You are on page 1of 2

ABSTRAK

ANALISIS UPAH DALAM KAPITALISME DAN ISLAM


Oleh : Armansyah Walian

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realita bayaran yang diterima pekerja


sangat kecil dan tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarga. Para
pekerja diperlakukan seakan-akan kaum yang sangat lemah, tidak berdaya dan
selalu berada dalam posisi pecundang, jaminan sosial kurang, ancaman PHK,
dan diperburuk lagi dengan tidak stabilnya harga bahan kebutuhan pokok yang
cendrung naik dan tidak diimbangi dengan naiknya upah kerja sehingga sering
terjadi polemik antara pekerja dengan majikan terkait dengan masalah upah ini.
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui dan melihat
bagaimana pandangan Kapitalisme dan Islam tentang upah, kelebihan serta
filosofi dibalik pemberian upah. Sacara praktis, penelitian ini diharapkan
memberikan kejelasan bagi pemerintah tentang upah dalam kedua sistem tersebut
dengan harapan bisa jadikan pijakan dalam menyelesaikan problem upah.
Secara teoritis, dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang
Kapitalisme dan sistem ekonomi Islam, lebih spesifik mengenai upah yang
diberikan oleh pengusaha kepada pekerja; sekaligus memberikan gambaran
kepada masyarakat pada umumnya, terkhusus bagi pengusaha dan pekerja
tentang upah dalam kedua sistem tersebut sehingga bisa dipilih mana yang
terbaik untuk diterapkan.
Adapun jenis penelitian ini adalah liberary research dengan
pertimbangan bahwa penelitian kepustakaan dianggap paling sesuai untuk
menjawab masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Sedangkan metode
analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif, yang dimaksudkan
untuk mengetahui dan menemukan pandangan Kapitalisme dan Islam tentang
upah yang dipaparkan sebagaimana adanya secara komprehensif, dan lalu
dilakukan perbandingan prinsip-prinsip yang digunakan oleh keduanya, sehingga
dapat diketahui ada atau tidaknya persamaan dan perbedaan dalam keduanya.
Berdasarkan hasil kajian terungkap bahwa terdapat persamaan antara
sistem pengupahan kapitalisme dan Islam yaitu upah diberikan berdasarkan
prinsip justice dan kelayakan; Penetapan upah melalui mekanisme bargaining
dan mekanisme pasar, namun Islam memperbolehkan mekanisme penetapan
negara; Kedua sistem mengharuskan upah dibayar tepat waktu atau sesuai
dengan kesepakatan kedua pihak. Sedangkan perbedaannya adalah Islam melihat
upah sangat kaitan dengan konsep moral, sementara kapitalisme tidak. Upah
dalam kapitalisme terbatas pada pemenuhan kebutuhan hidup di dunia,
sedangkan dalam Islam upah tidak hanya sebatas materi tetapi menembus batas
kehidupan (pahala). Bentuk upah kapitalisme adalah uang tunai/hasil produksi,
sedang dalam Islam boleh diberikan dalam bentuk apa saja yang bisa dinilai
dengan harga, baik materi maupun jasa. Kapitalisme memfungsikan upah untuk
memenuhi kebutuhan pokok saja, sedang dalam Islam berfungsi untuk
keterpenuhan kebutuhan dharuriy, hajiy dan tahsiniy serta sarana agar dapat
beribadah dengan khusyuk.
Kata Kunci: Upah, Kapitalisme, Islam, Ijārah, Market Wage.

You might also like