Professional Documents
Culture Documents
1. Me
ngel
ola
sam
pah
1
Sistem Penanganan Sampah Berbasis
Masyarakat
Kompos
2
Sampah organic secara alami akan mengalami peruraian
oleh berbagai jenis mikroba, binatang yang hidup di
tanah, enzim dan jamur. Proses peruraian ini
memerlukan kondisi tertentu, yaitu suhu, udara dan
kelembaban. Makin cocok kondisinya, makin cepat
pembentukan kompos
3
kompos tergantung dari sampah yang dipilah.
Sebaiknya sampah hanya terdiri dari sampah organik,
seperti daun-daunan lunak, sisa kulit buah, sisa sayuran
dan sisa-sisa makanan.
4
Sampah Organik berupa sisa makanan, kulit
buah, sisa sayuran dipotong-potong ± 2 cm
Sisa sayur sebaiknya dicuci, ditiriskan.
Campurkan sampah organik dengan bokashi
Wadah pengomposan diisi dengan kompos jadi
kira-kira 1/3 bagian dari wadah
Tutup dengan tampah, atau karung plastik,
supaya udara tetap bisa masuk tapi tidak
dihinggapi lalat
Taruh wadah ditempat yang terlindung dari
hujan dan panas matahari langsung.
Proses pengomposan berjalan bila timbul panas.
Sampah hari berikutnya ditaruh diatasnya
setelah ditaburkan bokashi. Timbunan sampah
sebelumnya diaduk merata untuk memberi udara
segar.
Setelah 2 hari dilakukan pengadukan dan bila
tumpukan terlihat kering berikan percikan air
secukupnya secara merata, tetapi bila basah
taburkan sedikit dedak.
Kompos akan jadi dalam waktu 4 hari
6
Ciptakan lingkungan asri di permukiman
Penggunaan Komposter
Untuk memudahkan proses pembuatan kompos, dapat
digunakan komposter yang tersedia di pasaran. Contoh
komposter yang tersedia di pasaran sbb:
7
Daftar pustaka
CPIS. 1992. Panduan Teknik Pembuatan Kompos dari Sampah : Teori dan
Aplikasi. Centre for Pulicy and Implementation Study (CPIS),
Jakarta.
Setijati, H. Ediyono, dkk. 2007. Penentuan Jenis Aktivator Untuk Proses
Pengomposan Sampah Dapur dan Sisa makanan serta Aplikasi
Komposter Skala Rumah Tangga. Penelitian Unggulan Trisakti.
Jakarta
http:/www/garishijau.itrademarket.com