You are on page 1of 16

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

BAB X
TRIAXIAL TEST
10.1 Referensi
ASTM – D – 4850 – 70
M.Das, Braja. Mekanika Tanah I & II. Surabaya . 1998.

10.2 Tujuan Percobaan

1. Menentukan harga kohesi tanah (c)


2. Menentukan harga sudut geser dalam tanah (φ) dalam kondisi
Undrained Unconsolidated.
10.3 Alat-Alat Yang Digunakan

1. Alat Triaxial dengan perlengkapan-perlengkapan sebagai


berikut :
− Proving ring
− Dial gauge
− Pedestal (landasan)
− Batu pori (porous stone)
− Silinder perspek
− Cop
2. Rubber membran dan kertas filter
3. Compressor
4. Pompa vakum
5. Alat pengukur tegangan air pori (pore water pressure
aparatus)
6. Alat pencetak tanah yang berbentuk silinder dengan diameter
1.5", tinggi 3", dan volume 86,875 cm3
7. Stop watch atau alat pengukur waktu lainnya.

XV-1
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

10.4 Prinsip Percobaan

Keruntuhan tanah merupakan akibat gerak relatif antara butir-butir


tanah tersebut, bukan karena hancurnya butir-butir tersebut.
Dengan demikian, kekuatan geser c (Shear Failure) tanah dapat
dianggap terdiri dari dua komponen, yaitu :
1. Bagian yang bersifat kohesi dan tergantung pada macam
tanah dan kepadatannya.
2. Bagian yang mempunyai sifat gesekan (Frictional) yang
sebanding dengan tegangan efektif yang bekerja pada bidang
gesernya.
Oleh karena itu, kekuatan geser tanah dapat dinyatakan dengan
rumus sebagai berikut :
S = c + (σ - u ) tanφ
dimana :
S = Kekuatan geser tanah (shear strength)
σ = tegangan total pada bidang geser
u = tegangan air pori (pore water pressure)
c = kohesi efektif tanah
φ = sudut geser dalam efektif

Percobaan kekuatan geser dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :


1. Pemberian tegangan normal.
2. Pemberian tegangan geser sampai terjadi failure dimana saat
itu tercapai tegangan geser maksimum.

Type test kekuatan geser :


1. Kran terbuka sehingga air dapat mengalir :

XV-2
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

− Consolidated drained test : pada tahap 1 dan 2 air boleh


mengalir
2. Kran tertutup sehingga air tidak dapat mengalir :
− Unconsolidated undrained test : pada tahap 1 dan 2 air tidak
mengalir
− Consolidated undrained test : pada tahap 1 air boleh
mengalir tapi pada tahap 2 air tidak boleh mengalir

Pada percobaan triaxial, pengukuran kekuatan geser dilakukan


dengan memberikan tekanan vertikal pada sampel. Dari proving
ring dapat diketahui tekanan vertikal maksimum, yaitu pada waktu
terjadi failure.
Bila M = pembacaan pada proving ring yang maksimum, maka :
Gaya vertikal = K x M
dimana :
K = kalibrasi alat proving ring = 0,1334 kg

K xM
Tegangan vertikal =  =  3
A
dimana :
A = luas sampel pada saat pembacaan M tercapai tegangan
vertikal
σ3 = tegangan sel

K xM
1  + 3
A
K xM
maka 1 - 3 =
A

dimana :

XV-3
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

σ1 - σ3 = tegangan deviator

Untuk mengukur harga c dan φ digunakan lingkaran Mohr yaitu


cara grafis untuk menentukan tegangan-tegangan yang bekerja
pada suatu badan. Dengan menggunakan kedua sampel didapat
dua buah lingkaran Mohr. Garis singgung dari kedua lingkaran ini
adalah garis kekuatan geser yang bersangkutan.
10.5 Prosedur Percobaan
1. Ambil 3 buah sampel dari tabung, cetak dengan alat pencetak
sampel sehingga berbentuk silinder dengan diameter 1.5 " dan
tinggi 3 ".
2. Timbang masing-masing sampel dan cari berat satuan
volumenya (  = berat sampel/volume sampel (= 86.875 cm3) )
3. Reservoir harus penuh, tutup dahulu semua kran dan periksa
semua sambungan ke pesawat ukur tegangan air pori, bila
pada tabung yang berisi air raksa terdapat gelembung-
gelembung udara maka hal tersebut harus dihindarkan (harus
dikeluarkan), karena akan mempengaruhi pengukuran
tekanan air pori
4. Buka klep-klep saluran yang menghubungkan alat triaxial
dengan alat ukur tegangan
5. air pori, kemudian pasang batu berpori (porous stone) pada
alat triaxial
6. Buka klep buret agar air dari buret masuk ke saluran menuju
alat triaxial
7. Tutup klep buret bila batu berpori sudah jenuh air
8. Pasang kertas saring di atas batu berpori tersebut

