You are on page 1of 41

Internet Protocol (IP)

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 1


• IP adalah protokol yang bersifat connectionless
– Unreliable service
– Best effort delivery
• IP mendefinisikan tiga hal
– Mendefinisikan unit dasar dari proses transfer
data(basic unit of data transfer) yang digunakan di
Internet
• Datagram (dan formatnya)
– Proses routing
– Sekumpulan aturan yang mendefinisikan unreliable
packet delivery (pemrosesan paket, error message
generation & conditions, discarding packets, etc.)

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 2


Format datagram IP secara umum

HEADER DATA AREA

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 3


IP Datagram Header
0 4 8 16 19 24 31
VERS HLEN SERVICE TYPE TOTAL LENGTH
IDENTIFICATION FLAGS FRAGMENT OFFSET
TIME TO LIVE PROTOCOL HEADER CHECKSUM
SOURCE IP ADDRESS
DESTINATION IP ADDRESS
IP OPTIONS (IF ANY) PADDING
DATA
...

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 4


• VERS (4 bits):
– Versi protokol IP yang digunakan untuk membentuk
datagram
– Software IP harus selalu mencek field VERS
– Dalam hal ini adalah protokol IPv4
• HLEN (4 bits):
– Panjang header datagram
– Dinyatakan dalam satuan unit 32 bit
– Contoh
• 20 octets = HLEN 5
– 20 octets adalah 160 bits, bila dinyatakan dengan satuan unit 32
bit, maka HLEN berisi 160/32 = 5

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 5


• SERVICE TYPE (8 bits):
– Menyatakan cara menangani datagram

0 1 2 3 4 5 6 7
PRECEDENCE D T R UNUSED

• PRECEDENCE (3-bits):
– Menyatakan tingkat pentingnya datagram (range is 0..7, normal
precedence ... network control)
• D, T, R (1-bit each):
– Jenis penanganan pengiriman yang diperlukan
– Hanya sebagai petunjuk yang digunakan algoritma routing
• D - requests low delay
• T - requests high throughput
• R - requests high reliability

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 6


• TOTAL LENGTH (16-bits):
– Panjang maksimum datagram= 65,535 octets.
• IDENTIFICATION (16-bits):
– Digunakan pada saat penggabungan kembali paket-paket
datagram
• FLAGS (3-bits):
– Menentukan cara menangani suatu potongan datagram
• Bit 0 - reserved for future use.
• Bit 1 - (0 = may fragment), (1 = do not fragment)
• Bit 2 - (0 = last fragment), (1 = more fragments exist)
• FRAGMENT OFFSET (13-bits):
– Menunjukkan posisi suatu potongan di dalam suatu datagram yang
lengkap. Dinyatakan dalam satuan 64-bit (8 octets).

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB Back to page 15 7


• TIME TO LIVE (8-bits):
– Jangka waktu maksimum suatu datagram dapat
beredar di jaringan.(Jika TTL = 0, datagram tersebut
harus dihilangkan) Max. = 255 sec.
• PROTOCOL (8-bits):
– Menunjukkan protokol layer atas yang harus
digunakan (ICMP = 1, TCP = 6, UDP = 17)
• HEADER CHECKSUM (16-bits):
– Deteksi kesalahan pada header untuk keperluan
error-control

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 8


• SOURCE IP ADDRESS (32-bits):
– Menunjukkan identitas sumber asli (ultimate source) dari
datagram
• DESTINATION IP ADDRESS (32-bits):
– Menunjukkan identitas tujuan akhir (final destination) dari
datagram.
• Dalam proses routing, field-field di atas tidak pernah
berubah. Penentuan rute baru menghasilkan next-hop
hardware address, tetapi tidak pernah merubah IP
address pengirim (ultimate source) dan penerima (final
destination)

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 9


Enkapsulasi Datagram
• Ingat bahwa ukuran maksimum datagram IP
adalah 65,535 octets (IPv4)
• Agar proses pengangkutan datagram di internet
dapat dilakukan secara efisien, maka lebih
dikekehendaki bahwa datagram dapat dipetakan
secara langsung ke dalam satu frame jaringan
fisik (data link networks)

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 10


ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 11
Masalah ukuran datagram, MTU,
dan fragmentasi
• Setiap jaringan fisik memiliki tipe dan ukuran
frame yang berbeda
– Ada batas maksimum panjang data yang dapat
dikirimkan oleh satu frame
• Contoh:
– Ethernet = 1500 octets
– FDDI = 4470 octets

