Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan nila di Indonesia merupakan ikan ekonomis penting di dunia karena cara budidaya yang
mudah, rasa yang digemari, harga relatif terjangkau dan memiliki toleransi yang luas terhadap
lingkungan. Selain itu, ikan nila adalah ikan konsumsi maka pasar untuk ikan nila selalu ada, tidak hanya
musiman atau booming seperti ikan hias seperti ikan louhan. Dewasa ini, ikan nila dipelihara secara
komersial berbagai belahan dunia baik di kolam atau kantung jaring apung (KJA) di air payau maupun air
tawar serta perairan pantai. Disebabkan oleh minat masyarakat yang semakin meningkat terhadap ikan
nila, ikan ini menjadi komoditi yang menarik, baik usaha budidaya skala besar maupun skala kecil.
Di Indonesia, ikan nila merupakan jenis ikan introduksi yang didatangkan ke Bogor pada tahun 1969 dari
Taiwan (Jangkaru dkk, 1991). Nama nila ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan tahun 1972,
diambil dari nama spesies ikan ini yaitu niloticus menjadi nila. Sejak nila di introduksi ke Indonesia pada
tahun 1969, perkembangan budidayanya di masyarakat cukup pesat. Sekarang jenis ikan ini sudah
dibudidayakan di 32 provinsi di Indonesia (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, 2006). Terlebih lagi
dengan adanya kasus KHV (koi herpes virus) pada ikan mas, nila menjadi alternatif ikan air tawar yang
dibudidayakan masyarakat dan menjadi salah satu andalan dalam program revitalisasi perikanan.
Di pasar international Amerika Utara (Amerika Serikat dan Canada) dan Eropa, nila dari tahun ketahun
konsumsinya semakin meningkat (Fish Farming Intl., 2005; 2006). Amerika Utara mengimpor 112 945
ton pada tahun 2004, meningkat 25% dari tahun 2003 atau 68% lebih tinggi dibandingkan tahun 2002.
Dimana nilai impornya juga meningkat sampai $ 297 juta tahub 2004, 23% lebih tinggi dari tahun 2003
dan 71% dari tahun 2002 (Fish Farming Intl., 2005). Setengah dari impor Amerika Utara dipasok oleh
China, sedangkan sisanya oleh Taiwan, Thailand, dan Indonesia. USDA (US Department of Agriculture)
memberikan dukungan agar ketiga negara pengimpor utama dapat mengambil alih porsi impor yang
dikuasai oleh China. Hal ini merupakan peluang yang harus disikapi secara positif. Patut diperhitungkan
bahwa budidaya ikan nila telah mulai menarik perhatian negara-negara Amerika Selatan yang dapat
menjadi pesaing handal karena transportasi yang lebih murah. Oleh karena itu penting sekali budidaya
yang efisien. Upaya peningkatan produksi ikan nila terus dilakukan dengan berbagai cara seperti
mendatangkan beberapa strain unggul baru dari luar, perbaikan teknologi perbenihan dan budidaya,
serta perbaikkan genetik. Berdasarkan latar belakang di atas dapat dikemukakan arti penting nila bagi
budidaya air tawar dan dukungan pengembangan teknologi budidaya dan perbaikan mutu genetik nila
untuk meningkatkan produksi dan produktivitas di masa mendatang.
Selain itu, karena kami terinspirasi setelah mengunjungi usaha milik mas Andi tentang
pembudidayaan ikan nila merah yang menurut kami sangat menarik, menguntungkan dan cukup mudah
untuk dilakukan.
Lokasi bisnis
Cokro Tulung, Polan Harjo, Klaten dengan pertimbangan mencari lokasi dengan aliran air yang
cukup baik karena ikan nila membutuhkan air yang mengalir untuk dibudidayakan dan daerah tersebut
merupakan daerah sentral pertambakan. Selain itu karena tempat tersebut aman, tidak rawan banjir,
dan yang terpenting ada yang membantu mengelola usaha kami yaitu saudara sendiri
Analisis SWOT
Strength: Keunggulan produk ikan nila kami adalah ikan nila merah yang berkualitas tinggi dengan rasa
istimewa dan dengan tekstur daging yang lembut serta ikan nila tidak tercemar bahan kimia. Kami juga
akan dibantu oleh seorang ahli ikan nila yang sudah malang-melintang di dunia pertambakan ikan nila.
Weakness: Karena kami adalah pemula dalam bisnis ini maka kami belum memiliki pengetahuan yang
cukup baik dalam pembudidayaaannya maupun pemasarannya.
Opportunity: Mengingat semakin pesatnya pertumbuhan penduduk di kota Solo dan sekitarnya maka
meningkatkan tingkat konsumsi khususnya permintaan pasar seperti ikan nila. Selain itu, bisnis ikan nila
mas Andi memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Threat: Banyaknya pesaing yang lebih berpengalaman dalam bisnis ikan nila ini sehingga konsumen
lebih mempercayai produk yang mereka hasilkan. Di samping itu ancaman dari alam seperti predator,
penyakit, dan pencurian dari pihak - pihak yang tidak bertanggung jawab cukup meresahkan kami.
