Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh:
Nama : Yulitta Radita Kusumasari
NIM : 4101905054
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Matematika
Hari : Rabu
Tanggal : 29 Agustus 2007
Panitia Ujian
Ketua, Sekretaris,
Anggota Penguji,
ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Keramahan adalah bahasa yang dapat disuarakan oleh tuna wicara dan
Bovee)
”Bagaimana kabar Anda?”. (Simone Well)
potensinya. (Charles de Gaulle)
Tak ada satu pun di dunia ini yang merupakan hasil karya sendiri.
(George Shinn)
PERSEMBAHAN :
1. Untuk Bapak dan Ibu atas doa‐doanya
dan bimbingannya
2. Untuk adikku mia yang endut
3. Untuk keluarga besarku
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
2006/2007”
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan
kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada:
Semarang,
2. Drs. Kasmadi Imam S.,M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dan
penyusunan skripsi,
v
5. Iwan Junaedi, S.Si., M.Pd., sebagai Pembimbing Pendamping yang telah
penyusunan skripsi,
penelitian ini,
kurang, sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari
skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi pembaca yang budiman.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................. iv
vii
D. Pengajaran Remedial .............................................. 24
1. Siklus I ............................................................ 67
2. Siklus II ............................................................ 77
B. Pembahasan ............................................................ 85
A. Simpulan ................................................................. 92
B. Saran ....................................................................... 92
LAMPIRAN .................................................................................. 95
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
ix
Lampiran 18. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ................... 178
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pelajaran yang sulit untuk dimengerti oleh siswa sehingga siswa terlebih dahulu
takut terhadap mata pelajaran matematika. Indikasi ini bisa dilihat dari hasil
belajar siswa yang kurang memuaskan. Rendahnya hasil belajar ini lebih terlihat
tidak lepas dari asas yang berlaku atau dipelajari dalam matematika dan pada
bervariasi dan rumus-rumus yang beraneka ragam, menuntut siswa untuk lebih
tersebut.
2
potensial tidak dapat berkembang banyak tanpa bantuan guru”. Dari hal tersebut
di atas berarti pula bahwa kompetensi guru merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan siswa.
penyelesaian dari persolaan tersebut yang sampai saat ini belum menghasilkan
dalam belajar. Pengajaran remedial merupakan salah satu upaya kegiatan belajar
baik.
Dalam bentuk belajar siswa, terdapat tipe emosional. Pada tipe ini siswa
mampu belajar bila melalui orang perorang, hanya diperhatikan bahwa siswa
semacam ini perlu dihadapkan kepada seseorang yang disenangi atau disegani
karena akan mudah menerima apa yang diajarkan. Siswa yang mempunyai cara
seperti ini baik ditempatkan dalam kelompok, sebab siswa akan menggemari
ceramah, pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, tutor sebaya,
Metode tutor sebaya adalah salah satu metode pengajaran remedial yang
memberi penjelasan, bimbingan dan arahan kepada siswa yang nilainya masih
rendah atau di bawah rata-rata. Rendahnya hasil belajar siswa dalam mata
diberikan oleh guru. Siswa yang ditugaskan sebagai tutor adalah siswa yang
Dengan metode ini, siswa lebih berani bertanya mengenai materi yang diberikan
guru kepada tutornya (dalam kelompok). Menurut Suryo dan Amin (1984:51),
hasil yang cukup baik. Peran teman sebaya dapat menumbuhkan dan
Penguasaan materi pelajaran akan lebih cepat ditangkap oleh siswa yang
kesulitan dalam menerima materi pelajaran. Oleh karena itu, siswa yang daya
tangkapnya kurang perlu diberikan waktu tersendiri atau jam tambahan setelah
matematika masih merupakan sesuatu hal yang dianggap sulit oleh siswa SMP
4
memperoleh nilai matematika kurang dari 6,5 terutama pada kelas yang tidak
bahwa siswa dalam mempelajari materi bangun ruang sisi datar banyak yang
merasa kesulitan. Hasil belajar yang dicapai siswa sering kali tidak sesuai
dengan hasil belajar yang diharapkan guru, hal ini dapat terjadi karena metode
bersifat memberikan informasi saja sehingga siswa hanya berperan pasif, karena
pelajaran tidak dibuat menantang dan kurang mengesankan. Dari data yang
peneliti peroleh hasil belajar matematika pokok bahasan bangun ruang sisi datar
terbukti dengan belum tercapainya batas ketuntasan belajar (65%) dan nilai rata-
rata 6,5 dan hasil perolehan nilai matematika pokok bahasan bangun ruang sisi
hasil belajar yang baik. Sehingga guru tidak hanya berperan sebagai penyampai
5
siswa yang hasil belajarnya menunjukkan kurang atau tidak sesuai dengan
yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah dalam mata
berpengaruh terhadap peningkatan minat dan hasil belajar siswa. Selama ini
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika dapat dikatakan selalu
rendah jika dibanding dengan mata pelajaran lain. Metode tutor sebaya dan
metode tutor sebaya dan metode pemberian tugas siswa dituntut harus aktif.