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 12


• MTU (Maximum Transfer Unit) – adalah batas
maksimum data yang dapat dibawa oleh satu
frame
• Bila ukuran IP datagram melebihi MTU jaringan
fisik, maka akan terjadi fragmentasi terhadap
datagram tsb
• MTU biasanya berubah dari satu jaringan ke
jaringan yang lain

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 13


ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 14
• Ukuran hasil potongan dipilih agar dapat dibawa oleh satu frame
• IP menyatakan offset of data dalam kelipatan 8 octets, maka ukuran
potongan harus merupakan kelipatan 8
• Potongan terakhir biasanya lebih pendek daripada potongan yang
lain
• IP tidak menjamin bahwa sebuah datagram yang besar tidak akan
dipotong
• Hasil potongan memiliki format yang sama dengan datagram yang
asli yang berbeda adalah nilai-nilai flag
• Filed IDENTIFICATION dikopi ke seluruh potongan
– Nilai field IDENTIFICATION , dibuat oleh IP’s global counter di dalam memori
(untukm menghitung jumlah datagram yang sudah dibangkitkan)
• Fragmentation flag bits digunakan untuk memotong atau mencegah
pemotongan
– Jika bit don’t fragment bit bernilai 1, maka datagram akan dibuang oleh router
yang harus melakukan fragmentasi

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 15


DATAGRAM data1 data2 data3
HEADER 600 octets 600 octets 200 octets
(a)

FRAGMENT 1 data
HEADER Fragment 1 (offset 0)

FRAGMENT 2 data
HEADER Fragment 2 (offset 600)

FRAGMENT 3 Fragment 3 (offset 1200)


HEADER data
(b)

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 16


Contoh Fragmentasi

Datagram berukuran 4000 byte

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 17


More Details..

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 18


Reassembly
• Reassembly : penyusunan kembali potongan-potongan
datagram
• Pada TCP/IP, reassembly dilakukan di final destination;
kelemahan:
– Fragmentasi akibat MTU yang kecil akan menyebabkan
pengiriman paket tidak efisien
– Bila ada potongan yang hilang dan reassembly timer telah
expire sebelum potongan yang hilang datang, maka seluruh
potongan yang lain akan dibuang dan akan mengakibatkan
retransmisi keseluruhan datagram

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 19


Proses Reassembly
• Field IDENTIFICATION bersama dengan
source IP address digunakan oleh final
destination untuk mengidentifikasi setiap
potongan
• Jika potongan datang secara tidak berurutan,
maka digunakan field FRAGMENT OFFSET dan
TOTAL LENGTH untuk menentukan posisi yang
benar dari setiap potongan

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 20


Mari kita lihat kembali header datagram IP

0 4 8 16 19 24 31
VERS HLEN SERVICE TYPE TOTAL LENGTH
IDENTIFICATION FLAGS FRAGMENT OFFSET
TIME TO LIVE PROTOCOL HEADER CHECKSUM
SOURCE IP ADDRESS
DESTINATION IP ADDRESS
IP OPTIONS (IF ANY) PADDING
DATA
...

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 21


• IP OPTIONS adalah suatu field dengan panjang
yang variable dan pada umumnya digunakan
untuk keperluan testing dan debugging
– Kemampuan ini harus selalu diimplementasikan
bersama protokol IP
• Format field IP OPTIONS
0 1 2 3 4 5 6 7
COPY OPTION CLASS OPTION NUMBER

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 22


• COPY (1-bit):
– Menentukan perlakukan router terhadap field options:
• 1 => copy option to ALL fragments
• 0 => copy options to first fragment only
• OPTION CLASS (2-bits):
– Menentukan kelas option
• OPTION NUMBER (5-bits):
– Menentukan option tertentu nyang ada di dalam suatu kelas

Option Class Meaning


0 Datagram or network control.
1 Reserved for future use.
2 Debugging and measurements.
3 Also reserved for future use.
ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 23
Option Option Length Description
Class Number
0 0 End of option list
0 1 Used to align octets in a list of
options
0 2 11 Used for Security in IPv4
0 3 variable Loose Source Routing
0 7 variable Record Route (used to trace a route)
0 8 4 Stream Identifier (obsolete)
0 9 variable Strict Source Routing
2 4 variable Internet Timestamp (timestamps
along a route)

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 24


• Record Route Option:
– Memungkinkan sumber membuat suatu daftar IP
address yang kosong dan membuat setiap router
memasukkan IP address-nya ke dalam daftar
tersebut
0 8 16 24 31
CODE(7) LENGTH POINTER
FIRST IP ADDRESS
SECOND IP ADDRESS
...

