You are on page 1of 14

Draft 12 Nov 2005

PROSEDUR OPERASI STANDAR


(POS)

UJIAN NASIONAL

SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK

TAHUN PELAJARAN 2005/2006

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

2005
Draft 12 Nov 2005

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, DAFTAR ISI
salah satu tugas dan tanggungjawab Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) adalah I. PESERTA UJIAN NASIONAL
menyelenggarakan Ujian Nasional (UN). A. Persyaratan Calon Peserta Ujian Nasional
B. Pendaftaran Calon Peserta Ujian Nasional
Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2005 Tentang Ujian II. PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL
Nasional Tahun Pelajaran 2005/2006, BSNP menerbitkan Prosedur Operasi Standar Ujian A. Penyelenggara Tingkat Pusat
Nasional Tahun Pelajaran 2005/2006 untuk SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, SMK, dan B. Penyelenggara Tingkat Provinsi
MAK. C. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota
D. Penyelenggara Tingkat Sekolah/Madrasah
Prosedur Operasi Standar ini disusun untuk dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan dan petunjuk E. Unsur Independen
teknis bagi penyelenggara, baik di tingkat pusat, wilayah, daerah, maupun sekolah/madrasah III. BAHAN UJIAN NASIONAL
penyelenggara. Prosedur Operasi Standar ini memuat antara lain, persyaratan peserta, penyiapan A. Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan
bahan ujian, pelaksanaan ujian, pemeriksaan hasil, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan. B. Penyiapan Bahan Ujian Nasional
C. Penggandaan Perangkat Soal Ujian Nasional
Dengan berpedoman dan mengacu pada Prosedur Operasi Standar, diharapkan setiap unsur yang IV. PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
terkait dengan penyelenggaraan ujian nasional dapat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, A. Jadwal Ujian Nasional
sehingga ujian nasional dapat dilaksanakan secara baik, objektif, berkeadilan, dan akuntabel. B. Penetapan Waktu Pengumuman Hasil Ujian Nasional
C. Ruang Ujian Nasional
D. Pengawas Ujian Nasional
Jakarta, 10 November 2005 E. Tata Tertib Peserta Ujian Nasional
V. PEMERIKSAAN HASIL UJIAN NASIONAL
Ketua BSNP, A. Pengumpulan Hasil Ujian Nasional
B. Pengolahan Hasil Ujian Nasional
VI. IJAZAH DAN SERTIFIKAT KOMPETENSI
A. Penetapan Kelulusan Ujian Nasional
Bambang Soehendro B. Penerbitan Ijazah
C. Penerbitan Sertifikasi Kompetensi Keahlian bagi Peserta didik SMK
VII. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN
A. Pemantauan
B. Evaluasi
C. Pelaporan
VIII. BIAYA PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL
A. Penyelenggara di Tingkat Pusat
B. Penyelenggaraan di Tingkat Provinsi
C. Penyelenggaraan di Tingkat Kabupaten/Kota
D. Penyelenggaraan di Tingkat Sekolah/Madrasah
Draft 12 Nov 2005

I. PESERTA UJIAN NASIONAL B. Pendaftaran Calon Peserta Ujian Nasional

A. Persyaratan Calon Peserta Ujian Nasional 1. Sekolah/madrasah penyelenggara ujian melaksanakan pendaftaran calon peserta
dengan menggunakan format standar;
1. Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan SMP, SMPLB 2. Bagi Sekolah/madrasah yang memiliki siswa yang tidak bisa mengikuti ujian di
(Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa ringan, dan Tunalaras), MTs, SMA, SMALB sekolah asal wajib mendaftarkan siswa yang bersangkutan untuk dapat mengikuti
(Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa ringan, dan Tunalaras), MA, SMK, dan MAK berhak ujian di sekolah atau tempat lain yang ditentukan oleh penyelenggara ujian;
mengikuti Ujian Nasional; 3. Sekolah/madrasah penyelenggara ujian mengirim daftar calon peserta ke Tim
2. Khusus peserta didik SMK yang telah menyelesaikan proses pembelajaran untuk mata Pengolah Hasil Ujian di Provinsi melalui Dinas Kabupaten/Kota/Kandep;
pelajaran yang diujikan secara nasional dapat mengikuti Ujian Nasional; 4. Tim Pengolah Hasil Ujian di Provinsi mengkoordinasikan entri data calon peserta
3. Untuk mengikuti Ujian Nasional, peserta didik harus memenuhi persyaratan: dengan menggunakan software yang diterbitkan oleh BSNP bekerjasama dengan
a. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan sekurang- Pusat Penilaian Pendidikan;
kurangnya sampai dengan semester I tahun terakhir kecuali bagi peserta didik SMK 5. Tim Pengolah Hasil Ujian di Provinsi mencetak dan mendistribusikan Daftar
yang menggunakan “kurikulum 2004” mengacu pada butir 2; Nominasi Sementara (DNS) ke sekolah/madrasah penyelenggara ujian melalui Dinas
b. memiliki nilai kelompok pendidikan agama dan kepribadian/budipekerti sekurang- Kabupaten/Kota/Kandepag;
kurangnya baik berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh satuan pendidikan; 6. Sekolah/madrasah penyelenggara ujian melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan
c. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan sama, hasil verifikasi ke Tim Pengolah Hasil Ujian di Provinsi melalui Dinas
dengan ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah, atau memiliki Kabupaten/Kota/Kandepag;
bukti kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV untuk siswa Kulliyatul-Mu’alimin Al- 7. Tim Pengolah Hasil Ujian di Provinsi melakukan finalisasi data, mencetak dan
Islamiyah (KMI)/Tarbiyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah (TMI) yang pindah ke SMA, mendistribusikan Daftar Nominasi Tetap (DNT), serta Kartu Peserta Ujian ke
MA, SMK, dan MAK. Penerbitan ijazah yang dimaksud sekurang-kurangnya 3 tahun sekolah/madrasah penyelenggara ujian melalui Dinas Kabupaten/Kota/Kandepag;
sebelum mengikuti Ujian Nasional, atau sekurang-kurangnya 2 tahun untuk peserta 8. Kepala sekolah/madrasah penyelenggara ujian menandatangani dan membubuhkan
program percepatan belajar. stempel pada Kartu Peserta Ujian Nasional yang telah ditempel foto peserta.
4. Bagi peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki ijin
untuk menerima siswa WNI, dapat mengikuti Ujian Nasional pada sekolah
penyelenggara terdekat dengan persyaratan sebagaimana tercantum pada butir 1 dan 3 di
atas.
5. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti
Ujian Nasional di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti Ujian Nasional di
satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau pada tempat lain yang
ditentukan oleh penyelenggara ujian.
6. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti
Ujian Nasional utama dapat mengikuti Ujian Nasional susulan.
7. Peserta didik yang tidak lulus Ujian Nasional pada tahun pelajaran 2004/2005 berhak
mengikuti Ujian Nasional pada tahun pelajaran 2005/2006 dengan syarat telah mengikuti
pembelajaran di kelas terakhir pada tahun pelajaran 2005/2006.
8. Peserta didik yang tidak lulus Ujian Nasional pada tahun pelajaran 2004/2005 yang akan
mengikuti Ujian Nasional tahun pelajaran 2005/2006 wajib menempuh seluruh mata
pelajaran yang diujikan. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari kedua hasil ujian.
Draft 12 Nov 2005

II. PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL 1) mendata sekolah/madrasah yang memiliki kelas/tingkat tertinggi dan
mengidentifikasi sekolah berdasarkan jenjang akreditasi serta aspek-aspek
Penyelenggara Ujian Nasional terdiri dari Penyelenggara Tingkat Pusat, Penyelenggara Tingkat yang dipergunakan sebagai bahan penetapan sekolah/madrasah
Provinsi, Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota, dan Penyelenggara Tingkat Sekolah/Madrasah. penyelenggara ujian;
2) menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara ujian dan sekolah/madrasah
A. Penyelenggara Tingkat Pusat yang menggabung, yang dituangkan dalam Surat Keputusan;
3) khusus dalam pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian dan penetapan SMK
1. Penyelenggara Tingkat Pusat adalah BSNP bekerjasama dengan unsur-unsur: penyelenggara dilakukan melalui proses verifikasi;
a. Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional; 4) mengirimkan Surat Keputusan ke sekolah/madrasah penyelenggara ujian.
b. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen b. mendata dan menetapkan calon peserta ujian;
Pendidikan Nasional; c. merencanakan penyelenggaraan Ujian Nasional di wilayahnya;
c. Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama. d. melakukan sosialisasi penyelenggaraan Ujian Nasional di wilayahnya;
2. Penyelenggara Tingkat Pusat mempunyai tugas dan tanggungjawab: e. mendistribusikan SKL ke sekolah/madrasah penyelenggara ujian;
a. merencanakan penyelenggaraan Ujian Nasional pada tingkat pusat; f. mencetak Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) dan mendistribusikannya ke
b. melakukan sosialisasi penyelenggaraan Ujian Nasional; kabupaten/kota;
c. menetapkan jadwal pelaksanaan Ujian Nasional dan pengumuman hasil ujian; g. menggandakan bahan Ujian Nasional yang mencakup Naskah Soal, Daftar Hadir,
d. menyiapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Master Naskah Soal; dan Berita Acara;
e. mencetak dan mendistribusikan blanko Ijazah ke penyelenggara ujian tingkat h. mendistribusikan bahan Ujian Nasional dan LJUN ke sekolah/madrasah
provinsi penyelenggara ujian melalui Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota;
f. mendistribusikan SKL dan Master Naskah Soal ke provinsi; i. menjaga kerahasiaan bahan Ujian Nasional;
g. menetapkan persyaratan teknis pencetakan Naskah Soal dan kelayakan perusahaan j. menjaga keamanan penyelenggaraan Ujian Nasional;
percetakan; k. menetapkan tim pengolah hasil ujian yang terdiri dari unsur Dinas Pendidikan
h. melakukan penilaian dan verifikasi kelayakan teknis perusahaan percetakan di Provinsi dan Kantor Wilayah Departemen Agama, yang memiliki keterampilan
provinsi dan melaporkan hasilnya ke Menteri; menggunakan komputer. Tim Pengolah Hasil Ujian bertugas sebagai berikut:
i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi penyiapan bahan dan pelaksanaan Ujian 1) mengelola database peserta Ujian Nasional (menerbitkan DNS dan DNT);
Nasional; 2) melakukan pemindaian (scanning) LJUN;
j. mengkoordinasikan pelaksanaan komputerisasi pemeriksaan hasil Ujian Nasional; 3) mencetak dan mendistribusikan Daftar Nilai Hasil Ujian Nasional (DNHUN)
k. melakukan penskoran hasil Ujian Nasional; per sekolah/madrasah penyelenggara ujian yang ditandatangi oleh kepala
l. mengumpulkan dan menganalisis data hasil Ujian Nasional; dinas pendidikan provinsi atas nama gubernur;
m. membuat laporan pelaksanaan Ujian Nasional pada tingkat pusat. 4) mencetak dan mendistribusikan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional ke
sekolah/madrasah penyelenggara.
B. Penyelenggara Tingkat Provinsi l. mendistribusikan blanko Ijazah ke sekolah/madrasah Penyelenggara Ujian;
m. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Ujian Nasional di wilayahnya;
1. Gubernur menetapkan Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat Provinsi yang terdiri dari n. membuat laporan pelaksanaan Ujian Nasional tingkat provinsi dan
unsur-unsur: menyampaikannya kepada Penyelenggara Tingkat Pusat.
a. Dinas Pendidikan Provinsi;
b. Kantor Wilayah Departemen Agama; C. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota
c. Instansi tingkat provinsi yang terkait dengan pendidikan kejuruan;
d. Unsur independen sebanyak 3 (tiga) orang yang berasal dari perguruan tinggi 1. Bupati/Walikota menetapkan Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota yang berasal
dan/atau asosiasi profesi pendidikan. dari unsur-unsur:
2. Penyelenggara Tingkat Provinsi mempunyai tugas dan tanggungjawab: a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
a. mendata dan menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara ujian untuk SMA, MA, b. Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota;
SMK, SMPLB, dan SMALB dengan prosedur sebagai berikut: c. Dewan Pendidikan;
d. Unsur independen sebanyak 3 (tiga) orang yang berasal dari perguruan tinggi
dan/atau asosiasi profesi pendidikan.
Draft 12 Nov 2005

