Professional Documents
Culture Documents
REPUBLIK INDONESIA
---------------------
RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 27/PUU-IX/2011
PERIHAL
PENGUJIAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN
TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
ACARA
PEMERIKSAAN PERBAIKAN PERMOHONAN
(II)
JAKARTA
PERIHAL
PEMOHON
Didik Suprijadi
ACARA
SUSUNAN PERSIDANGAN
i
Pihak yang Hadir:
A. Pemohon
Didik Suprijadi
Dwi Haryanti
ii
SIDANG DIBUKA PUKUL 14.10 WIB
KETUK PALU 3X
Baik.
Assalamualaikum wr. wb.
Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua.
Pemohon saya persilakan untuk mengenalkan diri, siapa saja yang
hadir saat ini?
Terima kasih.
Assalamualaikum wr. wb.
Waalaikumsalam.
1
5. KETUA: ACHMAD SODIKI
Ayat (1).
Ya.
2
14. KUASA HUKUM PEMOHON: DWI HARYANTI
Cukup itu, saya kira alasannya saja, alasannya apa yang pokok-
pokok. Ini sudah ndak ada yang diralat toh ini?
Fakta hukumnya.
Sudah ndak.
Baca saja yang penting di situ, jangan semua dibaca nanti ndak
cukup waktunya. Terus.
3
22. KUASA HUKUM PEMOHON: DWI HARYANTI
Nomor 3, silakan.
4
ekonomi, di mana produksi diserahkan dikerjakan oleh semua, untuk
semua dengan kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan.
Di sinilah persis perbudakan modern dan degradasi nilai manusia,
buruh, atau pekerja sebagai komoditas atau barang dagangan akan
terjadi secara resmi dan diresmikan melalui sebuah Undang-Undang
Kemakmuran Masyarakat, yang diamanatkan konstitusi pun akan
menjadi kata-kata kosong atau merupakan hiasan kata mutiara saja.
Baik.
Kemudian nomor 6.
Ya, silakan.
Penting-penting saja.
5
Enam. Di lain pihak, outsourcing juga menggunakan perjanjian
kerja waktu tertentu. Perjanjian kerja waktu tertentu jelas tidak
menjamin adanya job security, tidak adanya kelangsungan pekerjaan
seorang pekerja karena seorang pekerja dengan perjanjian kerja waktu
tertentu pasti tahu bahwa pada suatu saat hubungan kerja akan putus
dan tidak akan bekerja lagi di situ akibatnya pekerja akan mencari
pekerjaan lain lagi. Sehingga konstitusi,… kontinuitas pekerja menjadi
persoalan bagi pekerja yang di-outsource dengan perjanjian kerja waktu
tertentu. Kalau job security tidak terjamin jelas bertentangan dengan
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 yaitu hak untuk mendapatkan pekerjaan
yang layak.
Tujuh. Outsourcing, di dalam Pasal 64 Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 menunjukan adanya 2 macam outsourcing, yaitu
outsourcing mengenai pekerjanya yang dilakukan oleh pemborong dan
outsourcing mengenai pekerjanya yang dilakukan oleh perusahaan jasa
pekerja.
Outsourcing yang pertama, mengenai pekerjaan konstruksi
hukumnya yaitu ada main kontraktor yang mensubkan pekerjaan pada
sub kontraktor. Sub kontraktor untuk melakukan pekerjaan yang
disubkan oleh main kontraktor yang membutuhkan pekerja. Di situlah,
sub kontraktor merekrut pekerja dengan mengerjakan pekerjaan yang
disubkan oleh main kontraktor. Sehingga ada hubungan kerja antara sub
kontraktor dengan pekerjanya.
Bahwa kalau dikaitkan dengan konstitusi, jelas hal ini
memaksakan adanya hubungan kerja antara perusahaan penyedia dan
jasa pekerja dengan pekerjanya yang sebenarnya tidak memenuhi
unsur-unsur hubungan kerja, yaitu adanya perintah, pekerjaan, dan
upah. Maka ini menunjukan bahwa pekerja hanya dianggap sebagai
barang jasa bukan sebagai subjek hukum.
Nomor sepuluh. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 59 dan, Pasal 64 tidak sesuai dengan Pasal 27
ayat (2), Pasal dua sem,… 28D ayat (2), dan Pasal 33 ayat (1) UUD 1945
karena manusia yang harus dilindungi adalah manusia yang seutuhnya.
Bekerja seharusnya adalah untuk memberikan kehidupan yang
selayaknya, tetapi ketika itu pekerja hanya sebagai bagian produksi dan
terutama dengan kontrak-kontrak yang dibuat. Maka hanya sebagai
salah satu bagian dari produksi sehingga perlindungan sebagi manusia
menjadi lemah.
Bahwa berdasarkan,… sebelas,… bahwa berdasarkan fakta-fakta
alasan di atas jelas bahwa permohonan ini disampaikan secara
meyakinkan dan patut karena berangkat dari keprihatinan nyata
sebagian besar buruh atau pekerja sehingga patut kiranya Mahkamah
Konstitusi…, Majelis Mahkamah Konstitusi Yang Terhormat berkenan
untuk melaksanakan haknya untuk melakukan pengujian Undang-
Undang Nomor 13/2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 59 dan Pasal 64
6
terhadap Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat (2), Pasal 28D ayat
(2), dan Pasal 33 ayat (1).
