Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
LALA ADHAYANA
NIM. 2008024
PENDAHULUAN
Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12-21 tahun bagi wanita dan 13-22 tahun bagi
pria. Kehamilan remaja merupakan masalah yang sering terjadi pada remaja saat ini.
Data Survei Demogrofi dan Kesehatan Indonesia tahun 2010 menunjukkan pada
kelompok perempuan usia 15-19 tahun, sebanyak 9% pernah melahirkan bayi dengan
100 orang per 1.000 perempuan. Bandingkan dengan angka di Amerika yang hanya 62
Oleh karena itu, mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin
kematian wanita subur disebabkan oleh kehamilan, persalinan dan nifas. Tahun 1996
WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil,
Tingginya angka kehamilan pada remaja di Indonesia saat ini dapat dibuktikan
dari data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2006,
sebanyak 2,3 %; karena sama-sama mau sebanyak 8,5 % dan tidak terduga sebanyak
39%. Seks bebas sendiri mencapai 18,3 %. Pada tahun 2010, hamil di luar nikah karena
diperkosa sebanyak 3,2%; karena sama-sama mau sebanyak 12,9% dan tidak terduga
sebanyak 45%. Seks bebas sendiri mencapai 22,6%. Di Surabaya, Jawa Timur pada
tahun 2006 sekitar 26% mengalami hamil di luar nikah. Sedangkan pada tahun 2010,
sekitar 37% mengalami hamil di luar nikah. Angka ini meningkat 11% dari tahun 2006.
Dari data SDKI tahun 2007 menunjukkan dari 801 orang remaja yang telah
melakukan hubungan seks pranikah, sebanyak 81 orang atau 11% berakhir dengan
kehamilan yang tidak diharapkan. Diantara remaja yang hamil tersebut, sekitar 50 orang
atau 57,5% mengakhiri kehamilaannya dengan melakukan aborsi. Dalam hal ini
perempuan tetap menjadi npihak yang palibng dirugikan karena perempuanlah yang
mempertaruhkan nyawanya. (Tukiran, Agus joko Pitoyo, dan pande Made Kutanegara,
2010)
Selain itu, menurut data yang diperoleh dari Media Indonesia, rata-rata terdapat
17% kehamilan yang terjadi per tahun, merupakan kehamilan yang tidak diinginkan.
Sebagian dari jumlah tersebut bermuara pada praktik aborsi. Grafik aborsi di Indonesia
masuk kategori lumayan tinggi. Pada tahun dengan jumlah rata-rata per tahun mencapai
Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 390/100.000
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti halnya di negara lain adalah
perdarahan, infeksi dan eklampsia. Hanya sekitar 5% kematian ibu disebabkan penyakit
yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis
makin meningkat dan menjadi masalah terutama kehamilan di bawah usia 20 tahun.
Kurangnya pengetahuan seks serta adanya istiadat yang merasa malu kawin tua
hubungan seks di masa subur, renggangnya hubungan antara remaja dengan orang
informasi seks dan seksualitas, menabukan masalah seks dan seksualitas, kesibukan
Solusi yang diambil remaja saat mereka mengalami kehamilan di luar nikah
anaknya ke panti asuhan, diadopsi oleh lingkungan keluarga, diadobsi oleh keluarga
Dampak dari kehamilan pada usia remaja antara lain abortus yang didukung
dengan status ekonomi sebuah keluarga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan si
bayi, keadaan emosionalnya, pasangan yang tidak bertanggung jawab. Ada juga
kehamilan pada remaja beresiko terjadinya pre-eklampsia, anemia, bayi prematur, bayi
berat lahir rendah (BBLR), kematian bayi, kanker pada alat kandungan perempuan,
karena rentan pada usia 12-17 tahun perubahan sel dalam mulut rahim sedang aktif
sekali, menderita disproporsi sefalo pelvik (karena tulang panggul belum tumbuh
sempurna) dan PMS. Selain itu, Kehamilan usia remaja dapat menyebabkan perceraian
karena kurang matangnya kedewasaan mereka dalam membina suatu rumah tangga.
