You are on page 1of 9

2.

b. Apa dampak dari aerobic running selama 2 jam per hari ?4,5 sintesis
c. Apa manfaat lemak dan protein bagi tubuh manusia ?5,6

fungsi protein yaitu


 Pertumbuhan dan pemeliharaan
 Mengatr keseimbangan air
 Memelihara netralitas tubuh ( sebagai buffer)
 Pembentukan antibodi ( menghalangi pengaruh toksin)
 Mengangkut zat-zat gizi
 Sumber energi
 Memelihara sel-sel dan jarigan tubuh
Proses kimia butuh enzim

Fungsi Lipid
 Alat transportasi
 Penyimpanan energi
 Isolator ( penyekat panas, listrik (mielin) )

tigo
b. Apa hubungan diet dan mengkonsumsi slimming tea yang dialami oleh miss MD ?
4,5 sintesis

c. Berapa kadar normal lemak bawah kulit pada wanita usia 30 tahun ? 5,6
Metode Kadar lemak normal dalam tubuh

 Untuk pria: Untuk pria sampai sekitar usia 30, 9-15% baik, dari usia 30 hingga
50, 11-17% adalah kisaran yang baik, dan dari umur 50 dan sampai, 12 sampai
19%.

 Untuk perempuan: Untuk perempuan, jangkauan sampai dengan usia 30


adalah 14-21%, 30-50 adalah 15-23%, dan dari 50 sampai itu 16-25%.

6
b. Bagaimana tatalaksana untuk kasus miss MD ? (medicine, healthy, and diet
program) 4,5,6
***Program Diet
ZAT GIZI DAN KESEHATAN
 Nutrisi yang sehta adalah jumlahnya cukup dan proporsi seimbang dari sejumlah
zat-zat gizi
 Zat-zat tersebut : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air
 Sumber-sumber energi : karbohidrat, lemak dan protein\
 Zat pengatur : vitamin dan mineral

KONSEP SEIMBANG ENERGI/KALORI


 Asupan lebih, aktivitas ringan BB meningkat
 Asupan rendah, aktivitas berat BB turun
 Asupan cukup, aktivitas sedang BB normal
 Kesehatan dan kebugaran akan tercapai bila asupan gizi seimbang dan
melakukan aktivitas (olahraga)

DASAR PERHITUNGAN KEBUTUHAN


Proporsi kebutuhan kalori total
Karbohidrat 55-67%
Lemak 20-30%
Protein 13-15%

 Menurut Leane, proses penurunan bobot badan mestinya secara bertahap, yang baik
adalah 1 – 1,5 kg per minggu. Kalau disertai dengan olah raga bisa 2 kg per minggu.
LEBIH DARI ITU BERBAHAYA.
 tidak ada yang instan dalam penurunan badan, tetap harus disertai oleh gerak badan
atau olahraga dan makan makanan yang sehat.
Dengan melakukan olah raga ringan tetapi rutin berkelanjutan setiap hari selama
paling sedikit 15 sampai 20 menit seperti
berjalan kaki, bahkan melaksanakan rutinitas pekerjaan rumah seperti berkebun
dan menggosok lantai selama 30 menit
sehari dapat membantu menurunkan berat badan.
Kurangi sedikit asupan karbohidrat seperti nasi, roti, kentang dan mie setidaknya
sepertiga atau seperempat dari
biasanya.

menghentikan kebiasaan ngemil – terutama makanan kecil bertepung atau bergula


tinggi. Perlunya menjaga keseimbangan input dan output. Minuman ringan
berkalori tinggi juga perlu dihindari. Cara praktis mengatur diet bisa dengan
membatasi makanan berkarbohidrat tinggi, seperti nasi, makanan dari tepung
terigu (roti atau mi), juga bubur.

