You are on page 1of 14

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN DBD DI

WILAYAH KOTA DEPOK DENGAN MENGGUNAKAN ARCVIEW

Heni Dwi Astuti (10105771)


Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina, Depok
E-mail: henidwi47@yahoo.com

ABSTRAK
Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) / Georaphic Information System
(GIS) merupakan suatu sistem informasi teknologi mengenai geografis yang sangat
berkembang. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data
spasial berikut atribut-atributnya, memodifikasi bentuk, warna, ukuran, dan symbol. SIG
dapat digunakan oleh berbagai bidang ilmu, pekerjaan, dan peristiwa.
Penulisan ini membahas bagaimana merancang program aplikasi SIG pada
daerah-daerah yang terkena demam berdarah dengue (DBD). Sebagaimana yang telah
kita ketahui bahwa penyakit demam berdarah dengue ini telah banyak memakan korban,
tidak memandang masyarakat dari kalangan bawah maupun kalangan atas. Aplikasi ini
memberikan pengetahuan bagaimana mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit
demam berdarah dengue (DBD).

Kata Kunci : DBD, ARCVIEW

PENDAHULUAN Salah satu informasi yang


dibutuhkan masyarakat pada saat ini
Latar Belakang adalah kebutuhan informasi geografis.
Pada ilmu komputer, sistem Dengan demikian, untuk mengelola data
informasi merupakan hal yang sangat yang kompleks ini, diperlukan suatu
mendasar terutama keterkaitannya sistem informasi yang secara terintegrasi
dengan sistem secara global. mampu mengolah data spasial dan non
Berkembangnya teknologi komputer spasial secara efektif dan efisien. Salah
merupakan suatu indikasi bahwa satu sistem yang dapat menjadi solusi
komputer adalah suatu media yang akan hal tersebut adalah Sistem
digemari dalam mencari informasi. Informasi Geografis (SIG).
Secara tidak langsung hal ini Teknologi SIG (Sistem Informasi
menandakan bahwa komputer adalah Geografis) / Georaphic Information
suatu media yang cocok untuk System (GIS) merupakan suatu sistem
penyebaran informasi. Teknologi informasi teknologi mengenai geografis
komputer dengan segala inovasinya yang sangat berkembang. SIG memiliki
adalah salah satu penyokong perubahan kemampuan yang sangat baik dalam
tersebut. Terlebih setelah mewabahnya memvisualisasikan data spasial berikut
pemakaian Internet di segala penjuru atribut-atributnya, memodifikasi bentuk,
dunia. warna, ukuran, dan symbol. SIG dapat
digunakan oleh berbagai bidang ilmu, Tujuan
pekerjaan, dan peristiwa. Tujuan dari pembuatan tugas
Banyak sekali aplikasi–aplikasi akhir ini adalah merancang sistem
yang dapat ditangani oleh sistem informasi geografis penyebaran Demam
informasi geografis, di antaranya adalah Berdarah Dengue di wilayah kota
pada bidang kesehatan. Peristiwa yang Depok, yang dapat menyajikan
dapat diteliti dengan dasar SIG adalah informasi agar dinas kesehatan kota
daerah yang dilanda wabah penyakit Depok pada khususnya dan masyarakat
demam berdarah dengue (DBD) di yang berkepentingan dapat mengetahui
wilayah Depok. Sebagaimana yang telah jumlah penderita dan mengetahui daerah
kita ketahui bahwa penyakit demam yang terjangkit wabah penyakit Demam
berdarah dengue ini telah banyak Berdarah Dengue. Memberikan
memakan korban, tidak memandang pengetahuan bagaimana mengantisipasi
masyarakat dari kalangan bawah ancaman penyebaran penyakit DBD ini.
maupun kalangan atas.
Oleh karena itu diperlukan Metodologi Penelitian
penanganan yang cepat agar tidak Adapun metode yang digunakan
banyak korban yang disebabkan oleh dalam penulisan ini melalui tahap-tahap
nyamuk Aedes Aegypti. Agar seluruh berikut ini:
upaya itu berjalan lancar diperlukan 1. Tahap pertama adalah
sosialisasi, peningkatan serta mencari
pemahaman atas pengelolaan penyakit kebutuhan
DBD dan mengantisipasi penyakit ini sistem, yaitu:
kepada masyarakat yang akan dibahas • Mempelajari
pada penulisan Tugas Akhir ini yang Software
diberi judul Perancangan Sistem ArcView dengan
Informasi Geografis Penyebaran DBD prinsip-prinsip
di Wilayah Kota Depok Dengan kerjanya.
Menggunakan ArcView. • Mencari dan
mengumpulkan
Batasan masalah data tentang
Aplikasi sistem informasi yang penyakit Demam
dibuat ini terfokus pada informasi Berdarah Dengue
penyebaran penyakit DBD di wilayah yang didapatkan
kota Depok. Informasi data penyakit dari Dinas
DBD di setiap daerah disediakan dari Kesehatan Kota
tahun 2006 sampai 2008 untuk korban Depok, browsing
yang menderita penyakit DBD dalam ke situs-situs yang
bentuk visualisasi peta wilayah kota berhubungan
Depok dengan menggunakan software melalui Internet
ArcView serta hanya menampilkan mengenai DBD.
informasi tentang DBD, cara 2. Tahap kedua adalah
penanggulangan, pencegahan penyakit melakukan analisis
Demam Berdarah Dengue serta daftar perancangan sistem
puskesmas dan rumah sakit terdekat. yang di antaranya
sebagai berikut:
• Melakukan pengambilan keputusan dalam
perancangan peerencanaan dan pengelolaan
sistem sesuai data penggunaan lahan, sumber daya alam,
dan aturan yang lingkungan transportasi, fasilitas kota,
ditetapkan. dan pelayanan umum lainnya.
3. Tahap ketiga adalah Pendekatan-pendekatan
melakukan pembuatan kelokasian lebih dikenal dengan istilah
aplikasi sistem yang pendekatan keruangan/spasial sangat
telah direncanakan, di penting di dalam melakukan analisis-
antaranya sebagai analisis fenomena yang terjadi di bumi
berikut: ini, baik itu yang sifatnya fisik maupun
• Menyiapkan yang bersifat social kemasyarakatan
hardware dan seperti ekonomi, politik, lingkungan,
software sebagai budaya. dsb. Karena jika fenomena itu
teknologi yang bisa ditangkap informasinya secara utuh
digunakan. berikut lokasi dan polanya, hal tersebut
• Melakukan bisa membantu dalam menyelesaikan
pemrosesan data atau mencari solusi dari permasalahan
pada peta terkait muka bumi.
sehingga siap
digunakan. Komponen GIS
4. Tahap keempat adalah Komponen utama SIG adalah
tahap pengujian hasil sistem komputer, data geospatial dan
untuk melihat apakah pengguna seperti:
sistem yang dibuat
sudah atau belum sesuai
dengan kebutuhan.
5. Tahap kelima adalah
membuat dokumentasi
untuk tiap tahapan
proses di atas sebagai
kebutuhan laporan
dalam Tugas Akhir.

