You are on page 1of 12

? ?


   


‘ ?  

Trikomoniasis merupakan antara penyebab infeksi menular seksual yang


semakin meningkat walaupun data insidensnya sangat sedikit dijumpai. Penelitian
yang dipublikasi oleh UNAIDS dan WHO (1997) yaitu Sexual Transmitted
Disease Policies dan Principles for Prevention and Care, memperkirakan insidens
terjadi trikomononiasis pada tahun 1995 di seluruh dunia adalah sebanyak 170
juta. Publikasi WHO (2001) di Geneva tentang Global Prevalence Incidence of
Selected Curable STI, penyakit menular seksual akibat trikomoniasis yang terjadi
di South dan Southeast Asia adalah sebanyak 75.43 juta pada 1995.

Publikasi yang sama juga menunjukkan angka kejadian trikomoniasis di


South dan Southeast Asia pada 1999 meningkat yaitu ke 76.42 juta. Menurut
data Centre for Disease Control and Prevention (CDC), 2007 diperkirakan bahwa
setiap tahun sebanyak 7.4 juta kasus trikomononiasis terjadi secara global. AIDS
epidemic update 2009 oleh UNAIDS dan WHO menemukan sebanyak 4.7 juta
orang di Asia yang menghidapi HIV pada tahun 2008. Maka boleh dikatakan
bahwa kasus trikomoniasis adalah µon the rise¶ dan hal ini menjadi masalah
kesehatan komuniti.

Pertimbangan pada pengetahuan yang dimiliki masyarakat tentang


penyakit menular seksual (PMS) terutama tentang trikomoniasis harus diberi
perhatian yang sewajarnya. Survey sex global oleh perusahaan Durex (2005)
menyatakan bahwa hanya 7% dari rakyat Indonesia yang memiliki pengetahuan
tentang adanya infeksi menular seksual akibat trikomoniasis. Maka boleh
disimpulkan walaupun pendidikan seks telah diberi kepada masyrakat namun
upaya pencegahan yang diambil untuk menurunkan angka kejadian PMS amat
sedikit.

c
·egagalan untuk mengkontrol PMS adalah mungkin disebabkan prioritas
kurang diberikan oleh µpolicy-makers¶ atau µplanners¶ untuk mengalokasikan
sumber (resources) yang sewajarnya serta fasilitas untuk mendiagnosa dan health
care kurang diberi perhatian oleh pemerintah. Selain itu, trikomoniasis juga sering
asimptomatik pada laki-laki maka resiko tertularan meningkat karena gagal
mengenali terdapat masalah.

‘    

Adapun yang menjadi permasalahan yang akan dibahas dalam makalah


ini adalah sebagai berikut :

1.‘ Bagaimana definisi dari trichomoniasis ?


2.‘ Bagaimana etiologi dari trichomoniasis ?
3.‘ Bagaimana pathogenesis dari trichomoniasis ?
4.‘ Bagaimana gejala klinis dari trichomoniasis ?
5.‘ Bagaimana pemeriksaan dari trichomoniasis ?
6.‘ Bagaimana penatalaksanaan dari trichomoniasis ?
7.‘ Bagaimana cara pencegahan dari trichomoniasis?

‘    

Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.‘ Untuk mengetahui bagaimana definisi dari trichomoniasis


2.‘ Untuk mengetahui bagaimana etiologi dari trichomoniasis
3.‘ Untuk mengetahui bagaimana pathogenesis dari trichomoniasis
4.‘ Untuk mengetahui bagaimana gejala klinis dari trichomoniasis
5.‘ Untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan dari trichomoniasis
6.‘ Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan dari trichomoniasis
7.‘ Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan dari trichomoniasis

º
? ?
?   


 !!!!"##! !

Trikomoniasis merupakan
penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh parasit Trichomonas
vaginalis. Parasit ini paling sering
menyerang wanita, namun pria dapat
terinfeksi dan menularkan ke
pasangannya lewat kontak seksual.
Vagina merupakan tempat infeksi
paling sering pada wanita, sedangkan uretra (saluran kemih) merupakan tempat
infeksi paling sering pada pria.

Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini


menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah terkena penyakit
ini. Trikomoniasis menyerang (uretra) saluran kemih pada pria, namun biasanya
tanpa gejala, sedangkan pada wanita, trikomoniasis lebih sering menyerang
vagina. Resiko untuk terkena penyakit ini tergantung aktivitas seksual orang
tersebut.

