
11) Unggul dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, rapi dan
indah.
c. Misi
1) Membudayakan taat terhadap peraturan di sekolah.
dimiliki.
taqwa.
Inggris.
warga sekolah.
perkantoran.
a. Tujuan
Berdasarkan visi dan misi sekolah tersebut di atas dapat
4) Memenuhi akan sikap siswa yang berbudi pekerti luhur didasari iman
dan taqwa.
b. Target
dijalankan sekolah.
kelas 9.
jenjang kelas.
Pendidikan.
menyenangkan (PAKEM).
yang berbeda.
pembelajaran.
16) Pemanfaatan internet bagi perseta didik, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
kebutuhan.
dalam 1 semester.
Soal.
secara terprogram.
seluruh warga.
33) Terlaksananya budaya senyum, salam, sapa dan ambil sampah antar
warga sekolah.
35) Terlaksananya budaya Berbahasa Jawa pada hari Jum'at dan English
budaya sekolah.
Kecamatan : Lowokwaru
Kota/Kabupaten : Malang
Email : info@smpn4-malang.sch.id
Web : www.smpn4-malang.sch.id
Administrator : admin@smpn4-malang.sch.i
Gambar 4.1
Struktur Organisasi SMPN 4 Malang
6. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 4 Malang
a. Kepala sekolah
Tabel 4.1
Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah SMPN 4 Malang
Jenis
Kela- Pend Masa
Nama min Usia
Akhir Kerja
L P
b. Guru
Tabel 4.2
Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah Guru
1. S3/S2 1 1
2. S1 11 25 1 2 39
3. D-4
4. D3/Sarmud 3 1 4
5. D2 1 1
6. D1 1 1
7. ≤ SMA/sederajat 1 1 2
Jumlah 14 29 2 3 48
2) Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang
pendidikan (keahlian)
Tabel 4.3
Jumlah Guru dengan Tugas Mengajar Sesuai dengan
Latar Belakang Pendidikan
1. IPA 2 4
2. Matematika 5 1
3. Bahasa Indonesia 1 3
4. Bahasa Inggris 1 4
5. Pendidikan Agama 1 2
6. IPS 6
7. Penjasorkes 1 1
8. Seni Budaya 2 2
9. PKn 2
10. TIK/Keterampilan 3
11. BK 4
12. Lainnya: ..........
Bhs. Daerah 3
Elektro 1
Tabus 1
Jumlah 4 5 33 1 7
c. Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung
Tabel 4.4
Tenaga Kependidikan SMPN 4 Malang
Jumlah tenaga
pendukung
Jumlah tenaga pendukung dan
Berdasarkan
kualifikasi pendidikannya
Tenaga Status dan Jenis
No. Kelamin Jumlah
pendukung
PNS Honorer
≤ SMP SMA D1 D2 D3 S1
L P L P
1. Tata Usaha 6 2 1 5 2
2. Perpustakaan 1 1
3. Laboran lab. 1 1
IPA
4. Teknisi lab. 1 1
Komputer
5. Laboran lab.
Bahasa
6. PTD (Pend
Tek. Dasar)
7. Kantin 2 2
8. Penjaga 1 1
Sekolah
9. Tukang Kebun
10. Keamanan 1 1
11. Lainnya:
...................
Jumlah 5 7 1 3 1 10 3
7. Keadaan Peserta Didik SMP Negeri 4 Malang
Tabel 4.5
Keadaan Peserta Didik SMPN 4 Malang
Tabel 4.6
Keragaman agama peserta didik
JUMLAH
NO AGAMA
PUTRA PUTRI TOTAL
1 Islam 345 412 757
2 Kristen 8 18 26
3 Katolik 8 6 14
4 Hindu - 1 1
5 Budha - - -
JUMLAH 361 437 798
s. GreenHouse x. Dapur
siswa kelas VII B SMPN 4 Malang. Selain itu dari wawancara dengan
Tabel 4.7
Data kelas VII B
No Keterangan Jumlah
1. Putra 20
2. Putri 18
Jumlah 38
2. Observasi awal
rendah, hal ini ditunjukkan pada hasil nilai raport siswa kelas VII B pada
semester ganjil yang masih rendah. Setelah memperoleh beberapa data yang
menunjukkan bahwa siswa di SMPN 4 Malang khususnya siswa kelas VII
dari pihak fakultas dan pihak sekolah berdasarkan surat rekomendasi dari
Dinas Pendidikan Kota Malang. Selain itu, peneliti juga meminta data-data
3. Perencanaan tindakan
berikut:
a. Membuat silabus
4. Pre test
yaitu:
tersebut.
salam.
b. Pelaksanaan pre test
Pre test dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 08 Mei 2010 dengan
mendengarkan begitu saja. Disaat kondisi seperti itu, siswa merasa bosan
yang merespon.
pre test ini hasilnya kurang memuaskan, karena disini masih banyak
Dari hasil pre test yang dilaksanakan, banyak sekali siswa tampak
kurang berminat dalam belajar, hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa
Hal ini dapat dilihat dari hasil lembar observasi hasil belajar siswa
menjawab. Pada saat mengerjakan soal pre test siswa juga kurang
salah dan masih ada jawaban yang kosong. Kodisi seperti ini
ceramah dan Tanya jawab itu perlu diadakannya sedikit perubahan, agar
peserta didik lebih antusias lagi dalam mengikuti pelajaran dan
adanya pendekatan lain yang bisa menjadikan siswa aktif dan kreatif,
C. Siklus Penelitian
1. Siklus I
siswa.
jawab.
Malang
berikut hasililnya:
berikut:
1. Kegiatan awal
2. Kegiatan inti
kehidupan nyata.
kegiatan produksi.
ekonomi
usaha/bisnis.