XV-4
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

9. Masukkan membran karet ke dalam stetcher, kemudian


jalankan pompa vakum sehingga membran karet menempel
pada dinding dalam stetcher
10. Masukan sampel dalam stetcher dan membran diselubungkan
11. Letakkan silinder kaca di atas sampel dan letakkan butir
penekan yang akan meneruskan tekanan sampel di atas
silinder kaca tersebut
12. Pasang chamber, kencangkan ketiga baut, buka klep pada
bagian atas chamber
13. Isi chamber dengan air hingga penuh, sampai tegangannya
sama dengan nol, kemudian tutup klepnya
14. Biarkan tanah berkonsolidasi dulu, dial gauge dan null
indicator dinolkan dulu dengan menyetel screw control
sehingga tinggi air raksa pada buret tetap
15. Tutup kran pengukur tekanan air pori
16. Jalankan pesawat triaxial dengan menjalankan motor mesin
sehingga sampel mendapatkan tegangan vertikal dengan
kecepatan penurunan sampai 2%
17. Lakukan pembacaan dial gauge dan tegangan air pori tiap
menit dan air raksa diatur agar tetap pada posisinya sampai
terjadi keruntuhan, yaitu dial gauge menunjukan angka yang
tetap
18. Matikan mesin, null indikator dinolkan
19. Buka kran reservoir air dengan membuka klep bagian atas
chamber, air akan keluar dari chamber
20. Buka chamber, kemudian keluarkan sampel tanah
21. Keluarkan batu pori
22. Lakukan percobaan pada ketiga sampel dan masing-masing
sampel diberi σ3 (tegangan sel) yang sudah ditentukan
23. Harga tegangan (sel) percobaan:

XV-5
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Sampel Tegangan = σ3
(kg/cm2)
I 0.5
II 1.0
III 1.5

Skema percobaan Triaxial :

Ambil 3 sampel tanah dengan


diameter 3.81 cm, tinggi 7.62
cm

Men-set alat Triaxial

Menyiapkan sampel dengan


dibungkus memakai
pembungkus kedap air

Pasang sampel ke alat Triaxial


yang telah disetting

XV-6
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Jalankan alat selama kurang


lebih 11 menit atau sampai
sampel mencapai keruntuhan

Gambar 10.1 flow chart percobaan Triaxial

10.6 Data Percobaan-Perhitungan


SAMPEL I:
Berat = 137.84 gr
Dimensi : Diameter = 3.81 cm
Tinggi = 7.62 cm
Luas Penampang = 11.39514 cm2
Tegangan Sel = 0.5 kg/ cm2
Kalibrasi Alat Terhadap Load = 0.179881 kg/mm

Deformati Dial
Time In Strain Correct σ1- σ3 =
on Readin Load Cell (σ3)
Minute Rate ed Area [P/A]
Dial g

% cm2 kg kg/cm2 kg/cm2


0 0.0000 0 11.401 0.0 0.0000 0.0000 0.5
2 1.5240 2 11.634 15.0 2.6982 0.2319 0.5
4 3.0480 4 11.876 19.0 3.4177 0.2878 0.5
6 4.5720 6 12.129 22.0 3.9574 0.3263 0.5
8 6.0960 8 12.392 24.0 4.3171 0.3484 0.5
10 7.6200 10 12.668 25.0 4.4970 0.3550 0.5
12 9.1440 12 12.956 25.5 4.5870 0.3541 0.5
14 10.6680 14 13.257 26.0 4.6769 0.3528 0.5

XV-7
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

16 12.1920 16 13.573 26.2 4.7129 0.3472 0.5


18 13.7160 18 13.904 26.2 4.7129 0.3390 0.5
20 15.2400 20 14.251 26.5 4.7668 0.3345 0.5
22 16.7640 22 14.617 26.5 4.7668 0.3261 0.5

SAMPEL II:
Berat = 135.78 gr
Dimensi : Diameter = 3.81 cm
Tinggi = 7.62 cm
Luas Penampang = 11.39514 cm2
Tegangan Sel = 1.0 kg/cm2
Kalibrasi Alat Terhadap Load = 0.183784 kg/mm

Deformati Dial
Time In Strain Correct σ1- σ3 =
on Readin Load Cell (σ3)
Minute Rate ed Area [P/A]
Dial g

% cm2 kg kg/cm2 kg/cm2


0 0.0000 0 11.401 0.0 0.0000 0.0000 1.0
2 1.5240 2 11.634 18.0 3.3081 0.2844 1.0
4 3.0480 4 11.876 25.0 4.5946 0.3869 1.0
6 4.5720 6 12.129 29.0 5.3297 0.4394 1.0
8 6.0960 8 12.392 32.0 5.8811 0.4746 1.0
10 7.6200 10 12.668 34.0 6.2487 0.4933 1.0
12 9.1440 12 12.956 36.0 6.6162 0.5107 1.0
14 10.6680 14 13.257 38.0 6.9838 0.5268 1.0
16 12.1920 16 13.573 40.0 7.3514 0.5416 1.0
18 13.7160 18 13.904 41.0 7.5351 0.5420 1.0
20 15.2400 20 14.251 41.0 7.5351 0.5287 1.0
22 16.7640 22 14.617 41.0 7.5351 0.5155 1.0