Tentu saja diet ini harus diimbangi dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan
protein yang rendah kolesterol
seperti ayam. Jangan lupa mengurangi asupan gula dan snack. Semua ini lebih
mujarab daripada minum slimming tea,green tea extract, ataupun pil pelangsing

LI
1. SIKLUS MENSTRUASI (4,5)
Pada umumnya, perempuan mampu memprosduksi sel telur sejak usia sekitar 11
sampai 50. Mekanisme produksi sel telur oleh folikel dalam ovarium diatur oleh
hipofisis yang menghasilkan FSH. FSH merupakan hormon yang bekerja untuk
memacu pertumbuhan calon sel telur dan folikel didalam ovarium sehingga
bertambah besar dan berpindah ke permukaan ovarium.
Folikel yang sudah matang dapat memproduksi estrogen. Hormon tersebut dapat
merangsang pertumbuhan endometrium dinding rahim dan menghambat produksi
FSH, mengakibatkan pituitari. Berhentinya produksi FSH, mengakibatkan pituitari
memproduksi LH. Hormon ini dapat menyebabkan sel telur segera keluar dari folikel
dan ovarium(ovulasi)
Setelah ovulasi, folikel berkembang menjadi badan berwarna kuning yang disebut
korpus luteum. Korpus luteum akan memproduksi progesteron. Hormon ini berfungsi
untuk mempercepat pertumbuhan selaput lendir rahim dan pembuluh darah pada
selaput lendir rahim.
Jika sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen menjadi
berehenti produksi estrogen menyebabkan penuruna prodksi LH sehingga korpus
luteum tidak dapat memproduksi porogesteron. Jika hormon progesteron dalam
darah tidak ada, penebalan dinding rahim tidak dapat dipertahankan. Pada akhirnya
dinding rahim akan mengalami peluruhan yang diikuti pendarahan(menstruasi).

Siklus menstruasi biasanya berlangsung selama 28 hari pada setiap bulan. Siklus ini
terdiri atas beberapa fase,yaitu sebagai berikut .
1. fase menstruasi
Pada fase ini, estrogen dan progesteron mengalami reduksi, yaitu sekitar lima
hari pertama menstruasi. Reduksi hormon tersebut menyebabkan sel telur yang
tertanam di bagian endometrium (meluruh). Hal tersebut menyebabkan dinding
uterus menjadi sangat tipis. Pada umumnya, peluruhan endometrium disertai
dengan perdarahan.
2. fase profulasi
Pada fase ini, FSH dan LH merangsang sel-sel folikel untuk menghasilkan
estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini diperlukan untuk merangsang
pertumbuhan endometrium yang robek pada waktu menstruasi kembali
menebal.
3. fase ovulasi
Fase ini biasanya terjadi sekitar hari ke-14 dari waktu mestruasi. Produksi
estrogen yang tinggi dapat menghambat FSH dan memacu produksi LH.
Akibatnya, sel telur menjadi matang dan terjadi ovulasi.
4. fase pascaovulasi
Fase ini berlangsung dari hari ke-15 sampai dengan ke-28, yang merupakan
waktu antara terjadinya ovulasi dan menstruasi berikutnya. Pada umumnya,
jarak waktu terjadinya fase pasca-ovulasi adalah konstan. Pada saat itu, LH akan
merangsang korpus luteum sehingga menghasilkan estrogen dan progesteron.
Dalam fase ini, peranan progesteron lebih dominan dari pada estrogen.
Progesteron merangsang pertumbuhan kelenjar susu dan perubahan dinding
uterus untuk penamaan embrio(implantasi).
Jika terjadi pembuahan, korpus luteum akan berdegenerasi menjadi korpus albikans.
Korpus luteum yang tidak berfungsi menyebabakan kadar estrogen dan progesteron
menurun. Keadaan tersebut menyebabkan produksi FSH dan LH naik secara
bertahap.

Hormon-hormon yang berperan dalam siklus menstruasi


1. hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, hormon pelepas
gonadotropin(GnRH)
2. hormon seks hipofisis anterior, hormon perangsang folikel (FSH), hormon
lutein(LH) keduanya disekresi sebagai respon terhadap pelepasan GnRH dari
hipotalamus. FSH dan LH merupakan glikoprotein.
3. hormon-hormon ovarium, estrogen progesteron yang disekresi oleh ovarium
sebagai respon terhadap kedua hormon seks wanita dari kelenajar hipofisis
anterior.

