You are on page 1of 2

PERSIJA JAKARTA. Mungkin ini yang menjadi “key word” untuk memacu gue membuat tulisan ini.

Ingin mencari lebih jauh tentangnya, mencoba mengenalnya lebih dalam jauh sebelum gue
mencintainya saat ini. Mencari alasan kenapa gue bisa begitu cinta mati kepadanya. Mencari alasan
kenapa sekarang banyak orang begitu mencintainya sehingga membuat gue cemburu. Mencari
jawaban kenapa sampai ada Orang Oren Pecinta Persija yang rela meninggalkan pacar, pekerjaan,
dan rutinitas kesehariannya, hingga sampai ada yang rela mati untuknya. Untuk PERSIJA.

SEJARAH

Persija (Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang


berbasis di Jakarta. Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ
(Voetbalbond Indonesische Jacatra). Setelah Republik Indonesia kembali ke negara
kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta).
Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan
PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond
(perserikatan) tandingan Persija juga masih ada. Terlepas dari takdir atau bukan, seiring
dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga
karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut
akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951,
VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan
dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke
Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia
yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa.
Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa
4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua
pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Persija_Jakarta)

PRESTASI

Perserikatan
1931: Juara
1933: Juara
1934: Juara
1938: Juara
1952: Runner-up
1954: Juara
1964: Juara
1971/73: Juara
1973/75: Juara
1975/78: Runner-up
1978/79: Juara
1987/88: Runner-up
Liga Indonesia
1994/1995: Peringkat ke-12 Wilayah Barat
1995/1996: Peringkat ke-13 Wilayah Barat
1996/1997: Peringkat ke-10 Wilayah Barat
1998/1999: Semi-Final
1999/2000: Semi-Final
2001: Juara
2002: 8 Besar
2003: Peringkat ke-7
2004: Peringkat ke-3
2005: Runner-up
2006: 8 Besar
2007: 4 Besar

Superliga Indonesia
2008/09: Peringkat ke-7
2009/10: Peringkat ke-5

Piala Indonesia
2005: Runner-up
2006: Semi-Final
2007: Peringkat ke-3
2008/09: Perempat-Final
2009/10: Perempat-Final

TOKOH DARI MASA KE MASA

You might also like