(Imron, 2006)
Dari sudut kesehatan obstetri hamil pada usia remaja memberi resiko komplikasi
yang mungkin terjadi pada ibu dan anak seperti : anemia, preeklampsia, eklampsia,
obstetri lebih sering dibandingkan dengan kehamilan pada golongan usia 20 tahun
dilakukan terhadap 9 orang remaja putri kelas II, didapat 5 orang yang tidak tahu
adanya dampak dari kehamilan remaja. Remaja khususnya remaja putri yang ada di
SMAN 3 Madiun kelas II sedang mempelajari alat-alat reproduksi secara umum dan
tentang dampak kehamilan remaja. Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai pengetahuan dan sikap remaja putri tentang dampak
Dari data dan masalah yang telah diuraikan diatas, solusi yang dapat mengurangi
dan mencegah adanya kehamilan pada remaja adalah dilakukannya pendekatan antara
orang tua dan anak remaja mereka khususnya remaja putri, menyarankan kepada orang
tua agar tetap mengawasi putra-putri mereka tanpa membatasi aktivitas. Dengan
demikian orang tua tetap bisa mengontrol dan mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh
putra-putri mereka di luar rumah. Selain itu kita juga perlu memberikan pendidikan
kesehatan reproduksi pada remaja putri tentang dampak dari kehamilan remaja,
memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada orang tua mereka. (Imron, 2006)
1.2 Rumusan Masalah
sebagai berikut “Adakah hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja putri tentang
Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri
di SMAN 3 Madiun.
Madiun.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu yang
c. Bagi Peneliti
Selain itu, peneliti dapat menganalisa pengetahuan dan sikap remaja putri
d. Bagi Responden
Jenis penelitian adalah analitik dengan rancangan penelitian cross sectional secara
bivariat antara beberapa variabel yang dianalisis secara statistik dengan menggunakan
rumus product moment. Kemudian diperoleh hasil perhitungan r = - 0,6022 dengan taraf
significansi 5%, dari sampel 30 adalah 0,36, berarti ada hubungan negative antara
Metropolitan Jakarta. Artinya semakin tinggi tingkat berfungsi sosial keluarga, akan
keberfungsian sosial keluarga maka akan semakin tinggi tingkat kenakalan remajanya.
(http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/2004/Masngudin.htm)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
indera peraba (tangan). Sebagian besar pengetahuan diperoleh dari mata dan
a. Tahu (Know)
kembali (re-call) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh badan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini
b. Memahami (Comprehension)
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek/ materi harus
c. Aplikasi (Application)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Misalnya dapat
diberikan.
d. Analisis (Analysis)
masih ada kaitan satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
dengan kata lain sintesis itu adalah suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (Evalution)
dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang
dari sumber, misalnya media massa, media cetak, media elektronik, petugas
a) Cara tradisional
atau masalah, upaya yang dilakukan hanya dengan mencoba- coba saja.
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam
dicoba kemungkinan yang lain sampai berhasil. Oleh karena itu, cara ini
tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui perantara, apakah yang
pengetahuan.
3. Berdasarkan Pengalaman Pribadi
memperoleh kebenaran
4. Jalan Pikiran
khusus.
b) Cara Ilmiah
ilmiah. Cara ini disebut metode penelititan ilmiah atau lebih populer disebut
(1) Umur
Menurut Hurlock (1998) yang dikutip oleh Nursalam dan Siti Pariani (2001)
semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari orang yang belum
cukup tinggi dewasanya. Hal ini sebagai akibat dari kematangan dan
pengalaman jiwa.