3. Kegiatan akhir
berikut:
1. Kegiatan awal
2. Kegiatan inti
temannya.
e. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk mencari contoh
kegiatan produksi.
diskusinya
3. Kegiatan akhir
c. Pengamatan Siklus I
pada siklus I, dapat di amati dari hasil belajar kelompok siswa dengan
dari aktivitas Tanya jawab siswa pada saat pre test mereka masih merasa
malu dan takut salah. Pada siklus I ini mereka sudah mulai berani
diharapkan.
keberanian tersebut masih didominasi oleh siswa yang aktif. Akan tetapi
bagi siswa yang pasif juga sedikit demi sedikit menjadi berani dan
kali pertemuan terdapat peningkatan hasil belajar. Hal ini dapat di lihat
dari hasil tes individu pada pertemuan II. Pada pertemuan II ini hasil tes
Pada siklus I para siswa hadir semua, akan tetapi terdapat kendala
terganggu.
hasil pos testnya sebesar 12,8%, akan tetapi peningkatan tersebut belum
sepenuhnya
perkembangan dan berjalan dengan baik, bukan berarti tidak ada tindak
lanjut dalam penelitian ini, dilihat dari hasil evaluasi yang masih belum
karena mereka masih terlihat ragu-ragu dan takut salah dalam berbicara
dan hanya beberapa siswa saja yang aktif. Untuk itu peneliti akan
melanjutkan pada siklus II sebagai tindak lanjut dalam memperbaiki
2. Siklus II
Malang
dilaksanakan pada hari rabu tanggal 19 Mei 2010 pada pukul 09.40-
berikut:
1. Kegiatan awal
2. Kegiatan inti
modal
usaha
banyaknya pekerja
badan hukumnya
3. Kegiatan akhir
sebagai berikut:
berikut:
1. Kegiatan awal
2. Kegiatan inti
ekonomi.
mengerjakannya.
ini
3. Kegiatan akhir
membuat produk berupa barang atau jasa dari sumber daya yang
berikut:
1. Kegiatan awal
a. Guru mengucapkan salam
2. Kegiatan inti
mengerjakannya.
ini
diskusinya.
3. Kegiatan akhir
a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c. Pengamatan siklus II
pendapatnya.
pertanyaan dari guru dan siswa. Siswa sudah mulai berkomunikasi dan
kerjasama yang cukup baik pada diskusi antar sesama anggota kelompok,
siklus II ini, peneliti memberikan pujian pada salah satu kelompok atau
siswa atas prestasi yang diraih. Sehingga mereka akan lebih semangat
dalam belajar, mempunyai rasa tanggung jawab, disiplin dalam
Pada situasi proses pembelajaran ini siswa sudah sangat tenang, guru dan
siswa saling bekerja sama dalam membuat suasana belajar yang nyaman.
terbiasa
ataupun kelompok
pada hasil belajar yang cukup tinggi. Hal ini dapat diamati pada lembar
menjadi 81,05.
Dengan hasil seperti ini mengindikasikan bahwa hasil belajar siswa
sudah maksimal sesuai dengan target yang diharapkan oleh guru dan
siswa.
mata pelajaran ekonomi. Pada siklus ini, siswa sudah mengerti dengan
mengerjakan soal para siswa sudah bisa menerima pendapat dari teman
terbiasa
ataupun kelompok
3) Hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi yang pada siklus
PEMBAHASAN
dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dari penelitian ini dapat
dilihat dan dianalisa dengan cara membandingkan hasil proses pembelajaran yang
VII B
Langkah awal dari perencanaan ini adalah menetapkan kelas yang akan
pertemuan. Siklus pertama terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus ke dua ada
itu juga untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum melakuakn tindakan.
Dalam observasi awal dapat diketahui bahwa selama ini guru hanya
inquiri. Dalam observasi awal/prasurvei juga diketahiui bahwa siswa kelas VII
B sangat heterogen, super aktif, dan hasil belajar masih rendah atau kurang
kelas VII yang siswanya sangat heterogen dan super aktif. Dengan metode
ceramah saja itu kurang bisa mengoptimalkan proses pembelajaran hal ini
sesuai dengan pendapat Roestiyah bahwa dengan metode ceramah ini guru
uraiannya. 97
kelas VII B, dari hasil pre test yang dilakukan, peneliti pada siklus I langsung
merupakan suatu proses interaksi antara dua atau lebih individu, saling tukar
dengan tujuan tertentu dan saling berhadapan muka. 98 Dengan berdiskusi siswa
materi tersebut.
cenderung pasif, bermain sendiri atau berbicara dengan temannya. Siswa tidak
guru saja, dan yang terjadi siswa tidak mendapatkan perhatian yang lebih,
Untuk itu, berdasarkan hasil pre test tersebut untuk meningkatkan hasil
99
Roestiyah, op, cit., hlm:15
untuk mndapatkan hasil belajar yang maksimal. Cooperative learning ini
Menyikapi hasil pre test tersebut, maka pada siklus I pertemuan pertama
siswa mulai aktif bertanya dan menjawab di bandingkan dengan pre test,
karena pada pertemuan ini setiap kelompok mulai bekerja sama dengan
mulai saling bertukar pikiran, tanya jawab, dan sudah berani bertanya tentang
cukup memuaskan.
Pada siklus II, peneliti masih tetap menerapkan model cooperative
learning dengan tiga kali pertemuan. Pada siklus ini siswa lebih antusias dalam
belajar disbanding dengan siklus I. Pada siklus ini siswa sudah terbiasa dengan
siswa jadi lebih mudah untuk memahami materi dan semangat dalam
meningkat.
belajar, karena mereka adalah satu tim yang harus bekerja sama untuk
itu mereka harus aktif bertanya dan menjawab, mempunyai keingintahuan yang
tersebut, tampak dari aura mereka yang ceria dan lebih bersemangat dalam
belajar. Siswa mampu berperan aktif lebih berani bertanya dan menjawab, dan
Pada pertemuan kali ini lingkungan belajar sudah nampak efektif pada
belajar kelompok, dimana mereka sudah berani menuangkan ide dengan teman
kelompoknya dan sudah berani bertanya pada materi yang belum dipahami,
sehingga diskusi mereka sangat menarik, karena semuanya ikut berperan aktif.