TINJAUAN PUSTAKA Gambar1 Komponen kunci dalam SIG

Geographic Information System (GIS) Sistem komputer untuk SIG


Geographic Information System terdiri dari perangkat keras (hardware),
(GIS) atau Sistem Informasi Geografis perangkat lunak (software) dan prosedur
(SIG) menurut Prof. Shunji Murai untuk penyusunan pemasukkan data,
diartikan sebagai sistem informasi yang pengolahan, analisis, pemodelan
digunakan untuk memasukkan (modelling), dan penayangan data
menyimpan, memanggil kembali, geospatial. Sumber-sumber data
mengolah, menganalisis dan geospatial adalah peta digital, foto udara,
menghasilkan data bereferensi geografis citra satelit, tabel statik dan dokumen
atau data geospatial untukmendukkung lain yang berhubungan.
Data geospatial dibedakan objek dalam sistem koordinat
menjadi data grafis (stau disebut juga bumi, akan tetapi kode
data geometris) dan data atribut (data geografi lainnya juga dapat
tematik). Data grafis mempunyai tiga dipergunakan. Sebagai
elemen yaitu titik (node), garis (arc) dan contoh, kode pos.
luasan (polygon) dalam bentuk vector 2. Atribut
ataupun raster yang mewakili geometri Atribut merupakan
topologi, ukuran, bentuk, posisi dan karakteristik atau ciri dasar
arah. dari suatu objek.
Data non spasial adalah data
yang merepresentasikan aspek-aspek
deskriptif dari fenomena yang
dimodelkannya. Data ini sering disebut
juga data atribut. Dalam suatu peta,
atribut biasanya disajikan sebagai teks
atau legenda peta.