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti bahwa
perubahan ke arah yang dewasa, lebih baik dan lebih matang dalan individu,
(3) Pekerjaan
untuk itu informasi yang diperoleh sulit dicerna, sedangkan ibu yang tidak
orang lain, sebagai contoh seorang anak memperoleh pengetahuan bahwa api
mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan
tertentu, dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat respons atau
dengan sikap terhadap objek tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan
atau sikap perasaan, tetapi sikap tersebut disertai oleh kecenderungan untuk
kesiapan merespons yang sifatnya positif atau negatif terhadap suatu objek atau
respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Dari
berbagai batasan tentang sikap dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu
tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
psikologi sosial menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan
untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum
objek, baik yang bersifat intern maupun ekstern sehingga manifestasinya tidak
dapat dilihat langsung, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
Notoatmodjo yang dikutip oleh Sunaryo (2004), menjelaskan bahwa sikap itu
a. Komponen Kognitif
b. Komponen Afektif
dan emosi memegang peranan penting. Suatu contoh misalnya, seorang ibu telah
ibu untuk berpikir dan berusaha supaya anaknya tidak terjerumus dalam
kepada anaknya untuk lebih berhati-hati dalam bergaul agar tidak terjerumus
a. Fungsi Instrumental
Fungsi sikap ini dikaitkan dengan alasan praktis atau manfaat, dan
mencapai suatu tujuan, diperlukan sarana yang disebut sikap. Apabila objek
sikap dapat membantu individu mancapai tujuan, individu akan bersikap positif
terhadap objek sikap tersebut atau sebaliknya. Disebut fungsi manfaat (utility),
Sikap ini diambil individu dalam rangka melindungi diri dari kecemasan
Sikap ini mengekspresikan nilai yang ada dalam diri individu. Sistem
nilai apa yang ada pada diri individu, dapat dilihat dari sikap yang diambil oleh
d. Fungsi Pengetahuan
dalam kehidupan sehari-hari. Setiap indovidu memiliki motif untuk ingin tahu,
Dalam ini, sikap yang diambil individu tersebut akan dapat menyesuaikan
dengan lingkungannya.
a. Menerima (Receiving)
b. Merespon (Responding)
tugas yang diberikan. Lepas jawaban dan pekerjaan itu benar atau salah
masalah.
d. Bertanggungjawab (Responsible)
adalah :
a. Pengalaman Pribadi
bahwa tidak adanya pengalaman sama sekali dengan suatu objek psikologis
Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial
yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting,
seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah dan
pendapat kita, seseorang yang tidak ingin dikecewakan, atau seseorang yang
dianggap penting bagi individu adalah orang tua, orang yang status sosialnya
lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, isteri atau suami, dan
lain- lain.
c. Pengaruh Kebudayaan
besar terhadap pembentukan sikap kita. Seorang ahli psikologi yang terkenal,
reinforcement yang kita alami. Kita memiliki pola sikap dan perilaku tertentu
d. Pusat Informasi
televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain. Mempunyai pengaruh besar
yang berisi sugesti yang dapat mengarah opini seseorang. Adanya informasi
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh
informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar efektif dalam
(1996), Abu Ahmadi (1999), Sarlito Wirawan Sarwono (2000), dan Bimo Walgito
a. Sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari dan dibentuk berdasarkan
dengan objek.
b. Sikap dapat berubah-ubah dalam situasi yang memenuhi syarat untuk itu
c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berhubungan dengan objek sikap.
d. Sikap dapat tertuju pada suatu objek ataupun dapat tertuju pada sekumpulan
dengan pengetahuan.
mengenai objek sikap yang hendak diungkap. Pernyataan sikap mungkin berisi
atau mengatakan hal yang positif mengenai objek sikap yaitu kalimatnya bersifat
mendukung atau memihak pada objek sikap. Pernyataan ini disebut dengan
mengenai objek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra terhadap
objek sikap. Pernyataan ini yang disebut dengan pernyataan yang unfavourable.
Suatu skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan
pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang
seolah-olah isi skala memihak atau tidak mendukung sama sekali objek sikap.
2 cara yaitu :
a. Secara Langsung
Dengan cara ini, subjek secara langsung dimintai pendapat bagaimana sikapnya
terhadap suatu masalah atau hal yang dihadapkan kepadanya. Jenis – jenis
1. Langsung berstruktur
telah disusun sedemikian rupa dalam suatu alat yang telah ditentukan dan
Cara ini merupakan pengukuran sikap yang sederhana dan tidak diperlukan
sampai lahirnya janin. lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulun 7 hari) di hitung dari haid pertama haid terakhir (di mulai dari konsepsi)
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi 3 bulan, triwulan kedua
dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9
keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh didalam
rahim ibu.
kira-kira 40 minggu (280 hari) dab tidak lebih dari 43 minggu (300 hari).
pertama 0-14 minggu, trimester kedua 14-28 minggu, trimester ketiga 28-42
minggu
sampai persalinan aterm sekitar 280 sampai 300 hari dengan perhitungan sebagai
berikut:
- Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 g bila berakhir disebut
keguguran.
terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai
harus ada spermatozoon, ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil
fundus uteri. Jika nidasi ini terjadi, barulah dapat disebut terjadi adanya
Kehamilan dimulai dari ovulasi sampai partus lamanya kira-kira 280 hari
(40minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu
ini disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu
(kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda
trimester dua (antara 12-28 minggu), dan kehamilan trimester tiga (antara 28-40
minggu). Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan
dibawah 20 minggu, disebut abortus (keguguran). Bila hal ini terjadi di bawah
tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang.
a. Keguguran
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. Seperti
karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan
oleh tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping
yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang
b. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan
terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan
lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu
(ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. Selain itu cacat bawaan juga
Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi
masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan
pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena pada saat
hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh
fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah
merah janin dan plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia
perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung
(dukun).
Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara
lain:
a. Mengalami perdarahan
rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. selain itu juga
b. Kemungkinan keguguran/abortus
Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran. hal
d. Kematian ibu
infeksi.
Dari bayinya :
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal
ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan
berkurang.
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram.
kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat
c. Cacat bawaan
kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubela serta faktor gizi dan
kelainan hormon.
dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran
khususnya pada alat genetalia eksterna, interna dan payudara (mammae). Dalam
perubahan yang terdapat pada wanita hamil menurut ialah sebagai berikut :
a. Uterus
lain untuk membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologik atau
hamil ganda atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa, dan sebagainya.
Menurut Hanifa (2007:91), Berat uterus normal lebih kurang 30 gram, pada
akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus ini menjadi 1000 gram, dengan
panjang lebih kurang 20 cm dan dinding lebih kurang 2,5 cm. Pada bulan-
bulan pertama kehamilan bentuk uerus seperti buah advokad, agak gepeng.
xipoideus. Pada triwulan terakhir istmus lebih nyata menjadi bagian corpus
b. Serviks Uteri
Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih
pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar esrtogen yang
c. Perubahan kulit
pada tempat-tempat tertentu. Perubahan pada kulit ini tidak selalu sama pada
setiap wanita hamil, ada yang sebagian saja dan ada pub yang semua pada
tempat tersebut.
Menurut Hanifa (2007:126), Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas pada
pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan
terjadi deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam,
demikian pula linea alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam.
d. Sistem pencernaan
lama berada di dalam lambung dan apa yang telah dicerna akan berada lebih
lama dalam usus. Hal ini baik untuk reabsorbsi, akan tetapi menimbulkan
obstipasi.
e. Traktus urinarius
kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering
kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus
gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin
mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi hingga 15-20%
kandungan, mammae dan untuk janin. Protein harus disimpan pula untuk
Zat besi : dibutuhkan tambahan zat besi sekitar 800 mg, atau 30-50 mg
besi sehari.
Berat badan wanita hamil naik kira-kira di antara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5
kg, kenaikan berat badan ini terjadi terutama kehamilan 20 minggu terakhir.
Yang kelihatan ialah kelenjar tiroid yang menjadi besar, jadi leher wanita itu
bentuknya seperti leher pria. Perubahan ini tidak terdapat pada setiap wanita
hamil.
h. Sirkulasi darah
membesar pula, mamae dan alat lain yang fungsinya berlebih dalam
kira-kira 30%. Akibat hemodulasi yang mulai jelas timbul pada kehamilan 16
minggu, ibu yang mempunyai penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan
estrogen dan progesteron, akan tetapi belum bisa mengeluarkan air susu ibu.
menjadi lebih besar. Papilla mammae akan membesar, lebih tegak dan
tampak lebih hitam, seperti seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi.
mammae. Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar
j. Perubahan perut
Perut akan kelihatan makin lama makin besar. Biasanya dari umur kehamilan
menjadi besar.
Perubahan pada tungkai ini adalah timbulnya varices pada sebelah atau kedua
belah tungkai. Pada hamil tua sering oedema pada salah satu tungkai.
Oedema ini disebabkan karena tekanan uterus yang membesar pada vena
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak terdapat haid
lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat
ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi.
(Wiknjosastro, 2007:125)
n. Epulish
Epulish adalah suatu hipertropi papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan
o. Varises
pada daerah genetalis eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada
p. Tanda piscaceck
q. Suhu basal
Bila suhu basal setelah ovulasi tetap tinggi antara 37,20C-37,80C adalah salah
satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala ini sering dipakai dalam
Gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pagi hari.
Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu
Menurut Hanifa (2007), Penurunan bayi kedalam pelvic atau panggul ibu.
