You are on page 1of 16

Kesetimbangan Kimia

Ditulis oleh Jim Clark pada 23-09-2004

Bab ini membahas prinsip dasar kesetimbangan kimia. Kita akan mempelajari reaksi
timbal balik dan apa yang terjadi di sebuah sistem tertutup. Ini akan membawa kita
kepada konsep kesetimbangan dinamis dan akan mengajak kita berpikir mengenai arti
istilah ‘pergeseran kesetimbangan’.

Reaksi timbal balik


Reaksi timbal balik adalah reaksi yang, tergantung keadaan, dapat mengalir ke dua arah.

Apabila Anda meniupkan uap panas ke sebuah besi yang panas, uap panas ini akan
bereaksi dengan besi dan membentuk sebuah besi oksida magnetik berwarna hitam yang
disebut ferri ferro oksida atau magnetit, Fe3O4.

Hidrogen yang terbentuk oleh reaksi ini tersapu oleh aliran uap.

Dalam keadaan lain, hasil-hasil reaksi ini akan saling bereaksi. Hidrogen yang melewati
ferri ferro oksida panas akan mengubahnya menjadi besi, dan uap panas juga akan
terbentuk.

Uap panas yang kali ini terbentuk tersapu oleh aliran hidrogen.

Reaksi ini dapat berbalik, tapi dalam keadaan biasa, reaksi ini menjadi reaksi satu arah.
Produk dari reaksi satu arah ini berada dalam keadaan terpisah dan tidak dapat bereaksi
satu sama lain sehingga reaksi sebaliknya tidak dapat terjadi.
Reaksi timbal balik yang terjadi pada sistem tertutup

Sistem tertutup adalah situasi di mana tidak ada zat yang ditambahkan atau diambil dari
sistem tersebut. Tetapi energi dapat ditransfer ke luar maupun ke dalam.

Pada contoh yang baru kita bahas tadi, Anda harus membayangkan sebuah besi yang
dipanaskan oleh uap dalam sebuah kotak tertutup. Panas ditambahkan ke dalam sistem
ini, namun tidak satu zat pun yang terlibat dalam reaksi ini dapat keluar dari kotak.
Keadaan demikian disebut sistem tertutup.

Pada saat ferri ferro oksida dan hidrogen mulai terbentuk, kedua zat ini akan saling
bereaksi kembali untuk membentuk besi dan uap panas yang ada pada mulanya. Coba
pikirkan, kira-kira apa yang Anda temukan ketika menganalisis campuran ini setelah
beberapa saat?

Anda akan sadar, bahwa Anda telah membentuk situasi yang disebut kesetimbangan
dinamis.

Kesetimbangan Dinamis

Mempelajari kesetimbangan dinamis secara visual

Bayangkan sebuah zat yang dapat berada dalam dua bentuk/warna, biru dan merah,
masing-masing dapat bereaksi untuk menjadi yang lain (biru menjadi merah, merah
menjadi biru). Kita akan membiarkan mereka bereaksi dalam sistem tertutup, di mana
tidak ada satu pun yang dapat keluar dari sistem ini.

Biru dapat berubah menjadi merah jauh lebih cepat daripada merah menjadi biru. Dan
berikut adalah peluang (probabilitas) dari perubahan yang dapat terjadi. 3/6 biru berubah
menjadi merah, dan 1/6 merah berubah menjadi biru.

Anda dapat mencobanya dengan kertas berwarna yang digunting kecil-kecil (dua warna)
dan sebuah dadu.

Berikut adalah hasil dari ‘reaksi’ (simulasi) yang saya lakukan. Saya mulai dengan 16
potongan kertas biru. Saya melihat potongan-potongan itu satu per satu secara bergantian
dan memutuskan apakah kertas yang saya lihat dapat berubah warna dengan melempar
dadu.

Kertas biru dapat saya ganti dengan kertas merah apabila angka 4, 5 dan 6 keluar.