2 Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota mempunyai tugas dan tanggungjawab: f. melaksanakan Ujian Nasional sesuai dengan POS;
a. mendata dan menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara untuk SMP dan MTs g. mengumpulkan bahan ujian dan LJUN serta mengirimkannya ke Penyelenggara
dengan prosedur sebagai berikut: Tingkat Kabupaten/Kota;
1) mendata sekolah/madrasah yang memiliki kelas/tingkat tertinggi dan h. menerima DNHUN dari Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota;
mengidentifikasi berdasarkan jenjang akreditasi serta aspek-aspek yang i. menerbitkan, menandatangani, dan membagikan SKHUN kepada peserta ujian;
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan penetapan sekolah/madrasah j. menerbitkan, menandatangani, dan membagikan ijazah kepada peserta ujian yang
penyelenggara ujian; lulus ujian sekolah dan Ujian Nasional;
2) menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara ujian dan sekolah/madrasah yang k. menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan Ujian Nasional;
menggabung serta dituangkan dalam surat keputusan; l. menjaga keamanan penyelenggaraan Ujian Nasional;
3) menyampaikan Surat Keputusan tersebut ke sekolah/madrasah penyelenggara m. menyampaikan laporan penyelenggaraan Ujian Nasional kepada Penyelenggara
ujian. Kabupaten/Kota atau Perwakilan RI di Luar Negeri.
b. menetapkan 3 (tiga) orang unsur independen untuk setiap sekolah/madrasah n. Penyelenggara Ujian untuk Sekolah Indonesia di Luar Negeri adalah sebagai
penyelenggara yang berdomisili di sekitar lokasi sekolah/madrasah penyelenggara; berikut:
c. merencanakan penyelenggaraan Ujian Nasional di wilayahnya; No. Nama Sekolah Alamat Negara
d. mensosialisasikan penyelenggaraan Ujian Nasional di wilayahnya;
e. mendistribusikan SKL ke sekolah/madrasah penyelenggara ujian; Indonesia (SI)
f. mendistribusikan bahan Ujian Nasional ke sekolah/madrasah penyelenggara ujian; 1. S.I. Wassenar Rijksstratweg 679 2245 CB Wassenar Telp. Belanda
g. menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan Ujian Nasional; 070-5178875
h. menjaga keamanan penyelenggaraan Ujian Nasional; 2. S.I. Moskow Novokuznetskaya, Ulitsa 12, Moskow Rusia Rusia
i. mengumpulkan LJUN dan mengirimkannya ke Tim Pengolah Hasil Ujian di Telp. 7-095-2319549
Provinsi; 3. S.I. Cairo 13 Babel Str. Dokki PO Box 1661 Cairo-Egypt Mesir
j. menerima DNHUN dari penyelenggara tingkat provinsi dan mengirimkannya ke Telp. 3372822
sekolah/madrasah penyelenggara ujian; 4. S.I. Riyadh Prince Naif bin Abdul Aziz Hayy Ummul Saudi Arabia
k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Ujian Nasional di wilayahnya; Hamam Gharby PO Box 9434 Saudi Arabia
l. membuat laporan pelaksanaan Ujian Nasional Kabupaten/Kota dan menyampaikan 5. S.I. Jeddah c/o Konsulat Jenderal RI PO Box 10 Jeddah Saudi Arabia
ke Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat Provinsi. 21411 Saudi Arabia
6. S.I. Islamabad Diplomatic Enclave, Street 1 Ramna 5/4 Pakistan
Islamabad Pakistan Telp. 811291-4
D. Penyelenggara di Tingkat Sekolah/Madrasah 7. S.I. Yangoon 100-Lower Kyimyindine Road Ahlone, Myanmar
Yangoon, Myanmar Telp. 20988
1. Penyelenggara di tingkat sekolah/madrasah berasal dari unsur-unsur: 8. S.I. Bangkok 600-602 Petchburi Road Bangkok Thailand
a. Kepala Sekolah/Madrasah dan guru dari sekolah/madrasah penyelenggara ujian yang Telp. 253135-40
bersangkutan; 9. S.I.Kuala Lumpur Lorong Tun Ismail 50480 Kuala Lumpur, Malaysia
b. Kepala Sekolah/Madrasah dan guru dari Sekolah/madrasah lain yang bergabung; Malaysia, Telp. 603-292 7682
c. Unsur Independen. 10. S.I. Singapura Siglap Road Singapura 455859 Singapura
Telp. 4480722 Singapura
2. Sekolah/Madrasah penyelenggara ujian mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai 11. S.I. Tokyo 4-6-6, Meguro-Ku, Tokyo 153 Telp. 03-3719- Jepang
berikut: 1786, Jepang
a. merencanakan penyelenggaraan Ujian Nasional di sekolah/madrasah; 12. S.I. Damascus Al-Akrami Street No. 10 A Syria
b. menerima SKL dan melakukan sosialisasi kepada guru dan peserta ujian; PO Box 3530, Damascus, Syria
c. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Ujian Nasional kepada peserta ujian dan 13. S.I. Davao Davao City Street, Filipina
orang tua; Davao, Filipina
d. melakukan latihan pengisian LJUN kepada calon peserta Ujian Nasional;
e. mengambil bahan Ujian Nasional di tempat yang sudah ditetapkan oleh
Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota;
Draft 12 Nov 2005

E. Unsur Independen

1. Persyaratan Unsur Independen


Kriteria unsur independen adalah sebagai berikut:
a. Dosen dan/atau mahasiswa dari perguruan tinggi negeri (PTN) yang III. BAHAN UJIAN NASIONAL
direkomendasikan oleh pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan.
b. Bagi daerah yang tidak memiliki PTN, dapat memanfaatkan perguruan tinggi swasta A. Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan
(PTS) yang terakreditasi;
c. Bagi daerah yang tidak memiliki PTN atau PTS dapat memanfaatkan anggota BSNP bersama Pusat Penilaian Pendidikan menyusun standar kompetensi lulusan, dengan
organisasi profesi pendidikan non guru (Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia, mengikuti langkah-langkah berikut:
Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia, Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia, atau 1. mengidentifikasi SKL Mata Pelajaran dari setiap mata pelajaran yang diujikan sesuai
organisasi profesi sejenis lainnya) yang direkomendasi oleh pimpinan asosiasi yang dengan kurikulum yang berlaku secara nasional;
bersangkutan. 2. menyusun rumusan SKL Mata Pelajaran dengan melibatkan ahli mata pelajaran, guru
d. Bagi daerah yang tidak memiliki PTN, PTS, atau organisasi profesi pendidikan, dapat senior, dan ahli penilaian;
memanfaatkan perangkat Kecamatan yang direkomendasikan oleh Camat setempat. 3. melakukan penelaahan dan perbaikan SKL Mata Pelajaran berdasarkan pertimbangan
para ahli dari perguruan tinggi, guru mata pelajaran, ahli kurikulum, dan ahli
2. Rekruitmen Unsur Independen penilaian;
a. Rekruitmen unsur independen untuk penyelenggara Ujian Nasional tingkat provinsi 4. melakukan validasi SKL Mata Pelajaran dengan melibatkan guru mata pelajaran;
dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi. 5. menetapkan finalisasi SKL Mata Pelajaran sebagai acuan dalam penyusunan bahan
b. Rekruitmen unsur independen untuk penyelenggara Ujian Nasional tingkat Ujian Nasional.
Kabupaten/Kota dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
B. Penyiapan Bahan Ujian Nasional
3. Tugas Unsur Independen
a. Tugas unsur independen dalam Penyelenggara Tingkat Provinsi adalah memantau 1. Jumlah butir soal dan alokasi waktu ujian untuk masing-masing satuan pendidikan
penggandaan, penyimpanan, distribusi soal ujian, pengumpulan dan pemindaian lembar adalah sebagai berikut:
jawaban. a. SMP dan MTs
b. Tugas unsur independen dalam Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota adalah memantau No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu
penerimaan dan penyimpanan soal, pelaksanaan pengawasan Ujian Nasional, pengumpulan LC PG Jumlah
lembar jawaban, pengiriman lembar jawaban ke penyelenggara Ujian Nasional 1. Bahasa Indonesia - 50 50 120 menit
kabupaten/kota.
c. Tugas unsur independen dalam Penyelenggara Tingkat Sekolah/Madrasah adalah 2. Matematika - 30 30 120 menit
memantau penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman soal dan lembar jawaban.
3. Bahasa Inggris - 50 50 120 menit
d. Tugas unsur independen dalam Penyelenggara Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, dan
Sekolah membuat dan menyampaikan laporan setiap penyimpangan yang terjadi kepada 4. Bahasa Inggris *) 15 35 50 120 menit
BSNP.
*) Keterangan: khusus untuk “Kurikulum 2004”