Plasenta setebal hamper empat kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan
beratnya 0,5-0,6 kg. Ibu ingin sekali melahirkan bayi, mungkin memiliki
Braxon hicks meningkat karena serviks dan segmen bawah rahim disiapkan
untuk persalinan.
Mudah terengah-engah
Keadaan ini diperberat oleh meningkatnya kebutuhan oksigen pada ibu hamil.
Mudah lelah
20%.
disertai emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tapi tidak selalu. Keadaan ini lazim
disebut morning sickness. Dalam batas tertentu keadaan ini masih fisiologik.
ini disebabkan oleh membesarnya perut. Disamping itu, keluhan ini juga dipicu
Nyeri panggul
Keluhan nii biasanya terjadi pada akhir kehamilan, karena pada saat itu
Sering kencing
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada trimester II umumnya keluhan
ini hilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada
trimester III akhir, gejala ini bisa timbul lagi karena janin mulai masuk ke ruang
menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh
Menurut WHO batasan usia remaja adalah 12-24 tahun. Sedangkan dari
adalah mereka yang berusia 10-19 tahun dan belum menikah. Sementara itu,
menurut BKKBN (2000) batasan usia remaja adalah 10-21 tahun. Masa remaja
yang cepat dan fisik, emosi, kognitif dan sosial yang menjembatani masa kanak-
kanak dan dewasa. Secara umum remaja dimulai dari usia 11-12 tahun dan
dimaksudkan adalah bukan hanya kematangan fisik saja tetapi juga kematangan
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja
manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-
anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju
11 April 2011)
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa
Dari bahasa inggris "teenager" yakni manusia usia 13-19 tahun. Dimana
usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa untuk itu peran
orang tua disini betul betul berperan, karena kalau tidak diarahkan sesuai dengan
kaidah agama dan nilai etika yang baik pasti cenderung terjerumus ke hal-hal
yang negatif. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh
atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih
luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik
(Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa
remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja
belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. (dikutip
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah
peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan
semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung
antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai
peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak
ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah
matang. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja
dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-
emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah
dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun, demikian,
menurut beberapa ahli, selain istilah pubertas digunakan juga istilah adolesens
perubahan biologis baik bentuk maupun fisiologi yang terjadi dengan cepat dari
seks sekunder. Remaja muda sering terpaku pada perubahan fisik yang
berlangsung pada tubuh mereka, karena perubahan fisik yang cepat, kesan
tubuh, konsep pribadi, dan harga diri berfluktuasi secara dramatis. Ketika remaja
bergeser dari orang tua kepada teman sebaya, yang menjadi lebih penting.
Pada saat ini remaja mulai menyesuaikan diri dan merasa lebih nyaman
dengan tubuh mereka yang “baru”. Sifat yang khas pada saat ini adalah emosi
yang kuat dan perubahan suasana hati yang cepat, dimana terjadi juga perubahan
pada dirinya baik secara fisik, psikis, maupun sosial. Secara kognitif, ketika
kemampuan berfikir secara abstrak. Kadang pada masa ini juga teman sebaya
menentukan standar dalam hal identifikasi, perilaku aktifitas dan lain-lain untuk
tersebut apabila didukung oleh lingkungan yang kurang kondusif dan sifat
atau norma yang ada dimasyarakat yang biasanya disebutkan dengan kenakalan
remaja.
Pada masa ini, remaja mulai kurang mementingkan diri sendiri dan mulai
teman sebaya ke arah hubungan individual. Dan masa remaja akhir ini
sebagai berikut :
maupun akibat jangka panjang tetaplah penting, ada periode yang penting karena
akibat fisik dan ada pula akibat psikologisnya. Perkembangan fisik yang cepat
dan penting disertai cepatnya perkembangan mental yang cepat, terutama pada
awal masa remaja. Semua perkembangan itu menimbulkan perlunya mental dan
perlunya membentuk sikap, nilai dan minat yang baru pada masa remaja.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan
Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa yang telah
individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan oeran yang akan dilakukan.
Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa.
Status remaja yang tidak jelas ini menguntungkan karena status memberi waktu
kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar
dengan tingkat perubahan fisik. Ada 5 perubahan yang sama yang hampir
Meninggikan emosi
Perubahan emosi terjadi lebih cepat selama masa awal remaja, maka
remaja.