Terjadinya keterlambatan siklus menstruasi


Keterlambatan siklus menstruasi dapat disebabkan oleh:
 Penurunan berat badan yang berlebihan
 Penurunan persentase lemak tubuh
Dalam skenario, penurunan lemak tubuh dapat mengakibatkan penurunan
sintesis estrogen dan progesteron. Karena prekursor untuk estrogen dan
progesteron adalah kolesterol. Walaupun kolesterol dapat disintesis oleh tubuh
namun dengan berkurangnya kadar lemak tubuh tidak dapat mengimbangi
kebutuhan akan kolesterol.
 Insufisiensi makanan
Dalam skenario, disebutkan bahwa MD tidak mengonsumsi lemak dan protein.
Dengan berkurangnya intake protein juga dapat mengganggu kinerja hormon
yang berperan dalam siklus menstruasi seperti FSH dan LH yang komponennya
juga terdiri dari protein. Apabila FSH dan LH tidak dapat tersintesis maka
ovarium tidak dapat melakukan aktivitasnya. Selain itu untuk transpor estrogen
dan progesteron dibutuhkan protein. Walaupun ada beberapa jenis protein yang
dapat disintesis oleh tubuh namun ada beberapa protein yang memang harus
didapatkan dari konsumsi protein. Disamping itu, MD juga tidak mengonsumsi
lemak hal ini akan mempengaruhi sintesis estrogen dan progesteron.
 Stress
Apabila tubuh mengalami stress maka tubuh akan merespon dengan
mensekresikan kortisol. Kortisol mengatur metabolisme lemak, protein dan
karbohidrat. Selain itu,kortisol juga memberi dampak terhdap penurunan sistem
imun dan reproduksi, ovulasi dll.
 Intensitas latihan fisik
MD tidak melakukan olahraga dengan tepat

2. SLIMMING TEA (KONSUMSI & FARMAKOLOGINYA) (5,6)


KANDUNGAN : * teh hijau banyak digunakan sebagai teh pelangsing

 Ekstrak teh hijau memiliki kandungan feofitin, yaitu turunan warna dari klorofil yang
berkhasiat sebagai antioksidan. Kemampuannya sebagai antioksidan dapat
memperlambat penuaan dini.

 Berdasarkan berita yang dirangkum dari Care Fair, Kamis (22/10/2009), ada dua jenis
teh pelangsing. Yaitu, teh yang menjadi perangsang, dan teh yang “mencuci perut”.

 Kinerja dari teh perangsang ada saat Anda menyantap makanan. Kandungan yang ada
di dalam teh jenis ini dapat menyerap kalori makanan Anda lebih banyak. Sehingga,
tubuh memiliki kalori yang tak terlalu banyak. Biasanya, teh jenis ini diminum
sebelum waktu makan tiba.

 Efek yang diterima oleh tubuh pun berbeda-beda. Ada yang mengalami penurunan
bobot dengan mudah, ada yang kehilangan nafsu makan, bahkan ada yang
metabolisme tubuhnya naik saat rutin mengonsumsi teh jenis ini.

 Sering pusing, merasa nervous tanpa sebab, dan susah tidur juga termasuk dampak
lain saat seseorang terlalu sering mengonsumsi teh pelangsing jenis perangsang.

 Sedangkan teh yang bekerja untuk menguras isi usus, sudah bisa ditebak kinerjanya
pada tubuh. Banyak penelitian mengungkapkan, bahwa minuman pencuci perut dapat
menyebabkan tubuh dehidrasi. Bukan hanya membuat tubuh lemas, tapi bisa
membahayakan kesehatan.

 Teh ini menurunkan bobot tubuh sangat cepat di awal-awal mengonsumsinya. Bobot
tubuh dengan cepat berangsur-angsur turun. Namun sifatnya sementara, bila tidak
diimbangi dengan olahraga rutin.

 Biasanya, teh jenis ini dapat membuat tubuh kecanduan. Dampak lainnya, dapat
kesulitan bernapas, kekurangan cairan, pingsan, sampai berujung pada kematian.

 Jadi, lebih baik menurunkan bobot tubuh dengan cara tradisional. Yaitu olahraga
teratur, dan mengatur pola makan yang tepat.

