Professional Documents
Culture Documents
B. Bentuk-bentuk Ashabah
1) Asabah Binafsi
Asabah Binafisi, yaitu yaitu ahli waris yang menjadi asabah karena
dirinya sendiri tanpa dipengaruhi oleh ahli waris yang lain. Mereka, yaitu :
1) Anak laki-laki
2) Cucu laki-laki dari anak laki-laki
3) Bapak
4) Kakek
5) Saudara laki-laki sekandung
6) Saudara laki-laki sebapak
7) Anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung
8) Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak
9) Saudara laki-lakinya bapaknya mayat yang sekandung
10) Saudara laki-lakinya bapaknya mayat yang sebapak
1
11) Anak laki-laki saudara laki-lakinya bapaknya mayat yang sekandung
12) Anak laki-laki saudara laki-lakinya bapaknya mayat yang sebapak, dan
13) Laki-laki yang memerdekakan mayat
2
1. Anak-anak dari perempuan, baik mereka lelaki ataupun
perempuan. Seperti : anak laki-laki dari anak perempuan dan anak
perempuan dari anak perempuan
2. Anak-anak dari perempuan, dari anak laki-laki, baik
mereka lelaki ataupun perempuan. Seperti : anak laki-laki dari anak
perempuan dari anak laki-laki dan anak perempuan dari anak perempuan dari
anak laki-laki
Golongan kedua ialah orang yang berhubungan dengan yang meninggal,
karena yang meninggal itu dinisbahkan kepada mereka lantaran mereka adalah
ayah, ayah dari yang meninggal :
1. Nenek yang tidak sejati, walaupun sudah tinggi
seperti, ayah dari ibu yang meninggal dan ayah dari ayah dari ibu yang
meninggal
2. Nenek yang tidak sejati, walaupun sudah tinggi
seperti, ibu dari ayah ibu
Golongan ketiga ialah org yang berhubungan kepada ayah dan ibu dari
yang meninggal, ini meliputi empat golongan :
1. Anak-anak dari saudara-saudara
perempuan seibu sebapak
2. Anak-anak perempuan dari saudara
laki-laki seibu
3. Anak-anak perempuan dari anak-anak
laki-laki saudara laki-laki seibu sebapak atau seibu dan anak-anaknya
4. Anak-anak laki-laki dari saudara laki-
laki seibu dan anak-anak dari mereka yang lelaki itu.
Golongan keempat ialah org yang berhubungan kepada kakek-kakek yang
meninggal, yaitu ayah dari ayah dan ayah dari ibu, baik mereka itu masih dekat
atau sudah jauh. Dan mereka yang berhubungan kepada kedua neneknya, yaitu
ibu dari ibu dan ibu dari ayah, baik dekat ataupun telah jauh.
3
D. Penghapus Hak Waris
Hal-hal yang menyebabkan sesorang tidak mendapatkan warisan, yaitu :
1. Pembunuh
Orang yang membunuh keluarganya tidak mendapatkan harta pusaka
dari yang dibunuh itu
2. Hamba sahaya
Budak tidak menerima bagian dari harta peninggalan tuannya
3. Murtad
Ahli waris yang murtad (keluar dari Islam) tidak berhak memperoleh
harta warisan peninggalan keluarganya yang beragama Islam. Demikian juga
sebaliknya, seorang muslim (muslimah) tidak berhak mewarisi harta
peninggalan keluarganya yang bukan Islam
4. Orang kafir
Orang yang tidak beragama Islam, tidak berhak menerima harta
warisan peninggalan keluarganya yang beragama Islam. Demikian pula
sebaliknya, orang Islam tidak berhak mewarisi harta pusaka peninggalan
keluarganya yang tidak beragama Islam.
4
wasiat di kemudian hari nanti. Hal itu berdasarkan firman Allah SWT dalam
surat Al-Ma’idah ayat 106 yang artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila seseorang (diantara) kamu
menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat maka hendaklah (wasiat itu)
disaksikan oleh dua orang yang adil diantara kamu.” (QS. Al-Ma’idah / 5 :106)
Syarat bagi penerima wasiat adalah beragama Islam, sudah dewasa, orang
yang berakal (tidak gila dan hilang ingatan), orang merdeka (bukan hamba
selamanya), amanah (yang diberi wasiat dapat dipercaya), dan cakap
menjalankan sebagaimana yang dikehendaki oleh yang memberi wasiat.
5
melainkan bernasab kepada ibunya. Hal demikian berakibatkan bahwa antara
anak dan ibu terjadi waris mewaris, sedangkan antara anak dan ayah (suami)
tidak ada hak waris mewaris sebab terputusnya hubungan nasab setelah sumpah
li’an.
6
N A M A : 1. ………………
2. ………………
logo
UNIVERSITAS ……………………….
2011
7
KATA PENGANTAR
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu penulis mengharapkan keritik dan saran yang sifatnya membangun dari dosen
Penulis
i8
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................i
Daftar isi...................................................................................................ii
B. Bentuk-bentuk Ashabah.......................................................................................1
ii9
ii