ASPEK PASAR
Permintaan
Konsumen yang kami tuju adalah masyarakat kota solo dan sekitarnya. Pertimbangan kami menjadikan
Solo sebagai target market karena :
2. Memiliki kepadatan penduduk yang tinggi sehingga memiliki potensi besar untuk menjadi
konsumen kami.
3. ikan adalah bahan makanan yang digemari dan umum di masyarakat karena mudah dalam hal
pengolahannya, rasanya enak.
4. Ikan nila mempunyai nilai gizi (omega 3 dan protein) yang tinggi
Penawaran
Tambak kami berada di sentral pertambakan ikan, yang berlokasi di daerah Cokro yang
merupakan titik temu kota Solo dan Yogyakarta sebagai kota besar yang memiliki prospek untuk
dijadikan target pasar. Namun untuk sementara ini kami menjadikan solo sebagai prioritas utama
distribusi hasil tambak kami. Kami menyediakan berbagai macam ukuran ikan nila yang dibutuhkan para
konsumen menurut selera konsumen itu sendiri.
Potensi Pasar
Target konsumen kita adalah semua lapisan masyarakat, karena harga yang ditawarkan
terjangkau berdasarkan kualitas yang tinggi kami menawarkan harga yang relative ekonomis yaitu ± Rp
14.000,00 /kg. Pembelian dalam jumlah besar juga kami layani.
Segmentasi Pasar
Segmen pasar kami adalah pedagang pasar daerah solo dan sekitarnya, distributor dan bisa juga
masyarakat sekitar yang berminat untuk membeli secara langsung.
MARKETING MIX
Produk
Kami menjual produk ikan yang berkualitas tinggi, tidak tercemar bahan kimia atau bersifat organic,
segar, dan konsumen dapat memilih ikan nila sesuai keinginan dan seleranya.
Place
Cokro Tulung, Polan Harjo, Klaten dengan pertimbangan mencari lokasi dengan aliran air yang
cukup baik karena ikan nila membutuhkan air yang mengalir untuk dibudidayakan dan merupakan
daerah sentral pertambakan. Di samping itu pemilihan lokasi di daerah Cokro merupakan titik temu kota
Solo dan Yogyakarta sebagai kota besar yang memiliki prospek untuk dijadikan target pasar. Selain itu
karena tempat tersebut aman, tidak rawan banjir, dan yang terpenting ada yang membantu mengelola
usaha kami yaitu saudara sendiri.
Promotion
Kami memasarkan dengan cara dari mulut ke mulut karena didaerah lokasi bisnis kami biasanya
hasil panen dari ikan nila kami langsung diambil oleh para orang yang membutuhkan baik pedagang,
distributor atau konsumen langsung.
Perincian anggaran
Karamba:
Pakan:
Bibit :
Pegawai:
Peralatan:
Price
Harga Ikan nila /kg Rp 14.000,00 karena itu merupakan harga pasaran untuk ikan nila di daerah
cokro dan sekitarnya, bila harga kami lebih rendah daripada harga pasarnya pencapaian BEP kami akan
lebih lama tetapi bila harganya lebih tinggi/ terlalu tinggi daripada harga pasar kepercayaan konsumen
kepada kami akan berkurang
Hasil panen
Satu bulan melakukan dua kali panen , tetapi pada waktu pertama memberikan bibit harus
menunggu selama dua bulan terlebih dahulu. Satu keramba menghasilkan 525 ekor ikan nila, satu ekor
ikan kira-kira 7-8 ons jadi per keramba menghasilkan 367.5 kg ikan nila. Jadi satu kali panen
menghasilkan 1470 kg ikan nila.
Analisa BEP
Jadi akan mencapai BEP dalam 2 kali panen atau dalam waktu 6 bulan.
ASPEK OPERASI
Pelaksanaan dan pengawasan
Bisnis kami dilaksanakan oleh kami sendiri dan setiap harinya dikelola oleh saudara kami yang
juga memiliki tambak ikan didaerah yang sama namun setiap minggunya beberapa orang dari kami ikut
mengelola secara langsung bisnis ini.
Denah Lokasi
Denah Tambak
Aspek manajemen
Struktur organisasi
2. Rembo
Pegawai : 1. Budi
2. Moya
3. Ayu
4. Erry
5. Rian
Penanggung jawab : mengelola dan bertanggung jawab atas resiko yang akan dan mungkin terjadi.
Kesimpulan
Meskipun kami masih pemula dalam bisnis ini dan masih butuh banyak belajar namun kami akan
berusaha agar bisnis ini dapat lebih berkembang.
Usaha kami bisa berkembang karena masih terbukanya peluang yang sangat besar ser besarnya tingkat
konsumsi ikan nila yang dilakukan oleh masyarakat solo dan sekitarnya. Dan juga masih rendahnya
tingkat persaingan dalam dunia bisnis perikanan ikan nila.