You are on page 1of 4

SIKAP SELEKTIF TERHADAP PENGARUH GLOBALISASI

Dalam era keterbukaan dan globalisasi, bangsa Indonesia harus dapat bersikap
selektif terhadap pengaruh masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan
kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut dapat
bersifat positif atau negatif di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama
negara dan bangsa Indonesia. Pengaruh dari luar yang bersifat negatif, antara lai
sebagai berikut :

1. Perilaku menyimpang yang melanggar moralitas, etika, dan kepatuhan.


2. Merebaknya penyakit social.
3. Pemakaian obat terlarang.
4. Kriminalitas internasional.
5. Pornografo dan dekedensi moral.
6. Imbas krisis perekonomian dan moneter.
7. Membanjirnya produk-produk luar negeri.

Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mampu menyeleksi dengan baik dan teliti
segala bentuk pengaruh dari luar yang masuk ke negara Indonesia. Bangsa
Indonesia tidak mungkin menutup diri dari pengaruh internasional yang begitu
cepat. Diperlukan iptek yang canggih dari luar sangat untuk menyempurnakan
kekurangan-kekurangannya dalam pelaksanaan pembangunan nasional di segala
bidang. Terbukanya pasar Internasional bagi hasil produk dalan negeri yang
memiliki keunggulan komparatif merupakan kesempatan yang baik bagi bangsa
Indonesia untuk mengekspor produk-produk dalam negeri.

Tata nilai dan budaya asing akan masuk dengan deras ke Indonesia, seharusnya
dapat diambil manfaat atau keuntungannya. Apabila tidak memiliki   ideology yang
kuat, kewaspadaan, nasional yang tangguh, sumber daya manusia yang baik, maka
bangsa Indonesia tidak dapat memperoleh manfaat dan keuntungan dari
globalisasi.

Pendidikan nasional Indonesia diharapkan mampu menghasilkan sumber daya


manusia yang mempunyai kualitas yang diperlukan memasuki kehidupan
masyarakat yang kompetitif. Yaitu, manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan
tekhnologi, mampu mengembangkan potensi diri, mampu bersaing sesama manusia
di masyarakat secara terbuka, memiliki kesadaran akan nilai positif dan negatif
dari arus globalisasi serta memilki daya tahan yang tangguh dengan suatu
indentitas budaya yang kuat dalam menghadapi dampak negatif globalisasi. Selain
itu, bangsa Indonesia telah memilki nilai-nilai kepibadian luhur, pandangan hidup,
dan ideology bangsa yang telah dikukuhkan menjadi dasar negara, yaitu pancasila.
Dengan demikian, Pancasila berperan membawa kemajuan serta kesejahteraan
bangsa Indonesia.
Implikasi Globalisasi pada Keamanan sebagai Sebuah Peluang Baru bagi

Eksistensi Negara
2:15 PM / Posted b

Konsep globalisasi menggambarkan setidaknya lima fenomena, yaitu


globalisasi sebagai sebuah internasionalisasi, globalisasi sebagai sebuah
liberalisasi, globalisasi sebagai sebuah universalisasi, globalisasi sebagai
westernisasi dan deteritorialisasi. Disambung dengan pemikiran David Held, bahwa
globalisasi merupakan sebuah proses transformasi hubungan sosial yang rumit dan
tidak linier, yang menghasilkan berbagai ikatan jejaring antarwilayah dan lintas
benua. Kerumitan ini mengacu pada empat hal. Pertama, kompleksitas aktor yang
semakin mudah dalam segala aksesnya. Kedua, dampak kompleksitas aktor
tersebut yang mana membuat interaksi menjadi dinamis dan tidak setara, atau
disebut sebagai proses strukturisasi dan stratifikasi. Ketiga, kerumitan aktivitas
aktor tersebut. Keempat adalah pengorganisasian ruang dan wilayah, yang mana
globalisasi menjadikan batasan isu semakin kabur, antara nasional dan
internasional serta antara isu konvensional dan nonkonvensional.