b. SMPLB
No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu
LC PG Jumlah
1. Bahasa Indonesia - 50 50 120 menit

2. Matematika - 30 30 120 menit

3. Bahasa Inggris - 50 50 120 menit


Draft 12 Nov 2005

3. Bahasa Inggris 15 35 50 120 menit

c. SMA dan MA Program IPA


No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu g. SMALB Kekhususan Tunanetra (A), Tunadaksa (D), dan Tunalaras (E)
LC PG Jumlah No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu
1. Bahasa dan Sastra Indonesia - 50 50 120 menit LC PG Jumlah
1. Bahasa Indonesia - 50 50 120 menit
2. Matematika - 30 30 120 menit
2. Matematika - 30 30 120 menit
3. Bahasa Inggris 15 35 50 120 menit
3. Bahasa Inggris 15 35 50 120 menit

d. SMA dan MA Program IPS


No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu h. SMALB Kekhususan Tunarungu (B)
LC PG Jumlah No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu
1. Bahasa dan Sastra Indonesia - 50 50 120 menit LC PG Jumlah
1. Bahasa Indonesia - 50 50 120 menit
2. Ekonomi - 38 38 120 menit
2. Matematika - 30 30 120 menit
3. Bahasa Inggris 15 35 50 120 menit
3. Bahasa Inggris - 50 50 120 menit

e. SMA dan MA Program Bahasa Keterangan:


No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu * LC = Listening Comprehension,
LC PG Jumlah * PG = Pilihan Ganda
1. Bahasa Indonesia - 50 50 120 menit
2. Kisi-kisi Ujian Nasional
2. Bahasa Arab - 50 50 120 menit BSNP bersama Pusat Penilaian Pendidikan menyusun kisi-kisi Ujian Nasional dengan
langkah-langkah berikut:
3. Bahasa Jepang - 50 50 120 menit a. menentukan tim penyusun kisi-kisi Ujian Nasional yang terdiri atas guru senior,
ahli materi mata pelajaran, dan ahli penilaian;
4. Bahasa Jerman - 50 50 120 menit b. menyusun kisi-kisi butir soal sesuai dengan SKL Mata Pelajaran;
c. menelaah dan merevisi kisi-kisi Ujian Nasional;
5. Bahasa Prancis - 50 50 120 menit
d. memvalidasi kisi-kisi Ujian Nasional dengan melibatkan guru Mata Pelajaran;
6. Bahasa Mandarin - 50 50 120 menit
3. Pembuatan Master Copy Naskah Soal
7. Bahasa Inggris 15 35 50 120 menit BNSP bersama Pusat Penilaian Pendidikan membuat Master Copy Naskah Soal
dengan langkah-langkah berikut:
a. mengidentifikasi butir-butir soal dari bank soal nasional serta karakteristiknya
f. SMK sesuai dengan kisi-kisi Ujian Nasional;
No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu b. merakit naskah soal Ujian Nasional sesuai kisi-kisi dengan memperhatikan
LC PG Jumlah sebaran tingkat kesukaran soal;
1. Bahasa dan Sastra Indonesia - 50 50 120 menit c. menyiapkan bahan ujian Bahasa Inggris Listening Comprehension untuk SMA,
SMALB, dan SMK;
2. Matematika - 30 30 120 menit d. menyiapkan naskah soal Ujian Nasional Kompetensi Keahlian dengan melibatkan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dan Organisasi Profesi.
Draft 12 Nov 2005

e. menentukan paket-paket naskah soal Ujian Nasional dengan mempertimbangkan 5) memiliki sistem pengamanan dan penjaminan kerahasiaan Soal Ujian
kesetaraan paket; Nasional dan dokumen pendukungnya;
f. memeriksa paket-paket naskah soal Ujian Nasional, baik dari segi kesetaraan 6) memiliki integritas, kompetensi teknis dan jumlah karyawan yang memadai;
maupun kesesuaian dengan kunci jawaban soal per paket; 7) sanggup mengerjakan percetakan sesuai dengan spesifikasi teknis:
g. menata perwajahan (layout) paket Naskah Soal; • ukuran kertas A4 dan jenis kertas HVO 70 gram atau HVS 70 gram atau
h. memberi kode pada paket naskah soal Ujian Nasional setelah menjadi master naskah CD 48,8
soal Ujian Nasional; • ukuran huruf sesuai master copy;
i. menggandakan dan mengepak Master Naskah Soal untuk siap dikirim ke provinsi; • satu muka atau dua muka (bolak-balik)
j. menggandakan bahan tes Bahasa Inggris Listening Comprehension yang terdiri dari • kualitas hasil pencetakan terutama dari aspek kejelasan tulisan dan
naskah soal, kaset, dan petunjuk penggunaannya. gambar;
k. menyiapkan bahan ujian untuk siswa berkebutuhan khusus pada SMP, SMA, dan • kesesuaian antara jumlah kebutuhan dengan jumlah hasil cetakan.
SMK yang menerapkan program inklusi. b. BSNP bersama Pusat Penilaian Pendidikan menetapkan Tim untuk melakukan
visitasi dan verifikasi terhadap kelayakan teknis perusahaan percetakan di Provinsi;
4. Pengiriman Master Copy Naskah Soal Ujian Nasional c. BSNP bersama Pusat Penilaian Pendidikan melaporkan hasil visitasi perusahaan
a. BSNP bersama Pusat Penilaian Pendidikan mengirimkan Master Copy Naskah Soal percetakan ke Menteri;
kepada Penyelenggara Tingkat Provinsi yang serah terimanya dilakukan di d. Menteri menetapkan perusahaan percetakan yang memenuhi persyaratan kelayakan
perusahaan percetakan disertai berita acara.; dan menyampaikan ketetapan tersebut ke Gubernur;
b. penyelenggara Tingkat Provinsi menerima dan memeriksa Master Copy Naskah Soal e. Gubernur menunjuk perusahaan percetakan perangkat Ujian Nasional berdasarkan
dari petugas pusat, dengan ketentuan sebagai berikut: rekomendasi Menteri.
1) mengecek jumlah Master Copy sesuai dengan rincian mata pelajaran yang
diujikan. Apabila Master Copy yang diterima tidak sesuai dengan perincian 2. Pencetakan dan pengamanan bahan Ujian Nasional
yang tercantum dalam berita acara, dilaporkan ke BSNP; a. penyelenggara Tingkat Provinsi atau perusahaan percetakan tidak dibenarkan
2) mengepak kembali semua dokumen yang telah diperiksa dan menyimpan di melakukan penelaahan soal dan pengetikan ulang naskah soal, termasuk mengatur
tempat yang aman dan rahasia; tata letak gambar;
3) mengisi dan menandatangani berita acara serah terima dengan saksi dari Dinas b. perusahaan Percetakan melakukan pencetakan perangkat Ujian Nasional dengan
Provinsi dan Kanwil Departemen Agama. ketentuan:
c. penyelenggara Tingkat Provinsi bertanggungjawab atas pengiriman Naskah Soal 1) sesuai dengan RKS dan Kontrak/Surat Perjanjian;
bagi peserta didik SMK yang sedang Praktik Kerja Industri di luar negeri. 2) selama pelaksanaan pencetakan diperlukan pengawasan dari pihak aparat
d. BSNP bersama Pusat Penilaian Pendidikan mengirimkan Naskah Soal ke Sekolah keamanan dan petugas dari Dinas Provinsi/Kanwil Departemen Agama.
Indonesia di luar negeri sejumlah peserta Ujian Nasional melalui koordinasi Biro c. BSNP bersama Pusat Penilaian Pendidikan menggandakan perangkat Ujian
Kerjasama Luar Negeri dan Hubungan Masyarakat, Departemen Pendidikan Nasional untuk Sekolah Indonesia di luar negeri;
Nasional. d. BSNP bersama Pusat Penilaian Pendidikan menggandakan perangkat soal listening
comprehension Bahasa Inggris untuk SMA/MA, SMALB, dan SMK;
e. perusahaan percetakan bersama-sama dengan Penyelenggara Tingkat Provinsi
C. Penggandaan Perangkat Soal Ujian Nasional memasukkan perangkat Ujian Nasional ke dalam amplop/sampul. Bahan Ujian
Nasional terdiri dari Naskah Soal, LJUN, Daftar Hadir, dan Berita Acara
1. Penetapan perusahaan percetakan Pelaksanaan Ujian Nasional;
a. penyelenggara Tingkat Pusat menetapkan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh f. penyampulan untuk bahan Ujian Nasional utama dan susulan dibuat secara terpisah,
perusahaan percetakan antara lain: yang masing-masing diberi kode tersendiri;
1) memiliki catatan integritas dan kredibilitas perusahaan percetakan; g. hasil cetakan dimasukan ke dalam amplop dengan prosedur sebagai berikut:
2) memiliki jenis, jumlah, dan kualitas peralatan percetakan yang memadai; 1) naskah soal sejumlah 20 eksemplar dimasukkan ke dalam amplop per mata
3) mampu mencetak bahan ujian dengan kualitas hasil cetakan yang baik; pelajaran per ruang ujian;
4) memiliki lokasi, ruang penyimpanan hasil cetakan, ruang dan alat pemusnah 2) LJUN sejumlah peserta untuk semua mata pelajaran;
barang cetakan yang tidak diperlukan; 3) daftar hadir dan berita acara dimasukkan ke dalam amplop LJUN;
Draft 12 Nov 2005

4) naskah soal Ujian Nasional dimasukkan dalam dos dan dipak sesuai dengan
kebutuhan sekolah/madrasah penyelenggara ujian;
5) Naskah Soal Cadangan:
- sekolah/madrasah penyelenggara yang memiliki kurang dari 10 ruang ujian, IV. PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
diberikan 1 (satu) amplop naskah soal cadangan yang berisi 10 eksemplar.
- sekolah/madrasah penyelenggara yang memiliki 10 ruang ujian atau lebih A. Jadwal Ujian Nasional
diberikan 2 (dua) amplop yang masing-masing berisi 10 eksemplar.
6) Untuk LJUN cadangan, setiap sekolah/madrasah penyelenggara diberikan 10 1. Ujian Nasional dilakukan satu kali, yang terdiri atas Ujian Nasional Utama dan Ujian
persen dari jumlah peserta ujian. Nasional Susulan:
h. perusahaan percetakan bersama Penyelenggara Tingkat Provinsi dan disaksikan oleh 2. Ujian Nasional Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan
aparat keamanan segera melakukan pemusnahan perangkat tes yang tidak diperlukan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah;
atau rusak disertai dengan berita acara pemusnahan; 3. Ujian Nasional dilaksanakan secara serentak;
i. perusahaan percetakan menyimpan film/plate cetak yang telah digunakan di tempat 4. Jadwal Ujian Kompetensi Keahlian SMK ditetapkan oleh sekolah berdasarkan
yang aman, kemudian bersama Penyelenggara Tingkat Provinsi memusnahkan pedoman dari Penyelenggara Tinggkat Pusat dan harus selesai 1 (satu) minggu
film/plate tersebut sebulan setelah pelaksanaan Ujian Nasional, disertai berita acara sebelum Ujian Utama;
pemusnahan; 5. Jadwal pelaksanaan Ujian Nasional sebagai berikut:
j. naskah bahan Ujian Nasional yang telah dicetak dan dipak sesuai kebutuhan disimpan
dalam gudang yang aman dan dijaga aparat keamanan selama bahan tersebut belum a. Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA)
dikirimkan ke Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota. No Hari dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran
Program Program IPA Program IPS
3. Distribusi Bahan Ujian Nasional Bahasa
a. perusahaan percetakan menyerahkan bahan Ujian Nasional yang telah dipak kepada 1 Ujian Utama 08.00 – 10.00 Bahasa Bahasa dan Bahasa dan
Penyelenggara Tingkat Provinsi di gudang percetakan disertai dengan berita acara serah Selasa, 16 Mei 2006 Indonesia Sastra Sastra
terima; Ujian Susulan Indonesia Indonesia
b. penyelenggara Tingkat Provinsi mengirimkan bahan Ujian Nasional SMP/MTs, Selasa, 23 Mei 2006
SMA/MA, SMK kepada Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota, disertai dengan berita 2 Ujian Utama 08.00 – 10.00 Bahasa Matematika Ekonomi
acara serah terima; Rabu, 17 Mei 2006 Asing
c. penyelenggara Tingkat Provinsi menyerahkan bahan Ujian Nasional SMPLB dan Ujian Susulan
SMALB kepada SMPLB/SMALB penyelenggara ujian disertai dengan berita acara serah Rabu, 24 Mei 2006
terima; 3 Ujian Utama 08.00 – 10.00 Bahasa Bahasa Bahasa
d. jadwal pengiriman perangkat Ujian Nasional dilaksanakan sedekat mungkin dengan hari Kamis, 18 Mei 2006 Inggris Inggris Inggris
pelaksanaan Ujian Nasional, untuk memperkecil risiko terjadi kebocoran; Ujian Susulan
e. penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota menentukan tempat penyimpanan bahan Ujian Kamis, 25 Mei 2006
Nasional sebelum diserahkan ke sekolah/madrasah penyelenggara;
f. penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota menyampaikan bahan Ujian Nasional ke
sekolah/madrasah penyelenggara ujian, yang dilakukan setiap hari sesuai dengan jadwal b. SMK
Ujian Nasional, disertai dengan berita acara serah terima; No Hari dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran
g. setiap proses serah terima dan pengiriman naskah ke Penyelenggara Tingkat
Kabupaten/Kota dan ke sekolah/madrasah penyelenggara ujian disertai unsur aparat 1 Ujian Utama: Selasa, 16 Mei 2006 08.00 – 10.00 Bahasa dan Sastra Indonesia
keamanan; Ujian Susulan: Selasa,23 Mei 2006
2 Ujian Utama: Rabu, 17 Mei 2006 08.00 – 10.00 Matematika
Ujian Susulan: Rabu, 24 Mei 2006
3 Ujian Utama: Kamis,18 Mei 2006 08.00 – 10.00 Bahasa Inggris
Ujian Susulan: Kamis, 25 Mei 2006
Draft 12 Nov 2005

