Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
merupakan litologi dari permukaan bumi. Analisis sayatan tipis batuan dilakukan
Jadi mineral optik adalah suatu metode yang sangat mendasar yang
manusia yang terbatas maka untuk pengamatan mineral penyusun batuan lebih
lanjut harus menggunakan alat yaitu mikroskop. Yang dimaksud di sini adalah
bukan cahaya terpantul. Hal itu berhubungan dengan teknik pembacaan data yang
obyek tersebut selanjutnya dikirim melalui lensa obyektif dan lensa okuler ke
mata (pengamat). Selain itu, perbedaannya pada beberapa komponen khusus yang
hanya terdapat pada mikroskop ini, antara lain keping analisator, polarisator,
kompensator, dan lensa amici bertrand. Jenis/tipe dari mikroskop ini cukup
beragam, ada beberapa tipe yang biasa digunakan misalnya tipe Olympus, Bausch
yaitu untuk memperkenalkan praktikan tentang alat yang dipergunakan dalam hal
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktikum Mineral Optik ini yaitu:
1. Mikroskop Polarisasi
4. Format
5. Penggaris
inginkan.
format.
TINJAUAN PUSTAKA
karena itu, banyak masalah mengenai benda atau organism yang akan di amati
hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat bantu. Salah satu alat bantu yang
Mikroskop adalah alat optik untuk mengamati benda- benda yang sangat
kecil, misalnya rambut, bakteri dan sel sehingga tampak jelas. Mikroskop
dilengkapi dengan bagian lensa untuk kamera. Teknologi hasil karya manusia
beberapa mikroskop optik lainnya hanya mampu memperbesar benda dari sekitar
batuan, pada prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasa dipergunakan dalam
pengamatan biologi. Keutamaan dari mikroskop ini adalah cahaya (sinar) yang
dipergunakan harus sinar terpolarisasi. Karena dengan sinar itu beberapa sifat dari
kristal akan nampak jelas sekali. Salah satu faktor yang paling penting adalah
warna dari setiap mineral, karena setiap mineral mempunyai warna yang khusus.
Untuk mencapai daya guna yang maksimal dari mikroskop polarisasi maka perlu
mengalami perbaikan akhirnya perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400 kali.
sering digunakan dalam biologi), okuler baik yang berlensa tunggal atau dikenal
dengan nama Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang
olehEuclid (3000SM), Ptolemy (127-151), dan oleh Alhazan pada awal abad ke-
11, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik belum dilakukan. Baru pada
bernama Zachary dan Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian
dua buah lensa cembung dalam sebuah tabung. Penemuan ini dianggap sebagai
prototip dari mikroskop. Tahun 1610 Galileo dengan kombinasi beberapa lensa
yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya berhasil
daya urainya. Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh
Pada awal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan bentuk lensa tunggal.
diperiksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa dibawa kedekat mata. Dengan
menekan atau mengendorkan jarum didepan lensa, maka akan diperoleh titik
fokusnya.
akustik.
1. Mikroskop cahaya
Cahaya dapat dilewatkan secara langsung melalui objek atau disekitar tepi objek.
Polarisasi cahaya dengan melewatkan cahaya biasa melalui dua filter dapat
mata.
Mikroskop cahaya dan memperbesar objek hingga 1000 kali dari ukuran
sebenarnya. Mikroskop cahaya menggunakan satu lensa atau lebih lensa untuk
menggunakan dua set lensa. Mikroskop cahaya, berlensa okuler tungga dikenal
2. Mikroskop ultraviolet ( UV )
pendek dari cahaya putih untuk melihat organisme. Mikroskop UV dapat melihat
objek yang lebih kecil dari objek yang terlihat oleh mikroskop cahaya. Bayangan
yang dihasilkan tercatat pada film fotografi, sehingga mikroskopis tidak melihat
3. Mikroskop fluoresen
melibatkan pemakain zat warna fluoresen untuk mewarnai objek. Pewarnaan akan
4. Mikroskop elektron
Mikroskop elektron pertama kali dibuat oleh Knoll dan Rusha pada tahun
Hal tersebut memberikan harapan besar untuk kemajuan penelitian dibidang ilmu
pengetahuan biologi seluler. Ada dua jenis Mikroskop elektron, yaitu mikroskop
5. Mikroskop akustik
secara elektronik pada layar televisi. Mikroskop ini dapat memperbesar objek
6. Mikroskop polarisasi
khusus yang hanya terdapat pada mikroskop ini, antara lain keping analisator,
polarisator, kompensator, dan lensa amici bertrand. Jenis/tipe dari mikroskop ini
cukup beragam, ada beberapa tipe yang biasa digunakan misalnya tipe Olympus,
A. Lensa Okuler
Lensa okuler yaitu lensa dengan perbesaran yang biasanya mencapai 10x.