Dari uraian di atas perlu kiranya diteliti lebih lanjut, apakah pengajaran
remedial metode tutor sebaya lebih efektif daripada metode pemberian tugas.
B. Rumusan Permasalahan
adalah ”Apakah hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui metode tutor
C. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada materi pokok bangun ruang sisi datar yang
terdiri atas.
D. Pemecahan Masalah
hasil belajar siswa melalui metode tutor sebaya dalam pengajaran remedial.
dengan kelompok lain atau antar tutor sendiri. Peneliti memberikan motivasi
7
kelompoknya agar dapat memperoleh hasil yang optimal dan tutor akan
1. Tujuan
2. Manfaat
sebaya.
b. Bagi Guru
pembelajaran di kelas.
belajar siswa.
c. Bagi Siswa
pembelajaran.
8
masing-masing.
mengajukan pertanyaan.
menjadi tutor.
F. Penegasan Istilah
lebih dari atau sama dengan 6,5 dengan sesudah mendapatkan pengajaran
remedial.
2. Tutor Sebaya
3. Pengajaran Remedial
belajar siswa yang diarahkan kepada pencapaian hasil belajar yang optimal
G. Sistematika Penulisan
1. Bagian awal skripsi ini berisi halaman judul, abstrak, halaman pengesahan,
motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar
lampiran.
3. Bagian akhir dari skripsi ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB II
A. Pengertian Belajar
prestasi belajar, telah banyak para ahli mencoba untuk menyelidiki peristiwa
peserta latihan.
sebelumnya.
d. Respon. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang
2004:3-4).
b. faktor eksternal meliputi: tingkat kesulitan bahan ajar, tempat belajar, iklim
Oleh karena itu agar belajar berlangsung efektif pada diri siswa, guru
B. Kesulitan Belajar
baiknya oleh guru. Dalam proses belajar pun guru sering menghadapi masalah
adanya murid tidak dapat mengikuti pelajaran dengan lancar. Dengan kata lain
siswa yang berkasus dapat dipandang atau diduga mengalami kesulitan belajar
yang telah ditetapkan oleh orang dewasa atau guru (criterion refrenced).
under archievers.
seperti yang berlaku bagi kelompok sosial dan usia yang bersangkutan
14
slow learners.
kasus siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learners atau belum
pelajaran.
Salah satu bantuan yang dapat diberikan kepada siswa adalah dengan
ini berbeda dengan bentuk pengajaran biasa. Dalam pengajaran remedial harus
15
mempelajari ruang lingkup bahan yang sudah ditentukan. Ketiga faktor tersebut
mengajar. Oleh karena itu hasil yang diperoleh berbeda satu sama lain. Ada
siswa yang cepat belajarnya, sedang dan ada siswa yang lambat dalam
hasil belajar yang optimum. Dalam kenyataan sering dijumpai siswa yang
atau dengan kata lain guru sering menjumpai siswa-siswa yang mengalami
dalam tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan itu dapat bersifat
menyebabkan hasil belajar yang dicapai siswa tersebut akan lebih rendah
yang mengacu kepada gejala di mana anak tidak mampu belajar atau
potensi intelektualnya.
c) Learning dysfunction
psikologis lain.
d) Underachiever
Slow learner atau lambat belajar adalah hambatan belajar yang berupa
waktu yang lebih lama dibandingkan dengan sekelompok siswa lain yang
telah dikemukakan ini jelas akan memperoleh hasil belajar yang jauh di bawah
17
tingkat ketuntasan yang ditentukan. Kesulitan belajar pada dasarnya suatu gejala
ataupun tidak langsung dalam berbagai bentuk tingkah laku. Beberapa ciri-ciri
tingkah laku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar adalah sebagai
berikut.
a) Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai
b) Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
Usaha telah dilakukan oleh siswa yang bersangkutan, namun hasil yang
menyelesaikan tugasnya.