5. Guru mata pelajaran tidak diperbolehkan mengawasi pelaksanaan Ujian Nasional


untuk mata pelajaran yang diajarkan.
6. Tim Pengawas di ruang ujian selama pelaksanaan Ujian Nasional berlangsung
c. SMP, MTs, SMPLB, dan SMALB bertugas dan bertanggung jawab:
No Hari dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran a. melakukan pengecekan ruangan sesuai dengan tata ruang Ujian Nasional;
b. membacakan Tata Tertib Ujian Nasional sebelum ujian dimulai;
1 Ujian Utama: Selasa, 23 Mei 2006 08.00 – 10.00 Bahasa Indonesia c. membuka dan memeriksa kelengkapan bahan Ujian Nasional;
Ujian Susulan: Selasa, 30 Mei 2006 d. mengedarkan daftar hadir serta mengecek kesesuaian dengan kartu/tanda peserta
2 Ujian Utama: Rabu, 24 Mei 2006 08.00 – 10.00 Matematika sebelum ujian dimulai;
Ujian Susulan: Rabu, 31 Mei 2006 e. membagikan LJUN kepada peserta Ujian Nasional dan membantu pengisian
3 Ujian Utama: Kamis, 25 Mei 2006 08.00 – 10.00 Bahasa Inggris identitas peserta ujian sebelum waktu ujian dimulai;
Ujian Susulan: Kamis, 1 Juni 2006 f. membagikan lembar soal kepada peserta Ujian Nasional dalam keadaan terbalik,
sampai tanda waktu Ujian Nasional dimulai;
B. Penetapan Waktu Pengumuman Hasil Ujian Nasional g. dengan segera menyerahkan semua Naskah Soal yang tidak terpakai kepada
Kepala sekolah/madrasah penyelenggara;
1. Pengumuman Hasil Ujian Nasional dilakukan secara serentak di sekolah/madrasah h. mengawasi pelaksanaan Ujian Nasional secara sungguh-sungguh dan tidak
penyelenggara. mengganggu pelaksanaan ujian;
2. Waktu pengumuman Hasil Ujian Nasional adalah sebagai berikut: i. mengumpulkan dan mengecek kelengkapan LJUN dan lembar soal setelah tanda
a. SMA, MA, dan SMK tanggal 19 Juni 2006 batas waktu mengerjakan soal selesai;
b. SMP, MTs, SMPLB, dan SMALB tanggal 26 Juni 2006 j. menyusun secara urut LJUN dari nomor peserta terkecil;
k. memasukkan seluruh berkas LJUN dan daftar hadir ke dalam sampul yang
C. Ruang Ujian Nasional kemudian ditutup dan disegel serta ditandatangani oleh pengawas ruang di dalam
ruang ujian;
Sekolah/Madrasah penyelenggara ujian menetapkan ruang ujian dengan persyaratan sebagai l. menyerahkan LJUN dan Naskah Soal kepada sekolah/madrasah penyelenggara
berikut: disertai dengan berita acara pelaksanaan ujian disaksikan oleh unsur independen.
1. menggunakan ruang kelas yang aman dan memadai untuk Ujian Nasional;
2. setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta dengan jarak duduk antar peserta E. Tata Tertib Peserta Ujian Nasional
minimal 1 (satu) meter;
3. setiap meja diberi nomor peserta Ujian Nasional; 1. Peserta ujian memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni dua puluh
4. setiap ruang ujian disediakan denah tempat duduk peserta Ujian Nasional; menit sebelum Ujian Nasional dimulai.
5. gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi Ujian Nasional agar dikeluarkan 2. Peserta ujian dilarang membawa catatan dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian.
dari ruang Ujian Nasional. 3. Peserta ujian dilarang membawa telpon seluler, kalkulator dan alat bantu hitung
elektronik lainnya ke dalam ruang ujian
D. Pengawas Ujian Nasional 4. Peserta ujian harus menyediakan alat tulis-menulis berupa pencil 2B, penghapus,
penggaris, dan ballpoint berwarna hitam/biru.
1. Tim Pengawas Ujian Nasional terdiri dari unsur guru yang memiliki sikap dan perilaku 5. Peserta ujian wajib mengisi daftar hadir sebelum ujian dimulai.
disiplin, jujur, bertanggung-jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan. 6. Peserta ujian mulai mengerjakan soal setelah tanda waktu ujian dibunyikan.
2. Pengawasan dilakukan dengan sistem silang murni antarsekolah/madrasah penyelenggara 7. Peserta ujian yang memerlukan penjelasan dapat bertanya kepada pengawas dengan
ujian. cara mengacungkan tangan terlebih dahulu.
3. Bila pengawasan antar sekolah/madrasah penyelenggara ujian tidak bisa dilakukan, maka 8. Peserta ujian yang datang terlambat hanya boleh mengikuti Ujian Nasional setelah
dapat dilakukan pengawasan silang antarguru dalam satu sekolah/madrasah mendapat izin dari Kepala Sekolah/Madrasah penyelenggara ujian dan kepadanya
penyelenggara ujian. tidak diberikan perpanjangan waktu.
4. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas dan harus hadir 20 menit di ruang ujian 9. Selama Ujian Nasional berlangsung peserta ujian hanya dapat meninggalkan ruangan
sebelum ujian dimulai. dengan izin dan pengawasan pengawas ruang ujian, dan tidak melakukannya berulang
kali.
Draft 12 Nov 2005