Oleh sebab itu, guru memberikan pujian kepada kelompok yang sudah selesai
terlebih dahulu dan kepada siswa yang sudah berani mempresentasikan hasil
siswa yang sebenarnya. Begitu juga ketika diberi latihan soal mereka langsung
semangat.
belajar. Melalui observasi pada siklus II adanya rasa ingin tahu yang cukup
hasil belajar yang sangat memuaskan. Peningkatan hasil belajar siswa dapat
diamati pada lampiran hasil penilaian siswa mulai dari siklus I dan siklus II
diterapkan.
peningkatan, yaitu dari silkus I yang awalnya hanya 12,5% pada siklus II
mengalami peningkatan menjadi 34,5% atau nilai rata-ratanya dari pre test
yang hanya sebesar 60,26 pada siklus I menjadi 68,02 setelah itu meningkat
lagi menjadi 81,05. Dari hasil penilaian tersebut dapat dibuktikan bahwa
belajar pada mata pelajaran Ekonomi dan bentuk aplikasinya yang yang efektif
2. Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang besar, yaitu aktif dalam berdiskusi
dengan saling tukar pendapat dan tanya jawab. Hal ini menunjukkan bahwa
3. Adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari setiap
siklusnya.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembelajaran ekonomi siswa kelas VII B SMP Negeri 4 Malang. Hal ini
ditunjukkan oleh perubahan yang signifikan pada tingkat antusias siswa dalam
kooperatif.
instrument penelitian.
kali pertemuan. Siklus pertama terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus ke
dua ada tiga kali pertemuan. Sebelum pelaksanaan tindakan pada siklus I,
melakuakn tindakan.
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas VII B
II ini hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat
cooperative learning ini juga dapat mempererat hubungan kerja sama antar
siswa.
B. Saran
hasil yang optimal, ada beberapa temuan yang peneliti peroleh yang dapat
saran untuk dijadikan bahan pertimbangan dan perhatian oleh semua pihak,
cukup matang, sehingga guru harus bisa menentukan atau memilih topik
optimal.
3. Untuk siswa dan siswi diharapkan tidak ramai ketika mengikuti kegiatan
belajar mengajar dan bisa lebih aktif serta kritis dalam bertanya, berdiskusi
learning.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Nur dan Wahidmurni. 2008. Penelitian Tindakan Kelas; Pendidikan Agama
dan Umum; dari Teori Menuju Praktik. Malang: UM Press.
128
129
Nurdin, Muh, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTS kelas VII. Surabaya:
CV Karya Utama.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Reset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
130
LAMPIRAN I
SILABUS
Sekolah : SMP Negeri 4 Malang
Kelas : VII(tujuh)
Mata Pelajaran : Ekonomi
Semester : 2(dua)
Standar Kompetens : 6. memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Penilaian
Kompetensi Alokasi Sumber
Materi
Dasar Kegiatan Waktu Belajar
Pokok/ Indikator
Pembelajaran
Pembelajaran
Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
Kegiatan Pokok Membaca buku Mendefinisika Tes Isian Kegiatan Toko/warug
6.2.Mendeskripsi Ekonomi. referensi dan n pengertian tulis/u pokok 6 JP di sekitar
kan kegiatan mendiskusikan dan macam- raian ekonomi sekolah
pokok Pengertian pengertian dan macam adalah
ekonomi, konsumsi dan macam- macam kegiatan a)............. Sentra-
yang meliputi jenis barang- kegiatan pokok ekonomi. b)............ c) sentra
kegiataan barang yang ekonomi ........... usaha yang
konsumsi, dikonsumsi siswa Mendefinisika Daftar ada di
produksi, dan dan keluarga Mendiskusikan n pengertian pertanya Jelaskan sekitar
distribusi (harian, pengertian konsumsi dan an pengertian sekolah dan
barang /jasa mingguan, dan Konsumsi dan jenis barang- konsumsi ! masyarakat
bulanan ) jenis-jenis barang yang tempat
Skala prioritas barang yang dikonsumsi Susunlah tinggal
dalam memenuhi dikonsumsi siswa dan daftar siswa
kebutuhan siswa dan keluarga ( Pilihan konsumsi keluarga
sebagai siswa. keluarganya harian, Ganda yang
Tanya jawab mingguan dan dibutuhkan Jalan raya
Aspek- aspek tentang skala bulanan ) siswa, Pasar
positif dan negatif prioritas dalam kemudian
perilaku memenuhi Menyusun susunlah Lingkungan
Pengertian kebutuhan skala prioritas berdasarkan sekolah
produksi dan dalam skala
sumber daya Mendiskusikan memenuhi prioritas!
ekonomi aspek positif kebutuhan
dan negatif sebagai siswa Susunlah
Macam-macam perilaku daftar
sumber daya konsumtif Mengidentifika konsumsi
ekonomi si aspek- aspek yang
Mendiskusikan positif dan dibutuhkan
Etika ekonomi pengertian negatif keluarga di
dalam Produksi dan perilaku rumahmu,
memanfaatkan sumber daya konsumtif dan
faktor-faktor Ekonomi seseorang. menurutmu
produksi dalam bagaimana
kehidupan satu Mendiskusikan Mengidentifika hubungannya
uaha/bisnis tujuan dan cara si faktor-faktor dengan sikap
peningkatan yang komsumtif di
Usaha-usaha jumlah dan mutu mempengaruhi keluargamu ?
untuk mening- hasil produksi konsumsi
katkan jumlah seseorang. Berikut ini
dan mutu hasil Mendiskusikan yang bukan
produksi (bidang makna/pengertia Mendefinisika termsuk
industri dan n distribusi, n pengertian faktor-faktor
pertanian) tujuan distribusi produksi dan yang
Membaca sumber daya mempengaru
Pengertian dan literatur dan ekonomi hi pola
tujuan distribusi berdiskusi konsumsi
tentang etika Mengklasifikas seseorang
Sistem distribusi ekonomi dalam i macam- adalah ...