(3) Kecapaian.
oleh siswa-siswa disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang terdapat dalam
a) Faktor-faktor yang terletak dalam dirinya (faktor intern) antara lain sebagai
berikut.
19
hasil belajar. Jika kemampuan ini rendah maka hasil yang akan dicapai
pun akan rendah pula, dan ini akan menimbulkan kesulitan belajar.
tertentu maka siswa yang kurang atau tidak berbakat dalam suatu
belajar.
(3) Kurang motivasi atau dorongan untuk belajar. Tanpa motif yang
belajar.
(6) Faktor-faktor bawaan (heriditer), seperti buta warna, kidal, cacat tubuh
dan sebagainya.
berikut.
(2) Situasi dalam keluarga yang kurang menunjang proses belajar seperti:
sebagainya.
(3) Lingkungan sosial yang kurang memadai, seperti pengaruh negatif dari
C. Tutor Sebaya
sampai dengan langkah tindak lanjut. Beberapa metode yang dapat digunakan
paling baik adalah mengajarkan kepada orang lain. Oleh karena itu,
temannya.
tutor sebaya adalah siswa yang pandai memberikan bantuan belajar kepada
luar sekolah.
pada akhirnya dapat mengubah tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan.
c. Suryo dan Amin (1984:51) yang dimaksud dengan tutor sebaya adalah
seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk
bukan hanya dirasakan oleh tutor saja, tetapi juga menjadi penambah semangat
bagi siswa yang dibimbingnya, ia akan lebih memahami konsep dari pada
karena siswa yang dijadikan pengajar atau tutor, eksistensinya diakui oleh
teman sebaya.
guru.
d. Dapat diterima dan disenangi siswa yang mendapat program tutor sebaya,
sehingga siswa tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanya
e. Tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan.
23
efektif dan berhasil, guru perlu memperhatikan pemilihan petugas tutor sebaya
ciri-ciri yang telah disebutkan di atas dan disesuaikan dengan banyaknya siswa
dalam kelas tersebut dan banyaknya siswa dalam tiap-tiap kelompok yang akan
atau 5 orang, maka petugas tutor sebaya ada 6 orang. Keenam petugas itu dipilih
sebaiknya dengan anggota 4-5 orang, dengan dasar pemikiran bahwa makin
atas dasar minat dan latar belakang, pengalaman atau prestasi belajar.
Kehangatan atau iklim kelompok yang baik dapat terbentuk berdasarkan adanya
a. Adanya suasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antara siswa yang
a. Siswa yang dipilih sebagai tutor dan berprestasi baik belum tentu
b. Siswa yang dipilih sebagai tutor belum tentu bisa menyampaikan materi
dengan baik.
D. Pengajaran Remedial
seseorang atau kelompok siswa yang tidak mencapai prestasi belajar yang
belajar siswa yang diarahkan kepada pencapaian hasil belajar yang optimal
sebagai berikut.
b) Cara mengajar
c) Materi pelajaran
belajar-mengajar.
tujuan pengajaran pada umumnya yaitu agar setiap siswa dapat mencapai
belakang kesulitannya.
26
a. Fungsi Korektif
berikut.
1) Perumusan tujuan
3) Cara-cara belajar
4) Alat pengajaran
5) Evaluasi
diperbaiki.
27
b. Fungsi pemahaman
c. Fungsi penyesuaian
giat belajar.
d. Fungsi pengayaan
Dengan demikian, hasil yang diperoleh siswa dapat lebih banyak, lebih
e. Fungsi akselerasi
lebih cepat.
f. Fungsi terapeutik
secara lisan.
29
c. Teknik test
Yaitu suatu teknik yang dilakukan dengan memberi tes kepada siswa
2) Dari hasil yang diperoleh kemudian dianalisa. Dalam hal ini rata-
dari semua bidang studi dengan batas lulus yang telah ditetapkan.
yang dipelajari.
langkah ini disusun suatu rencana atau beberapa rencana yang dapat
d. Tindak lanjut
dilaksanakan.
