You are on page 1of 7

cara berkendara aman untuk pengguna motor

Safety riding ? Apaan sih !


banyak yang bertanya tentang safety riding . Safety Riding ! Sama halnya dengan istilah Safety
Driving bagi pengguna mobil, istilah Safety Riding mengacu kepada perilaku berkendara yang
secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup bagi diri sendiri maupun orang lain.

Kondisi seperti saat ini membuat sepeda motor menjadi pilihan paling praktis dan ekonomis
sebagai alat transportasi baik pribadi maupun keluarga.
Kemampuan melalui jalan yang relatif kecil (selap selip) seakan membuat motor menjadi
kendaraan ‘bebas macet’ dan efektif, sementara itu juga konsumsi BBM yang sangat irit
membuat kendaraan ini sangatlah ekonomis.

Namun sayang juga ketika demikian mudahnya memperoleh sepeda motor, tetapi tidak dibarengi
dengan kesadaran untuk belajar berkendara dengan baik dan aman. Masih banyak kita lihat orang
mengendarai motor dengan sekencang-kencangnya, atau sangat lambat dan lain-lain yang
membahayakan dirinya juga orang lain disekitarnya.
Menurut survey tim safety riding course, lebih dari 50% kecelakaan sepeda motor disebabkan
oleh faktor manusia itu sendiri, selain faktor kendaraan dan lingkungan.

Mungkin disinilah perlunya kita ikut suatu klub motor. Apakah itu klub motor sejenis maupun
klub motor berbagai merek, yang penting adalah klub yang bisa membina kita menjadi bikers
yang baik dan tertib.
Klub motor yang baik salah satunya adalah klub yang peduli dengan keselamatan dan keamanan
berkendara.
Beberapa klub yang saya kenal, melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan
tentang keselamatan dan keamanan berkendara. Bahkan untuk menggelar acara tersebut
dilibatkan juga beberapa vendor sebagai sponsor, yang artinya semua sepakat akan pentingnya
keselamatan.

Dalam pelatihan Safety Riding, disajikan dalam teori dan praktek.


Umumnya dalam teori dijelaskan seputar keselamatan berkendara, pentingnya pemanasan tubuh
saat hendak berkendara, kesiapan kendaraan, posisi berkendara yang ideal, dan lain-lain.

Kesiapan berkendara yang diperlukan untuk sepeda motor antara lain:

* * * Sarung Tangan, sebaiknya memiliki lapisan yang dapat menutupi kedua belah tangan dan
bahan yang dapat menyerap keringat serta tidak licin saat memegang grip/handle motor.
* * * Jaket, sebaiknya mampu melindungi seluruh bagian tubuh baik dari terpaan angin maupun
efek negatif kala terjadi benturan baik kecil maupun besar.
* * * Helm (minimal Half Face), sebaiknya mampu memberikan proteksi lebih kepada kepala,
poin inilah yang selalu dilewatkan oleh tipikal bikers pengguna helm ‘catok’ dan sejenisnya.
* * * Sepatu, haruslah mampu memberikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh lapisan
kaki.

Secara umum untuk pelatihan praktek Safety Riding diajarkan:

-Teknik pengereman dengan hanya mengandalkan rem depan, rem belakang, dan kombinasi
keduanya. Teknik ini untuk membiasakan bikers untuk membedakan fungsi dua sisi rem saat
hendak berhenti ber-akselerasi.

-Teknik “slalom” dengan cone di lintasan. Teknik ini untuk melihat kemampuan peserta
menikung dengan cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya

-Teknik berjalan di lintasan ala “bumpy-road” , teknik ini untuk membiasakan bikers untuk
memberi kenyamanan saat jalan tidak mulus atau bergelombang.

-Teknik berkendara di lintasan lurus dan sempit berupa bilah dengan asumsi kendaraan berjalan
di jalan kecil dan diliputi kemacetan. Teknik ini untuk membiasakan diri bagi bikers untuk tetap
dapat melakukan handling tanpa menurunkan kaki dalam kecepatan rendah.