beserta contohnya melakukan macam sumber a.penghasilan
(langsung, tidak distribusi daya ekonomi per bulan
langsung dan b. jumlah
semi langsung) Mendiskusikan Mengidentifika anngota
pengertian si etika keluarga
Etika ekonomi usaha, ekonomi dalam c.pendidikan
dalam kegiatan perusahaan dan memanfaatkan dan
distribusi yang badan usaha, faktor-faktor lingkungan
memenuhi unsur dan memberikan produksi dalam d.keinginan
keadilan dan contohnya. kehidupan untuk maju
pemerataan. suatu
Mendefinisikan usaha/bisnis Pengertian
Pengertian usaha, pengertian dan Mengidentifika produksi
perusahaan dan macam-macam si usaha-usaha adalah ... .
badan usaha kegiatan yang dapat Sumberdaya
ekonomi. dilakukan ekonomi ada
guna empat
meningkatkan macam yaitu
jumlah dan :
Mendefinisikan mutu hasil a. ............
pengertian produksi b..............
konsumsi dan (bidang c............
jenis barang- industri dan d..............
barang yang pertanian )
dikonsumsi baik melalui Etika
siswa dan intensifikasi ekonomi
keluarga maupun dalam
(harian, ekstensifikasi meman
mingguan dan faatkan
bulanan ). Mendefinisika sumber daya
n pengertian ekonomi
Menyusun skala dan tujuan dapat
prioritas dalam distribusi dilakukan
memenuhi dgn cara
kebutuhan Mengklasifikas bagaimana ?
sebagai siswa. i sistem
distribusi Peningkatan
Mengidentifikas beserta mutu dan
i aspek- aspek contohnya jumlah hasil
positif dan (langsung, produksi
negatif perilaku tidak langsung dapat
konsumtif dan semi dilakukan
seseorang. langsung) dengan
beberapa
Mengidentifikas Mengidentifika cara,
i faktor-faktor si /melakukan sebutkan !
yang kegiatan
mempengaruhi kegiatan yang Jelaskan
konsumsi menggambarka tujuan
seseorang. n contoh etika distribusi !
ekonomi
Mendefinisikan dalam kegiatan Ada tiga
pengertian distribusi yang sistem
produksi dan memenuhi distribusi,
sumber daya unsur sebutkan dan
ekonomi keadilan dan jelaskan
pemerataan. masing-
Mengklasifikasi masingnya !
macam-macam Mendefinisika
sumber daya n pengertian Bentuk etika
ekonomi usaha, ekonomi
perusahaan yang
Mengidentifikas dan badan bagaimana
i etika ekonomi usaha dalam
dalam melakukan
memanfaatkan kegiatan
faktor-faktor distribusi ?
produksi dalam
kehidupan suatu Jelaskan
usaha/bisnis perbedaan
perusahaan
Mengidentifikas dengan
i usaha-usaha badan usaha
yang dapat
dilakukan guna
meningkatkan
jumlah dan mutu
hasil produksi
(bidang industri
dan pertanian )
baik melalui
intensifikasi
maupun
ekstensifikasi
Mendefinisikan
pengertian dan
tujuan distribusi
Mengklasifikasi
sistem distribusi
beserta
contohnya
(langsung, tidak
langsung dan
semi langsung)
Mengidentifikas
i /melakukan
kegiatan
kegiatan yang
menggambarkan
contoh etika
ekonomi dalam
kegiatan
distribusi yang
memenuhi unsur
keadilan dan
pemerataan.
Mendefinisikan
pe ngertian
usaha,
perusahaan dan
badan usaha
6.3.Mendeskripsi Macam- macam Membaca Mendeskripsik Tes Tes Sebutkan Guru IPS
kan peran badan usaha. literatur an macam- tulis pilhan macam- 4 JP Ekonomi
badan usaha, (menurut pemilik selanjutnya macam badan ganda. macam
termasuk modal, lapangan mendiskusikan usaha. badan usaha Buku
koperasi, usaha banyaknya jenis-je nis (menurut menurut Materi
sebagai pekerja dan badan usaha pemilik modal, Tes bentuk
tempat menurut badan menurut pemi lapangan uraian hukumnya Koperasi /
berlangsungny hukum) lik modal, la usaha yang ada di kantin
a proses pangan usaha, banyaknya sekeliling sekolah
produksi Tujuan badan jumlah pekerja pekerja dan tempat
dalam usaha(milik serta menurut menurut tinggalmu / Pasar
kaitannya negara/daerah, bentuk badan bentuk badan daerahmu !
dengan pelaku milik swasta, hukum /yuridis hukum) BUMN/
ekonomi koperasi) Berikut ini BUMS
yang bukan yang
Mengidentifik prinsip ada di wila-
Pertimbangan Mendiskusikan asi misi/tujuan koperasi yah masing-
yang perlu beberapa badan usaha adalah... masing
diperhatikan pertimba ngan (milik negara a.keanggotaa daerah
dalam berbisnis yang perlu /daerah, milik nsukarela Guru
diperhatikan swasta, b.pengelolaa
Kriteria badan dalam berbisnis koperasi) n demokratis Buku yg
usaha yang c.pembagian relevan
dikelola secara Mendiskusikan Mengidentifik SHU sesuai
profesional dan peranan asi beberapa jabatan Contoh
manusiawi. pemerintah pertimbangan d. dilakukan benda hasil
sebagai pelaku yang perlu secara kreatifitas
Peranan dan pengatur diperhatikan mandiri
pemerintah kegiatan dalam
sebagai pelaku ekonomi berbisnis Jelaskan
dan pengatur tujuan
kegiatan ekonomi Mengidentifik pemerintah
asi badan mendirikan
usaha yang badan usaha.
dikelola secara
profesional Sebutkan 4
dan manusiawi pertimbanga
n yang perlu
diperhatikan
Mendeskripsik ketika
an peranan seseorang
pemerintah akan
sebagai pelaku mendirikan
dan pengatur peperusahaan
kegiatan bisnis!
