You are on page 1of 4

BAB II

PEMBAHASAN

1. Kapasitas Panas dan Panas Spesifik


Kapasitas panas (heat capacity) adalah jumlah panas yang diperlukan
untuk meningkatkan temperatur padatan sebesar satu derajat K.

Konsep mengenai kapasitas panas dinyatakan dengan dua cara, yaitu


a. Kapasitas panas pada volume konstan, Cv, dengan relasi

dengan E adalah energi internal padatan yaitu total energi yang ada dalam padatan
baik dalam bentuk vibrasi atom maupun energi kinetik elektronbebas.
b. Kapasitas panas pada tekanan konstan, Cp, dengan relasi

dengan H adalah enthalpi. Pengertian enthalpi dimunculkan dalam


thermodinamika karena sesungguhnya adalah amat sulit menambahkan energi
pada padatan (meningkatkan kandungan energi internal) saja dengan
mempertahankan tekanan konstan. Jika kita masukkan energi panas ke sepotong
logam, sesungguhnya energi yang kita masukkan tidak hanya meningkatkan
energi internal melainkan juga untuk melakukan kerja pada waktu pemuaian
terjadi. Pemuaian adalah perubahan volume, dan pada waktu volume berubah
dibutuhkan energi sebesar perubahan volume kali tekanan udara luar dan energi
yang diperlukan ini diambil dari energi yang kita masukkan. Oleh karena itu
didefinisikan enthalpi guna mempermudah analisis, yaitu

H = E + PV
dengan P adalah tekanan dan V adalah volume.

Panas spesifik (specific heat) adalah kapasitas panas per satuan massa per derajat
K, yang juga sering dinyatakan sebagai kapasitas panas per mole per derajat K.
Untuk membedakan dengan kapasitas panas yang ditulis dengan huruf besar (Cv
dan Cp), maka panas spesifik dituliskan dengan huruf kecil (cv dan cp).

Perhitungan Klasik. Menurut hukum Dulong-Petit (1920), panas spesifik padatan


unsur adalah hampir sama untuk semua unsur, yaitu sekitar 6 cal/mole oK.
Boltzmann, setengah abad kemudian, menunjukkan bahwa angka yang dihasilkan
oleh Dulong-Petit dapat ditelusuri melalui pandangan bahwa energi dalam padatan
tersimpan dalam atom-atomnya yang bervibrasi. Energi atom-atom ini diturunkan
dari teori kinetik gas. Molekul gas ideal memiliki tiga derajat kebebasan dengan
energi kinetik rata-rata per derajat kebebasan adalah 1/2 kBT sehingga energi
kinetik rata-rata dalam tiga dimensi adalah 3/2 kBT. Energi per mole adalah

yang merupakan energi internal gas ideal.


Dalam padatan, atom-atom saling terikat sehingga selain energi kinetik terdapat
pula energi potensial sehingga energi rata-rata per derajat kebebasan bukan ½ kBT
melainkan kBT . Energi per mole padatan menjadi

Panas spesifik pada volume konstan

Angka inilah yang diperoleh oleh Dulong-Petit. Pada umumnya hukum Dulong
Petit cukup teliti untuk temperatur di atas temperatur kamar. Namun beberapa
unsur memiliki panas spesifik pada temperatur kamar yang lebih rendah dari
angka Dulong-Petit, misalnya B, Be, C, Si. Pada temperatur yang sangat rendah
panas spesifik semua unsur menuju nol.

Perhitungan Einstein. Einstein memecahkan masalah panas spesifik dengan


menerapkan teori kuantum. Ia menganggap padatan terdiri dari N atom, yang
masing-masing bervibrasi (osilator) secara bebas pada arah tiga dimensi, dengan
frekuensi fE. Mengikuti hipotesa Planck tentang terkuantisasinya energi, energi
tiap osilator adalah
En = nhfE

dengan n adalah bilangan kuantum, n = 0, 1, 2,....Jika jumlah osilator tiap status


energi adalah En dan E0 adalah jumlah asilator pada status 0, maka sesuai dengan
fungsi Boltzmann

Energi rata-rata osilator adalah

Dengan N atom yang masing-masing merupakan osilator bebas yang berosilasi


tiga dimensi, kita dapatka total energi internal

Panas spesifik adalah

Frekuensi fE , yang kemudian disebut frekuensi Einstein, ditentukan dengan cara


mencocokkan kurva dengan data-data eksperimental. Hasil yang diperoleh adalah
bahwa pada temperatur rendah kurva Einstein menuju nol jauh lebih cepat dari
data eksperimen.
Perhitungan Debye. Penyimpangan ini, menurut Debye, disebabkan oleh asumsi
yang diambil Einstein bahwa atom-atom bervibrasi secara bebas dengan frekuensi
sama, fE. Analisis yang perlu dilakukan adalah menentukan spektrum frekuensi
g(f) dimana g(f)df didefinisikan sebagai jumlah frekuensi yang diizinkan yang
terletak antara f dan (f + df) (yang berarti jumlah osilator yang memiliki frekuensi
antara f dan f + df ). Debye melakukan penyederhanaan perhitungan dengan
menganggap padatan sebagai medium merata yang bervibrasi dan mengambil
hipotesa spektrum gelombang berdiri sepanjang kristal sebagai pendekatan pada
vibrasi atom.

dengan cs kecepatan rambat suara dalam padatan.

Debye juga memberi postulat frekuensi osilasi maksimum, fD, karena jumlah
keseluruhan frekuensi yang diizinkan tidak akan melebihi 3N (N adalah jumlah
atom yang bervibrasi tiga dimensi). Panjang gelombang minimum adalah λD = cs
/ fD tidak lebih kecil dari jarak antar atom dalam kristal. Dengan mengintegrasi
g(f)df kali energi rata-rata yang diberikan oleh (11.8) ia memperoleh energi
internal untuk satu mole volume kristal

You might also like