PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEMAMPUAN MEMBERIKAN
MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MEMBERIKAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI KERJA GURU PADA SMPN 1 MALAKA TENGAH KABUPATEN BELU NUSA TENGGARA TIMUR
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
Sebagaimana diketahui bahwa pada umumnya aspek pembangunan kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peran yang sangat vital atau penting. Asumsi ini timbul karena dilandasi oleh pemikiran bahwa masalah pendidikan adalah masalah yang berkaitan langsung dengan pembentukan manusia. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikanlah yang dapat menentukan model dan corak manusia di dalam kehidupannya. Dengan demikian bidang kehidupan dalam pembangunan, berpengaruh langsung terhadap perkembangan manusia baik sebagai makluk individu, maupun masyarakat. Mengelola atau mengatur perkembangan lembaga pendidikan menjadi maju dan berkualitas tidaklah mudah. Hal ini terletak pada kualitas semua komponen yaitu; Pemimpin, pendidik atau guru, karyawan administrasi atau pegawai TU, peserta didik, dan peran serta masyarakat dalam mendukung perkembangan sekolah. Untuk mengelola lembaga pendidikan dalam era reformasi dan globalisasi yang penuh dengan kompetisi ini, sangat diperlukan sosok pemimpin yang dapat mengatur potensi sumber daya yang ada dalam lembaga pendidikan tersebut agar berfungsi secara optimal dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu, mencerdaskan anak bangsa. Kemandirian lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah dapat terwujud bila pimpinan dan bawahannya proaktif dan sinergis, dan bersama-sama meningkatkan pengabdian dan kreatif dalam melaksanakan tugas secara profesional. Peran sekolah atau lembaga pendidikan formal sebagai pemasok sumber daya manusia yang handal, mengemban tugas yang sangat penting dan strategis. Oleh karena itu kedudukan dan fungsi pemimpin yamg merupakan orang kunci (Key Man)harus menyadari bahwa, sasaran utamanya adalah meningkatkan profesionalisme para pendidiknya agara kelak peserta didiknya menjadi sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di era global. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu lembaga pendidikan merupakan aset terpinting dan termahal bagi perkembangan pendidikan, karena manusia merupakan aktor utama dalam proses belajar mengajar. Hubungan atau relasi manusia dalam proses belajar mengajar ditelaah melalui interaksinya dengan elemen-elemen yang lainnya. Manusia juga dikatakan sebagai salah satu aset berharga karena sumber daya yang dimiliki itulah nantinya dapat menentukan apakah lembaga pendidikan formal tersebut akan mengalami perkambangan yang sangat pesat atau mengalami kemunduran. Persoalan ini menjadi beban dan tanggung jawab pemimpin sebagai leader atau manajer. Seorang pemimpin dalam sebuah lembaga pendidikan harus mampu menganalisis fenomena-fenomena yang terjadi, sebab di era globalisasi ini makin banyak persaingan dalam Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Persaingan juga terjadi antar personil misalnya persaingan antar guru, persaingan antar karyawan atau pegawai administrasi. Dalam kondisi inilah seorang pemimpin lembaga pendidikan harus lebih memperhatikan dan menghargai SDM karyawannya. Pemimpin pada suatu lembaga pendidikan, harus memiliki perasaan, pikiran, kemauan dan etos kerja yang tinggi untuk memacu para karyawan, sebab dengan demikian membangun disiplin, tanggung jawab, kreatif, serta mampu beradaptasi dan berinovasi dalam setiap perubahan. Pengaruh kepemimpinan dalam suatu lembaga pendidikan sangat penting untuk mengarahkan , mengatur, memberdayakan semua elemen yung ada secara optimal untuk tercapainya tujuan secara efektif dan efesien. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas tentunya tidak terlepas dari upaya sekolah dalam mengolah SDM itu sendiri. Pengaruh gaya kepemimpinan juga dapat dilakukan dengan cara memberi motivasi, agar bawahan dapat bekerja dengan hati yang rela, dalam hal ini bekerja tanpa beban. Bentuk motivasi tersebut dapat berupa pemberian insentif yang memadai, dengan demikian maka dapat berdampak positif pada peningkatan prestasi kerja guru. Pemimpin atau kepala sekolah harus menjalankan tugasnya sebagai supervisor, sebab dengan melakukan supervisi maka pemimpin tersebut akan mengetahui dengan jelas kompetensi yang dimiliki para gurunya. Setelah mengadakan supervisi berbagai kekurangan guru dapat disampaikan dengan memberikan arahan, memberikan input-input yang baik untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut. Seoramg pemimpin harus menjalankan tugas sebagaimana mestinya dalam memberi teguran, peringatan, pembinaan kepada bawahan bila ternyata ada kelalaian dalam melaksanakan tugas. Seorang pemimpin harus menjadi panutan atau sosok yang patut digugu atau ditiru oleh bawahan