32
kasus sampai dengan langkah tindak lanjut. Beberapa metode yang dapat
pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, tutor sebaya, dan
teman sebaya bukan hanya dirasakan oleh tutor saja, tetapi juga menjadi
rasa segan, rendah diri, malu dan sebagainya untuk bertanya atau meminta
bantuan. Seperti yang dikemukakan oleh Suryo dan Amin (1984:51) bahwa
33
memberikan hasil yang cukup baik. Hubungan antara siswa yang satu
dengan siswa yang lain, pada umumnya terasa lebih dekat dibandingkan
dengan hubungan antara siswa dengan guru”. Seringnya siswa yang belum
petunjuk yang diberikan guru. Siswa yang ditugaskan sebagai tutor adalah
guru itu sendiri dan guru bertanggung jawab terhadap penguasaan siswa
sesuai dengan batas kriteria keberhasilan yang dapat diterima. Oleh karena
34
keadaan kesulitan belajar siswa agar sasaran akhir dapat tercapai. Strategi
dan pendekatan pengajaran remedial terdiri atas tiga macam yaitu: strategi
beberapa siswa ataupun bahkan sebagian besar siswa dalam kelas atau
ditetapkan.
dan
b. kelompok, jika sejumlah siswa yang mempunyai jenis, lokasi dan sifat
b. di luar jam pelajaran biasa, misalnya diberi jam pelajaran tambahan pada
belajar tertentu. Sedangkan siswa yang lain belajar dalam kelas biasa,
Langkah ini dapat dilakukan dengan meneliti soal-soal yang tidak dapat
meneliti pada kawasan tujuan belajar yang manakah kesulitan belajar itu
terjadi dan meneliti ruang lingkup bahan yang manakah kesulitan belajar
itu terjadi.
6. Alat Peraga
Alat peraga yaitu alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru
dalam berkomunikasi dengan para siswa. Alat peraga dapat berupa benda
bunga atau pensil. Dapat juga berupa benda tiruan misalnya model bola
papan-tulis, kapur, tape recorder, atau film. Semua itu bukan dimaksudkan
guru dalam mengajar atau membantu para siswa dalam mempelajari sesuatu
sehingga ia belajar dapat berhasil. Ini berarti bahwa alat peraga itu
37
masing perorangan.
yang ada di kelas dengan yang ada di luar kelas. Alat peraga menjadi
yang baik.
dimiliki oleh alat peraga, terutama bila kita akan membuat alat peraga
atau diagram.
i. Bila kita mengharapkan agar siswa belajar aktif, alat peraga itu supaya
tercapai,
b. alat peraga yang digunakan hanya sekedar sajian yang tidak memiliki
d. memboroskan waktu,
yang harus dijawab. Lembar kerja siswa (LKS) ini sangat baik dipergunakan
LKS ini sebaliknya dirancang dan dikembangkan oleh guru sendiri sesuai
pemahaman konsep.
pengajaran matematika yang dibuat sendiri oleh guru atau tim khusus yang
Lembar Kerja Siswa (LKS) terbagi menjadi dua (2) kategori sebagai
berikut.
kerja dengan sedikit bantuan guru untuk mencapai sasaran yang dituju
42
dalam pelajaran. Pada lembar kerja ini telah disusun petunjuk dan
memerlukan bantuan.
Prisma dan Limas, Volum Prisma dan Limas, warna tersebut untuk
(LKS).
8. Tinjauan Materi
Ruang Sisi Datar khususnya prisma dan limas yang bersifat abstrak, guru
jarang menggunakan alat peraga tetapi hanya berupa ilustrasi gambar saja.
Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan materi perlu menggunakan alat
Bangun Ruang Sisi Datar untuk menghitung luas permukaan dan volum
a. PRISMA
1) Pengertian Prisma
I J
F E S R
D H F
G
P Q
C B D E
N M
C A
A B
K L
Prisma Segitiga Prisma Segiempat Prisma Segilima
43
kongruen (memiliki bentuk dan ukuran yang sama) dan sejajar. Pada
sejajar.
alas atau bidang atasnya. Pada gambar di atas terlihat bahwa rusuk-
rusuk tegak lurus terhadap bidang alas maupun bidang atas sehingga
yang dibatasi oleh dua bidang berhadapan yang kongruen dan sejajar,
sejajar.
2) Bagian-bagian prisma D
F E
D F E D
D
C B
A C B A
A D
A
D F E D
A C B A
A
44
a) Bidang ABC disebut bidang (sisi) alas dan bidang EFD disebut
I
D F E D
III IV V
A C B A
II
Diketahui:
AC = AB = BC
AD = CF = BE = tinggi prisma
45
Luas V
Luas V
AD
maka,
alas x tinggi)
Contoh soal:
C F
F E
A D
dari coklat toblerone dari karton seperti pada gambar di atas. Jika
Penyelesaian:
Diket. : AD = 30 cm, DE = 9 cm
Jawab :
1
(a) Luas alas = x 9 x 12
2
⇔ = 54 cm2.