Kertas merah dapat saya ganti dengan kertas biru apabila angka 6 keluar pada saat saya
melihat sebuah kertas merah.
Ketika saya selesai melihat ke-16 kertas itu, saya mulai lagi dari awal. Tapi tentu saja kali
ini saya mulai dengan pola yang berbeda. Diagram di bawah ini menunjukkan hasil yang
saya dapat setelah saya mengulang proses ini sebanyak 11 kali (dan saya tambahkan 16
potongan kertas biru yang saya punya pada awal simulasi).

Anda dapat melihat bahwa ‘reaksi’ berlangsung terus menerus. Pola yang terbentuk dari
kertas merah dan biru terus berubah. Tapi, yang mengejutkan ialah, jumlah keseluruhan
dari masing-masing kertas warna biru dan merah tetap sama, di mana dalam berbagai
situasi, kita dapatkan 12 kertas warna merah dan 4 kertas warna biru.

Catatan : Sejujurnya, hasil akhir ini diperoleh secara kebetulan karena simulasi ini
dilakukan dengan jumlah kertas yang sangat sedikit. Apabila Anda melakukan simulasi
ini dengan jumlah kertas yang lebih banyak (misalnya beberapa ribu kertas), Anda akan
mendapati proporsi yang terbentuk akan mendekati 75% merah dan 25% biru (suatu
simulasi yang sangat membosankan, tentunya).

Apabila Anda mempunyai sejumlah besar partikel yang turut ambil bagian dalam sebuah
reaksi kimia, proporsinya akan mendekati 75%:25%.

Penjelasan tentang "kesetimbangan dinamis"

Reaksi (simulasi) di atas telah mencapai kesetimbangan dalam arti tidak akan perubahan
lebih lanjut dalam jumlah kertas biru dan merah. Namun demikian, reaksi ini masih terus
berlangsung. Untuk setiap kertas merah yang berubah warna jadi biru, ada kertas biru
yang berubah jadi merah di suatu tempat dalam campuran tersebut.
Inilah yang kita kenal sebagai "kesetimbangan dinamis". Kata "dinamis" menunjukkan
bahwa reaksi itu masih terus berlangsung.

Anda dapat menggunakan tanda panah khusus untuk memperlihatkan bahwa ada
kesetimbangan dinamis pada persamaan reaksi. Untuk kasus yang kita bahas di atas,
Anda dapat menulis seperti demikian :

Yang perlu kita perhatikan di sini ialah, ini tidak hanya berarti bahwa reaksi tersebut
merupakan reaksi timbal balik, tapi ini menunjukkan bahwa reaksi ini adalah reaksi
timbal balik yang berada dalam kesetimbangan dinamis.

Pergeseran Kesetimbangan

Pergeseran dari kiri ke kanan dalam persamaan (dalam hal ini, dari warna biru ke warna
merah) disebut ‘pergeseran kesetimbangan ke kanan’ dan dari kanan ke kiri disebut
‘pergeseran kesetimbangan ke kiri’

Posisi kesetimbangan
Dalam contoh yang kita pakai, campuran kesetimbangan terdiri dari lebih banyak warna
merah daripada warna biru. Posisi kesetimbangan dapat menggambarkan situasi ini. Kita
dapat mengatakan bahwa:

• Posisi kesetimbangan condong ke merah


• Posisi kesetimbangan condong ke sebelah kanan

Apabila kondisi praktikum berubah (dengan mengubah peluang terjadinya pergeseran


kesetimbangan ke kanan maupun ke kiri), komposisi dari campuran kesetimbangan itu
sendiri pun akan berubah.

Contohnya, apabila dengan mengubah kondisi praktikum kita dapat memproduksi lebih
banyak warna biru di dalam campuran kesetimbangan, kita bisa mengatakan bahwa
"Posisi kesetimbangan bergeser ke kiri" atau "Posisi kesetimbangan bergeser ke warna
biru".