10. Bagi peserta Ujian Nasional yang memperoleh Naskah Soal yang cacat atau rusak,
pengerjaan soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian Naskah Soal.
11. Peserta ujian yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi
sampai tanda selesai dibunyikan dinyatakan telah selesai menempuh/ mengikuti Ujian V. PEMERIKSAAN HASIL UJIAN NASIONAL
Nasional pada mata pelajaran yang terkait.
12. Peserta ujian yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu habis diperbolehkan A. Pengumpulan Hasil Ujian Nasional
meninggalkan ruangan dengan menyerahkan LJUN dan lembar soal kepada pengawas
ujian dan tidak boleh diminta kembali. 1. Kepala sekolah/madrasah penyelenggara mengumpulkan amplop LJUN dari
13. Peserta ujian berhenti mengerjakan soal setelah pengawas memberitahu tanda batas waktu pengawas ruang ujian dan memasukkannya ke dalam amplop besar yang disaksikan
selesai. oleh unsur independen.
14. Selama Ujian Nasional berlangsung, peserta ujian dilarang: 2. Kepala sekolah/madrasah penyelenggara mengirimkan LJUN hasil ujian ke
a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun; Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota/Atase Pendidikan, disertai dengan berita
b. bekerjasama dengan peserta lain; acara serah terima.
c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal; 3. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota mengirimkan LJUN hasil ujian ke Tim
d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta Pengolah Hasil Ujian di Provinsi, disertai dengan Berita Acara Serah Terima yang
lain; disaksikan oleh unsur independen provinsi yang bersangkutan.
e. mempergunakan kalkulator, kamus dan telpon seluler. 4. Tim Pengolah Hasil Ujian di Provinsi memeriksa kelengkapan berkas hasil Ujian
14. Semua peserta ujian meninggalkan ruangan dengan tertib dan tenang, setelah tanda batas Nasional dari setiap Kabupaten/Kota dan sekolah/madrasah penyelenggara ujian.
waktu dibunyikan, dan meninggalkan LJUN dan lembar soal di atas meja masing-masing 5. Tim Pengolah Hasil Ujian di Provinsi mengelompokkan LJUN per mata pelajaran per
dalam keadaan terbalik. sekolah/madrasah penyelenggara ujian per kabupaten/kota.
15. Peserta yang melanggar tata tertib diberi peringatan. Apabila peserta ujian telah diberi 6. Atase Pendidikan mengirimkan LJUN ke Pusat Penilaian Pendidikan.
peringatan dan tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka peserta ujian tersebut
dipersilahkan keluar dari ruang ujian, dan baginya diberi nilai 0 (nol), serta dicantumkan B. Pengolahan Hasil Ujian Nasional
dalam Berita Acara Pelaksanaan.
1. BSNP bersama Pusat Penilaian Pendidikan mengembangkan sistem dan perangkat
lunak (software) untuk pendataan calon peserta, pemeriksaan, analisis, dan pelaporan
hasil Ujian Nasional.
2. BSNP bersama Pusat Penilaian Pendidikan mengkoordinasikan pelaksanaan
pengolahan hasil Ujian Nasional di seluruh provinsi.
3. Tim Pengolah Hasil Ujian di Provinsi memindai (scanning) LJUN dengan
menggunakan software dari Pusat Penilaian Pendidikan dan dipantau oleh unsur
independen tingkat provinsi.
4. BSNP bersama Pusat Penilaian Pendidikan melakukan penskoran dan penilaian hasil
Ujian Nasional.
5. BSNP bersama Pusat Penilaian Pendidikan mengirimkan hasil Ujian Nasional kepada
Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat Provinsi disertai Berita Acara Serah Terima.
6. Tim Pengolah Hasil Ujian di Provinsi mencetak DNHUN.
7. Tim Pengolah Hasil Ujian di Provinsi mencetak laporan hasil Ujian Nasional.
8. BSNP bersama Pusat Penilaian Pendidikan mencetak DNHUN untuk Sekolah
Indonesia di luar negeri
Draft 12 Nov 2005

VII. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN


VI. IJAZAH DAN SERTIFIKAT KOMPETENSI A. Pemantauan

A. Penetapan Kelulusan Ujian Nasional 1. Penyelenggara Ujian Nasional pada setiap tingkatan melakukan pemantauan
penyelenggaraan Ujian Nasional.
1. Peserta didik dinyatakan lulus apabila memenuhi kriteria: 2. Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi, dan Tingkat
a. telah mengikuti Ujian seluruh mata pelajaran yang diujikan; Kabupaten/Kota melakukan pemantauan pelaksanaan ujian dengan langkah-langkah
b. memiliki nilai lebih besar dari 4,25 untuk setiap mata pelajaran yang diujikan dengan sebagai berikut:
rata-rata Nilai Ujian Nasional lebih besar 4,50 a. membentuk tim pemantau;
2. Pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan dapat menetapkan batas kelulusan di atas b. menyusun instrumen pemantauan;
nilai sebagaimana dimaksud pada butir 1. c. melaksanakan pemantauan pada lokasi yang ditentukan;
3. Peserta didik yang dinyatakan lulus ujian nasional dan ujian sekolah berhak memperoleh d. menyusun laporan hasil pemantauan.
ijazah melalui Rapat Dewan/Majelis Guru. 3. Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi, dan Tingkat
Kabupaten/Kota menindaklanjuti hasil pemantauan sesuai dengan kewenangannya.
B. Penerbitan Ijazah 4. Ruang lingkup dan jadwal pelaksanaan pemantauan disesuaikan dengan tahapan
penyelenggaraan Ujian Nasional.
1. Sekolah/madrasah Penyelenggara ujian menerima DNHUN dan SKHUN yang telah diisi
oleh Penyelenggara Tingkat Provinsi, atau dari Pusat Penilaian Pendidikan untuk Sekolah B. Evaluasi
Indonesia di luar negeri.
2. Sekolah/madrasah Penyelenggara ujian menerima blanko Ijazah dari penyelenggara ujian 1. Penyelenggara Ujian Nasional pada setiap tingkatan melakukan evaluasi pelaksanaan
tingkat provinsi dan memeriksa keabsahan dan jumlahnya dengan disertai Berita Acara Ujian Nasional.
Serah Terima. 2. Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi, dan Tingkat
3. Sekolah Indonesia di Luar Negeri menerima blanko Ijazah dari Direktorat Jenderal Kabupaten/Kota melakukan evaluasi pelaksanaan ujian dengan langkah-langkah
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah dan memeriksa keabsahan dan jumlahnya sebagai berikut:
dengan disertai Berita Acara Serah Terima a. menentukan tim evaluasi;
4. Sekolah/madrasah Penyelenggara menerbitkan Ijazah berdasarkan DNHUN dan nilai b. menyusun instrumen evaluasi;
hasil Ujian Sekolah. c. melaksanakan evaluasi pelaksanaan ujian;
5. Kepala sekolah/madrasah Penyelenggara Ujian menandatangani Ijazah dan d. mengolah hasil evaluasi;
membubuhkan stempel sekolah/madrasah Penyelenggara. e. menyusun laporan hasil evaluasi.
3. Penyelenggara Ujian Nasional menindaklanjuti hasil evaluasi untuk penyempurnaan
C. Penerbitan Sertifikasi Kompetensi Keahlian bagi Peserta didik SMK sistem penyelenggaraan Ujian Nasional.