- Perubahan tubuh
Disini mulai tampak perbedaan antara pria dan wanita akibat perubahan
Bagi remaja muda masalah baru yang timbul tampaknya lebih banyak
- Perubahan nilai-nilai
masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki
standart kelompok adalah jauh lebih penting bagi anak daripada individualitas.
Tetapi masa awal remaja ini, penyesuaian diri dengan kelompok nasih tetap
penting bagi anak laki0laki maupun perempuan. Salah satu cara untuk mencoba
status. Dengan cara ini, remaja menarik perhatian pada diri sendiri adar
rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak, menyebabkan orang
menjadi sulit. Hal ini menimbulkan banyak pertentangan antara orang tua
sehingga menjadi penghalang bagi anak meminta bantuan kepada orang tua
sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana
adanya, terlebih dalam hal cita-cita. Cita-cita yang tidak realistik ini menjadi
rasional, remaja yang lebih besar memandang diri sendiri, keluarga, teman-
bertindak seperti orang dewasa ternyata belumlah cukup. Oleh karena itu,
remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status
dewasa.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu :
empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10-12 tahun, masa remaja awal 12-15
tahun, masa remaja pertengahan 15-18 tahun, dan masa remaja akhir 18-21
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah
Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa
peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara
12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu
- Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, dan lebih senang pergi
kritik.
melanggar hak azasi manusia, bahkan sampai melanggaran hukum. (Tim Penulis
disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental
perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut
bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang
http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/2004/Masngudin.htm
hukum yaitu :
(1) kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-
undang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran hukum.
http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/2004/Masngudin.htm
mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin
(2001), bahwa perilaku menyimpang atau jahat kalau dalam batas-batas tertentu
masyarakat, perilaku tersebut terjadi dalam batas-batas tertentu dan melihat pada
sesuatu perbuatan yang tidak disengaja. Jadi kebalikan dari perilaku yang
http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/2004/Masngudin.htm
lain :
a. Menggugurkan
b. Membunuh
c. Membuang
d. Merawatnya sendiri
yang punya warna tersendiri, yang punya “dunia” tersendiri yang sukar dijamah
oleh orang tua. Sekarang kelompok remaja adalah manusia yang mempunyai
Segi pendekatannya melalui pendidikan formal, non formal, atau pun informal;
sosialnya.
yang sering dikenal dengan sebutan “pubertas” dengan aneka keunikannya. Ciri-
cirinya penuh dengan “badai dan topan” , perasaan yang penuh gejolak dan peka
G. Stanley Hall, mengatakan bahwa masa ini disebut sebagai masa yang
penuh dengan “strom and stress”. Kemudian ciri-ciri remaja akhir adalah suatu
masa indah dalam kehidupannya. Young men and Young women ini menghiasi
pola perilaku yang nampak khas bagi usia-usia, maka kematangan kehidupan
a) Ciri-ciri primer
pelbagai perasaan tak enak bagi yang mengalaminya. Bagi pria ditandai oleh
mimpi polusi (mimpi basah) atau dikenal dengan sebutan nocturnal emmisions.
dan kaki. Ada perubahan suara dar suara anak-anak menjadi lebih merdu
(melodious), kelenjar keringat lebih aktif dan sering tumbuh jerawat, kulit
c) Ciri tersier
Ialah ciri-ciri yang tampak pada perubahan tingkah laku. Perubahan itu
erat juga sangkut pautnya de ngan perubahan psikis yaitu perubahan tingkah
laku yang tampak seperti perubahan minat. Anak wanita mulai memperhatikan
dirinya, karena perubahan tingkah laku inilah maka jiwanya selalu gelisah dan
sering konflik dengan orang tua karena adanya perubahan sikap dan pandangan
Bagi pria otot-otot tubuh, dada, lengan, paha dan kaki tumbuh kuat,
akhir masa remaja, volume suara turun satu oktaf, aktifnya kelenjar-kelenjar
Pada usia 11-12 tahun wnaita lebih cepat tumbuh dibanding pria
sehingga secara tidak sadar si puber sering merasa iri hati terhadap si puber
wanita. Inilah sebabnya sering ada puber pria yang menjauhi bahkan
bermusuhan dengan puber wanita pada usia ini, istilahnya sex antagonisme.
