Professional Documents
Culture Documents
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
SYARIFAH WAHDAH AL-JAMALULLAIL
NIM: 510801823
Seudati
Seudati merupakan perpaduan antara seni tari, seni suara, seni sastra,
karena selain dari menari, para pelaku juga sekaligus meyakinkan kisah yang
tersusun secara bersajak dan dilagukan dengan berbagai lagu, pada permulaan
sejarah, Seudati itu berfungsi sebagai tari pahlawan yang dilaksanakan untuk
melepaskan pasukan tentara yang akan berangkat ke medan juang dalam
peperangan melawan musuh.
Laweut
Perkataan laweut berasal dari perkataan “seulaweut” ini juga merupakan
antara seni tari, seni suara, dan seni sastra. Tari ini lebih mirip dengan tari seudati,
hanya pelakunya terdiri dari gadis, oleh karena itu dinamakan dengan nama
“seudati inong” tarian seudati ini berasal dari Aceh Pidie.
Seni Arsitektur
Tercermin dari rumah Aceh yang sekarang masih ada sisanya, bentuk dari
rumah tradisional Aceh ini memanjang dari arah timur ke barat yang maksudnya
dibuat demikian adalah untuk memudahkan menentukan arah kiblat.
Anyaman
Anyaman berkembang di Aceh sampai dengan sekarang, akan tetapi yang
masih maju di daerah pedalaman, akan tetapi di daerah perkotaan anyaman
tersebut sudah minim, anyaman tersebut di buat dari daun lontar dan pandan
dalam bahasa Aceh dinamakan sikee, anyaman yang biasa dibuat adalah tikar, di
antaranya adalah tikar sembahyang dan tikar orang mati, tikar sembahyang khusus
dibuat untuk maksud itu dan di samping itu bentuk juga memperlihatkan unsure
Islam.
Rencong
Timbul Rencong di Aceh juga karena pengaruh Islam. Banyak symbol
pada rencong yang memperlihatkan unsur Islam di dalamnya.
A. Tari saman
Saman atau tari tangan seribu adalah tarian tradisional Melayu Masyarakat
Gayo yang berasal dari Blangkeujeren kabupaten Gayo lues. Nama “saman”
diambil dari orang yang menciptakan dan mengembangkan tarian ini, Syaikh
Saman, yaitu salah seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di Nanggroe
Aceh Darussalam, Sumatra, Indonesia. Bahasa syair atau lagu yang digunakan
adalah bahasa Arab dan Gayo yang memuat pesan dakwah, sindiran, pantun, dan
nasehat. Tarian ini dikenal dengan beberapa jenis nama yaitu:
1. Saman Gayo
2. Saman Lokop
Tarian Saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar
dalam tarian Saman: tepuk tangan dan tepuk dada.
B. Tari Seudati
Kata Seudati berasal dari bahasa Arab syahadati atau syahadatain, yang
berarti kesaksian atau pengakuan. Selain itu pula, ada yang mengatakan bahwa
kata Seudati berasal dari kata seurasi yang berarti harmonis atau kompak. Seudati
dikembangkan sejak agama Islam masuk ke Aceh.
Asal usul tari Seudati pada mulanya tumbuh di desa Gigieng, Kecamatan
simpang tiga, Kabupaten Pidie, yang dipimpin oleh Syeh Tam. Tari Seudati
berasal dari kabupaten Pidie. Seudati termasuk salah satu tari tradisional Aceh
yang dilestarikan dan kini menjadi kesenian pembinaan hingga ke tingkat Sekolah
Dasar.
Pada umumnya, tarian ini diperagakan di atas pentas dan dibagi menjadi
beberapa babak, antara lain: Babak pertama, diawali dengan saleum perkenalan
yang diucapkan oleh aneuk syahi saja.
C. Dabus
Dabus adalah kesenian yang mempertunjukan kemampuan manusia luar
biasa, seperti kebal terhadap senjata tajam, api, atau minum air keras dan lain-lain.
Menurut catatan sejarah, dabus ini sebenarnya ada hubungan dengan tarikat
Rifaiah yang dibawa oleh Nuruddin ar-Raniry ke Aceh pada tahun 1637 M. Dabus
ini pada awalnya bukanlah sebuah tarian, melainkan salah satu jenis seni bela diri.