Model Data Raster


Model data raster menampilkan,
menempatkan, dan menyimpan data
spasial dengan menggunakan struktur
matriks atau piksel-piksel yang
Gambar 2 Konsep Data Geospatial membentuk grid. Setiap piksel atau sel
ini memiliki atribut tersendiri, termasuk
Fungsi pengguna adalah untuk koordinatnya yang unik (di sudut grid
memilih informasi yang diperlukan, (pojok), di pusat grid, atau di tempat
membuat standar, membuat jadwal yang lainnya). Akurasi model data ini
pemuktakhiran (updating) yang efisien, sangat bergantung pada resolusi atau
menganalisis hasil yang dikeluarkan ukuran pikselnya (sel grid) di permukaan
untuk kegunaan yang diinginkandan bumi. Entitas spasial raster disimpan di
merencanakan aplikasi. dalam lapisan-lapisan (layers) yang
secara fungsional direlasikan dengan
Model Data SIG unsur-unsur petanya. Contoh sumber-
Data dalam SIG dikelompokkan sumber entitas spasial raster adalah citra
dalam dua bagian, yaitu data spasial dan satelit (misalnya NOAA, Spot, Landsat,
data non spasial. Ikonos, dll), citra radar, dan model
Data spasial merupakan data ketinggian dijital.
yang memuat tentang lokasi suatu objek
dalam peta berdasarkan posisi geografi
objek tersebut di dalam bumi dengan
menggunakan sistem koordinat.
Data spasial mempunyai dua
elemen dasar, antara lain:
1. Lokasi
Lokasi umumnya mengacu Gambar 3 Permukaan Bumi dan Lapisan pada
pada letak geografi suatu Model Data Raster
Model raster memberikan asal dan arah utara sejati, maka sistem
informasi spasial apa yang terjadi di penomoran grid dan satuan-satuan
mana saja dalam bentuk gambaran yang ukurannya dapat ditentukan.
digenaralisir. Dengan model ini, dunia 3. Zona
nyata disajikan sebagai elemen matriks Setiap zona lapisan peta raster
atau sel-sel grid yang homogen (Gambar merupakan sekumpulan lokasi yang
2.2). Dengan model data raster, data memperlihatkan nilai-nilai (ID atau
geografi ditandai oleh nilai-nilai nomor pengenal yang direpresentasikan
(bilangan) elemen matriks persegi oleh nilai piksel) yang sama. Sebagai
panjang dari suatu obyek. Dengan contoh adalah persil-persil tanah milik,
demikian, secara konseptual, model data batas-batas administrasi, danau atau
raster merupakan model data spasial pulau, jenis tanah dan vegetasi, dan
yang paling sederhana. sebagainya. Tetapi tidak semua lapisan
memiliki zona.
Karakteristik lapisan-lapisan raster: 4. Nilai
1. Resolusi Nilai, dalam konteks raster,
Resolusi spasial dapat adalah atribut informasi yang disimpan
didefinisikan sebagai dimensi linier di dalam sebuah lapisan untuk setiap
minimum dari satuan terkecil pikselnya. Piksel-piksel di dalam zona
geographic space yang dapat direkam. yang sejenis memiliki nilai yang sama.
Satuan terkecil ini pada 5. Lokasi
umumnya berbentuk segi empat Pada umumnya, lokasi, di dalam
(biasanya bujur sangkar) dan dikenal model data raster, diidentifikasikan
sebagai sel-sel grid, elemen matriks, dengan menggunakan pasangan
elemen terkecil dari suatu gambar, atau koordinat kolom dan baris (x,y).
piksel. Resolusi suatu data raster akan Biasanya, lokasi-lokasi atau posisi-posisi
merujuk pada ukuran permukaan bumi koordinat geografi (geodetik) yang
yang direpresentasikan oleh setiap sebenarnya di permukaan bumi dari
pikselnya. Semakin kecil ukuran beberapa piksel yang teletak di sudut-
permukaan bumi yang dapat sudut citra raster juga diketahui melalui
direpresentasikan oleh setiap pikselnya, proses pengikatan.
semakin tinggi resolusi spasialnya.
Demikian pula sebaliknya, semakin luas Model Data Vektor
permukaan bumi yang dapat Model data vektor menampilkan,
direpresentasikan oleh setiap pikselnya, menempatkan, dan menyimpan data
semakin rendah resolusi spasialnya. spasial dengan menggunakan titik-titik,
2. Orientasi garis-garis atau kurva, atau poligon
Orientasi di dalam sistem grid beserta atribut-atributnya. Bentuk-
atau raster dibuat untuk bentuk dasar representasi data spasial
merepresentasikan arah utara grid. Hal ini, di dalam sistem model data vektor,
yang paling sering dilakukan adalah didefinisikan oleh sistem koordinat
dengan cara menghimpitkan arah utara kartesian dua dimensi (x,y). Di dalam
grid ini dengan arah utara yang model data spasial vektor, garis-garis