Menurut Leane, proses penurunan bobot badan mestinya secara bertahap, yang baik
adalah 1 – 1,5 kg per minggu. Kalau disertai dengan olah raga bisa 2 kg per minggu. LEBIH
DARI ITU BERBAHAYA.

Dalam laporan FDA itu, ditemukan bahwa ada 3 efek samping yang bisa terjadi
pada mereka yang mengkonsumsi
slimming tea itu, antara lain:
a. Jangka pendek : perut keram, mual-mual, muntah-muntah, diare yang
berlangsung berhari-hari.
b. Kronis: Dalam laporan FDA disebutkan orang-orang yang mengkomsumsi
lebih lama akan mengalami usus rusak dan bahkan mungkin diperlukan operasi
pembuangan usus yang rusak itu.
c. Parah/akut: Pingsan berkelanjutan, kekurangan air, kurangnya kandungan
potasium dalam darah, kelumpuhan, detak jantung tidak teratur, dan mungkin
membawa kepada kematian.

Obat-obat penurun berat badan baik dalam bentuk minuman jus maupun pil, juga
diperkirakan mengandung laxative.
Bahan laxative itu mengandung Senna, Aloe, akar Rhubarb (Rhubarb sendiri
adalah tanaman yang berair dimana daunnya bisa untuk salad, dan akarnya bisa
dimakan seperti lobak), castor oil.
Sejak jaman dahulu kala bahan-bahan ini digunakan sebagai obat untuk
melancarkan pencernaan atau menyembuhkan sulit buang air besar.

perlu juga berhati-hati mengkonsumsi teh hijau, karena didalam teh hijau terdapat
kafein, dan stimulan seperti laxative itu sendiri. Ibu-ibu yang sedang hamil harus
berhati-hati dalam mengkonsumsi teh hijau karena kandungan kafeinnya sangat
besar. Sementara ibu-ibu yang sedang menyusui, sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter dahulu sebelum mengkonsumsi teh hijau karena dapat menimbulkan
restlessness (sukar diam), sukar tidur, anemia dan effect negatif lainnya pada
anak-anak yang sedang disusuinya.

harus berhati-hati dalam mengkonsumsi teh hijau bila kita mempunyai penyakit
jantung, darah tinggi, ginjal,
overactive thyroid, nervous disorder, blood clotting disorder.
Disamping itu perlu juga hati-hati terhadap obat-obatan dan minuman green tea,
orange tea, green tea extract, atau
herbal medicine yang mengandung Ephedrine atau Ephedra yang dikenal sebagai
dari tanaman Ma huang. Demikian
pengumuman FDA di websitenya setelah mendapati 16,000 laporan yang
menyebutkan kandungan ini penyebab dari
serangan jatung, stroke dan mati mendadak.
Barangkali kita harus mulai meyakini diri sendiri bahwa tidak ada yang instan
dalam penurunan badan, tetap harus
disertai oleh gerak badan atau olahraga dan makan makanan yang sehat.
Dengan melakukan olah raga ringan tetapi rutin berkelanjutan setiap hari selama
paling sedikit 15 sampai 20 menit seperti
berjalan kaki, bahkan melaksanakan rutinitas pekerjaan rumah seperti berkebun
dan menggosok lantai selama 30 menit
sehari dapat membantu menurunkan berat badan.
Kurangi sedikit asupan karbohidrat seperti nasi, roti, kentang dan mie setidaknya
sepertiga atau seperempat dari
biasanya. Tentu saja diet ini harus diimbangi dengan sayur-sayuran, buah-buahan,
dan protein yang rendah kolesterol
seperti ayam. Jangan lupa mengurangi asupan gula dan snack. Semua ini lebih
mujarab daripada minum slimming tea,green tea extract, ataupun pil pelangsing

latihan fisik

. Ketiga aspek takaran latihan adalah :

1. Intensitas Latihan

Dosis latihan yang harus dilakukan seseorang berdasarkan program yang disusun disebut
sebagai intensitas latihan. Intensitas latihan yang baik berada dalam rentang 60 – 90 % dari
denyut nadi maksimal (DNM). Rentang daerah ini lazim disebut sebagai Training Zone atau
daerah latihan. Suatu latihan yang dilakukan seseorang dinilai telah memenuhi takaran yang
baik apabila denyut nadi latihannya berada dalam rentang 60 – 90 % dari denyut nadi
maksimalnya (DNM).