Tarian ini hingga sekarang masih berkembang di daerah yang berkebudayaan
Melayu.
D. Didong
Didong merupakan salah satu kesenian tradisional yang terdapat pada
masyarakat Gayo. Didong dimainkan dengan perpaduan seni sastra, seni suara dan
seni tari, yang merupakan hasil olah piker dan rasa daripada Aceh yang ada dalam
kelompok Didong. Dalam Didong, terdapat seorang Aceh, apit, dan penunung
yang terdiri dari 10 sampai 15 orang.
E. Ratoh
Kesenian ratoh berkembang di Aceh Selatan dan kabupaten Aceh Barat, di
Aceh Barat masih dinamakan Saman. Di kabupaten Aceh Selatan kesenian ini
berpusat di Manggamat kecamatan Kluet Utara Aceh Selatan. Para pemain pria,
dalam satu kelompok berjumlah 8 sampai 20 orang, yang dipimpin oleh seorang
Syekh, dan 2 orang syahi duduk di belakang peserta lainnya.
A. Seni budaya islami
Seiring dengan kian maraknya produk Nasyid dan lagu local maupun
impor yang dikategorikan sebagai representasi seni bernafaskan Islam, baik dalam
berbagai bentuk media antara lain kaset, CD, pentas seni, album group Nasyid,
kreativitas seni yang bernafaskan Islam dipertanyakan.
Berbicara masalah seni sebagai manifestasi dari sebuah apresiasi, kreasi
dan ekspresi gagasan, emosi dan ide tidak bisa terlepas dari nilai, norma, dan
etika. Sebab tiada satu pun aktivitas dinamika kehidupan manusia yang bebas
nilai dan norma, termasuk kegiatan dunia seni yang tidak dapat dihindarkan dari
muatan motivasi, pesan ajaran, dan idealism yang melatarbelakangi semua itu dari
lingkungan sosio kulturalnya.
Seni secara umum merupakan penjelmaan rasa indah yang terkandung
dalam jiwa manusia, dilahirkan dengan perantara alat komunikasi ke dalam
bentuk yang dapat ditangkap oleh indra pendengar (seni suara) penglihatan (seni
tulis/lukis) atau dilahirkan dengan perantara gerak (seni tari, drama).
Seni menurut Islam hakikatnya sebuah refleksi dan ekspresi dari berbagai
cita rasa, gagasan, dan ide sebagai media komunikasi yang bergaya estetis untuk
menggugah citarasa inderawi dan kesadaran manusiawi dalam memahami secara
benar berbagai fenomena, panorama dan aksioma yang menyangkut dimensi
alam, kehidupan, manusia dan keesaan rabbani berdasarkan konsepsi ilahi dan
nilai fitri yang tertuang dan tersajikan dalam bentuk suara/ucapan.
Menurut Islam seni bukan sekedar untuk seni yang absurd dan hampa nilai
(laghwun), keindahan bukan berhenti pada kehidupan dan kepuasan estetis.
B. Seni Lukis
Al-Quran menjelaskan tentang melukis atau menggambar, bahwa itu
merupakan salah satu perbuatan ALLAH SWT.
Istilah musik berasal dari kata Mousal dari bahasa Yunani, yaitu Sembilan
Dewi yang menguasai seni, seni murni dan seni pengetahuan. Tetapi, umumnya
musik selalu dikaitkan dengan sejumlah nada yang terbagi dalam jarak tertentu.
Dalam istilah masa kini ada 2 jarak yaitu Pentagonis dan Diantoni.
Inilah sekilas tentang seni budaya Aceh yang penuh dengan nilai religious
dan heroic, selama ini banyak dari pada generasi Aceh yang tidak mengenal akan
budaya nenek moyang mereka.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang Saya buat ini, Saya mohon kritikan dan saran
dari dosen atau teman-teman atas kesalahan atau kekurangan dalam makalah
Saya. Dan Saya mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan
dalam makalah ini, semoga ilmu yang ada dalam makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA