You are on page 1of 1

Cara Kerja Motor Listrik.

A. Motor Listrik.
Alat yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak (mekanik). Bagian utama sebuah motor listrik
adalah sebuah kumparan dan sebuah (atau mungkin sepasang) magnet tetap yang berfungsi untuk
menghasilkan induksi magnet (B).
Cara kerja :
(1). jika kumparan dilalui arus listrik (I), maka pada tepian kumparan yang saling berhadapan akan timbul
gaya Lorentz, sesuai dengan persamaan : F = B.I.L sin θ, dengan arah yang berlawanan, tapi sama besar.
(2). Dua buah gaya yang sama besar, berlawanan arah dan tidak segaris akan menghasilkan "momen kopel"
yaitu penyebab gerak rotasi (putaran), sesuai dengan persamaan :
τ = N.I.B.A.sin θ (dalam N.m)
keterangan :
B = induksi magnet (Tesla) ; N = jumlah lilitan
I = arus listrik (Amp) ; A = luas penampang kumparan (m²)
θ = sudut antara arah B, dengan normal bidang kumparan

B. Generator.
Istilah "awam" generator (sebutan lainnya) adalah "dinamo", yang merupakan alat untuk mengubah energi
gerak / mekanik menjadi energi listrik (kebalikan motor listrik).
Bagian utama generator sama saja dengan motor listrik, yaitu kumparan dan magnet tetap.
Cara kerja :
(1). Jika kuparan di putar di dalam medan magnet (B), maka jumlah fluks magnetik dalam kumparan akan
berubah, sehingga menurut Faraday akan menghasilkan ggl induksi, sesuai dengan persamaan :
ε = - N.(dΦ/dt) ..... (dalam volt)
(2). Karena fluks magnetik Φ = B.A. cos θ , dimana θ = ω.t,
maka ggl induksi pada generator menjadi :
ε = - N.(dΦ/dt) = - N.A. (dB/dt)
ε = N.B.A.ω.sin (ω.t) ----> ggl induksi pada generator
dengan ω = kecepatan sudut kumparan saat berputar

C. Transformator.
Nama lain alat ini adalah "travo", bisa dipakai sebagai pengatur besar kecilnya tegangan (step up dan step
down) atau keperluan lainnya. Bagian utamanya adalah teras besi, dan dua buah kumparan sebagai
kumparan primer (input) dan kumparan sekunder (out put).
Cara kerja :
(1). Jika pada kumparan primer terjadi perubahan arus (∆I) maka akan menghasilkan perubahan fluks pada
kumparan sekunder, sehingga muncul ggl yang disebut "ggl induksi silang" dan secara umum dituliskan
sebagai :
ε = - M (∆Ip/∆t) atau ε = - M (dIp/dt)
dimana M = induktansi silang (dalam Henry)
dan Ip = arus pada kumparan primernya
(2). Jika kumparan dapat dianggap sbg solenoida, maka induktansi silang M adalah :
M = (N1.N2). (μ.A)/L
sehingga diperoleh ggl induksi pada kumparan sekundernya :
ε = - (N1.N2). (μ.A)/L (dI/dt) ...... (ggl induksi, dalam volt)
(3). Rumus praktis yang biasa dipakai dalam travo :
===> Np/Ns = Vp/Vs dan η = (Vs.Is)/(Vp.Ip)
dengan :
Vp , Vs = tegangan di kumparan primer dan sekunder
Ip , Is = arus pada kumparan primer dan sekunder
η = efisiensi travo tsb

materi referensi: http://www.google.co.id/url?sa=t&source=…

You might also like