Catatan: Apabila Anda tertarik, cobalah perbesar peluang warna merah berubah menjadi
biru dari 1/6 menjadi 2/6 untuk melihat efeknya pada posisi kesetimbangan. Dengan kata
lain, biarkanlah warnanya berubah apabila angka 5 atau angka 6 keluar pada saat dadu
dilempar.

Mencapai kesetimbangan dari sisi yang lain

Apa yang terjadi bila Anda memulai reaksi dengan warna merah dan bukan warna biru
namun tetap memberi kesempatan untuk berubah warna seperti di contoh pertama ? Ini
adalah hasil dari percobaan saya.

Sekali lagi Anda dapat melihat konfigurasi yang terjadi sama persis dengan percobaan
pertama di mana kita mulai dengan warna biru. Anda akan mendapat konfigurasi
kesetimbangan yang sama tanpa dipengaruhi dari sisi mana Anda memulai reaksi.

Ingat: Anda tidak akan mendapat hasil yang sama bila menggunakan jumlah potongan
kertas (yang melambangkan jumlah partikel) yang terlalu sedikit. Fluktuasi perubahan
akan sangat mudah terlihat. Sekali lagi, apabila Anda menggunakan potongan kertas
dalam jumlah besar, proporsi kesetimbangan akan menjadi 75% merah dan 25% biru.
Dengan jumlah potongan kertas yang saya gunakan, kita mendapat hasil reaksi yang
sangat dekat dengan proporsi rata-rata.

Kesetimbangan Dinamis, lagi, dengan lebih formal

Kecepatan Reaksi

Ini adalah persamaan untuk sebuah reaksi biasa yang telah mencapai kesetimbangan
dinamis.

Bagaimana reaksi ini bisa mencapai keadaan tersebut? Anggap saja kita mulai dengan A
dan B.

Pada awal reaksi, konsentrasi A dan B pada mula-mula ada pada titik maksimum, dan itu
berarti kecepatan reaksi juga ada pada titik maksimum.

Seiring berjalannnya waktu, A dan B bereaksi dan konsentrasinya berkurang. Ini berarti,
jumlah partikelnya berkurang dan kesempatan bagi partikel A dan B untuk saling
bertumbukan dan bereaksi berkurang, dan ini menyebabkan kecepatan reaksi juga
berangsur-angsur berkurang.

Pada awalnya tidak ada C dan D sama sekali sehingga tidak mungkin ada reaksi di antara
keduanya. Seiring berjalannya waktu, konsentrasi C dan D bertambah banyak dan
keduanya menjadi mudah bertumbukan dan bereaksi.

Dengan berlangsungnya waktu, kecepatan reaksi antara C dan D pun bertambah.

Akhirnya, kecepatan reaksi antara keduanya mencapai titik yang sama di mana kecepatan
reaksi A dan B berubah menjadi C dan D sama dengan kecepatan reaksi C dan D berubah
menjadi A dan B kembali.
Pada saat ini, tidak akan ada lagi perubahan pada jumlah A, B, C, D di dalam campuran.
Begitu ada partikel yang berubah, partikel tersebut terbentuk kembali berkat adanya
reaksi timbal balik. Pada saat inilah kita mencapai kesetimbangan kimia.

Rangkuman

Kesetimbangan kimia terjadi pada saat Anda memiliki reaksi timbal balik di sebuah
sistem tertutup. Tidak ada yang dapat ditambahkan atau diambil dari sistem itu selain
energi. Pada kesetimbangan, jumlah dari segala sesuatu yang ada di dalam campuran
tetap sama walaupun reaksi terus berjalan. Ini dimungkinkan karena kecepatan reaksi ke
kanan dan ke kiri sama.