ekonomi
Sebutkan
peranan
pemerintah
sebagai
pengatur dan
pelaku
kegiatan
ekonomi
6.4.Menggunakan Kreativitas dalam Mendiskusikan Mendefinisika Tes Tes Jelaskan arti Buku yg
gagasan tindakan pengertian n pengertian tulis Uraian kreatif dan 2 JP relevan
kreatif dalam ekonomi. kreatif dan kreatif dan kreatifitas
tindakan contoh proses dalam Contoh
ekonomi Pentingnya aplikasinya kreatifitas tindakan benda hasil
untuk inovasi dan dalam tindakan dalam tindakan ekonomi kreatifitas
mencapai syarat-syarat ekonomi ekonomi
kemandirian inovasi dalam Perlukah
dan kehidupan sehari- Tanya jawab Mendefinisika inovatif bagi
kesejahteraan hari. tentang inovatifn pengertian seseorang
dan manfaatnya inovatif dan dan kenapa ?
Proses manfaatnya
kemandirian Mendiskusikan dalam Bentuk
dalam usaha pengertian kehidupan Tes Soal kreatifitas
meningkatkan mandiri, sehari-hari unjuk pilihan apakah yang
kesejahteraa kemandirian dan yang mampu kerja ganda kamu
usaha-usaha mendorong lakukan agar
Praktik kreatifitas yang dilakukan peningkatan kamu sukses
dan inovasi. agar mampu kesejahteraan dan naik
melakukannya kelas ?
Gagasan dan Mengklasifikasi Mengidentifika
berlaku kreatif, hasil si proses Proses
Inovatif dan produktifitas kemandirian kemandirian
kemandirian dan inovasi dalam usaha harus dimulai
dalam kehi- meningkatkan dari diri
dupan ekonomi Mendiskusikan kesejahteraan sendiri, dari
hasil ekonomi mana kamu
yang kreatif dan Berlatih mulai hidup
inovatif mengerjakan mandiri ?
sendiri dan
kreatifitas dan Buatlah salah
inovasi yang satu produk
direncakan yang me-
rupakan
Membuat bentuk
produk berupa kreatifitas
barang/ jasa kamu sebagai
dari sumber siswa
daya yang
dimiliki.
LAMPIRAN II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1. Mendifinisikan pengertian kegiatan ekonomi.
2. Menyebutkan macam-macam kegiatan ekonomi.
3. Mendefinisikan pengertian konsumsi
4. Menyebutkan jenis barang-barang yang dikonsumsi siswa dan keluarga
(harian minggu dan bulanan).
5. Mengidentifikasi aspek-aspek positif dan negatif perilaku konsumtif
seseorang.
6. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumtif seseorang
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan oleh oleh
manusia (perusahaan atau masyarakat) untuk memproduksi, mendistribusi,
serta mengkonsumsi barang dan jasa dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani demi mewujudkan kemakmuran.
2. Macam-Macam Kegiatan Ekonomi
Dengan demikian inti dari kegiatan ekonomi adalah: produksi,
distribusi, dan konsumsi.
3. Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah memanfaatkan nilai guna suatu barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan secara berangsur- angsur atau sekaligus habis.
4. Jenis barang-barang yang dikonsumsi siswa dan keluarga
Adapun jenis barang yang dikonsumsi siswa adalah seragam,
sepatu, alat tulis. Sedangkan jenis barang yang konsumsi keluarga adalah
alat-alat rumah tangga dan kebutuhan sehari-hari.
5. Aspek positif dan negative perilaku konsumtif
Perilaku konsumtif adalah suatu keadaan yang cenderung
membelanjakan seluruh pendapatannya pada barang- barang konsumsi.
Perilaku konsumtif dapat berdampak positif bagi kegiatan ekonomi.
Perilaku konsumtif juga dapat menjamin berlangsungnya siklus ekonomi,
yaitu dari kegiatan produksi → distribusi → konsumsi.
Namun perilaku konsumtif lebih banyak dampak negative atau
buruknya,karena perilaku tersebut dinilai boros atau tidak hemat. Orang-
orang yang berperilaku konsumtif kurang memikirkan masa depan.
Masyarakat pun umumnya kurang menghormati orang- orang berperilaku
konsumtif.
6. Faktor- faktor yang mempengaruhi konsumsi antara lain :
a. Kebiasaan dan sikap hidup. Seseorang yang biasa hidup hemat tingkat
konsumsinya lebih rendah daripada orang- orang yang berperilaku
boros.
b. Faktor lingkungan. Orang- orang yang tinggal di lingkungan perkotaan
memiliki tingkat konsumsi lebih tinggi daripada orang- orang yang
tinggal di pedesaan.
c. Faktor tingkat peradaban. Orang- orang yang memiliki kehidupan
modern, tingkat.
d. konsumsinya lebih tinggi daripada orang- orang yang memiliki
kehidupan sederhana.
e. Pemilik uang yang banyak, cenderung konsumsinya lebih tinggi
daripada pemiliki uang yang sedikit atau tidak sama sekali.
Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
VI. ASESMEN
1. Kognitif
a. Soal tugas/tes tulis
2. Afektif
NO NAMA SKOR PEROLEHAN NILAI
4 3 2 1
Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
1. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
2. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
Indikator :
1. Mendeskripsikan macam-macam badan usaha (menurut pemilik modal,
lapangan usaha banyaknya pekerja dan menurut bentuk badan hukum).
2. Mengidenfikasi misi/ tujuan badan usaha (milik negara/daerah, milik swasta,
koperasi).
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu :
1. Mendeskripsikan macam-macam badan usaha menurut pemilik modal.
2. Mendeskripsikan macam-macam badan usaha menurut lapangan usaha.
3. Mendeskripsikan macam-macam badan usaha menurut banyaknya pekerja.
4. Mendeskripsikan macam-macam badan usaha menurut bentuk badan
hukumnya.
5. Mengidentifikasi misi/ tujuan badan usaha Negara.
6. Mengidenfikasi misi/ tujuan badan usaha milik daerah.
7. Mengidenfikasi misi/ tujuan badan usaha milik swasta.
8. Mengidenfikasi misi/ tujuan koperasi.
II. MATERI PEMBELAJARAN
A. MACAM-MACAM BADAN USAHA
1. Menurut pemilik modal
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara.
Modal ini diperoleh dari penyertaan langsung berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan. Kekayaan yang dipisahkan adalah kekayaan
negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) untuk dijadikan penyertaan modal negara pada badan usaha
milik pemerintah.
1) Perusahaan Jawatan ( Perjan )
Perusahaan jawatan merupakan perusahaan negara yang
seluruh modalnya merupakan milik negara dari kekayaan yang
tak terpisahkan dan merupakan bagian dari suatu departemen.
Usaha perusahaan ini bersifat public service (pelayan masyarakat)
2) Perusahaan Umum (Perum)
Bentuk perusahaan negara ini modalnya dari kekayaan
negara yang telah dipisahkan dan mempunyai tujuan untuk
memenuhi kepentingan umum yang vital. Sifat usahanya adalah
publik utility ( pelayanan jasa yang memberikan kegunaan vital
bagi masyarakat ).
3) Perusahaan persero
Persero merupakan bentuk badan usaha Negara yang
membuka kesempatan pada masyarakat umum untuk ikut serta
memiliki atau menanamkan modalnya dalam perusahaan tersebut.
Modal persero ini terdiri atas saham-saham dan bertujuan untuk
mencari keuntungan sebanyak-banyaknya ( non public utility).
BUMN banyak bergerak dalam cabang-cabang ekonomi yang
penting dan menyangkut kehidupan rakyat banyak. Misalnya, bahan
bakar minyak dipegang PT Pertamina, listrik dipegang PT PLN, dan
telekomunikasi dipegang PT Telkom.
b. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan usaha ini seluruh modalnya berasal dari pihak swasta
yang dimiliki seseorang atau beberapa orang. Badan usaha milik
swasta juga mempunyai peran yang penting dalam perekonomian
negara. Selain berperan dalam menyediakan barang dan jasa, badan
usaha swasta juga membantu pemerintah dalam usaha mengurangi
pengangguran serta memberi kontribusi dalam pemasukan kas
negara berupa pajak.
c. BUMD ( Badan Usaha Milik Daerah )
Badan usaha milik daerah ini pada dasarnya bisa berbentuk
perjan , perum atau persero. Hanya pada perusahaan ini yang terlibat
adalah pemerintah daerah.
d. Koperasi
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian, menyatakan bahwa koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi,
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan.
Modal koperasi diperoleh dari anggotanya yang berupa
simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela. Koperasi
merupakan badan usaha yang mengutamakan kepentingan anggota,
tetapi tujuannya untuk memperoleh laba juga tidak diabaikan. Laba
yang diperoleh koperasi akan digunakan untuk mengembangkan
usaha dan sebagian lagi akan dibagikan sebagai sisa hasil usaha
(SHU) kepada anggotanya.
Ada beberapa jenis usaha koperasi. Misalnya koperasi
konsumsi yang berusaha memenuhi kebutuhan sehari-hari
anggotanya. Koperasi produksi merupakan koperasi yang berusaha
menghasilkan barang-barang. Ada pu la koperasi serbausaha.
2. Menurut lapangan usaha
a. Ekstraktif
Kegiatan utama badan usaha yang bergerak di bidang usaha
ini adalah mengambil bahan-bahan/barang-barang yang terdapat di
alam. Misalnya, pertambangan, penggalian, perikanan laut, dan
perburuan. Perusahaan ekstraktif biasanya menghasilkan bahan-
bahan dasar, seperti minyak bumi, batu bara, gamping, pasir, ikan,
dan kayu. Barang-barang tersebut bukan dibudidayakan oleh man
usia, melainkan disediakan alam.
b. Pertanian atau Agraris
Kegiatan pertanian dilakukan oleh badan usaha yang
mengolah tanah dengan bantuan kesuburan tanah. Tentu produk yang
dihasilkan merupakan produk pertanian. Dapatkah kamu me-
nyebutkan contohnya? Contohnya tanaman pangan seperti padi,
jagung, kedelai, ubi, serta hasil perkebunan seperti karet, kelapa
sawit, kopi, dan teh.
c. Peternakan
Badan usaha di bidang peternakan melakukan produksi
dengan cara mengambil hasil-hasil dari hewan ternak. Kegiatan
peternakan dilakukan dengan memelihara dan pembiakan hewan
ternak. Mungkin di sekitar daerah tempatmu terdapat peternakan.
Jenis hewan apa yang diternakkan? Biasanya jenis hewan yang
diternakkan adalah sapi, kambing, ayam, dan burung puyuh. Hasil
produksi di bidang ini adalah susu, daging, telur, dan kulit. Hasil
peternakan dapat menyediakan bahan-bahan untuk lauk-pauk dan
kulitnya sebagai bahan kerajinan.
d. Industri
Kegiatan produksi ini dilakukan dengan mengolah atau
mengubah barang-barang, bisa pengolahan bahan mentah menjadi
barang jadi atau barang mentah menjadi setengah jadi atau barang
setengah jadi menjadi barang jadi. Contoh industri yang
menghasilkan barang setengah jadi adalah industri yang mengolah
kapas menjadi benang atau mengolah kayu menjadi bubuk kertas.
Contoh industri yang mengolah barang jadi misalnya industri
pakaian jadi.
e. Jasa
Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang kegiatan
usahanya bergerak dibidang pemberian jasa (layanan) kepada
konsumen dengan tujuan memperoleh imbalan jasa. Dengan kata
lain, bidang jasa merupakan usaha produksi yang proses produksinya
dilakukan untuk menghasilkan pelayanan atau membantu proses
produksi lain tanpa mengubah barang itu sendiri. Usaha jasa dapat
bergerak di bidang finansial (keuangan) dan nonfinansial. Contoh
usaha di bidang jasa finansial adalah perbankan dan sewa guna. Di
bidang nonfinansial misalnya transportasi, pergudangan, asuransi,
perdagangan, dan persewaan.
Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
1. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
2. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Indikator :
1. Mengidenfikasi beberapa pertimbangan yang
perlu diperhatikan dalam berbisnis.
2. Mendeskripsikan badan usaha yang dikelola
secara profesional dan manusiawi.
3. Mendeskripsikan peranan pemerintah sebagai
pelaku dan pengatur kegiatan ekonomi.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu :
1. Mengidenfikasi beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam
berbisnis.
2. Mendeskripsikan badan usaha yang dikelola secara profesional.
3. Mendeskripsikan badan usaha yang dikelola secara manusiawi.
4. Mendeskripsikan peranan pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi.
5. Mendeskripsikan peranan pemerintah sebagai pengatur kegiatan ekonomi.
II. MATERI PEMBELAJARAN
C. PERTIMBANGAN DALAM BERBISNIS
1. Jenis Usaha yang Ingin Dibuat
Usaha di sekitar kita sangat banyak, ada yang dimulai dari pengalaman,
pengamatan, atau hobi. Mungkin ada temanmu yang suka menggambar dan
pandai merangkai kata indah, mengapa tidak membuat kartu ucapan lucu untuk
dijual pada hari istimewa?
2. Dana yang Dibutuhkan dan Asal Dana Diperoleh
Setiap bisnis membutuhkan modal. Sering orang mengurungkan bisnis
karena tidak memiliki modal. Pikirkanlah usaha terbaik untuk mengumpulkan
modal. Kamu memiliki banyak alternatif seperti menyisihkan uang saku, memakai
tabungan, patungan dengan teman atau meminjam dari orang tua.
3. Persaingan Usaha
Setelah menentukan produk yang akan dibuat, kamu perlu mengetahui
sainganmu. Mungkin kamu menemukan ide-ide baru yang belum ada saingannya,
tetapi jika usaha tersebut berhasil pasti akan menarik datangnya pesaing baru.
4. Konsumen
Setiap produksi barang ditujukan untuk konsumen. Jadi, kebutuhan dan
selera konsumen juga harus diperhatikan agar barang jualanmu laku. Kamu harus
melihat konsumennya. Jika kamu ingin berjualan roti kering, konsumenmu adalah
ibu-ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga tentu lebih cermat dan teliti dalam hal
memilih barang. Jadi, kamu perlu mengusahakan harga murah dan kualitas produk
yang baik.
5. Tempat Usaha
Tempat usaha menentukan keberhasilan suatu bisnis. Tempat yang ramai
dan dilalui orang akan lebih menguntungkan daripada tempat yang sepi.
6. Pemasaran
Rencana pemasaran perlu dibuat untuk menentukan strategi terbaik
dalam memperkenalkan produk kepada konsumen dengan dana yang tersedia.
Strategi yang digunakan sebagai berikut.
1) Langsung menanyakan kepada calon pembeli apakah mereka tertarik dengan
produkmu dengan harga yang kamu tawarkan.
2) Tunjukkan dan tawarkan beberapa contoh untuk dipakai atau dicicipi.
3) Buatlah kemasan yang menarik.
Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
1. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
2. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
Nilai
No Nama Siswa Pre test Post test Post test
siklus I siklus II
1 ADAM IQBAL SEBYL N 65 70 80
2 AHAMAD KUSUMA SANJAYA 50 60 75
3 ALBERTOVALENTINO 60 65 80
KAJUDHOGO
4 ALIFA KARISMA PUTRI 70 75 90
5 ANDI MASSA 55 60 80
6 ANGGEL YASPIS PRIWI 55 70 80
7 APRISIYA SARI NUR AZIZAH 50 60 70
8 ARIE LEONARDO RIKIN 55 60 75
9 AUFA VADIA KHANZA 60 65 80
10 BAIQ NISRINA TRI ANBARWATI 55 70 75
11 BOBY SATRIYA NUGRAHA 65 70 85
12 DIKI SEPTIAN PUDJIANTO 70 75 80
13 DINAR LARASATI 65 70 85
14 ELRY GILROY EVALDO 60 60 85
15 ENDAH SASMITA 55 65 80
16 EUNEKE CANRA APRILLIANI 70 75 85
17 FARA DENA APRILIA INDAH 60 65 75
SAPUTRI
18 FARAH ABIDAH 60 70 80
19 GALIH TEJO MUKTI 55 60 75
20 GIBRAN GIRINDRA YASIR 55 65 75
21 HARIS KUMARA PUTRA 65 70 85
22 HERLAMBANG PRASETYO 70 70 90
23 IFA DESY AMALIA 65 75 90
24 INTAN SARAH CAHYANYA 50 65 70
BRILLYANDA
25 ISHAK WANENDRA 65 70 80
26 KEVIN PRANUJAJA 65 65 75
27 MAHIDA MUAFIKA 70 75 90
28 MOCHAMMAD AVI 70 70 80
FEBRIANSYAH
29 NATANAEL BAGUS PRIMA 60 70 80
JAYA
30 NIKMATUL RIZKIA 60 70 90
31 NOVITA FITRIA SUSETYO 55 65 75
32 NUR ANITA YUSRINA 50 60 70
33 NURUL ULFA 60 60 90
34 RINDANG DWI TRISNAWATI 55 70 75
35 RONA CINTYA MAGDALENA 60 80 90
36 SELLA AYU WULANDA 50 70 90
37 WIGNAYA SARASWATI 60 75 90
38 YUNIAR ADIWASITO NUGROHO 70 75 80
Jumlah 2290 2585 3080
Rata-rata 60,26 68,02 81,05
Prosentase Peningkatan 12,8% 34,5%
Keterangan:
P = Prosentase peningkatan
A. Pembelajaran ekonomi
1. Sudah berapa lama anda mengajar ekonomi di SMP Negeri 4 Malang?
2. Anda mengajar kelas berapa saja?
3. Apakah anda pernah mengajar selain mengajar ekonomi?
4. Apakah mengajar pelajaran ekonomi sesuai dengan latar belakang
pendidikan anda?