(b) DF = DE 2 + EF 2
⇔ = 9 2 + 12 2
⇔ = 81 + 144
⇔ = 225 = 15 cm.
47
⇔ = 36 cm.
⇔ = 2 x 54 + 36 x 30
⇔ = 108 + 1080
⇔ = 1188 cm2.
4) Volum Prisma
l
p
segitiga.
sampai 3 m pada ujung yang paling dalam. Berapa liter air yang harus
diisi ke dalam kolam itu? (sketsa kolam renang dapat dilihat pada
1
50
20
Penyelesaian:
dalam.
Jawab :
⇔ =
(1 + 3) x 50
2
⇔ = 100 m2.
50
⇔ = 100 x 20
Jadi, banyak air yang harus diisi dalam kolam renang tersebut adalah
b. LIMAS
1) Pengertian Limas
sebagai alas dan beberapa buah segitiga sebagai bidang tegak yang
yang dibatasi oleh sebuah segitiga atau segibanyak sebagai alas dan
beberapa buah bidang berbentuk segitiga yang bertemu pada satu titik
puncak.
51
D C
O
A B
D C
T T
O
A B
T
Perhatikan Limas T.ABCD di atas !
bidang yang membatasinya yaitu luas bidang alas dan luas bidang
D C D C
O E
A B T O E T
A B
Diketahui :
OT = tinggi limas
Luas TAD
Luas TAD)
53
Luas Permukaan Limas = Luas alas + Jumlah luas segitiga pada bidang tegak
Contoh soal:
alasnya!
2,5 m
2m
2m
Penyelesaian:
2,5 m
Diket. :
2m
2m
54
... ?
Jawab :
1
Luas limas = La + x Ka x tinggi
2
1
⇔ = ( 2 x 2) + x ( 4 x 2 ) x 2,5
2
⇔ = 4 + 10
⇔ = 14 m2.
Jadi, luas bahan yang diperlukan untuk membuat tenda tersebut
adalah 14 m2.
D C
T
A B
D C
A B
Rumus untuk volum limas dapat dibukttikan berdasarkan
volum kubus.
ternyata dapat dibuat enam buah limas yang sama salah satunya
E F
s
T
D C
s
A s B
55
sebagai berikut:
L t
6V = Lxtx2
6V = 2Lxt
2 Lt 1
V = = Lt
6 3
1
V = Lt
3
atau
1
Volum Limas Tegak = Luas alas x tinggi
3
Contoh soal:
56
Penyelesaian:
Dita : Udara yang ada di ruang atap rumah Pak Amir ... ?
Jawab :
1
Volum limas = x La x tinggi
3
1
⇔ = xpxlxt
3
1
⇔ = x 25 x 15 x 8
3
⇔ = 1000 m3.
Jadi, udara yang ada di ruang atap rumah Pak Amir adalah 1.000 m3.
E. Kerangka Berpikir
dalam kelompok.
57
pada orang lain, serta kemungkinan teman yang sebaya lebih dapat diterima
bangun ruang sisi datar menemukan dan menghitung rumus luas permukaan dan
prisma, menemukan dan menghitung luas permukaan dan volum limas dengan
tutor sebaya ini akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar, sehingga akan
menghitung luas permukaan dan volum limas. Pada akhirnya siswa tidak akan
beranggapan bahwa soal tentang bangun ruang sisi datar menemukan dan
luas permukaan dan volum limas sukar, sehingga prestasi belajarnya meningkat.
F. Hipotesis Tindakan
teori yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis tindakan pada penelitian ini
adalah melalui metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pengajaran remedial matematika pada materi pokok bangun ruang sisi
datar siswa kelas VIII semestar II SMP Negeri 25 Semarang Tahun Pelajaran
2006/2007.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Semarang.
B. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah seluruh siswa kelas VIII C di SMP Negeri
25 Semarang tahun pelajaran 2006/2007. Siswa yang mendapat nilai kurang dari
C. Prosedur Penelitian
Masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Hal ini didasarkan atas
4. Agar hasil belajar melalui metode tutor sebaya dalam pengajaran remedial
meningkat.
59
D. Siklus Kegiatan
terdiri dari tiga pertemuan dengan pola yang sama dan tetap, meliputi 4 tahapan
1. Siklus I
a. Perencanaan (planing)
pengamatan guru.
b. Tindakan
1) Pendahuluan
yang remedial.
2) Pengembangan pertama
3) Penerapan pertama
4) Pengembangan kedua
5) Penerapan kedua
6) Penutup
pekerjaan rumah.
