Professional Documents
Culture Documents
Abu Rohiman
Departemen-Mikrobiologi
FK - UNAIR
Rabies ?
Sinar UV
Sinar matahari
Asam kuat & Basa kuat
Ion-ion Mg
Untuk inaktivasi :
-propiolactone 0.4%
Formalin 0.05%
Sedang terhadap
Phenol
Chloroform Resisten
Antibiotika
PATOGENESIS
Gigitan
anjing Suntikan
(Rabies)
Manusia LUKA
Susunan saraf sensoris
S.S.P (Replikasi)
Susunan saraf perifer
I. Periode inkubasi :
Sangat bervariasi (± 18-90 hari)
tergantung :
- jumlah virus
- lokasi gigitan
- keadaan umum penderita
II. Phase Prodromal :
(keluhan-keluhan pendahulu)
malaise, mual, pusing
demam
rasa semutan / tidak enak (rasa nyeri)
pada luka gigitan
Berlangsung 2-10 hari
III. Phase Neurologik Akut
cemas
rangsang sensoris
(peka terhadap sentuhan)
kemudian terjadi “stadium Eksitasi” = tonus-
otot meningkat sehingga timbul gejala-gejala :
- Hiperhidrosis
- Hipersalivasi
- Hiperlakrimasi
Pada stadium eksitasi timbul suatu fobi
HIDROFOBI (takut air)
IV. KOMA meninggal
oleh karena spasme otot-otot pernafasan
PENCEGAHAN & PENGOBATAN
Hewan 1
Hewan
peliharaan liar
2 2
Manusia
3
SAKIT
4
Keterangan :
1. Vaksinasi terhadap hewan
2. Vaksinasi terhadap manusia (Vaksin anti Rabies)
3. Perawatan & Terapi luka gigitan
4. Terapi penderita
PERAWATAN / PENCEGAHAN
Perawatan
WHO :
- Luka gigitan / jilatan dicuci dengan
sabun atau detergen, kemudian disiram
dengan alkohol 40-70% (jauh dari R.S.)
- Luka dalam dicuci alkohol diberi
lokal anaestesi disayat X sekitar gigitan
dicuci dengan H2O2 3%
Kemudian ditutup kasa steril tanpa dijahit
+ “desinfectans”
Diberi ATS (Anti Tetanus Serum) /
Antibiotik
Diberi H.I.S. (Hiper Immune Serum) -
(serum antibodi Rabies) – (imunisasi pasif)
PENGOBATAN
VAR = Vaksin Anti Rabies
(masa tunas yang panjang)
Jenis VAR :
I. NTV = Neurotropic Vaccine (jaringan otak)
- SMB (suckling mouse brain) (Biofarma)
mencit
II. Non NTV
1. Duck Embryo Vaccine
2. TCV (HDCRV = Human Diploid Cell Rabies
Vaccine)
Efek samping :
Menunjukkan virus
Spesimen :
Jaringan otak
Saliva
CSF
Urine
Preparat sentuh Cornea
Diinokulasikan pada tikus putih ( 3 hari )
(intra cerebral) uji biologis
Observasi klinis Paralisis
Kejang
Post-mortem : Negri Bodies (metode
Seller’s)
Pada hipocampus (sel-sel Purkinye)
Negri bodies
Sellers stain
Negri bodies in neuron cell
(Imunohistochemistry or Avidin-Biotin Complex)
Virus Rabies