dan peserta didiknya. Manajemen yang ada pada lembaga pendidikan tersebut harus dilakukan secara transparan (Transparansi Manajemen) sehingga tidak menimbulkan efek-efek psikologis bagi bawahannya. SMP Negeri 1 Malaka Tengah adalah satu-satunya Sekolah Menengah Pertama Negeri yang didirikan pada tahun 1983 di Kota Betun Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur. Proses berdirinya sekolah ini, atas prakarsa dari berbagai pihak yaitu pemerintah desa, dukungan para alim ulama atau tokoh agama, dan masyarakat setempat. Masyarakat sangat antusias, sehingga menyerahkan berbagai prasarana berupa tanah, Rumah tempat tinggal untuk menampung para guru yang berasal dari luar kota Betun. Masyarakat membantu secara gotong royong bangun gedung darurat dipakai untuk sekolah, selain itu masyarakat mendirikan tempat darurat sebagai penginapan asrama putra dan putri. Pada prinsipnya bahwa sekolah dapat mulai beroperasi, sambil menunggu panitia pendiri SMP Negeri I Malaka Tengah mengadakan pendekatan kepada pemerintah untuk selanjutnya mendapat bantuan prasarana dan sarana, kebutuhan sekolah. Hal ini terwujud sehingga lembaga pendidikan SMP Negeri I Malaka Tengah ini eksis sampai sekarang. Sejak berdirinya hingga saat ini telah mengalami 5 kali pergantian kepala sekolah yaitu: 1. Bapak Ferdinandus Seran 2. Bapak Herman Kornelis 3. Bapak Daud Baitanu, BA 4. Bapak Vitalis Lau, S.Pd. Ina 5. Bapak Drs.Yohanes Bere Pada masa kepemimpinan bapak Ferdinandus Seran sangat tegas dan keras sebab beliau adalah pimimpin pertama masa itu yang selalu memotivasi guru dan karyawannya. Kinerja guru dan prestasi kerja guru saat itu sangat baik, terbukti dengan kelulusan siswa angkatan pertama 100 %. Pada masa kepemimpinan bapak Herman Kornelis mengalami penurunan prestasi hal ini terbukti dengan kelulusan siswa pada tahun 1990/1991 sangat merosot. Beliau kurang memberikan motivasi kepada para guru sehingga mutu kelulusan mengalami kemerosotan yang sangat parah. Pada masa kepemimpinan bapak Daud Baitanu, disiplin sangat tinggi, Administrasi lengkap dan teratur rapi, guru diberi motivasi secara kotiniu, sehingga kelulusan pada masa kepemimpinannya betul-betul gemilang. Masa kepemimpinan bapak Vitalis Lau, S.Pd.Ina, pada tahun pertama sampai tahun ke enam prestasi kerja guru sangat bagus, namun dua tahun terakhir yaitu tahun 2006/2007, dan 2007/2008 mengalami kemerosotan drastis sebab terjadi persoalan interen antara staf guru dan pimpinan. Akibat dari persoalan interen tersebut maka prosentasi kelulusan hanya tiga persen lebih saj. Pada masa kepemimpinan bapak Drs. Yohanes Bere, prestasi kerja guru baik, hal ini terbukti. Dari uraian tersebut di atas jelas bahwa masing- masing pemimpin, memiliki keunikan dan karakter yang berbeda. Sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat seorang guru bekerja berdasarkan aturan- aturan yang berlaku di seluruh Indonesia. Aturan- aturan tersebut anatara lain: Hadir di Sekolah tepat waktu; jam 07.00, pulang setelah jam pelajaran selesai 12.00. Wajib menandatangani daftar hadir guru. Wajib membuat perangkat pembelajaran sebelum masuk mengajar, loyal terhadap pimpinan, bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang dipercayakan oleh pimpinan.Tugas-tugas tersebut seperti menjadi wali kelas, piket harian, pembina, kaur, guru inti atau instruktur dalam MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), menjadi koordinator kelas jarak jauh. Guru adalah Manusia yang memanusiakan (Dryarkara) berdasarkan pikiran tersebut seorang guru tentunya memiliki kelebihan-kelebihan berupa kemampuan, keahlian, ketrampilan, kecerdasan dan kreatifitas yang tinggi. Walaupun demikian Pengaruh gaya kepemimpinan,Motivasi, dan Supervisi kepala Sekolah sangat urgen dalam meningkatkan prestasi kerja guru. Pada hakekatnya tujuan pendidikan yaitu Mencerdaskan anak Bangsa. Berdasarkan tujuan tersebut maka kondisi ideal yang diinginkan dalam lembaga pendidikan SMP Negeri 1 Malaka Tengah yaitu Membangun kerja sama yang baik dan harmonis oleh pimpinan dengan semua elemen yang ada di dalam lembaga pendidikan SMP Negeri I Malaka Tengah. Elemen- elemen tersebut meliputi; guru, pegawai dan siswa. Khususnya guru harus betul-betul menjadi ujung tombak dalam memainkan peranan demi tercapainya keberhasilan yang diharapkan oleh semua lapisan masyarakat. Alasan penulis melakukan penelitian ini bahwa di lembaga atau unit kerja mana saja, peranan pimpinan sangat penting dalam memotivasi guru atau karyawannya agar dapat meningkatkan prestasi kerja sehingga tercapai tujuan yang diharapkan secara bersama-sama. Berdasarkan uraian di atas maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEMAMPUAN MEMBERIKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MEMBERIKAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI KERJA GURU PADA SMP NEGERI I MALAKA TENGAH KABUPATEN BELU NUSA TENGGRA TIMUR “.