Lensa ini berhubungan langsung dengan mata saat mengamati sayatan tipis batuan
silang juga sering digunakan untuk mengetahui sudut pemadaman suatu mineral,
samping) dihasilkan dari perbesaran okuler dan lensa obyektif (gambar bawah).
Contoh: jika sayatan tipis dilihat dengan menggunakan lensa obyektif dengan
perbesaran tertulis 4X, dan okuler 10X, maka memiliki perbesaran total 40X.
A B
Gambar Lensa okuler (A) dan lensa obyektif (B) yang terdapat dalam mikroskop
polarisasi.
B. Lensa Obyektif
Untuk obyektif yang memiliki power rendah, maka focal length-nya di atas
Lensa obyektif yang sering digunakan adalah yang berukuran 3 dan 7 mm.
Dalam satu sayatan tipis sering terdiri atas suatu seri bidang yang saling
bidang yang berbeda lainnya, tetapi dengan lensa high-power hal itu tidak
mungkin dilakukan.
Meja Objek
Bagian pusat meja harus satu garis dengan pusat optis dari tube.
bawah tube.
sentringnya
Berada pada center dari microscope di atas analyzer yang melintas masuk
/keluar tube
Pada penggunaan alat ini, juga dilengkapi dengan tabel warna interference
Gambar Tabel warna interference yang digunakan bersama-sama dengan
2. Eye piece, berfungsi sebagai pengatur gelap dan terangnya lensa amici
betrand dalam.
dalam.
mineral.
7. Penginci tubus atas bagian atas, berfungsi untuk mengunci tubus atas bagian
atas.
8. Filters, berfungsi untuk menyaring dan melindungi cermin dari debu dan
kotoran.
maksimum, bias rangkap dan TRO (biji kuarsa, keeping gips dan keeping
mika).
11. Pengunci tubus atas bagian tengah, berfungsi untuk mengunci tubus atas
bagian tengah.
15. Pengunci tubus atas bagian bawah, berfungsi untuk mengunci tubus atas
bagian bawah.
17. Lensa objektif 5x, berfungsi untuk pengamatan objek denagan perbesaran 5x.
18. Lensa objektif 10x, berfungsi untuk pengamatan objek dengan perbesaran
10x.
19. Lensa objektif 20x, berfungsi untuk pengamatan objek dengan perbesaran
20x.
20. Lensa objektif 100x, berfungsi untuk pengamatan dengan perbesaran 100x.
27. Skala meja objek, berfungsi untuk menunjukkan nilai pada meja objek.
29. Skala bukaan diafragma, berfungsi untuk menunjukkan nilai skala diafragma.
32. Pengarah kasar, berfungsi untuk mengatur ketinggian meja objektif dengan
33. Pengarah halus, berfungsi untuk mengatur ketinggian meja objektif dengan
diangkat.
35. Illuminator, berfungsi untuk menangkap dan meneruskan sinar yang datang
38. Orientation plate, berfungsi untuk penunjuk arah getar analisator dan
polarisator.
40. Kaki mikroskop, berfungsi untuk menahan berat dari keseluruhan bagian-
mikroskop.
42. Keping gips, berfungsi untuk menentukan tambahan dan pengurangan warna
polarisasi, dll.
45. Keping mika, berfungsi untuk menentukan harga bias rangkap dan warna
47. Brightness control dial, berfungsi untuk mengatur gelap terangnya lampu.
49. Penentu skala mej objek, sebagai penunjuk nilai pada objek.
50. Skala nonius absis sebagai skala terkecil pada sumbu X.
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Mikroskop polarisasi secara umum terbagi atas tiga bagian yaitu tubus atas,
III.2 Saran
http://antiserra.wen.su/mikroskop.html
http://elista.akprind.ac.id/upload/files/7235_PERTEMUAN_I_MIKROSKUP_PO
LARISASI.ppt
http://heruharyadi27.blogspot.com/2009/11/mineral.html
http://hirawiraman.blogspot.com/2008/11/sejarah-mikroskop.html
http://pengenalan-mikroskop.blogspot.com
http://tommy-steven.blogspot.com/2010/05/artikel-ini-saya-sediain-cuma2-
untuk.html
http://www.scribd.com/doc/37669997/Mikroskop-Polarisasi-n-Mineral-Optik
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/22907987?extension=pdf&ft
=1300795787<=1300799397&uahk=f53SmeZdTpCx6eiXsDMjmpzVgno
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/27359555?extension=pdf&ft
=1300205097<=1300208707&uahk=UKfU0cJL4v13174w/t29TcYKJ+A
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
LAPORAN
PENGENALAN ALAT
OLEH
D61109001
MAKASSAR
2011