Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
METRIZAL
A.0910200
Di era globalisasi masalah dis-orientasi bangsa Indonesia menjadi isu krusial yang harus
dicari jalan keluarnya. Masyarakat Indonesia baru yang modern perlu digagas dalam kerangka
bahwa Indonesia adalah bangsa yang plural yang terdiri dari bebagai macam suku bangsa,
bahasa dan agama serta kepercayaan dan keyakinan yang beragam. Menerapkan suatu
keinginan kelompok saja sama artinya dengan meniadakan keberadaan kelompok lain yang
sama-sama bersepakat membentuk Indonesia sebagai suatu negara dan bangsa. Ini adalah
kenyataan yang harus disikapi secara dewasa dan bijak.
Konsep wawasan Nusantara bukanlah penyeragaman atau politik melting pot. Ini adalah
konsep membangun berdasarkan identitas Indonesia yang majemuk. Persaingan antar bangsa
saat ini sudah sangat kompleks. Kita membutuhkan konsep yang mensinerjikan keunggulan
komparatif dan keunggulan kompetitif. Ini merupakan strategi untuk mensiasati perubahan
global yang sangat dinamis. Produktivitas sudah menjadi standar internasional yang identik
dengan produk barang atau jasa itu sendiri
Nilai-nilai kebangsaan
Penghargaan terhadap harkat dan martabat sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa
Tekat bersama untuk berkehidupan yang bebas, merdeka, dan bersatu
Cinta tanah air dan bangsa
Demokrasi dan kedaulatan rakyat
Kesetiakawanan sosial
Masyarakat adil dan makmur
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti
etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju
untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa
dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,
Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya
barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal
tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang
dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.