You are on page 1of 2

Kalangan praktisi periklanan memberikan istilah media periklanan dengan istilah above the line

(media lini atas) dan below the line (Media Lini bawah). Pembagian media periklanan menjadi

above the line dan below the line berdasarkan pada apakah media periklanan yang digunakan

tergolong media mass a atau bukan. Akan tetapi sebagian praktisi periklanan mengatakan bahwa

media lini atas adalah media yang mengharuskan adanya komisi yang diberikan perusahaan

periklanan, sedangkan media lini baah adalah media yang tidak mengharuskan adanya komisi

yang diberikan kepada perusahaan periklanan.

Above the line misalnya : Surat Kabar, majalah, radio, Bioskop, media luar ruang, sedangkan

below the line mencangkup kegiatan seperti pameran, leaflet, brosur, direct mail, kalender,

mercendaising dsb.an

Secara umum pembagian iklan berdasarkan media yang digunakan menurut para praktisi

periklanan, iklan dapat dikelompokan dalam dua kategori besar, yaitu iklan above the line dan

iklan below the line. Iklan media above the line adalah media yang bersifat massa. Massa yang

dimaksud adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah besar, antara satu sama lain tidak saling

kenal dan menerpa pesan iklan secara serempak. Iklan yang teermasuk above the line yaitu :

surat kabar, majalah, tabloid, televise, film, radio dan media interaktif internet, sementara itu

iklan bellow the line adalah iklan yang menggunakan media-media khusus seperti, leaflet, poster,

spanduk, baliho, bus panel, bus stop, point of purchase (POP), stiker, shop sign, flayers, hanging

display dan sebagainya.


Dalam perkembangannya iklan bellow the line terdapat banyak perkembangan, karena peng klan

cenderung melakukan inovasi-inovasi baru untuk menemukan media alternative sebagai tempat

penyampai pesan iklan, para pengiklan tidak merisaukan dimana merek tersebut berada akan

tetapi pengiklan lebih mementingkan apakah posisi merek mereka diterima atau tidak di benak

khalayak.

Widyatama, Rendra, Pengantar Periklanan, Pustaka Book Publisher, Jogyakarta, 2007 hal 76

You might also like