Dinamika globalisasi diawali dari fase pertama atau era imperialisme fisik, yaitu
era kolonialisme negara maju terhadap negara dunia ketiga. Fase pertama ini
berakhir namun digantikan oleh fase kedua, neo-kolonialisme, yang
mengedepankan penjajahan dunia tidak lagi secara fisik melainkan melalui teori
dan ideologi. Implementasinya, fase ini diidentikkan dengan era
developmentalisme. Di sinilah periode globalisasi dipersiapkan sebagai kelanjutan
dan rangkaian dari neo-kolonialisme yang belum berakhir. Hal ini yang kemudian
memiliki relevansi dengan keamanan di era kontemporer ini, berdasarkan pada
transformasi isu dan konflik yang berkembang. Giddens menyatakan bahwa
globalisasi tidak hanya menyinggung ranah ekonomi dalam artian persaingan yang
semakin intensif, melainkan juga menyinggung pada ranah-ranah yang lain, seperti
politik, budaya, dan lingkungan.

Globalisasi turut memberikan perannya dalam mewarnai transformasi isu yang


ada, termasuk konsentrasi keamanan negara. Implikasi globalisasi ini melalui
media perkembangan teknologi, mewabahnya demokratisasi, dan meningkatnya
interdepensensi. Keamanan dimaknai sebagai sebuah kondisi yang bebas dari
segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan ketakutan. Walter Lippman turut
memaknai keamanan juga bahwa, a nation is secure to extent to which it is not in
danger of having to sacrifice core values if it wishes to avoid war, and is able, if
challenged, to maintain them by victory in such a war. Transformasi yang terjadi
merefleksikan perubahan konsentrasi keamanan negara, dari yang dulunya militer
menuju pada isu-isu ekonomi, lingkungan, hak asasi manusia, dan lain sebagainya.
Konsentrasi ini disesuaikan oleh seiring berkembangnya jumlah aktor, isu, dan juga
perubahan sistem internasional sebagai deskripsi dari adanya globalisasi. Titik
temu dalam transformasi tersebut yaitu adanya keamanan dalam hal kedaulatan
negara sebagai hal yang dipertahankan. Satu hal yang perlu dan cermat untuk
dipikirkan terkait masalah keamanan adalah bahwa dalam era yang sangat
terintegrasi dengan globalisasi ini, keamanan yang ingin diciptakan harus tepat,
dalam artian, keamanan terhadap apa, oleh siapa, dan untuk siapa.

Menyikapi hal di atas, setidaknya perlu dikaji terlebih dahulu, seperti apa bentuk
ancaman yang diberikan oleh globalisasi terhadap kedaulatan negara. Hal inipun
bisa dilihat implementasi dan implikasinya pada beberapa hal, seperti ekonomi,
sosial, politik, militer, ideologi, dan lain sebagainya. Dalam hal ekonomi, globalisasi
mengancam kedaulatan negara pada hak-hak dalam mengatur dan mengontrol
ekonominya, yang mana hal ini bertolak dari globalisasi yang membuka peluang
terhadap terbukanya pintu intervensi-intervensi pihak luar. SAma halnya yang
terjadi pada bidang-bidang yang lain, seperti globalisasi sosial, militer, dan juga
ideologi. Kesemua bidang yang tersentuh globalisasi tersebut rentan oleh adanya
intervensi luar akibat kaburnya batasan yang ada dan juga pelegalan intervensi
yang dinaungi oleh payung globalisasi.

Proses globalisasi telah menjadikan keamanan suatu negara semakin rentan


terhadap penetrasi dari luar. Hal inilah yang kemudian mau tidak mau harus
disikapi secara strategis, yaitu lembaga keamanan harus semakin memperkuat
kapasitas dan kapabilitasnya, sebagai usaha mengimbangi tantangan yang semakin
berkembang. Dalam hal ini setidaknya terdapat tiga usaha peningkatan keamanan,
antara lain: kualitas teknis, kualitas manusia, dan peningkatan koordinasi serta
kerjasama antar pihak terkait. Selanjutnya, globalisasi dapat dipahami bukan
sebagai suatu hal yang menakutkan, melainkan sebagai suatu peluang dan
tantangan yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan dan meningkatkan eksistensi
suatu negara.

Contoh gambar mengenai pengaruh a) negative b) positif terhadap globalisasi

a) b)
TUGAS KEWARGANEGARAAN

OLEH

FEBRINA TRI NARANTI

XII IPA 1

SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL

SMA NEGERI 1 PADANG

TAHUN AJARAN 10/11

You might also like