Dalam petitum. Berdasarkan seluruh uraian dan alasan yang
sudah…, berdasarkan hukum maka kami memohon sekiranya Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia berkenan memutuskan.
1. Menerima dan mengabulkan permintaan Pemohion untuk seluruhnya.
2. Menyatakan Pasal 59 dan Pasal 64 Undang-Undang Nomor 13 tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan bertentangan dengan Pasal 27 ayat
(2), Pasal 28D ayat (2), dan Pasal 33 ayat (1) UUD 1945.
3. Menyatakan Pasal 59 dan Pasal 64 Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat.
4. Menempatkan putusan ini dalam Lembaran Berita Negara Republik
Indonesia.
Surabaya, 2 Mei 2011, hormat kami, Pemohon, Dwi Haryanti S.H.,
Kuasa Pemohon.
Ya, baiklah. Ini sudah diperbaiki dan meskipun begitu, saya kok
tidak melihat pasal apa tadi…, ditulis secara lengkap gitu ya. Pasal 6, 59,
84.
Saudara sudah tulis lengkap belum itu?
Belum Pak.
Ya.
Baiklah. Kalau ini sudah klop nanti kita akan,… jadi ini Saudari
sudah membuat perbaikan, mungkin ada sesuatu dari (…)
7
36. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA
Ya.
Ayat (1) dan ayat (8)…., Sekarang ditambah Pasal 64. Ini pasal-
pasal lain…, ini yang Saudara minta ini perjanjian kerja dalam waktu
tertentu?
Ya.
8
45. KUASA HUKUM PEMOHON: DWI HARYANTI
Dua-duanya.
Oke,. Ini karena banyak pasal lainyang terkait. Ya. Tidak hanya
Pasal 64 kalau itu. Jadi Pasal…, pasal berapa itu, Pasal 65 juga. Itu
kaitan dengan Pasal 64. Pasal 66 juga terkait dengan Pasal 64. Apa
Saudara enggak baca?
Atau bagaimana?
Ya.
Ya?
Ya, ya Pak.
9
54. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA
Ini sudah…, sudah apa ya? Atau gimana modelnya. Ini sudah
perubahan…, perbaikan ke-2 sudah enggak ada waktu lagi. Atau hari ini
mungkin Saudara bisa langsung sampaikan ke bawah? Diperbaiki sedikit
sama itu di bawah untuk perbaikan ya.
Ya, ada waktu kasih sisa waktu hari ini, pasal-pasal terkait. Entah
nanti entah dikabulkan atau tidak tapi Anda tulis semua.
Ya.
Ya?
Ya, ya.
Hari ini langsung ya. Jadi…, sudah lewat sebenarnya tapi enggak
apa-apa hari ini masih ada waktu untuk…, Saudara langsung dengan
sekretariat di bawah ya?
Ya.
10
Jadi Saudara Tukang Baca Meteran ini tidak diperlakukan begitu
saja seperti barang yang dilempar di pasar. Siapa yang membeli, dan
kalau sudah ndak butuh kan dilempar lagi, kan begitu toh ini. Jadi
perlindungan hukumnya itu dimana. Nah komparasi itu penting, supaya
Saudara tidak sendirian di dalam pemberi alasan itu.
Ini saran saya, ya. Selain memang tujuannya untuk melindungi
hak-hak konstitusional Saudara. Tapi perhatikan betul apa yang
disampaikan Pak Hakim Hamdan itu, supaya permohonan Saudara
menjadi sempurna, begitu ya. Syukur Saudara bisa konsultasi dengan
ahli. Itu banyak kok, itu yang semacam LSM Buruh yang ahli hukum
perburuhan itu banyak. Universitas Brawijaya juga ada, Bu…, siapa itu.
Cari di Fakultas Hukum sana, ada itu. Saudara Surabaya toh? Surabaya
paling gampang, Eirlangga juga ada. Dia ada divisi guru atau divisi apa
itu, memang mempunyai wawasan yang luas sehingga ini nanti akan
lebih sempurna karena pasal yang Saudara perjuangkan itu tentu
berkaitan dengan yang lain, ya. Itu.
Saya kira itu, ya. Jadi, nanti ini kita bawa ke Rapat
Permusyawaratan Hakim, dan Saudara nanti menunggu jika ada sidang
yang akan datang. Sidang yang akan datang itu mungkin akan
mendatangkan Pihak DPR maupun Pemerintah, yang mencoba akan
menjawab, atau mungkin Departemen Tenaga Kerja yang akan
menjawab permasalahan yang Saudara hadapi ini.
Sementara ini Saudara sudah mengajukan 7 bukti ya bukti P-1
foto kopi akte pendirian, P-2 fotokopi tanda terima gaji, P-3 fotokopi
Berita Acara, P-4 fotokopi kontrak. Kontrak apa kontrak, kontrak profesi,
P-5 fotokopi masa kerja, P-6 fotokopi lelang tender pencatatan meter
listrik, P-7 fotokopi Undang-Undang 13 Tahun 2003. Jadi ini saya sahkan
sebagai bukti.
KETUK PALU 1X
11
63. KUASA HUKUM PEMOHON: DWI HARYANTI
KETUK PALU 3X
t.t.d.
Paiyo
NIP. 19601210 198502 1 001
Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah
Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.
12