sebenarnya di titik asal sistem koordinat atau kurva merupakan sekumpulan titik-
grid yang bersangkutan. Jika suatu grid titik terurut yang dihubungkan.
raster telah diorientasikan terhadap titik Sedangkan luasan atau poligon juga
disimpan sebagai sekumpulan data atau Sebuah project merupakan
obyek berupa titk-titik yang saling kumpulan jendela dan doumen
terkait secara dinamis tetapi dengan yang dapat diaktifkan dan
catatan bahwa titik awal dan titik akhir ditampilkan selama bekerja.
poligon memiliki nilai koordinat yang Sebuah project berisi pointers yang
sama (poligon tertutup sempurna). merujuk pada lokasi fisik (direktori
di dalam disk) dimana dokumen-
dokumen tersebut disimpan, selain
juga menyimpan informasi-
informasi pilihan anda untuk
project-nya (ukuran, simbol, warna
dan sebagainya).
b. Theme
Theme merupakan suatu
bangunan dasar sistem ArcView.
Gambar 4 Permukaan Bumi dan Lapisan pada Themes merupakan kumpulan dari
Model Data Vektor
beberapa layer ArcView yang
membentuk suatu ”tematik”
ArcView tertentu. Sumber data yang dapat
ArcView merupakan salah satu direpresentasikan sebagai theme
perangkat lunak SIG dan pemetaan yang adalah shapefile, coverage
dikembangkan oleh ESRI (ArcInfo), dan citra raster.
(Environmental Systems Research c. View
Institute, Inc). Dengan ArcView, anda View mengorganisasikan
dapat memiliki kemampuan-kemampuan theme. Sebuah view merupakan
untk melakukan visualisasi, meng- representasi garis informasi spasial
explore, menjawab query (baik basis dan dapat menampung beberapa
data spasial maupun non spasial), ”layer” atau ”theme” informasi
menganalisis data secara geografis, dan spasial (titik, garis, poligon, dan
sebagainya. citra raster). Sebagai contoh,
posisi-posisi kota (titik), sungai-
Arsitektur ArcView sungai (garis), dan batas propinsi
ArcView mengorganisasikan (poligon) dapat membentuk sebuah
sistem perangkat lunaknya ke dalam theme dalam sebuah view.
komponen penting sebagai berikut: d. Table
a. Project Sebuah table merupakan
Project merupakan suatu unit representasi data ArcView dalam
organisasi tertinggal di dalam bentuk sebuah tabel. Sebuah tabel
ArcView. Project di dalam akan berisi informasi deskriptif
ArcView merupakan file kerja mengenai layer tertentu. Setiap
yang dapat digunakan untuk baris data (record) mendefinisikan
menyimpan, mengelompokkan dan sebuah entry di dalam data
mengorganisasikan semua spasialnya, setiap kolom (field)
komponen-komponen program: mendefinisikan atribut atau
View, theme, table, chart, layout, karakteristik dari entry yang
dan script dalam satu kesatuan bersangkutan.
yang utuh.
e. Chart Wabah Penyakit DBD
Chart merupakan representasi Penyakit demam berdarah
grafis dari resume tabel data. Chart dengue (DBD) (bahasa medisnya disebut
juga bisa merupakan hasil suatu Dengue Hermorrhagic fever (DEF))
query terhadap suatu tabel data. merupakan penyakit yang disebabkan
Bentuk chast yang didukung oleh oleh virus dengue yang ditularkan
ArcView adalah line, bar, column, melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti
xy scatter, area, dan pie. dan Aedes albopictus, yang
f. Layout menyebabkan gangguan pada pembuluh
Layout diguanakan untuk darah kapiler dan pada sistem
menggabungkan semua dokumen pembekuan darah, sehingga
(view, table, dan chart) ke dalam mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
suatu dokumen yang siap cetak Penyakit ini banyak ditemukan didaerah
(biasanya dipersiapkan untuk termasuk di seluruh pelosok Indonesia,
hardcopy). kecuali di tempat-tempat ketinggian
g. Script lebih dari 1000 meter di atas permukaan
Script merupakan bahasa (seni) laut.
pemrograman sederhana (makro)
yang digunakan untuk Epidemilogi DBD
mengotomasikan kerja ArcView. 1. Penyebab
ArcView menyediakan bahasa Penyakit DBD disebabkan oleh
sederhana ini dengan sebutan virus dengue dengan tipe DEN 1,
Avenue. Dengan Avenue, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4, virus
pengguna dapat memodifikasi tersebut termasuk dalam group B
tugas-tugas yang kompleks, dan Arthropodborne viruses
berkomunikasi dengan aplikasi- (arboviruses). Keempat tipe virus
aplikasi lain tersebut telah ditemukan di berbagai
daerah di Indonesia antara lain