Akan tetapi dalam pertumbuhan tubuh kekar maka mulailah timbul saling
tertarik antara 2 jenis kelamin ini. Hal yang demikian dipengaruhi oleh daya
Setelah melewati masa pubertasnya sip uber ini akan memasuki masa
emosinya, dalam bekerja ia tiba – tiba bersemangat sekali namun bisa juga
kelihatan lesu sekali, dalam hal sikap dan moralnya terutama menonjol
itu sheingga kadng-kadang dinilai oleh masayarakat tidak sopan, dalam hal
kesimpulan dan informasi abstrak mulai pada usia 14 tahun. Akibatnya si remaja
awal suka menolak hal-hal yang tidak masuk akal tetapi dengan alasan yang
masuk akal remaja cenderung mengikuti pemikiran orang dewasa. Hal status
orang dewasa untuk memberi tanggung jawab kepada remaja dengan dalih
“merasa masih anak-anak” tetapi pada lain kesempatan si remaj awal sering
mendapat teguran sebagai “orang yang sudah besar” jika remaja awal bertingkah
Setelah masa remaja awal berakhir si remaja awal ini akan menghadapi
masa remaja akhir yang ditandai dengan stabilitas yang mulai meningkat, citra
diri dan sikap pandangan yang lebih realistis, menghadapi masalahnya secara
Keyakinan
akan akibat Sikap terhadap
perilaku perilaku
Niat untuk
melakukan PERILAKU
perilaku
Keyakinan
normatif akan Norma Subjektif
akibat perilaku tentang perilaku
Penjelasan tentang kerangka pemikiran akan diuraikan sebagai berikut ini.
Keyakinan akan akibat perilaku adalah komponen yang bersifat aspek pengetahuan
tentang perilaku. Pengetahuan tidak selalu sesuai dengan fakta yang sebenaranya, hanya
opini tentang sesuatu hal yang belum tentu sesuai dengan kenyataan. Sikap terbentuk
tergantung pada segi positif atau negatif komponen pengetahuan. Keyakinan normatif
sangat bergantung pada kebribadian individu. Niat untuk melakukan suatu perilaku
ditentukan oleh interaksi antara kedua komponen yakni sikap terhadap perilaku dan
norma subjektif tentang perilaku subjektif. Ketidakserasian antara dua komponen ini
mungkin terjadi.
Jika perilaku diartikan sebagai perilaku seks pranikah remaja, maka diakibatkan
Sikap bergantung pada komponen pengetahuan positif atau negatif. Keyakinan normatif
merupakan komponen pengetahuan dari sudut pandang orang lain seperti teman,
keluarga dan masyarakat terhadap perilaku seks pranikah. Keyakinan normatif ini akan
dengan norma subjektif perilaku tersebut akan mendorong niat seseorang untuk
melakukan perilaku seks pranikah. Bila niat tersebut diaktualisasikan, akan terjadi atau
(Dikutip dari : Tukiran, Agus Joko Pitoyo, dan Pande Made Kutanegara, 2010)
remaj
REM
AJA
seks
b. Sosial Budaya
ku
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
2.7 Hipotesa Penelitian
H1 : ada hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kehamilan pada
H0 : tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kehamilan
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian adalah metode atau cara yang akan digunakan dalam
penelitian. Oleh sebab itu, dalam uraian tersebut tercermin langkah–langkah teknis dan
yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi
teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi atau
pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kehamilan pada remaja di SMA
Negeri 3 Madiun.
penelitian dalan perencanaan dan pelaksanaan untuk mencapai suatu tujuan atau
resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya tiap subyek penelitian
hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter
atau variabel subyek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua
obyek penelitian diamati pada waktu yang sama ( Notoatmodjo, 2010). Variable
dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap remaja putri tentang
sebagai berikut:
Pengetahuan siswi tentang kehamilan pada Sikap siswi tentang kehamilan pada remaja
remaja
PUBLIKASI
Gambar 3.2 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap
Remaja Putri Tentang Kehamilan Remaja Di Sma Negeri 3 Madiun tahun 2011.
3.3 Identifikasi Variabel
suatu kelompok (orang, benda, situasi) yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
3.3.1 Variable
sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan
(Nursalam, 2008). Variabel bebas penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri
Variabel tergantung adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain
(Nursalam, 2008). Variabel terikat penelitian ini adalah sikap remaja putri
batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel
yang bersangkutan.