Apabila Anda mengubah keadaan sedemikian rupa sehingga mengubah kecepatan relatif
reaksi ke kanan dan ke kiri, Anda akan mengubah posisi kesetimbangan, karena Anda
telah mengubah faktor dari sistem itu sendiri. Efek dari perubahan berbagai faktor dalam
sistem terhadap posisi kesetimbangan akan dibahas pada bab yang lain

Jika dua buah zat direaksikan maka kemungkinan yang terjadi adalah :
• Tidak terjadi reaksi kimia
• Terjadi reaksi kimia
Bila terjadi reaksi kimia, kemungkinan yang terjadi adalah :
• Reaksi berkesudahan ; maksudnya, setelah terbentuk produk maka reaksi
berhenti
• Reaksi tak berkesudahan atau reaksi dapat balik ; maksudnya, setelah zat
pereaksi
berubah menjadi produk, maka produk terurai kembali zat pereaksi.
Reaksi berkesudahan disebut juga reaksi yang tidak dapat balik atauirreversible
Reaksi tak berkesudahan disebut juga reaksi dapat balik ataureversible.
Pada reaksi dapat balik, reaksi kimia berlangsung dalam dua arah yaitu ke arah
produk dan
reaktan. Perhatikan reaksi berikut :
ACL(a) + Noah(a)→
NaCl (aq) + H2O (l)
(canto Reaksi tidak dapat balik)
2H2(g) + O2(g)
2H2O(g)
(contoh reaksi bolak balik )
A. KESETIMBANGAN DINAMIS
1. Pengertian Kesetimbangan
• Pada reaksi yang berlangsung bolak balik, ada saat dimana laju terbentuknya
produk sama
dengan laju terurainya kembali produk menjadi reaktan. Pada keadaan ini, biasanya
tidak
terlihat lagi ada perubahan. Keadaan reaksi dengan laju reaksi maju (ke kanan) sama
dengan laju reaksi baliknya (ke kiri) dinamakan keadaan setimbang. Reaksi yang
berada dalam keadaan setimbang disebut Sistem Kesetimbangan. Perhatikan reaksi
berikut.CuSO4. 5H2O
CuSO4 + 5H2O
Laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri
Reaktan
produk
2. Kesetimbangan Kimia Bersifat Dinamis
• Reaksi yang berlangsung setimbang bersifat dinamis, artinya reaksinya
berlangsung terus
-menerus dalam dua arah yang berlawanan dan dengan laju reaksi yang sama.
• Contoh kesetimbangan dinamis dalam kehidupan sehari-hari dapat
digambarkan pada
proses penguapan air. Bila air dipanaskan dalam wadah tertutup rapat, airnya lama kelamaan
akan habis berubah menjadi uap air. Tetapi belum sempat habis, uap air yang naik ke atas
mengalami kejenuhan sehingga akan jatuh kembali menjadi embun. Apabila dibiarkan terus-
menerus, kecepatan menguapnya air akan sama dengan kecepatan mengembunnya uap air
menjadi air. Pada saat itu, tercapai keadaan setimbang dimana tidak nampak lagi adanya
perubahan ketinggian air dalam wadah tertutup tersebut.
Berdasarkan reaksinya, kesetimbangan kimia dibedakan menjadi 2 yaitu :
• Kesetimbangan homogen
o

Yaitu kesetimbangan yang fase zat-zat yang bereaksi sama


o

Contoh : 2SO2(g) + O2(g)


2 SO3(g)
(semua berfase gas)
• Kesetimbangan heterogen
o

Yaitu kesetimbangan yang fase zat-zat yang bereaksi berbeda

Contoh : CaO(s) + CO2(g)


CaCO3(s)
(berfase padat-gas)
Kesimpulan :
Ciri-Ciri Kesetimbangan kimia

• Hanya terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap

• Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang

berlawanan

• Laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik (ke kiri)

• Semua komponen yang terlibat dalam reaksi tetap ada

• Tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati.