Pada wanita, yang diserang terutama dinding vagina, dapat bersifat akut
maupun kronik. Pada kasus akut terlihat sekret vagina keruh kental berwarna
kekuning-kuningan, kuning hijau, berbau tidak enak dan berbusa. Dinding vagina
tampak kemerahan dan sembab. Selain itu didapatkan rasa gatal dan panas di
vagina. Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual mungkin juga merupakan
keluhan utama yang dirasakan penderita dengan trikomoniasis. Pasien dengan
trikomoniasis dapat juga mengalami perdarahan pasca sanggama dan nyeri perut
bagian bawah. Bila sekret banyak yang keluar, dapat timbul iritasi pada lipat paha

ÿ
atau di sekitar bibir vagina. Pada kasus yang kronis, gejala lebih ringan dan sekret
vagina biasanya tidak berbusa.

Berbeda dengan wanita, pada pria biasanya tidak memberikan gejala.


·alaupun ada, pada umumnya gejala lebih ringan dibandingkan dengan wanita.
Gejalanya antara lain iritasi di dalam penis, keluar cairan keruh namun tidak
banyak, rasa panas dan nyeri setelah berkemih atau setelah ejakulasi.

  !##!!"##! !

Etiologi dari penyakit trikomoniasis ini adalah Trichomonas vaginalis.


Trichomonas vaginalis ini termasuk dalam domain Eukarya, kingdom Protista,
filum Metamonada yang termasuk dalam protozoa yaitu flagellata, ·elas
Parabasilia, ordo Trichomonadida, genus Trichomonas dan spesies Trichomonas
vaginalis (Strous, 2008).

è
Sejumlah faktor telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terlular
trikomoniasis, antara lain:

a)‘ Multiple Sex Partners (pasangan seks lebih dari satu)


b)‘ Merupakan keturunaan Afrika
c)‘ Sebelumnya atau sedang terinfeksi PMS lain
d)‘ Bakterial vaginosis
e)‘ (derajat keasaman) pH vagina yang tinggi

Parasit Trichomonas vaginalis tersebar melalui hubungan seksual yaitu


hubungan penis dengan vagina atau vulva dengan vulva (daerah kelamin luar
vagina) jika kontak dengan pasangan yang terinfeksi. Wanita dapat terkena
penyakit ini dari infeksi pria atau wanita, tetapi pria biasanya hanya mendapatkan
dari wanita yang terinfeksi. Suatu salah pengertian yang umum adalah infeksi ini
dapat ditularkan melalui toilet duduk, handuk basah atau kolam air panas. Hal ini
tidak mungkin karena parasit tidak bisa hidup lama di benda dan permukaannya
(Center for Disease Control, 2011).

Sejak ditemukannya trikomoniasis sebagai penyakit menular seksual,


mereka yang kemungkinan besar menyebarkan trikomoniasis adalah orang yang
meningkatkan aktivitas seksual dan memiliki lebih dari pasangan. Trikomoniasis
kadang-kadang disebut ³penyakit ping-pong´ karena pasangan seksual sering
menyebarkan kembali. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat kesembuhan
akan meningkat dan tingkat kambuh turun ketika pengobatan dilakukan pada
pasangan seksual dalam waktu yang sama (Center for Disease Control, 2011).

Organisme T. vaginalis ada di dalam epitel skuamosa dan sangat sedikit


yang berasal dari endoserviks, sedangkan T. vaginalis yang terdapat di dalam
uretra ditemukan 90% dari kasus Trikomoniasis. Dan sangat sedikit pula
ditemukan pada epididimis dan prostat pada pria. Infeksi T. vaginalis disertai oleh
sejumlah besar polymorphonuclear neutrofil (PMNs) yaitu mekanisme pertahanan
diri tubuh yang bersama-sama dengan makrofag, membunuh organisme tersebut
yang disertai atau ditunjukkan dengan keluarnya cairan dari vagina. Organisme T.

Œ
vaginalis tidak invasif, ada yang hidup bebas di dalam rongga vagina atau di
dalam epitelnya. Sekitar 50% kasus trikomoniasis terjadi perdarahan mikroskopis
(menggunakan teknik yang sesuai). IgA lokal biasanya terdeteksi, tetapi
konsentrasi serum antibodi tersebut masih rendah (Cook, 2009).

  #!!"##! !

Adapun pathogenesis dari trichononiasis adalah sebagai berikut :

‘ Disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, parasit flagelata berbantuk


fusiformis, mempunyai 4 flagela
‘ Menyebabkan peradangan dengan cara invasi dinding vagina sampai
mencapai subepitel ±>< terbentuk jaringan granulasi ±> nekrosis
‘ Masa inkubasi : 4 hari s/d 3 minggu
‘ Pada vagina & uretra parasit hidup dari sisa-sisa sel, kuman dan benda lain
dalam secret
‘ Sering parkir di dinding vagina forniks posterior

 $%  &!!!"##! !

Gejala umum yang ditimbulkan oleh trikomoniasis ini antara lain:

‘ Peradangan
Pada wanita, trikomoniasis dapat menyebabkan vaginitis (peradangan pada
vagina), sedangkan pada pria dapat menyebabkan urethritis (peradangan
pada saluran kencing) di dalam penis.
‘ ·eluarnya nanah berwarna kuning kehijau-hijauan atau abu-abu dari
vagina (bahkan terkadang berbusa).
‘ Bau yang kuat dan rasa sakit pada saat kencing ataupun berhubungan
seksual.
‘ Iritasi atau gatal-gatal di sekitar vagina.
‘ Sakit perut bagian bawah (jarang ditemukan).
‘ Pada pria biasanya keluar nanah dari penis.


Ñ  
  
‘ Sekret vagina seropurulen, kuning ± kuning hijau ± merah, bau tidak enak,
berbusa
‘ Dinding vagina merah, sembab, ada jaringan granulasi (strawberry
apperance)
‘ Dispareunia, perdarahan pascacoital, perdarahan intermenstrual.
‘ Iritasi lipat paha dan sekitar genital
‘ Uretritis, bartholinitis, skenitis, sistisis

Ñ  
 
‘ Menyerang uretra, prostat, preputium, vesikula seminalis, epididimitis
‘ sakit saat buang air kecil
‘ Pada urine dijumpai benang-benang halus
‘ sakit dan pembengkakakn dalam skrotum

 '! !"##! !

Trikomoniasis sering kali tidak terdiagnosis. Tes diagnostik yang paling


umum digunakan adalah yang terbaik 60-70% sensitif menurut Center for Disease
Control. Baik wanita dan pria, penyedia pelayanan kesehatan harus melakukan
pemeriksaan fisik dan uji laboratorium untuk mendiagnosis trikomoniasis, antara
lain sebagai berikut:

a.‘ Wet Mount


Wet mount adalah metode yang paling umum digunakan untuk
mendiagnosis trikomoniasis. Metode ini menujukkan sensitivitas sebesar
60%. Untuk metode ini, spesimen ditempatkan dalam medium kultur
selama 2-7 hari sebelum diperiksa. Jika trichomonads hadir dalam
spesimen asli, mereka akan berkembang biak dan lebih mudah untuk
dideteksi. Hal ini baik sangat sensitif dan sangat spesifik.
b.‘ VPIII Tes Identifikasi Mikroba (BD)
VPIII Tes Identifikasi mikroba (BD) adalah uji yang
mengidentifikasi DNA mikroba yang ada pada kompleks penyakit

ë
vaginitis. Identifikasi spesies Candida, Gardnerella vaginalis, dan
Trichomonas vaginalis dapat ditemukan dari sampel vagina tunggal.
Sensitivitas tes untuk mendeteksi T. vaginalis tinggi, dan dapat
memberikan hasil hanya dalam 45 menit.
c.‘ Trichomonas Rapid Test
Trichomonas Rapid Test adalah tes diagnostik yang mendeteksi
antigen untuk trikomoniasis. Dengan memasukkan sampel usap vagina ke
dalam tabung reaksi dengan 0,5 ml buffer khusus dengan beberapa
perlakuan dan kemudian hasilnya dapat dibaca dalam waktu 10 menit. Uji
ini lebih sensitif dibandingkan uji wet mount.
d.‘ Polymerase Chain Reaction
Dalam Polymerase Chain Reaction (PCR), sampel diperlakukan
dengan enzim yang memperkuat daerah tertentu dari DNA T. vaginalis.
PCR telah terbukti sebagai metode diagnostik yang paling akurat dalam
studi baru-baru ini. Namun, PCR saat ini hanya digunakan dalam
penelitian, bukan pengaturan klinis.
e.‘ ·alium Hidroksida (·OH) "Test Whiff"
Uji ini adalah teknik dasar yang dapat digunakan sebagai bagian
dari diagnosis klinis. Pengujian dilakukan dengan mencampurkan usapan
cairan vagina dengan larutan kalium hidroksida 10%, kemudian
menciumnya. Bau amina (amis) yang kuat bisa menjadi indikasi
trikomoniasis atau vaginosis bakteri.
f.‘ Test pH vagina
Trichomonads tumbuh terbaik di lingkungan asam kurang, dan pH
vagina meningkat mungkin merupakan indikasi trikomoniasis. Sebuah
penyedia layanan kesehatan melakukan tes dengan menyentuhkan kertas
pH pada dinding vagina atau spesimen usap vagina, kemudian
membandingkannya dengan skala warna untuk menentukan pH.
g.‘ Pap Smear
Uji Pap Smear adalah pemeriksaan mikroskopis dari spesimen. Hal
ini terutama digunakan sebagai tes diagnostik untuk screening berbagai

[
kelainan serviks dan infeksi kelamin. Meskipun kadang-kadang dapat
mendeteksi trichomonads, uji diagnosa ini memiliki tingkat kesalahan
tinggi dan tidak cocok untuk screening kecuali digunakan bersamaan
dengan tes yang lebih sensitif.

 (    !"##! !

Trikomoniasis boleh diobati dengan Metronidazole 2 gr dosis tunggal,


atau 2 x 0,5 gr selama 7 hari. Mitra seksual turut harus diobati. Pada neonatus
lebih dari 4 bulan diberi metronidazole 5 mg/kgBB oral 3 x /hari selama 5 hari.
Prognosis penyakit ini baik yaitu dengan pengambilan pengobatan secara
teratur dan mengamalkan aktivitas seksual yang aman dan benar (Slaven, 2007).
Pencegahan bagi trikomoniasis adalah dengan penyuluhan dan
pendidikan kepada masyarakat yang dimulai pada tahap persekolahan.
Mendiagnosis dan menangani penyakit ini dengan benar. Pencegahan primer dan
sekunder trikomoniasis termasuk dalam pencegahan penyakit menular seksual.
Pencegahan primer adalah untuk mencegah orang untuk terinfeksi dengan
trikomoniasis dan pengamalan perilaku koitus yang aman dan selamat.
Pencegahan tahap sekunder adalah memberi terapi dan rehabilitasi untuk individu
yang terinfeksi untuk mencegah terjadi transmisi kepada orang lain (CDC, 2007).

 )"  !"##! !

·arena trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual, cara terbaik


menghindarinya adalah tidak melakukan hubungan seksual. Beberapa cara untuk
mengurangi tertularnya penyakit ini antara lain:

‘ Pemakaian kondom dapat mengurangi resiko tertularnya penyakit ini.


‘ Tidak pinjam meminjam alat-alat pribadi seperti handuk karena parasit
ini dapat hidup di luar tubuh manusia selama 45 menit.
‘ Bersihkan diri sendiri segera setelah berenang di tempat pemandian
umum.

Ô
‘ Melakukan ANC selama masa kehamilan utuk skrining IMS (Infeksi
Menular Seksual)
‘ Meningkatkan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan
‘ Seks yang aman dan dengan satu pasangan
‘ Peningkatan status sosial ekonomi
‘ Tidak berhubungan seksual dengan penderita
‘ Tidak bergonta-ganti pasangan seksual
‘ Memakai kondom
‘ Jika merasa ada gejala, segera konsultasi ke dokter

c     
? ?



&!* 

Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan


oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit Trichomonas vaginalis tersebar
melalui hubungan seksual yaitu hubungan penis dengan vagina atau vulva dengan
vulva (daerah kelamin luar vagina) jika kontak dengan pasangan yang terinfeksi.
Baik wanita dan pria, penyedia pelayanan kesehatan harus melakukan
pemeriksaan fisik dan uji laboratorium untuk mendiagnosis trikomoniasis.

Pencegahan bagi trikomoniasis adalah dengan penyuluhan dan


pendidikan kepada masyarakat yang dimulai pada tahap persekolahan.
Mendiagnosis dan menangani penyakit ini dengan benar. Pencegahan primer dan
sekunder trikomoniasis termasuk dalam pencegahan penyakit menular seksual.

   

Mengingat trikomoniasis merupakan salah satu penyakit menular


seksual, maka kami sebagai penyusun menyarankan agar pemerintah senantiasa
memberikan penyuluhan guna menambah pengetahuan masyarakat terhadap
bahaya dari penyakit ini.

Selain itu, kesadaran dari masyarakat terhadap perilaku seks


menyimpang pun sangat diperlukan guna memutus mata rantai penularan penyakit
ini.

cc     
 +  & 

Alonemisery. 2011. 6 .

Available On : http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/05/makalah
trikomoniasis-trichomoniasis.html

Access On : 31 May 2011

Evan Hamsafir. 2010.  





6  .

Available On : http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-
penatalaksanaan-penyakit-trikomoniasis.html

Access On : 31 May 2011

Anonym. 2009. 6 .

Available On :
http://health.detik.com/read/2009/12/16/152625/1261282/7
70/trichomoniasis

Access On : 31 May 2011

Anonym. 2010. 6 .

Available On :
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/187/tr
ikomoniasis

Access On : 31 May 2011

Anonim. 6 .

http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:MO2CeYBX
WbgJ:eprints.undip.ac.id/25004/1/Fitriana_Yuliawati_Loko
llo.pdf+penyakit+trikonomiasis+filetype:pdf&hl=id&gl=id
&pid=bl&srcid=ADGEEShImDFq4cRqMWFLlppaZRiU5_
Ris81GC4lPXBqJLu7IE2jgpzx9IQU·e76E·zX_NyzYRU
8qOmJ9LW1igb8m0HsUqeLrhRTgnBR8TLr2Depzn8eaGb
C0Pu8mMBxo8I6EiiZwVhgq&sig=AHIEtbS5kv6ZP7XMP
Yga20_bN·obgBe·bQ

Access On : 31 May 2011

cº     

You might also like