Tabel 3.5 Definisi Operasional Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri
Tentang Kehamilan Pada Remaja di SMA Negeri 3 Madiun.
3.5 Sampling Desain
3.5.1 Populasi
kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini
adalah semua siswi kelas 2 di SMA Negeri 3 Madiun sebanyak 130 orang.
3.5.2 Sampel
2002). Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
Rumus :
n = N
2
Nd + 1
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
b. Siswi SMA Negeri 3 Madiun yang dianggap sudah dikategorikan usia remaja
ini adalah :
a. Siswi SMA Negeri 3 Madiun yang tidak hadir saat penelitian karena sakit,
dijadikan sampel. Besar kecilnya sampel sangat dipengaruhi oleh desain dan
= 78
78(0,05)2 + 1
= 78
78(0,0025) + 1
= 78
0,195 + 1
= 78
1,195
= 65, 27 = 65 responden
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau
(Nursalam, 2003).
calon responden atau siswi kelas 2 dengan menyuruh para siswi tersebut untuk
manfaat penelitian dan cara mengisi angket. Setelah itu memberikan selembar
data berupa angket atau kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun
dengan baik, sudah matang, dimana responden (dalam hal angket) dan
Negeri 3 Madiun.
1. Penyutingan (Editing)
2. Pengkodean (Coding)
kuesioner, kemudian digunakan untuk pedoman dalam analisis data dan dan
perlu diskore. Untuk mengukur pengetahuan, jawaban yang benar dinilai 1 dan
4. Tabulasi (Tabulating)
X2 = ∑ (fo – fh)2
Fn
dari tiap variabel. Setelah data yang diperlukan terkumpul, melalui angket atau
tabulasi atau pengalompokan suatu variabel yang diteliti dengan cara pemberian
skor dan penelitian dimana jawaban yang benar di beri nilai 1, sedangkan yang
salah diberi nilai 0. Kemudian dari hasil responden yang benar diberi skor,
kemudian dibandingkan atau dibagi dengan skor tertinggi lalu dikalikan 100%.
Sp
N= x 100%
Sm
Keterangan :
Sm = Skor maksimal
76 % - 100 % = Baik
56 % - 75 % = Cukup
< 56 % = Kurang
pertanyaan dengan benar maka diberikan kode ”1” bila responden menjawab
P= × 100%
Keterangan :
P : Prosentase
remaja putri yaitu perilaku remaja dalam menghadapi kehamilan remaja. Rumus
x − x
T = 5 + 1 0 0
S
Keterangan :
x : Skor responden.
x : Skor maksimal.
T ≥ MT : Positif
data dengan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17 For
windows, menggunakan Spearmen Rank. Untuk menilai ada tidaknya hubungan
(a) Jika nilai ρ < 0,05 maka ada hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja
(b) Jika nilai ρ > 0,05 maka tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap
(Alimul, 2007)
ini sifatnya sukarela. Setelah pasien telah membaca lembar permohonan menjadi
3.9.2Anonimity (kerahasiaan)
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset dan
data yang sudah tidak dibutuhkan lagi maka seluruh data dimusnahkan.
Daftar pustaka
Rineka Cipta.
Jakarta: EGC
BKKBN. 2000. Materi Pelatihan kesehatan reproduksi remaja bagi fasilitator. Badan
cipta.
Nursalam, Siti Pariani. 2001. Metodologi riset Keperawatan. Jakarta: Info medika
Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodelogi penelitian ilmu keperawatan Edisi
Pande Made Kutanegara, Tukiran, Agus joko Pitoyo. Oktober 2010. Keluarga
Rumini, Sri dan Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. PT Rineka Cipta,
Jakarta.
Bintang
Soekanto, Soerjono. 2001. Sosiologi Suatu penghantar. Jakarta : P.T Raja grafindo
persada
agung seto
Sugiarti S dkk. 2001. Tingkat tumbuh kembang wanita pada masa remaja. Makalah
Tim penyusunan kamus pusat bahasa. 2003. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta :
balai pustaka
Tim Poktekkes Depkes Jakarta I. 2010. Problema dan Solusinya. Jakarta : BDP
alfabet.
Varney, helen, Kriebs, M Jan, Gegor, L Carolyn. 2006. Buku ajar Asuhan kebidanan