Perangkat keamanan semacam decker lutut dan siku plus helm menjadi wajib untuk peserta
pelatihan Safety Riding.

Dari materi-materi seperti inilah diharapkan muncul niatan dari para pengendara untuk
membiasakan diri sendiri memberi upaya keselamatan berkendara. Gampang-gampang susah, itu
ternyata pendapat yang muncul di benak peserta setelah semua sesi praktek dilapangan
dilakukan.
Dari sekian banyak poin yang dipelajari peserta semua memiliki arti masing-masing dengan
kesimpulan bahwa keselamatan berkendara amatlah dibutuhkan untuk mengurangi angka
kecelakaan dijalan. Ya ! Semua dimulai dari diri sendiri, alangkah baiknya jika hasil kursus
singkat ini dapat dibagi dengan rekan-rekan lain sesama pengendara.

Buktikan bahwa kita mampu berkendara dengan baik, tidak sembrono, tidak ugal-ugalan, patuh
lalu-lintas, dan menghormati sesama pengguna jalan serta memberi contoh positif kepada sesama
pengguna jalan.

ETIKA BERKENDARA

Walau sehari-hari naek motor, kadang-kadang kite ‘apes’ dan terpaksa naik mobil. Eh.., pas di
belakang kemudi banyak biker kadang ngeselin. Mereka nyemplak motor, lagaknya jalanan
milik moyangnya. Padahal kalau kegebok, bikerlah yang cedera paling besar. Iyalah.
Nah, biar kita nggak ngeselin dan terhindar dari celaka, nggak salah menyimak tips hasil
rangkuman pengalaman.

HINDARI PELAN TAPI DI TENGAH JALAN

Ini sering terjadi. Mereka adem ayem aje jalan pelan di tengah jalan. Pengemudi mobil bakal
kesulitan melewatinya. Apalagi kalau mereka lagi tanggung ngebejek gas.

Biker paham etika harusnya ngerti kalau mau pelan, ya minggir. Supaya kagak jadi handicap
pengendara mobil.

WAJIB KASIH TANDA SEBELUM BELOK

Di belakang kemudi mobil, sopir sering bertanya. Nih, motor mau belok ape lempeng. Soalnya
dia ngambil posisi di tengah jalan dan di depannya ada pertigaan atau gang.

Nggak sabar, dia ngambil keputusan dan langsung nyusul. Eeh.., tiba-tiba bikernya belok dan
jeedaaar! Mobil menghantam motor. Atau motor nyamperin mobil.

Ini akibat biker cuek mau belok. Tanpa sein atau kode tangan. Enak aje dia belok, nggak sadar di
belakangnya mobil melaju kencang. Ente wajib melihat ke belakang, kasih tanda kalau mau
belok. Jadinya, sopir kagak bingung dan bisa mengantisipasi manuver sobat.

JANGAN NYUSUL MOBIL SEENAK UDELE DEWE

Biasanya terjadi saat lalu lintas lambat merayap alias semimacet. Mobil terpaksa pasrah dalam
antrean, sedangkan motor leluasa selimpat-selimpet di antara moncong dan pantat mobil.

Sering terjadi, biker memotong antrean dari kiri ke kanan atau sebaliknya dengan jarak tipis
banget. Kalau tiba-tiba mobil menambah kecepatan, bisa dipastikan menabrak motor karena
jarak sempit tadi. Kalau toh nggak terjadi tabrakan, sopir biasanya kaget dan mengumpat,
”Sialan!”

Idealnya, penyemplak memperhitungkan betul kalau mau ‘menggunting’. Perkirakan jarak aman
atau saat mobil betul-betul berhenti.

KELUAR GANG JANGAN KAYAK TIKUS GOT

Tikus keluar dari got, tanpa tengok kiri-kanan. Biker jangan begitu dong! Pernah kejadian,
seorang rekan lagi nyopir mobil dalam kecepatan tinggi, langsung banting setir. Gara-gara motor
keluar gang ke jalan gede seenak udele dewe. “Gue kaget. Akibatnya, mobil terguling dan salah
satu keluarga gue luka parah,” cerita Faisal Mahbub yang kala itu ada acara ke luar kota.
Ini bener-bener dosa biker. Dalam situasi lain mungkin sopir nggak sempat menghindar dan
melabrak biker slonong boy tadi. Prediksi betul kondisi lalu lintas sebelum gabung ke jalur besar.