1) Pendahuluan
2) Pengembangan ketiga
3) Penerapan ketiga
4) Pengembangan keempat
5) Penerapan keempat
6) Penutup
pekerjaan rumah.
c. Observasi
diamati oleh guru lain, yakni guru mata pelajaran matematika di SMP
Negeri 25 Semarang.
d. Refleksi
2. Siklus II
sebagai berikut.
63
a. Perencanaan
pengamatan guru.
b. Pelaksanaan
menanggapi.
c. Observasi
d. Refleksi
tercapai atau tidak. Pada akhir siklus II ini, melalui metode tutor sebaya
matematika pokok bahasan bangun ruang sisi datar luas permukaan dan
volum limas, dan luas permukaan dan volum prisma pada siswa kelas
Sumber data penelitian didapat dari siswa yang tidak kelas unggulan yaitu
2. Data yang diperoleh data kuantitatif dan data kualitatif yang terdiri dari:
a. Data hasil belajar dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan bangun
ruang sisi datar luas permukaan dan volum prisma, dan luas permukaan
a. Data hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan tes pada siswa.
b. Data observasi proses belajar diambil dari hasil observasi terhadap siswa
observasi siswa.
F. Indikator Keberhasilan
Nilai yang dihasilkan sudah mencapai lebih dari rata-rata enam setengah.
3. Penilaian tutor
dengan 80%.
A. Hasil Penelitian
Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19 Mei 2007, pada hari Senin
tanggal 21 Mei 2007 dan hari Jumat tanggal 25 Mei 2007. Materi yang dibahas
adalah menemukan rumus luas permukaan dan volum limas, menghitung luas
permukaan dan volum limas. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Senin
sampai dengan hari Rabu tanggal 18 - 20 Juni 2007, materi yang dibahas adalah
permukaan dan volum prisma. Berikut ini adalah hasil penelitian dari siklus I
1. Siklus I
menghitung luas permukaan dan volum limas. Pada siklus I proses belajar
adalah :
68
Tes pada siklus I yang dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, diberi soal
5 butir soal. Hasil dari tes siklus I ini digunakan untuk menentukan
siklus I.
1) Rata-rata nilai dari seluruh siswa yang mengikuti tes (32 siswa)
2) Siswa yang mendapat nilai lebih dari 6,5 sebanyak 3 siswa dari 32
3) Siswa yang mendapat nilai kurang dari 6,5 sebanyak 29 siswa dari
mengajar berlangsung.
(lampiran 19).
mengajar berlangsung.
3) Keaktifan tutor
(50%).
4) Kemampuan tutor
2 anak (33,33%).
kurang. Data di atas tercatat pada lembar observasi tutor (lampiran 22).
70
mengajar.
baik.
d. Refleksi
siklus I, apabila ada salah satu atau lebih indikator keberhasilan yang
tidak tercapai.
adalah 9,4% dan persentase siswa yang mendapat nilai kurang dari
6,5 adalah 90,6%, hal ini belum sesuai harapan yaitu persentase
Siswa yang berai bertanya ada 15 siswa. Untuk mengatasi hal itu
sebagai berikut.
Jawab :
⇔ = 152 - 92
73
⇔ = 225 – 81
⇔ OP2 = 144
⇔ OP = 144
⇔ OP = 12 cm.
AB = 2 x OP
⇔ = 2 x 12
⇔ = 24 cm.
Jadi panjang rusuk alas cokelat adalah 24 cm.
1
(b) Luas permukaan = La + x Ka x tinggi
2
1
⇔ = 24 x 24 + x (4 x 24) x 15
2
⇔ = 1296 cm2.
ada kelompok siswa yang belum tahu tentang tugas yang harus
dirinya sendiri, dalam hal ini tutor sangat pendiam, oleh karena
itu guru harus memberi semangat dan motivasi pada tutor lainnya
disenangi oleh temannya. Dalam hal ini guru harus tanggap dan
guru.
bimbingan.
76
motivasinya.
kelas.
h) Ada kelompok siswa yang belum tahu tentang tugas yang harus
teman.
2. Siklus II
menghitung luas permukaan dan volum prisma. Pada siklus II proses belajar
pengamat. Jumlah siswa pada siklus II, siswa pada siklus I yang mendapat
nilai kurang dari 6,5. Adapun hasil pengamatan pelaksanaan penelitian pada
siklus II adalah :
Tes pada siklus II yang dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, diberi soal
5 butir soal. Hasil dari tes siklus II ini digunakan untuk menentukan
siklus II.