Graphical User Interface ArcView Jakarta dan Yogyakarta. Virus yang
Arcview mengorganisasikan banyak berkembang di masyarakat
project beserta tool yang tersedia ke adalah virus dengue dengan tipe satu
dalam bentuk sistem windows, menu, dan tiga.
button dan icon. Keseluruhan 2. Tanda dan Gejala Penyakit
lingkungan pengembangan (IDE16) dan Demam Berdarah Dengue
GUI17 ArcView terdapat dalam window Masa tunas / inkubasi selama 3-
apliksai utama. Semua interaksi dengan 15 hari sejak seseorang terserang
penggunan dilakukan di dalam area ini, virus dengue. Selanjutnya penderita
tentu saja juga di area tampilan keluaran akan menampakkan berbagai tanda
Arcview. Setiap tipe dokumen (View, gejala demam berdarah sebagai
table, chart, layout dan script) Arcview berikut:
memiliki GUI yang berbeda. Berikut ° Demam tinggi yang
adalah contoh-contoh tipe dokumen mendadak 2-7 hari (38-40
tersebut beserta GUI yang bersangkutan. derajat Celcius).
Menu-menu yang terdapat pada ° Pada pemeriksaan uji
menu ini menyediakan fasilitas-fasilitas tourniquet, tampak
project yang akan dibuat.
adanya jentik (puspura) Pengobatan Penyakit DBD
perdarahan. 1. Pertolongan pertama yang
° Adanya bentuk penting adalah memberi minum
perdarahan dikelopak sebanyak mungkin.
mata bagian dalam ° Air masak yang dibubuhi
(konjungtiva), mimisan garam oralit atau gula.
(epitaksis), buang air ° Susu.
besar dengan kotoran ° Air kelapa atau air teh.
(peaces) berupa lendir 2. Kompres dengan air es.
bercampur darah 3. Beri obat penurun panas.
(melena), dan lain- 4. Selanjutnya penderita segera
lainnya. dibawa ke dokter/puskesmas
° Terjadi pembesaran hati yang terdekat untuk diperiksa.
(hepatomegali). Bila diduga terserang demam
° Tekanan darah menurun berdarah akan dikirim ke rumah
sehingga menyebabkan sakit untuk dirawat.
syok. 5. Lapor segera ke puskesmas/
° Pada pemeriksaan sudin kesehatan setempat dengan
laboratorium (darah) hari membawa surat dari rumah sakit.
ke 3-7 terjadi penurunan
trombosit dibawah Pencegahan Penyakit Demam
100.000/mm3 Berdarah
(trombositopeni), terjadi Pencegahan dilakukan dengan
peningkatan nilai menghindari gigitan nyamuk di waktu
hematokrit diatas 20% pagi sampai sore hari, karena nyamuk
dari nilai normal aedes aegypti aktif di siang hari (bukan
(hemokonsentrasi). malam hari). Misalnya hindarkan berada
° Timbulnya beberapa di daerah yang banyak nyamuknya di
gejala kliniks yang siang hari, terutama di daerah yang ada
menyertai seperti mual, penderita DBDnya. Beberapa cara yang
muntah, penurunan nafsu paling efektif dalam mencegah DBD
makan (anoreksia), sakit melalui metode pengontrolan atau
perut, diare, menggigil, pengendalian vektornya, yaitu:
kejang dan sakit kepala. 1. Lingkungan
° Mengalami pendarahan Metode lingkungan untuk
pada hidung (mimisan) mengendalikan nyamuk tersebut
dan gusi. antara lain dengan pemberantasan
° Demam yang dirasakan sarang nyamuk, pengelolaan sampah
penderita menyebabkan padat, modifikasi tempat
keluhan pegal/sakit pada perkembangan nyamuk hasil
persendian. kegiatan manusia, dan perbaikan
° Munculnya bintik-bintik disain rumah. Sebagai contoh:
pada kulit akibat ° Menguras bak mandi atau
pecahnya pembuluh penampungan air
darah. sekurang-kurangnya satu
kali dalam seminggu.
° Menutup dengan rapat digitizing berdasarkan peta
tempat penampungan air. digital Kota Depok.
° Mengganti atau menguras 5. Memasukkan data-data non
vas bunga dan tempat spasial ke dalam tabel-tabel.
minum burung seminggu 6. Memodifikasi tampilan antar
sekali. muka menggunakan skrip
° Mengubur kaleng-kaleng Avenue.
bekas, aki bekas, ban
bekas di sekitar rumah Rancangan Antar Muka
dan lain sebagainya. Antar muka ini dirancang untuk
2. Biologis pengguna akhir agar dapat melihat
Pengendalian biologis antara lain informasi penyebaran penyakit DBD di
dengan menggunakan ikan pemakan wilayah Depok dan menggunakan
jentik nyamuk dan bakteri. informasi itu sesuai dengan keinginan
3. Kimiawi pengguna akhir, seperti melihat tampilan
Cara pengendalian antara lain: peta Depok.
° Pengasapan atau fogging Nama Aplikasi
Berguna untuk
Baris Menu
mengurangi kemungkinan
penularan sampai batas Baris Tombol
waktu tertentu.
° Memberi bubuk abate
pada tempat-tempat Tipe Window
penampungan air. Dokumen Dokumen