Penerbitan sertifikat kompetensi bagi peserta didik SMK diatur sebagai berikut: C. Pelaporan
a. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi
(LSP) melaksanakan sertifikasi kompetensi bagi peserta didik SMK; 1. Sekolah/madrasah penyelenggara menyusun laporan yang terdiri atas laporan
b. Dalam hal LSP belum terbentuk sertifikasi dapat dilaksanakan oleh Asosisiasi penyelenggaraan ujian dan laporan hasil ujian, kemudian menyampaikan laporan
Profesi atau Industri yang menjadi Institusi Pasangan (IP) dari SMK; tersebut kepada Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota.
2. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota menyusun laporan berdasarkan masukan dari
sekolah/madrasah penyelenggara dan hasil pemantauan, kemudian menyampaikan
laporan tersebut kepada Penyelenggara Tingkat Provinsi.
Draft 12 Nov 2005

3. Penyelenggara Tingkat Provinsi menyusun laporan berdasarkan masukan dari


kabupaten/kota dan hasil pemantauan, kemudian menyampaikan laporan tersebut ke
Penyelenggara Tingkat Pusat.
4. Tim Pengolah Hasil Ujian di Provinsi menyampaikan data hasil Ujian Nasional ke Pusat VIII. BIAYA PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL
Penilaian Pendidikan dengan struktur database yang telah dibakukan oleh BSNP bersama
Pusat Penilaian Pendidikan. Komponen biaya untuk penyelenggaraan Ujian Nasional meliputi biaya penyelenggaraan di
5. Penyelenggara Tingkat Pusat menyusun laporan berdasarkan masukan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah penyelenggara.
Provinsi/Kabupaten/Kota dan hasil pemantauan, serta menyampaikan laporan tersebut ke
Menteri. A. Penyelenggaraan di Tingkat Pusat

Biaya penyelenggaraan Ujian Nasional di tingkat pusat mencakup komponen-komponen:


1. penyiapan bahan ujian nasional;
2. penggandaan master copy bahan ujian dan kaset Listening Comprehension, serta
pengirimannya ke provinsi;
3. verifikasi kelayakan perusahaan percetakan
4. rapat koordinasi dan sosialisasi kebijakan Ujian Nasional
5. pemantauan pelaksanaan Ujian Nasional
6. penskoran hasil Ujian Nasional
7. analisis hasil Ujian Nasional, pelaporan, dan penyusunan rekomendasi.
8. publikasi hasil Ujian Nasional
9. pencetakan blanko SKHUN dan blanko Ijazah

B. Penyelenggaraan di Tingkat Provinsi

Biaya penyelenggaraan Ujian Nasional di tingkat provinsi mencakup komponen-komponen:


1. pencetakan dan pendistribusian blanko pendataan calon peserta Ujian Nasional ke
Kabupaten/Kota;
2. penerbitan kartu peserta Ujian Nasional;
3. penggandaan, penyampulan, pengepakan dan pendistribusian bahan Ujian Nasional ke
Kabupaten/Kota;
4. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait di provinsi
yang bersangkutan dalam rangka persiapan pelaksanaan Ujian Nasional;
5. operasional Penyelenggara Ujian Nasional;
6. pemindaian hasil Ujian Nasional;
7. pengisian blanko DNHUN dan pendistribusiannya ke Kabupaten/Kota;
8. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Ujian Nasional;
9. penyusunan laporan Ujian Nasional dan mengirimkannya kepada Penyelenggara
Tingkat Pusat.

C. Penyelenggaraan di Tingkat Kabupaten/Kota

Biaya penyelenggaraan Ujian Nasional di tingkat kabupaten/kota mencakup komponen-


komponen:
Draft 12 Nov 2005

1. pendistribusian blanko pendataan peserta Ujian Nasional ke Sekolah/Madrasah


penyelenggara ujian;
2. pendistribusian bahan Ujian Nasional dan Standar Kompetensi Lulusan ke
Sekolah/Madrasah penyelenggara ujian;
3. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di
Kabupaten/Kota setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan Ujian Nasional;
4. operasional Penyelenggara Ujian Nasional;
5. pengiriman LJUN ke Penyelenggara Tingkat Provinsi;
6. pemantauan dan evaluasi Penyelenggaraan Ujian Nasional;
7. penyusunan laporan penyelenggaraan Ujian Nasional dan pengiriman laporan ke
Penyelenggara Tingkat Provinsi.

D. Penyelenggaraan di Tingkat Sekolah/Madrasah

Biaya penyelenggaraan Ujian Nasional di tingkat sekolah/madrasah mencakup komponen-


komponen:
1. pengisian data calon peserta Ujian Nasional dan pengirimannya ke kabupaten/kota;
2. pengisian kartu peserta Ujian Nasional;
3. pengambilan bahan Ujian Nasional ke Kabupaten/Kota;
4. pengiriman LJUN ke Kabupaten/Kota;
5. pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi penyelenggaraan Ujian Nasional;
6. operasional Penyelenggara Ujian Nasional;
7. pengadaan bahan pendukung Ujian Nasional;
8. pengawasan pelaksanaan Ujian Nasional di Sekolah/Madrasah penyelenggara ujian;
9. pengambilan blanko Ijazah di Penyelenggara Ujian Tingkat Provinsi;
10. penerbitan Ijazah;
11. penyusunan laporan Ujian Nasional dan pengiriman laporan tersebut ke Penyelenggara
Tingkat Kabupaten/Kota.

You might also like