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 25


• CODE (8-bits):
– Harus sama dengan 7 untuk record route option
• LENGTH (8-bits):
– Panjang field option total, termasuk header
• POINTER (8-bits):
– Nilainya bertambah dalam interval 4-octet
– Menunjukkan slot alamat berikutnya pada field option
• IP ADDRESS (variable length):
– Digunakan untuk menyimpan IP address setiap router yang dilewati
– Karena header terbatas, maka jumlah IP address yang terekam pun akan
terbatas
– Seluruh router yang menangani datagram akan menambahkan IP
addresses mereka (outgoing link only) dan jika sudah penuh, datagram di-
forward tanpa melakukan perubahan

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 26


ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 27
ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 28
• Source Route Option:
– Memungkinkan pengirim untuk menentukan jalur
yang dilalui
– Pengirim dapat memaksa datagram untuk
menempuh jalur tertentu
– Bagus untuk keperluan pengujian dan debugging
jalur fisik
0 8 16 24 31
CODE(37) LENGTH POINTER
IP ADDRESS OF FIRST HOP
IP ADDRESS OF SECOND HOP
...
ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 29
• CODE (8-bits):
– Sama dengan 37 untuk record route option
• LENGTH (8-bits):
– Panjang field option total, termasuk header
• POINTER (8-bits):
– Nilainya bertambah dalam interval 4-octet
– Menunjukkan slot alamat berikutnya pada field option
• IP ADDRESS OF NEXT HOP (variable length):
– Field untuk menampung IP address yang harus ditempuh oleh
datagram
– Karena ukuran header terbatas, maka jumlah hop terbatas pula
– Biasanya jumlah router yang dimasukkan ke dalam next hop
address adalah 5 buah atau kurang

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 30


Dua macam source routing
1. Strict Source Routing – jalur ditentukan dengan
cara menyimpan IP address di field option.
Datagram harus mengikuti jalur tersebut. Error
akan muncul bila ada jalur yang tidak
dispesifikasikan. Seluruh alamat harus
dicantumkan
2. Loose Source Routing – jalur ditentukan pula,
tetapi memungkinkan adanya sejumlah hop antar
alamat yang sudah ditentukan (lebih flexible)

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 31


Strict source route option

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 32


ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 33
Loose source route option

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 34


Timestamp Option
• Merekam IP address setiap router yang dilewati
– Setiap router membangkitkan timestamp yang
panjangnya 32 bit
• Serupa dengan Record Route Option, tetapi
hanya dapat merekam setengah IP address
0 8 16 24 31
CODE(68) LENGTH POINTER OFLOW FLAGS
FIRST IP ADDRESS
FIRST TIMESTAMP
...
ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 35
• CODE (8-bits):
– Sama dengan 68 untuk timestamp option
• LENGTH (8-bits):
– Panjang field option total, termasuk header
• POINTER (8-bits):
– INilainya bertambah dalam interval 4-octet
– Menunjukkan slot alamat berikutnya pada field option
• OFLOW (4-bits):
– Jumlah router (integer) yang tidak dapat memberikan
timestamp akibat kekurangan space pada header
• FLAGS (4-bits):
– Menentukan format field timestamp dan field option

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 36


Flag Meaning
Value
0 Record only timestamps, not IP addr.
1 Record IP addr., then timestamp
3 Record timestamp if IP address is
found in the list of addresses specified.

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 37


• FIRST IP ADDRESS (32-bits):
– IP address router yang diperlukan untuk
menghasilkan nilai timestamp
• FIRST TIMESTAMP (32-bits):
– Timestamp yang dihasilkan setiap router yang
dilewati
• Timestamps menyatakan waktu dalam satuan
milliseconds dan tanggal pada Universal Time -
at prime meridian

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 38


Penggunaan flag pada timestap

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 39


Konsep timestamp

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 40


K
O
M
P
O
N
E
N

IP

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 41

You might also like