Bahan pangan fluida yang termasuk tipe pseudoplastic 

atau shear tinning pada
proses shearing akan menjadi encer atau viskositasnya menjadi turun, contoh adalah
selai kacang.

Pseudoplastic. "geser penipisan" penurunan viskositas cairan dalam meningkatkan laju

geser. Contoh: saus apel, puree pisang, konsentrat jus jeruk, guar gum xanthan dan
produk mengental, selai kancang
stress
Shear
rate
Shear

Bahan pangan fluida yang termasuk tipe dilatant atau shear thickening pada

proses shearing akan mengental atau viskositasnya naik , contohnya suspensi pati.

Dilatants. "geser penebalan" Peningkatan viskositas cairan dalam meningkatkan laju

geser. Contoh: suspensi pati jagung, sirup coklat
stress
Shear
rate
Shear
Bahan pangan yang berbentuk likuid seperti susu, madu, sari buah dan minuman lainnya
serta minyak sayur menunjukkan sifat alir yang sederhana. Bahan pangan likuid yang
lebih kental seperti saus salad, saus tomat dan mayonais mempunyai sifat yang lebih
rumit. Bahan pangan semi padat seperti selai kacang dan margarin beraksi diantara
bahan padat dan likuid. Hampir semua bahan pangan ini dialirkan dengan pompa pada
suatu tahap pengolahan ataupun pengemasannya, oleh karena itu karakteristik sifat
alirnya penting untuk menentukan kebutuhan tenaga pada proses pemompaan, untuk
menentukan ukuran pipa yang digunakan. Pengangkutan bahan pangan likuid dengan
pemompaan ini ditentukan oleh massa jenis dan viskositasnya.

FLUIDA NON-NEWTONIAN

Bahan pangan fluida non-newtonian seperti krim, larutan gula, sirup, madu, saus salad
mempunyai karakteristik hubungan shear stress dan shear rate yang tidak linear.
Bahkan beberapa bahan pangan tipe ini memiliki yield stress yang harus dicapai sebelum
mulai mengalir. Bahan ini dikelompokan kedalam fluida tipe plastik Bingham ,
contohnya saus tomat dan pasta tomat.

Bingham plastic. Sebuah tegangan geser tertentu (disebut tegangan luluh) diperlukan
untuk memulai aliran; sekali mulai mengalir, laju geser tidak akan berpengaruh. Contoh:
pasta tomat, madu

Shear
stress

Shear
rate