PEMBAHASAN DAN
PERANCANGAN
Gambar 5 Tampilan Window Utama

Perancangan
Pada tampilan tersebut baris
Tampilan antar muka pada
menu adalah kumpulan dari menu-menu
aplikasi ini merupakan modifikasi
yang berisi suatu perintah untuk
tampilan antar muka perangkat
melakukan tugas tertentu dan baris
ArcView. Menu-menu dibuat dengan
tombol adalah kumpulan dari tombol-
menggunakan skrip Avenue, kemudian
tombol yang mewakili suatu perintah
diintegrasikan dengan window-window
tertentu. Isi dari baris menu dan baris
dokumen. Tahapan yang dilakukan
tombol tergantung pada tipe dokumen
dalam pembuatan aplikasi ini adalah :
yang dibuka. Tipe dokumen dapat
1. Studi Pustaka tentang Sistem
berupa peta, tabel, dan grafik.
Informasi Geografis dan
ArcView GIS Banner
2. Mengumpulkan data Demam
Berdarah Dengue kota Depok. Proyek
3. Merancang aplikasi
4. Mendijitalisasi data-data spasial
yang didapat dengan Peta Tabel Grafik
menggunakan metode on screen Gambar 5 Struktur tampilan aplikasi
Rancangan Data mengubah ke dalam bentuk data spasial
Model data dalam SIG terdiri vektor. Data-data spasial dibuat malaui
dari 2 macam, yaitu data spasial dan data proses digitasi langsung di layar monitor
non spasial. Data spasial yang terdapat (on screen digitizing). Proses ini
dalam aplikasi ini adalah : dilakukan di dalam komponen View
1. Data spasial kecamatan milik ArcView. Setelah lembar kerja
Menunjukkan batas-batas dari view baru dibuat. Klik menu File
tiap kecamatan yang ada di kemudian pilih sub menu Extension, beri
wilayah Depok. tanda pada semua pilihan available
2. Data spasial kelurahan extension kemudian pilih ok.
Menunjukkan batas-batas Gambar peta depok dimasukkan
kelurahan yang ada di Kota ke dalam area peta dengan memilih
Depok. menu “view” lalu “Add Theme”. Setelah
3. Data kasus DBD kotak dialog “Add Theme” muncul,
Menunjukkan kasus demam ”Image Data Source” dipilih dari daftar
berdarah yang ada di wilayah Depok. “ Data Source Types” guna memasukkan
Data-data spasial tersebut dibuat secara gambar peta. Dan beri tanda pada
langsung melalui proses dijitasi (on nama peta yang dimasukkan untuk
screen digitizing) dengan perangkat memunculkan peta. Data yang
ArcView. berhubungan langsung dengan data
Data non spasial disimpan di spasial dimasukkan ke dalam tabel-tabel
dalam tabel-tabel. Terdapat 2 tipe data atribut milik data spasial. Keseluruhan
non spasial, yaitu data yang proses ini dilakukan di dalam komponen
berhubungan langsung dengan data Table milik ArcView.
spasial dan data yang tidak berhubungan
langsung dengan data spasial. Digitasi Tipe Poligon
Data spasial yang
Struktur Atribut Tabel direpresentasikan dengan poligon yaitu
Data-data non spasial yang batas-batas kecamatan. Data spasial ini
berhubungan langsung dengan data direpresentasikan dalam tipe poligon
spasial disimpan di dalam suatu tabel karena umumnya merupakan suatu
atribut. Tabel atribut merupakan tabel lokasi yang luas.
yang secara otomatis terbentuk pada Pembuatan tiap data spasial ini
setiap pembuatan data spasial. Tabel ini juga memerlukan sebuah theme baru,
digunakan untuk menyimpan atribut- yaitu dengan cara memilih menu “View”
atribut milik data spasial. Minimal lalu pilih “New Theme”. Pada kotak
terdapat satu atribut yang ada pada setiap dialog “New Theme” tipe unsur yang
tabel, yaitu atribut bentuk (shape) yang dipilih adalah polygon.
menunjukkan bentuk representasi grafis Langkah selanjutnya adalah
dari data spasial yang bersangkutan. memilih tombol “Polygon Tool” dan