5. Pengalaman apa yang paling berkesan selama anda mengajar
ekonomi?
B. Pengelolaan pembelajaran ekonomi
1. Persiapan apa saja yang ibu lakukan sebelum mengajar?
2. Strategi/metode apa yang ibu gunakan dalam pembelajaran ekonomi?
3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap strategi/metode yang ibu
terapkan selama ini?
4. Apakah selama ini ada kendala ketika ibu menyampaikan materi
pelajaran?
5. Apakah selama ini ibu sudah pernah menerapkan cooperative learning
dalam mengajar?
6. Bagaimana pendapat ibu tentang pembelajaran dengan menggunakan
metode cooperative learning ini?
7. Apakah nantinya ibu akan menerapkan metode ini pada siswa?
8. Apakah yang ibu harapkan dari cooperative learning?
9. Apakah setelah ini ibu berkeinginan untuk merubah metode dalam
mengajar?
C. Sistem penilaian
1. Bagaimanakah cara anda melakukan evaluasi pembelajaran?
2. Penilaian seperti apakah yang anda terapkan terhadap siswa?
3. Berdasarkan apakah anda memberikan penilaian?
4. Apakah anda sering mengadakan remedial kepada siswa yang nilainya
kurang?
5. Bagaimanakah sistem penilaian yang digunakan di SMP Negeri 4
Malang?
LAMPIRAN VI
HASIL WAWANCARA
A. Pembelajaran ekonomi
Peneliti: Sudah berapa lama anda mengajar ekonomi di SMP Negeri 4
Malang?
Guru: kalau untuk ekonomi saya sudah 1 tahun ngajar
Peneliti: Anda mengajar kelas berapa saja?
Guru: saya kebetulan ngajar tujuh kelas dari VII A sampai VII G
Peneliti: Apakah anda pernah mengajar selain mengajar ekonomi?
Guru: iya saya pernah ngajar Geografi dan Bahasa Daerah
Peneliti: Apakah mengajar Pelajaran ekonomi sesuai dengan latar belakang
pendidikan anda?
Guru: iya, sesuai karena dulu saya kuliah ngambil jurusan Geografi minor
Ekonomi
Peneliti: Pengalaman apa yang paling berkesan selama anda mengajar
ekonomi?
Guru: kalau pengalaman yang pasti menyenangkan,
B. Pengelolaan pembelajaran ekonomi
Peneliti; Persiapan apa saja yang ibu lakukan sebelum mengajar?
Guru: saya biasanya ya membaca buku pelajaran terutama untuk materi yang
akan saya terangkan
Peneliti: Strategi/metode apa yang ibu gunakan dalam pembelajaran
ekonomi?
Guru: metode yang saya gunakan ceramah dan tanya jawab saja, untuk
metode-metode yang lain sih pernah, tapi jarang
Peneliti: Bagaimana tanggapan siswa terhadap strategi/metode yang ibu
terapkan selama ini?
Guru: mereka selalu mengikuti dan tidak pernah mengeluh dengan metode
yang saya gunakan
Peneliti: Apakah selama ini ada kendala ketika ibu menyampaikan materi
pelajaran?
Guru: saya rasa tidak ada
Peneliti: Apakah selama ini ibu sudah pernah menerapkan model cooperative
learning dalam mengajar?
Guru: saya sudah pernah, tapi saya rasa masih kurang efektif
Peneliti: Bagaimana pendapat ibu tentang pembelajaran dengan menggunakan
model cooperative learning ini?
Guru: ya kalau menurut saya metode ini bagus selama dapat menerapkannya
dengan baik dan bisa mengkondisikan siswa
Peneliti: Apakah nantinya ibu akan menerapkan model ini pada siswa?
Guru: iya mungkin akan saya coba
Peneliti: Apakah yang ibu harapkan dari model cooperative learning?
Guru: saya ingin siswa itu bisa lebih giat belajar sehingga hasil belajarnya
bisa meningkat
Peneliti: Apakah setelah ini ibu berkeinginan untuk merubah metode dalam
mengajar?
Guru: saya rasa ada, tapi tergantung siswanya juga
C. Sistem penilaian
Peneliti: Bagaimanakah cara anda melakukan evaluasi pembelajaran?
Guru: Biasanya saya mengadakan tes tulis dan unjuk kerja
Peneliti: Penilaian seperti apakah yang ibu terapkan terhadap siswa?
Guru : Penilaian individu dan juga kelompok, tapi lebih sering saya nilai
individu, karena dengan begitu saya bisa tahu naik atau turun hasil belajar
yang diperoleh siswa satu per satu
Peneliti: Berdasarkan apakah ibu memberikan penilaian?
Guru : Saya memberikan nilai itu berdasarkan kemampuan siswa, jadi saya
harus seobjektif mungkin untuk masalah nilai
Peneliti: Apakah anda sering mengadakan remedial kepada siswa yang
nilainya kurang?
Guru : Iya, saya biasanya melakukan remidi pada siswa yang nilainya
kurang, tapi saya biasanya melakukan itu kalau sudah mendekati UAS dan
waktunya masih memungkinkan untuk dilaksanakan
Peneliti: Bagaimanakah sistem penilaian yang digunakan di SMP Negeri 4
Malang?
Guru : Objektif, uraian, ya seperti penilaian pada umumnya
HASIL WAWANCARA
Responden: Siswa
Responden: Siswa
INSTRUMEN DOKUMENTASI
SOAL SIKLUS I
NAMA :
KELAS :
NO.ABSEN :
NAMA :
KELAS :
NO.ABSEN :
BUKTI KONSULTASI
NIM : 06130060
Dr. H. M. Zainuddin. MA
(Efi Nurdiana)
NIM. 06130060