1) Rata-rata nilai dari seluruh siswa yang mengikuti tes (29 siswa)
2) Siswa yang mendapat nilai lebih dari 6,5 sebanyak 28 siswa dari 29
3) Siswa yang mendapat nilai kurang dari 6,5 sebanyak 3 siswa dari 29
mengajar berlangsung.
sangat aktif. Data di atas tercatat pada lembar observasi aktivitas siswa
(lampiran 20).
mengajar berlangsung.
3) Keaktifan tutor
(83,33%).
4) Kemampuan tutor
6 anak (100%).
80
cukup. Data di atas tercatat pada lembar observasi tutor (lampiran 23).
mengajar.
sangat baik.
siklus berikutnya.
e. Refleksi
siklus II, apabila ada salah satu atau lebih indikator keberhasilan yang
tidak tercapai.
81
Hasil belajar pada siklus II, rata-rata nilai siswa adalah 8,64.
adalah 88% dan persentase siswa yang mendapat nilai kurang dari
6,5 adalah 12%, hal ini sudah sesuai harapan dengan indikator
minimal 80%.
ada 3 siswa yang nilainya di bawah 6,5. Pada soal no. 2 siswa
berikut.
Jawab :
1
a. Luas prisma = 2 x x 18 x 24 + (18 + 24 + 30) x tinggi
2
⇔ 720 = 72 x tinggi
⇔ tinggi = 10 cm
⇔ = 216 x 10
⇔ = 2160 cm3
belum memiliki rasa percaya diri yang cukup. Oleh karena itu
temannya.
siswa.
B. Pembahasan
menggunakan metode tutor sebaya bagi siswa kelas VIII C SMP Negeri 25
kelompok, tapi hanya kerja kelompok biasa dan tugas dikerjakan di rumah.
Berdasarkan hasil observasi dan hasil refleksi pada siklus I hasilnya antara lain
menggunakan metode tutor sebaya. Hal ini disebabkan karena metode ini
matematika oleh guru dan diterima oleh siswa, namun hal ini tidak terlalu
disebabkan guru masih beradaptasi terhadap keadaan siswa kelas VIII C SMP
86
siswa kurang begitu maksimal, sering kali guru hanya memperhatikan siswa
yang di depan kelas saja. Selain itu, guru dalam mengajukan pertanyaan masih
mengundang jawaban serentak dari siswa, dan pertanyaan juga terlalu mudah
sehingga banyak siswa yang bisa menjawabnya. Guru juga tidak mengarahkan
pertanyaan untuk siswa tertentu, tetapi untuk seluruh siswa. Dalam proses
pembelajaran hal ini tidak baik dikarenakan guru akan kesulitan untuk
mengetahui siswa mana yang benar-benar mengerti dan siswa mana yang belum
Selain dari faktor guru, juga terdapat faktor siswa yang belum terbiasa
dan belum begitu paham dengan penerapan metode tutor sebaya. Hal ini tampak
ketika siswa dalam menyampaikan informasi kepada kelompok ada siswa yang
sudah lancar, siswa yang belum lancar, serta masih ada yang ragu-ragu,
sehingga masih banyak siswa yang belum jelas dengan apa yang telah
disampaikan oleh temannya. Dalam hal ini guru harus turun tangan untuk
dalam mengerjakan soal latihan tentang prisma dan limas. Guru juga
menemukan siswa yang cepat menyerah ketika mereka mengerjakan soal yang
agak rumit atau agak beda dari contoh yang diberikan guru, walaupun ketika
diterangkan mereka bilang sudah paham. Untuk mengatasi hal ini, guru selalu
memotivasi mereka untuk selalu aktif bertanya jika belum paham. Dengan
memotivasi itulah siswa menjadi bersemangat untuk mengerjakan soal dan aktif
87
dengan baik.
belajar mengajar
94,74
78,95
78,95
73,68
100
52,63
52,63
52,63
80
Jumlah Siswa
39,47
(dalam %)
60
40
20
0
Hasil Observasi
Kehadiran sisw a
Perhatian sisw a terhadap penjelasan guru
Partisipasi aktif sisw a dalam pembelajaran
Kekompakan dalam berkelompok
Keberanian sisw a dalam bertanya
Keaktifan sisw a dalam menjaw ab pertanyaan
Keaktifan sisw a menyelesaikan tugas
Kesungguhan sisw a dalam mengerjakan soal-soal
120
92,11
92,11
100
81,56
78,95
78,95
78,95
Jumlah Siswa (dalam %)
100
73,68
80
60
40
20
0
Hasil Observasi
Kehadiran sisw a
Perhatian sisw a terhadap penjelasan guru
Partisipasi aktif sisw a dalam pembelajaran
Kekompakan dalam berkelompok
Keberanian sisw a dalam bertanya
Keaktifan sisw a dalam menjaw ab pertanyaan
Keaktifan sisw a menyelesaikan tugas
Kesungguhan sisw a dalam mengerjakan soal-soal
ke siklus II.
