testis

sertolli : fusiform, membran basalis, nutritif, zonula occludens, BTB, fagositosis

leydig : interstisial, inti lonjong, polimorf, gelap, sekresi testosteron, dipengaruhi
hipof. anterior (ICSH).

spermatosit primer : paling besar, pucat

spermatosit skunder : lebih kecil, gelap
spermatid : dekat lumen, oval, inti ditengah, haplodi.
spermatozoa : di lumen, lonjong, ekor panjang. caput (acrosomal produksi acrosin),
leher (sentriol anterior), corpus (mitokondria), ekor (filamen axial = motil)

ovarium

oosit imatur : kromatin halus, besar, nukleolus halus, sitoplasma sedikit, membran
vitelina -, nukleus/vesikula germinativa, yolk & pigmen sedikit > terang, dilapisi theca
int.
oosit matur : sel folikular pipih, membran vitelina +, yol & pigmen banyak > gelap,
nucleus besar krn nucleolus banyak.
theca int : myoid, sekresi estrogen
theca ext : membungkus semua folikuli (katak), vaskuler.

folikel primer : ovum imatur dilapisi sel selapis pipih

folikel sekundarius : sel folikular = kuboid, terbentuk zona pellucida & theca follikuli
(karena sel stroma)
folikel perkembangan : oosit primer dilapisi sel kuboid kompleks, diantara sel folikel
ada call exner bodies, anthrum berisi liquor, cumulus oophorus.
folikel de graaf : oosit sekunder, call exner menyatu jadi anthrum, ovum menonjol ke
tunica albuginea > keluar melalui stigma > ovulasi > korpus rubrum > korpus luteum
> korpus luteum gravidarum(jika dibuahi) atau korpus albican (jika tidak).

korpus luteum : sekresi progesteron (pemeliharaan endometrium) & sedikit estrogen,

 cleavage

std 2 sel - std 4 sel - std 8 sel - std 16 sel - std 32 sel - morula - blastula - gastrula -
neurula -

blastula : bolanya
blastomer : sel hasil pembelahannya
membran fertilisasi : mencegah sperma lain masuk ovum dgn mekanisme rotasi
ovum.

std 02 sel : bidang belah I mulai dari PA, membagi sel dan gray crescent menjadi 2
sama besar, 2 jam setelah fertilisasi
std 04 sel : bidang belah II meridional, menghasilkan 4 blastomer
std 08 sel : bidang belah III horizontal mendekati PA > mikromer di PA & makromer
di PV, penampang lintang mulai tampak initial blastocoel, kalo membelah jadi
kembar, kalo 2 menyatu ntar tetap normal
std 16 sel : bidang belah IV = 2 garis tegak lurus arah meridional, salah satu dari 16
blastomer akan jadi sel reproduksi
std 32 sel : bidang belah V = 2 garis horizontal (satu di PA dan satu di PV)

morula : jumlah sel >64, struktur sel relatif besar, stadium pertengahan, bidang belah
tidak teratur, "arbei"
blastula : blastocoel (rongga kearah PA, isi cairan basa, memberi ruang gerak saat
sel bermorfogenesis saat std gastrula), blastoderm (epiblast = bakal ectoderm &
hipoblast = bakal endoderm, blastula awal = monoblastik, reptil & aves = blastocoel
& cavitas sub germinal)
gastrula awal : dorsal lip, belum punya yolk plug, kadang punya archenteron
gastrula tengah : dorsal lip, blastopore (antara dorsal lip & yolk endoderm),
gastrocoel/archenteron (desakan neuroectoderm), triploblastik, blastoporus
("jendela" gastrocoel), completion bridge (pemisah gastrocoel & blastocoel)
gastrula akhir : yolk plug masuk ke gastrula, blastoporus menyempit, bisa terjadi
exogastrula (vitellius tidak dapat masuk karena mesoderm keluar), morfogenesis
gastrula merubah gerakan calon pembentuk organ dan arah sumbu
neurula awal : pada neuroectoderm > membentuk neural plate/neuralis, dorsal datar,
neural fold/torus medullaris (lateral), notochord (anterior), mesoderm memisah dari
endoderm dan notochord, endoderm membentuk archenteron.
neurula tengah : neural plate jadi neural groove, somit metametris (sklerotome,
myotome, dermatome)
neurula akhir : neural fold jadi otak, neural tube/canalis neuralis = rongga (neurocoel,
saat dewasa jadi canalis sentralis MS) > jadi SSP, neuroentericus, blastoporus
hilang = striae primitiva, archenteron jadi enteron > ujung anterior jadi pharinx
>kearah vitellus jadi liver diverticulum, meoderm jadi jantung, krista neuralis (ggln
sensoris, sel schwann, sel pigmen, kartilago dan tulang viscera, medulla suprarenal)