mengarahkan kursor pada area dimana
IMPLEMENTASI unsur-unsur poligon akan ditempatkan.
Dan untuk menggeser peta yang sedang
Proses digitasi dalam proses digitasi digunakan “Pan”.
Setelah pengambilan gambar Pembuatan data spasial
maka dilakukan proses digitasi yang kecamatan melibatkan sub menu
“Subtract Features” pada menu “Edit”. Menu-menu pada proyek
Hal ini dimaksudkan agar poligon- diintegrasikan dengan window proyek.
poligon yang telah dibuat tertutup Oleh karena itu tipe yang dipilih adalah
sempurna. Project dengan kategori Menus. Untuk
membuat menu baru, pilih tombol “New
Digitasi Tipe Garis Menu”. Untuk membuat sub menu, pilih
Data spasial yang tombol “New Item”. Nama menu
direpresentasikan dalam bentuk garis diisikan pada properti Label. Nama skrip
yaitu batas kecamatan. Pembuatan tipe yang akan dijalankan saat menu dipilih,
data spasial ini juga memerlukan sebuah diisi pada properti Click. Properti Help
theme baru, seperti yang dilakukan pada diisi dengan kalimat yang akan muncul
pembuatan data spasial poligon. Namun di baris status window jika kursor
pada kotak dialog “New Theme”, tipe menunjuk menu tersebut.
unsur yang dipilih adalah “Line”. Prosedur yang sama juga
Kemudian mengaktifkan mode dilakukan untuk mengintegrasikan
penggambaran garis, tombol “Line menu-menu Peta, Tabel, dan Grafik
Tool” dipilih, dan kursor diarahkan ke dengan window dokumen masing-
arah yang akan dibuat garisnya. masing. Namun Tipe yang dipilih bukan
Project. Peta memilih tipe View, Tabel
Pengisian Tabel Atribut memilih tipe Table, sedangkan Grafik
Setelah seluruh data spasial dibuat, memilih tipe Chart.
proses selanjutnya adalah pengisian tabel Untuk memunculkan tombol-
atribut. ArcView secara otomatis akan tombol tertentu yang dimiliki ArcView
membuat satu tabel atribut untuk setiap pada setiap window, maka kategori yang
data spasial (theme) yang ada, dan dipilih adalah Buttons. Tombol-tombol
menambahkan satu baris record bagi yang ada dipilih dari daftar yang
tiap unsur spasial dibuat. tersedia.
Setelah pembuatan menu di
Modifikasi Menu Antar Muka dalam customize, maka tampilan menu-
Modifikasi menu antar muka menu tersebut akan diimplementasikan
akan memudahkan dalam melihat ke dalam masing-masing type sesuai
halaman demi halaman. Tampilan menu yang telah dipilih.
dilakukan dengan cara pilih “Project”
lalu “Customize”, dan akan muncul Uji Coba Program
kotak customize. Pengujian program dilakukan
untuk mengetahui fungsi yang
diharapkan seperti output yang
dihasilkan benar dari input, database
yang diakses dengan cara benar dan
menguji apakah aplikasi tersebut
berjalan dengan benar setelah aplikasi
selesai dibuat. Maka untuk mulai
menjalankan program aplikasi ini
Gambar 6 Tampilan Kotak Dialog Customize hanyalah dengan mengklik mouse dua
kali pada file yang berekstensi kota.apr.
Pengujian Banner Ciri-ciri Aedes Agypti, Pertolongan
Banner akan menampilkan pesan Pertama, Gerakan 3 M, Cara lainnya,
sederhana pada user aplikasi ketika dan Daftar Rumah Sakit. Pada menu
membuka dan menutup aplikasi. Saat Petunjuk terdapat sub menu Penggunaan
proyek dibuka maka akan muncul Proyek, Penggunaan Peta, dan
banner awal selama 5 detik dan ketika Penggunaan Tabel. Untuk sub menu
proyek ditutup maka akan tampil banner pada menu Informasi DBD dan
akhir sebelum proyek berakhir selama 5 Petunjuk, merupakan tampilan halaman
detik. yang di buat di dalam photoshop dan
dihubungkan dengan skrip yang sama
dengan scr_banner_akhir.