XV-8
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

SAMPEL III:
Berat = 137.84 gr
Dimensi : Diameter = 3.81 cm
Tinggi = 7.62 cm
Luas Penampang = 11.39514 cm2
Tegangan Sel = 1.5 kg/cm2
Kalibrasi Alat Terhadap Load = 0.180724 kg/mm

Deformati Dial
Time In Strain Correct σ1- σ3 =
on Readin Load Cell (σ3)
Minute Rate ed Area [P/A]
Dial g

% cm2 kg kg/cm2 kg/cm2


0 0.0000 0 11.401 0.0 0.0000 0.0000 1.5
2 1.5240 2 11.634 22.0 3.9759 0.3418 1.5
4 3.0480 4 11.876 32.5 5.8735 0.4946 1.5
6 4.5720 6 12.129 38.0 6.8675 0.5662 1.5
8 6.0960 8 12.392 42.0 7.5904 0.6125 1.5
10 7.6200 10 12.668 42.5 7.6808 0.6063 1.5
12 9.1440 12 12.956 48.0 8.6748 0.6696 1.5
14 10.6680 14 13.257 50.0 9.0362 0.6816 1.5
16 12.1920 16 13.573 52.0 9.3976 0.6924 1.5
18 13.7160 18 13.904 53.0 9.5784 0.6889 1.5
20 15.2400 20 14.251 53.0 9.5784 0.6721 1.5
22 16.7640 22 14.617 54.5 9.8495 0.6739 1.5

XV-9
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Contoh Perhitungan :
Sampel I
Time in minute =2
Deformation Dial = 1.5240
Strain rate =2%
Corection area = 11.634 cm2
Setelah dilakukan percobaan didapat, dial reading = 15
Load = dial reading x Kalibrasi
= 15 x 0.179881kg
= 2.6982 kg
σ1- σ3 = Load/ Corection area
= 2.6982 kg/11.634 cm2
= 0.2319 kg/cm2
Setelah perhitungan seperti di atas untuk sampel I,II, dan III, kemudian
diambil data (σ1- σ3) yang paling besar untuk mencari jari-jari lingkaran
Mohr masing-masing sampel.

(σ1+σ3)/2 (σ1-σ3)/2
Spec. No. σ3 (kg/cm 2) ε% σ1-σ3 (kg/cm 2) σ1 (kg/cm 2) (kg/cm 2) (kg/cm 2)
1 0.5 20 0.334 0.834 0.667 0.167
2 1 18 0.542 1.542 1.271 0.271
3 1.5 20 0.672 2.172 1.846 0.336

10.7 Analisis

XV-10
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Grafik Hubungan antara Deviator Stress (σ1-σ3) -dengan Strain Rate

Grafik di atas menunjukkan deviator stress runtuh dari masing-


masing sampel. Ditandai dengan grafik yang mulai mengalami
kelandaian yang kecil atau mulai konstan besaran deviator
stressnya.

XV-11
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Lingkaran Mohr tegangan utama


Kombinasi Sampel 1 dan 2

Nilai c = 0.0582 kg/cm2


Nilai φ = 10 o

XV-1
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Kombinasi Sampel 2 dan 3

Nilai c = 0.1243 kg/cm2


Nilai φ = 6o

XV-2
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Kombinasi Sampel 1 dan 3

Nilai c = 0.0823 kg/cm2 Nilai rata-rata c dan φ dari kombinasi sampel :


Nilai φ = 8 o
Kombinasi Kohesi c Sudut geser φ
Sampel 1 dan 2 0.0582 10 o
Sampel 2 dan 3 0.1243 6o
Sampel 1 dan 3 0.0823 8 o
Rata-rata 0.088 8o

XV-3
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Kombinasi sampel 1,2, dan 3, dengan nilai c dan φ rata-rata:

XV-1
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Pada uji triaksial test jenis UU ini, idealnya lingkaran-lingkaran Mohr yang
dihasilkan memiliki garis keruntuhan yang mendatar atau φ = 0 (hasil dari perco-baan
tidak demikian).
Hal ini terjadi karena kadar air pada benda uji tidak 100 % , sehingga sampel benda
uji belum sepenuhnya jenuh yang menyebabkan masih ada gesekan antar butiran
tanah. Selain itu, adanya kesalahan atau kekurangtelitian di dalam melaksa-nakan
percobaan, di mana kemungkinan terbesar terjadinya kesalahan ini adalah karena
adanya aliran air baik masuk ataupun keluar benda uji.
10.8 Kesimpulan dan Saran
 Harga kohesi tanah (c) = 0.088 kg/cm2
 Harga sudut geser dalam tanah ( φ ) = 8 o

XV-1

You might also like