belajar-mengajar
66,67
80
60
Jumlah Tutor
50
50
50
33,33
33,33
33,33
33,33
33,33
(dalam %)
40
20
0
Hasil Observasi
120
100
100
100
83,33
83,33
83,33
83,33
83,33
83,33
100
Jumlah Tutor
(dalam %)
80
60
40
20
0
Hasil Observasi
ke siklus II.
a. Nilai rata-rata tes siklus I adalah 2,75, hal ini belum sesuai dengan
b. Persentase hasil belajar siswa yang mendapat lebih dari 6,5 mencapai
9,4% terdiri dari 3 siswa, sedangkan hasil belajar siswa yang mendapat
kurang dari 6,5 mencapai 90,6% terdiri dari 29 siswa, hal ini
ini di bawah indikator untuk ketuntasan belajar, yaitu lebih dari 80%.
perlu dilanjutkan ke siklus II. Karena hasil yang dicapai tidak mencapai
c. Aktivitas siswa berada pada kategori aktif (65,46%). Hasil ini di bawah
amat baik atau minimal 80%. Berdasarkan hasil ini, maka peneliti harus
e. Aktivitas tutor berada pada kategori kurang (42,59%). Hasil ini di bawah
indikator yang ditetapkan, yaitu aktivitas tutor berada pada kategori amat
90
baik atau minimal 80%. Berdasarkan hasil ini, maka peneliti harus
a. Nilai rata-rata tes siklus II adalah 8,64, hal ini belum sesuai dengan
b. Persentase hasil belajar siswa yang mendapat lebih dari 6,5 mencapai
mendapat kurang dari 6,5 mencapai 12,5% terdiri dari 3 siswa. Hasil ini
sesuai dengan indikator untuk ketuntasan belajar, yaitu lebih dari 80%.
dikatakan berhasil.
c. Aktivitas siswa berada pada kategori aktif (65,46%). Hasil ini sesuai
kategori amat baik atau minimal 80%. Berdasarkan hasil ini, maka
d. Aktivitas tutor berada pada kategori amat baik (88,89%). Hasil ini sesuai
kategori amat baik atau minimal 80%. Berdasarkan hasil ini, maka
semua indikator yang telah ditetapkan dapat tercapai, dan tampak ada
4) suasana kelas kelihatan hidup karena adanya interaksi antar siswa tapi
terkendali,
pengajaran remedial matematika pada sub pokok bahasan bangun ruang sisi
datar pada siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 25 Semarang Tahun
Pelajaran 2006/2007.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
pada sub materi pokok bangun ruang sisi datar pada siswa kelas VIII semester
II SMP Negeri 25 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Hal ini tampak dari
nilai rata-rata kelas pada siklus I 2,75 dan siklus II 8,64. Sedangkan partisipasi
keberanian siswa bertanya dapat ditumbuh kembangkan. Hal ini dapat dilihat
dari pengamatan aktivitas siswa pada siklus I 65,46% atau kategori aktif dan
B. Saran
remedial agar siswa lebih memahami materi terutama bangun ruang sisi
datar dan tidak ada lagi siswa yang memperoleh nilai rendah.
93
3. Agar ada interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, sehingga
ada baiknya jika guru mau menggunakan metode tutor sebaya dalam
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Tri, Catharina, dkk. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan Tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah
Tsanawiyah (Permen Mendiknas No. 22, No. 23, dan No. 24 Tahun 2006).
Jakarta: PT. Binatama Raya.
Cholik dan Sugijono. 2002. Matematika untuk SMP Kelas IX. Jakarta: Erlangga.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Rochman. 1977. Alat Peraga dan Komunikasi Matematika. Jakarta : PT. Bunda
Karya.
Suryo, Moh dan Moh. Amin. 1982. Pengajaran Remedial. Jakarta: Depdikbud
P2BSPG. Jakarta. Tahun V Repelita III.
Usman, Moh. Uzer. 1993. Upaya Optimasi KBM. Bandung: Remaja Rosdakarya.