Gambar 7 Banner awal

Gambar 9 Tampilan Window Proyek

Pengujian Window Peta


Proyek ini mempunyai 3 menu
utama yaitu File, Peta, dan Tabel. Di
setiap menu terdiri dari beberapa sub
menu. Pengujian dilakukan pada setiap
menu sampai dengan sub menu tersebut.
Didalam window peta ini terdapat
Gambar 8 Banner akhir
beberapa tema yang menjelaskan
presentase kasus DBD di kota Depok.
Pengujian Window Proyek
Proyek ini mempunyai 4 menu
yaitu File, Proyek, Informasi DBD, dan
Petunjuk. Masing-masing mempunyai
sub menu seperti yang telah dirancang.
Pada menu File terdapat sub menu
Simpan, Tutup, dan Keluar. Pada menu
Proyek terdapat sub menu Propertis,
Ganti nama, Hapus dan Kostumisasi.
Untuk sub menu pada menu Proyek
Gambar 10 Tampilan Window Peta
terdapat password untuk melakukan
pengeditan.
Pengujian Window Tabel
Pada menu Informasi terdapat
Proyek ini mempunyai 3 menu
sub menu Pengerian DBD, Gejala DBD,
utama yaitu File, Edit, dan Tabel. Di
setiap menu terdiri dari beberapa sub dalam mendapatkan informasi yang
menu. Pengujian dilakukan pada setiap dibutuhkan.
menu sampai dengan sub menu tersebut. Dalam segi visualisasi warna, di
Dan bila akan dilakukan pengeditan setiap wilayah memiliki warna yang
pada tabel maka aktifkan tabel dengan berbeda di setiap batasan-batasan dari
memilih Start editing. kecamatan dan kelurahan Kota Depok,
sehingga pengguna dapat lebih mudah
melihat daerah yang paling banyak
terjangkit demam berdarah. Dan dengan
cepat mendapat informasi mengenai
demam berdarah yang ditampilkan.

Saran
Aplikasi pada peta penyebaran
demam berdarah ini masih terbatas
Gambar 11 Tampilan Window Tabel dalam memberikan informasi jumlah
penderita dalam batas wilayah setiap
Pengujian Window Grafik kecamatan dan kelurahan dikarenakan
Proyek ini mempunyai 2 menu keterbatasan data yang diperoleh.
utama yaitu File dan Grafik. Di setiap Diharapkan dapat dikembangkan ke
menu terdiri dari beberapa sub menu. dalam wilayah yang lebih kecil lagi
Pengujian dilakukan pada setiap menu seperti rukun warga (RW) atau rukun
sampai dengan sub menu tersebut. tetangga (RT), jumlah kematian akibat
DBD dan sebagainya.
Bila ingin melihat daerah
terjangkit maka aktifkan layer daerah
yang diinginkan dan matikan layer yang
aktif. Dan aplikasi ini tidak dapat
berextention .exe sehingga user harus
menginstal software Arcview terlebih
dahulu untuk menggunakan aplikasi ini.
Gambar 12 Tampilan Window Chart DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP [1] Eddy Prahasta, Ir., MT., Sistem
Informasi Geografis : Konsep-
Kesimpulan konsep Dasar, Edisi Revisi,
Aplikasi ini membentuk suatu Informatika, Bandung, Oktober,
perancangan sistem informasi geografis 2002.
(GIS) penyebaran penyakit demam [2] _______, Geografi Information
berdarah dengue (DBD) khusus di System,
wilayah kota Depok, agar dapat http://www.geografiana.com,
mengetahui jumlah terjangkit dan Tanggal Akses: 10 Juli 2009.
wilayah bahaya wabah demam berdarah [3] _______, Demam Berdarah,
dengue dan fogging yang dilakukan di http://id.wikipedia.org, Tanggal
setiap daerah. Aplikasi ini menyediakan Akses: 23 Mei 2009.
tool-tool untuk membantu pengguna
[4] _______, Sistem Informasi, Pertama, Informatika, Bandung,
http://id.wikipedia.org, Tanggal Desember, 2004.
Akses: 10 Juli 2009. [7] Budiyanto, eko, Avenue Untuk
[5] _______, Sistem-informasi- Pengembangan Sistem Informasi
geografis, Geografis, Andi, Yogyakarta, 2007
http://ilmukomputer.org, Tanggal [8] Eddy Prahasta, Ir., MT., Sistem
Akses: 28 Maret 2009. Informasi Geografis : Tutorial
[6] Eddy Prahasta, Ir., MT., Sistem ArcView, Cetakan Pertama,
Informasi Geografis : ArcView Informatika, Bandung, Oktober,
Lanjut Pemrograman Bahasa 2002.
Script Avenue, Edisi Revisi, [9] _______, Gejala DBD,
Informatika, Bandung, Cetakan http://gizi.net, Tanggal Akses: 23
Mei 2009.

You might also like