B. PERGESERAN KESETIMBANGAN
• Karena kesetimbangan bersifat dinamis, maka suatu reaksi yang berada dalam
keadaan
setimbang dapat mengalami gangguan oleh faktor-faktor tertentu yang mengakibatkan terjadi
pergeseran kesetimbangan, misalnya semua produk berubah kembali menjadi zat semula
(reaktan). Dalam memproduksi sesuatu, hal ini tentu tak diinginkan. Justru yang dikehendaki
adalah bagaimana memproduksi sesuatu sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, sistem
kesetimbangan kimia harus dapat dikendalikan sehingga produk yang terbentuk di ruas kanan
jumlahnya maksimal, sedangkan zat-zat yang bereaksi harus bersisa seminimal mungkin.
• Ada 3 cara perlakuan agar sistem kesetimbangan dapat digeser ke arah yang
dikehendaki,
yaitu ;
o

Mengubah konsentrasi zat


o

Mengubah suhu
o

Mengubah tekanan atau volume gas


• Azas Le Chatelier : Apabila kedalam sistem kesetimbangan diberikan aksi, maka
sistem
akan mengadakan reaksi sedemikian rupa , sehingga pengaruh aksi tadi menjadi
sekecil-
kecilnya.(Prinsip ini disebut prinsip pergeseran kesetimbangan atau azas Le Chatelier)
Pengaruh Perubahan Konsentrasi Terhadap Kesetimbangan
• Perhatikan reaksi pembentukan gas amonia berikut :
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
H = -92 kJ
• Jika konsentrasi salah satu zat ditambah, maka sistem akan bergeser dari arah
zat tersebut.
Jika konsentrasi salah satu zat dikurangi, maka sistem akan bergeser ke arah zat
tersebut.

AKSI YANG DIBERIKAN


ARAH PERGESERAN
N2 ditambah
N2 dikurangi
Ke kanan(produk bertambah)
Ke kiri(produk berubah menjadi reaktan)
H2 ditambah
H2 dikurangi
Ke kanan(produk bertambah)
Ke kiri(produk berubah menjadi reaktan)
NH3 ditambah
NH3 dikurangi
Ke kiri(produk berubah menjadi reaktan)
Ke kanan(produk bertambah

Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Kesetimbangan


• Perhatikan reaksi pembentukan gas amonia berikut :
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
H = -92 kJ
• Sistem kesetimbangan ini bersifat eksothermis ke arah kanan dan endothermis
ke arah kiri
• Jika suhu dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke kiri yaitu reaksi yang bersifat
endothermis. N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
H = -92 kJ
• Sebaliknya bila suhu reaksi diturunkan maka reaksi akan bergeser ke kanan
yaitu reaksi
yang bersifat eksothermis. N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
H = -92 kJ

Untuk sekedar diingat kembali :


o

H reaksi negatif berarti pembetukan produk tidak memerlukan


energi ,
justru menghasilkan energi,
o

jikaH positif berarti reaktan membutuhkan energi untuk menghasilkan


produk.
o Pada reaksi di atas, reaksi ke kanan tidak butuh energi sedang
reaksi ke
kiri membutuhkan energi
o Reaksi eksothermis adalah reaksi bersifat spontan , tidak
memerlukan
energi melainkan justru menghasilkan energi
o Reaksi endothermis adalah reaksi yang membutuhkan energi/ kalor
untuk
bisa bereaksi

Pengaruh Perubahan Tekanan atau Volume Terhadap Kesetimbangan


• Perubahan tekanan dan volume hanya berpengaruh pada sistem
kesetimbangan antara fasa
gas dengan gas. Sedang sistem kesetimbangan yang melibatkan fasa cair atau
padat,
perubahan tekanan dan volum dianggap tidak ada.
• Jika tekanan diperbesar, maka volume mengecil dan jika tekanan dikurangi
maka volume
akan bertambah.
• Menurut hukum gas ideal, bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol
gas. Jika
tekanan diperbesar maka jumlah mol juga bertambah.
• Dengan demikian, jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah
reaksi yang jumlah molnya lebih kecil. Perhatikan reaksi berikut :
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
H = -92 kJ