JANGAN KELEWAT DEKET MOBIL DI STOPAN

Persis lampu merah, sampeyan harus waspada. Nggak sadar, kaki penyemplak nangkring di ban
depan mobil.

Lampu ijo nyala, mobil jalan dan menggilas kaki penyemplak motor. Serem, orang itu marah-
marah sambil ngegedor kaca mobil.

Ayo salah siapa? Kenapa nyimpen kaki dekat sama ban mobil. Waspada dong!

BE GENTLEMAN KALAU NYENGGOL MOBIL

Macet, buru-buru... ente pasti selimpetan. Biasanya, setang motor nggak sengaja melabrak spion
mobil. Payah banget kalau biker langsung kabur atau belagak bego. Harusnya gentleman dong...
Dekati sopir dan minta maaf.

Kalau dimaki-maki, ya risiko!

KIAT BALIK ARAH

Mau balik arah pada jalan dengan pemisah jalur, ada kiatnya. Sipnya, semua bodi motor masuk
ke pemisah jalan tadi dengan posisi nyerong. Dengan begitu pantat dan moncong motor kagak
ada yang nongol. Otomatis, kecil kemungkinan dihantam mobil dari belakang atau depan.
Dengan posisi seperti itu pengemudi mobil nggak terhalang.

Di lampu lalu lintas

Sering kita lihat, pengendara motor atau mobil melihat lampu lalu lintas yang diarah lain. Misalkan saat
di perempatan, pengendara lihat lampu lalu lintas yang ditujukan pada arah sebelah kanan kita sudah
berwarna kuning, maka pengendara langsung bersiap menggeber gas. Hal ini sangat berbahaya karena
dari arah tersebut bisa saja masih ada kendaraan yang menerobos lampu kuning. Jadi saat kita
dihadapkan pada lampu lalu lintas, perhatikan saja lampu yang ada dihadapan kita. Saat sudah menyala
hijau baru kita berjalan, tentu saja dengan tetap memperhatikan kondisi lalu lintas di sekitarnya.

Di dekat mobil

Hati hati jika kita akan melintas di dekat mobil, karena bisa saja penumpang mobil tsb berhenti tiba-tiba
dan membuka pintu atau berbelok tiba-tiba. Usahakan saat kita melintas didekat mobil, kita berada
pada jangkauan penglihatan kaca spion mobil tsb sehingga pengendara mobil mengetahui keberadaan
kita.

Melintas dekat mobil yang berhenti

Saat melintas dekat mobil yang berhenti, kita tidak tahu apa yang ada didepan mobil. Bisa saja ada orang
yang akan menyeberang sehingga mobil tsb berhenti. Jadi coba untuk memperlambat kendaraan dan
memastikan jalan dalam kondisi aman.

Saat berkendara disamping mobil di sisi dalam tikungan

Ketika mobil berbelok ditikungan, sisi belakang mobil cenderung semakin rapat kesisi dalam karena
perbedaan radius putar antara ban depan dan belakang, sehingga tidak aman bagi motor untuk berada
disi dalam tikungan saat mobil menikung.

Mendahului mobil yang tidak aman

Mendahului mobil pada posisi yang tidak memungkinkan kita melihat kondisi lalu lintas didepan sangat
berbahaya, contohnya:

* * * Saat berada ditikungan


* * * Saat di puncak tanjakan
* * * Dalam terowongan tanpa pembatas jalur
* * * Dekat persimpangan jalan
* * * Dalam kompleks perumahan atau dekat sekolah dimana anak-anak banyak bermain.

Menghadapi rintangan di jalan

Jalan raya memiliki kualitas yang bervariasi. Ada yang halus dan mulus, ada yang bergelombang, bahkan
berlubang-lubang. Berikut ini tips untuk menghadapi kondisi jalan yang beragam.