Tingkat usia sangat berpengaruh terhadap DNM seseorang seperti ditunjukkan rumus DNM
dibawah ini :
Contoh : MD berusia 30 Tahun. Berapakah DNM dan rentang training zone yang ia miliki ?

Jawab :

1) Denyut Nadi Maksimum = 220 – Usia (Tahun)

= 220 – 30

= 190 (Denyut nadi maksimal )

2) Training Zone minimum = 60 % x DNM

= 60 % x 190

= 114 detak / menit

3)Training Zone maksimum = 90 % x DNM

= 90 % x 190

=171 detak / menit

Jadi MD memiliki denyut nadi maksimal 190 detak / menit, dengan rentang intensitas latihan
yang baik antara 114-171 detak / menit.

Untuk mengetahui jumlah denyut nadi dalam satu menit, maka dapat dilakukan melalui dua
cara, yaitu pertama menggunakan alat yang bernama pulse meter. Alat ini umumnya hanya
terdapat di laboratorium olahraga dan tersedia secara terbatas. Dengan cara memasukkan jari
telunjuk selama 1 menit, maka secara otomatis hasil penghitungan denyut nadi akan dapat
diketahui. Cara kedua yaitu dengan cara menghitung denyut nadi dengan cara meraba titik
denyut nadi pada pergelangan tangan atau pada panggal leher menggunakan jari telunjuk dan
jari tengah. Cara ini di sebut sebagai palpasi atau menghitung denyut nadi secara manual.
Cara ini jauh lebih sukar dibandingkan dengan penggunaan pulse meter karena dibutuhkan
kepekaan dan ketepaatan yang tinggi dalam mendeteksi dan menghitung denyut nadi, namun
dengan bantuan dan bimbingan para ahli, maka menghitung dengan cara palpasi akan
menjadi mudah dan menyenangkan.

Dalam menghitung denyut nadi selama 1 menit, terdapat beberapa cara menghitung antara
lain :

1. Hitung denyut nadi selama 60 detik penuh

2. Hitung denyut nadi selama 30 detik. Hasilnya dikalikan 2.

3. Hitung denyut nadi selama 15 detik. Hasilnya dikalikan 4.


4. Hitung denyut nadi selama 10 detik. Hasilnya dikalikan 6.

5. Hitung denyut nadi selama 6 detik. Hasilnya dikalikan 10.

2. Lama / Tempo Latihan

Lama latihan berbanding terbalik dengan intensitas latihan. Intensitas latihan yang berat
memerlukan waktu yang lebih pendek dibandingan dengan intensitas latihan yang ringan.
Semakin berat latihan maka semakin singkat tempo latihan, semakin ringan intensitas latihan
maka semakin lama tempo latihan.

Suatu latihan akan bermanfaat dengan baik bila dilakukan dengan tempo yang tepat. Latihan
dengan tempo yang terlampau lama atau terlalu pendek akan memberikan hasil yang kurang
efektif. Dalam senam aerobik, total waktu latihan yang baik umumnya antara 30 – 60 menit
dalam satu sesi latihan.

3. Frekuensi Latihan

Frekuensi latihan adalah berapa kali latihan intensif yang dilakukan oleh seseorang. Latihan
dapat dikatakan intensif apabila memenuhi dua kaidah di atas yaitu memenuhi takaran
intensitas dan tempo latihan yang baik.

Frekuensi latihan disarankan 3 – 5 kali dalam satu minggu. Hal ini dianggap cukup.
Apabila frekuensi latihan kurang dari 3 kali maka tidak memenuhi takaran latihan, sedangkan
apabila lebih dari 4 kali maka dikhawatirkan tubuh tidak cukup beristirahat dan melakukan
adaptasi kembali ke keadaan normal sehingga dapat menimbulkan sakit / over training.

You might also like