• Jika tekanan diperbesar (volume mengecil) maka kesetimbangan akan bergeser


ke arah
kanan, sebab jumlah molnya lebih kecil yaitu 2 mol.
• Jika tekanan dikurangi (volume bertambah) , maka kesetimbangan akan
bergeser ke kiri,
karena jumlah molnya lebih besar yaitu 4 mol
Pengaruh Katalisator
• Dalam sistem kesetimbangan, katalisator tidak mempengaruhi letak
kesetimbangan.
• Penambahan Katalis pada sistem hanya dimaksudkan untuk mempercepat
terjadinya
keadaan setimbang.
C. KESETIMBANGAN DALAM INDUSTRI
• Banyak proses dalam industri kimia merupakan reaksi setimbang.
• Pada setiap industri, proses produksi senantiasa diupayakan berjalan seefisien
mungkin.
Artinya, produk dihasilkan sebanyak mungkin dengan biaya yang dikeluarkan sedikit.
• Dengan menggunakan azas Le Chatelier, dapat diperoleh suatu kondisi yang
optimal agar
tujuan tersebut dapat tercapai.
Berikut adalah proses pembuatan amonia dalam industri yang dikenal dengan proses
Haber-
Bosch.
• Pada proses ini amonia dibuat dengan mereaksikan gas nitrogen dan gas
hidrogen
menurut reaksi : N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
H = -92 kJ
• Dari persamaan reaksi diketahui bahwa reaksi ke kanan bersifat eksothermis.
• Agar proses berlangsung seefisien mungkin, maka diupayakan agar
kesetimbangan selalu
bergeser ke kanan sehingga dihasilkan gas amonia sebanyak-banyaknya dalam
waktu
sesingkat-singkatnya. Untuk itu prosesnya sbb:
Untuk mempercepat reaksi, digunakan katalis berupa campuran serbuk besi dengan Al2O3, MgO,
CaO dan K2O. Menurut azas Le Chatelier, sistem kesetimbangan akan bergeser ke arah NH3 jika
suhu reaksi rendah. Namun pada suhu rendah, tumbukan antar partikel N2 dan H2 tidak efektif
sehingga reaksi berjalan lambat dan katalis besi kurang aktif pada suhu rendah. Haber-Bosch
menggunakan suhu tinggi. Tapi akibatnya kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Untuk
mengimbangi pergeseran reaksi ke kiri akibat kenaikan suhu, maka tekanannya dinaikkan.
Dengan menaikkan tekanan, maka posisi molekul semakin rapat sehingga tumbukan antar
molekul semakin sering terjadi, akibatnya reaksi pembentukan NH3 semakin cepat berlangsung
dan sistem kesetimbangan akhirnya bergeser ke arah NH3. Selain itu agar reaksi terus bergerak
ke kanan, maka NH3 yang sudah terbentuk segera dipisahkan dengan cara mengubahnya
menjadi amonia cair. Pada kondisi cair, amonia tidak akan bereaksi balik menjadi N2 dan H2

Secara singkat, proses pembuatan amonia adalah sbb:


o

Menggunakan katalis untuk mempercepat reaksi


o

Suhu reaksi tinggi agar agar tumbukan antar molekul efektif


dan katalis berfungsi dengan baik
o

Sistem diberi tekanan tinggi untuk memaksa reaksi yang bergerak ke kiri akibat suhu tinggi
berubah menjadi ke kanan.
5
LKS Kimia SMK Kebangsaan Indonesia Maros
Disusun Oleh Khaeril Anwar, S.Si.
o

Amonia yang sudah terbentuk segera dipisahkan dari reaksi


agar tidak kembali menjadi N2 dan H2
D. TETAPAN KESETIMBANGAN (Kc)

You might also like