Jalan dengan genangan air


Saat melewati genangan air, usahakan untuk mengurangi kecepatan karena genangan air membuat
traksi ban berkurang. Jika kondisi lalu lintas disekitarnya memungkinkan, usahakan untuk
menghindarinya karena kita tidak tahu sedalam apa genangan air tersebut.

Jalan dengan banyak pasir, berlumpur atau banyak daun kering


Jalan seperti ini juga bisa membuat kita kehilangan kontrol kemudi atau ban selip. Cara terbaik memang
dengan menghindari, namun jika sudah terlalu dekat akan sangat berbahaya untuk berbelok-belok
menghindar. Sebaiknya kurangi kecepatan dan melintas secara perlahan.

Polisi tidur
Saat melewati polisi tidur, kurangi kecepatan dan lewati secara tegak lurus.

Jalan bergelombang atau berbatu-batu


Untuk melewati jalan seperti ini, gunakan gigi rendah dan melintas perlahan dengan hati-hati. Hindari
memindah gigi dan berkendara dengan sedikit mengangkat pinggang akan lebih memudahkan untuk
menyeimbangkan kendaraan.

Melewati lempeng baja


Pada jalan yang sedang ada perbaikan jembatan atau gorong-gorong misalnya, kadang kita harus
berjalan diatas lempeng baja. Jika kondisi basah dan sedikit berlumpur, lempeng baja akan menjadi
sangat licin. Melintaslah dengan perlahan dan hati-hati.

Tumpahan oli
Oli yang tumpah dijalan sangat membahayakan karena dapat menghilangkan traksi ban, kemudi menjadi
susah dikontrol. Saat melewati tumpahan oli, usahakan jangan sampai melewati dengan kondisi miring /
berbelok. Lebih baik berjalan tegak lurus dan usahakan mengurangi kecepatan.

Kondisi hujan
Jalan yang basah membuat jarak pengereman menjadi lebih jauh. Jaga jarak lebih panjang agar
terhindar dari tabrak belakang. Saat berbelok juga harus dalam kecepatan yang lebih rendah daripada
saat kita melewati dalam kondisi kering.

Mungkin beberapa keterangan diatas dapat mengingatkan kita saat kita berkendara agar dapat
berkendara secara aman.

Panduan Keselamatan Berkendara Melewati Rintangan di Jalan

Batu, kerikil, tanah atau lumpur dan pasir membuat permukaan jalan sangat licin dan dapat
menyebabkan sepeda motor tergelincir dan jatuh. Untuk menghindarinya, kurangi kecepatan
sebelumnya (pada permukaan jalan yang baik), hindari belok terlalu patah dan pengereman terlalu keras
saat melalui kondisi jalan seperti ini.

• Lubang di Jalan dan Perbedaan Ketinggian Pada Bahu Jalan


Waspadalah selalu untuk melihat permukaan jalan di depan anda, karena ada beragam bentuk lubang di
permukaan jalan dan perbedaan ketinggian pada bahu jalan.

• Pejalan Kaki yang Menyeberang Jalan


Ketika berkendara di jalan, pengendara motor harus selalu hati-hati tidak hanya pada pengendara yang
lain di sekitarnya, tetapi juga perilaku dari pejalan kaki dan hewan.

Batu, kerikil, tanah atau lumpur dan pasir membuat permukaan jalan sangat licin dan dapat
menyebabkan sepeda motor tergelincir dan jatuh. Untuk menghindarinya,
kurangi kecepatan sebelumnya (pada permukaan jalan yang baik), hindari belok terlalu patah.

****
Panduan Keselamatan Berkendara Ketika Berpindah Jalur Jalan

Ketika Anda hendak berpindah jalur, sangat penting untuk memberi tanda ke arah yang anda tuju bagi
pengendara lain dengan menyalakan lampu sein 3 detik sebelumnya. Pengendara harus memperhatikan
kaca spion, terutama memeriksa kendaraan di belakangnya sebelum pindah jalur.

You might also like