You are on page 1of 4

MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER

A. Multimedia dengan Komputer sebagai Media Pendidikan Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari medium dan berarti perantara atau pengantar. Media pendidikan adalah alat, metode dan tehnik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam proses pendidikan dan pengajaran. Prinsip Dan Kriteria Pemilihan Media Pendidikan Strategi Pengajaran 1. 2. 3. 4. cara mengorganisasi kelompok besar kecil materi pelajaran pengalaman siswa ,

Penggunaannya 1. 2. 3. Apakah ada fasilitasnya (hardware dan software)? Apakah ada penatarnya yang berpengalaman? Apakah penatarnya mempunyai motivasi untuk menggunakan media?

Proses Pemilihan Media 1. Tentukan apakah pesan yang akan disampaikan berupa suatu pengajaran atau informasi. 2. 3. 4. 5. 6. Tentukan cara menyampaikan pesan. Apakah digunakan sebagai alat bantu bagi penatar? Tentukan karakteristik pengajaran. Apakah isinya mengandung domain kognitif, psikomotor atau efektif? Pilihlah metode yang sesuai dengan kebutuhan, dengan memperlihatkan fasilitas, peraturan dan biaya. 7. Perhatikan karakteristik, keuntungan dan kelemahan media yang dipilih.

Jenis Media Pendidikan 1. Alat-alat visual (yang dapat dilihat), seperti: film strip, tranparencies, papan tulis, gambar, chart, poster, peta, dll. 2. 3. 4. Alat-alat auditif (dapat didengar), seperti: radio, rekaman tape recorder. Alat-alat yang dapat dilihat dan didengar, seperti: film, TV, video, dsb. Dramatisasi, seperti: pantomisme, bermain peran, sandiwara boneka.

Pemecahan masalah pengajaran dengan pendekatan sistem ini adalah berdasarkan konsepsi teknologi instruksional yang merupakan bagian dari teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide alat dan organisasi untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek belajar ( AECT, 1971). Sedangkan teknologi instruksional adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu meliputi, manusia, prosedur, ide, alat dan organisasi untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola usaha pemecahan masalah dalam situasi belajar yang bertujuan dan yang terkontrol. Dalam teknologi instruksional usaha pemecahan masalah itu akan berbentuk sistem instruksional yang lengkap, yang merupakan kombinasi dari komponen sistem instruksional yang sengaja dirancang, dipilih dan digunakan secara terpadu. Komponen sistem instruksional ini terdiri atas pesan, orang, bahan, alat, tehnik dan lingkungan. Proses dalam menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan dan menilai usaha pemecahan masalah merupakan fungsi pengembangan instruksional dari pemecahan masalah merupakan fungsi pengembangan instruksional dari riset-teori, disain, produksi, seleksi-evaluasi, logistik dan pemanfaatan. Sedangkan proses dalam mengarahkan atau mengkoordinasi salah satu atau beberapa fungsi tersebut di atas merupakan fungsi manajemen instruksional dari organisasi dan personel. Kegiatan instruksional sering juga dianggap sama dengan mengajar atau memberi kuliah. Dalam konteks ini mengajar merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mereka yang mempunyai profesi sebagai pengajar atau penatar, sedangkan memberi kuliah hanya merupakan salah satu penerapan strategi pengajaran.

B. Paket Pembelajaran dengan Media Komputer Komputer sebagai sarana interaktif merupakan salah satu bentuk pembelajaran terprogram (Programmed Instrduction), yang dilandasi hukum akibat (Law of Effect). Dalam hukum akibat asumsi utama yang diyakini ialah: tingkah laku yang diikuti dengan rasa senang besar kemungkinannya untuk dilakukan atau diulang dibandingkan tingkah laku yang tidak disenangi (harto Pramono, 1996). Berdasarkan Hukum Akibat ini muncullah teori S-R (yang meliputi (Stimulus, Response dan Reinformance). Pembelajaran dengan teori ini dilakukan cara siswa diberi pertanyaan sebagai stimulus, kemudian ia memberikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan. Selanjutnya oleh komputer respons siswa ditanggapi dan jika jawabannya benar komputer memberikan penguatan. Jika salah komputer memberikan pertanyaan lain yang memuat dorongan untuk memperbaiki jawaban siswa, hal ini sangat mungkin bisa dilakukan dengan menggunakan komputer dalam hal ini komputer berfungsi sebagai tutor. Sebagai tutor komputer digunakan antara lain untuk menampilkan, menjelaskan konsep dan ide. Dalam hal ini siswa berinteraksi dengan komputer yang prosesnya sebagai berikut: 1. Komputer menampilkan suatu informasi. 2. Siswa menjawab pertanyaan atau masalah yang sesuai dengan infromasi yang diberikan. 3. Kemudian komputer mengevaluasi jawaban siswa. 4. Akhirnya komputer menentukan apakah yang harus diperbuat siswa selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi pada jawaban siswa tersebut. Balikan yang berupa penguat merupakan salah satu bentuk motivasi bagi siswa. Motivasi ini perlu sekali, seperti misalnya dikemukan oleh Cates (1988:115) yang menyatakan bahwa Without feedback, a learner is left to perform with no sense of direction or measure of correctness. Tanpa balikan siswa tidak tahu kebenaran dari jawaban mereka, tidak tahu seberapa jauh keberhasilan mereka. Kehadiran komputer sebagai media dengan kelebihan-kelebihan tersebut memberikan banyak dukungan bagi penyajian materi pembelajaran. Proses dapat dijelaskan dengan lebih jelas dan menarik oleh kemampuan media tersebut. Sebuah paket pembelajaran dapat disertai hint (petunjuk) yang mungkin diperlukan oleh pembelajar.

Hasil-hasil penelitian seperti dikemukakan di atas menunjukan cukup banykanya kelebihan komputer sebagai media pembelajaran matematika. Demikian juga teori pembelajaran baik teori konstruktivisme mapun teori pembelajaran lainnya mendukung digunakannya komputer. Dengan demikian maka dipandang layak dilakukan

pembelajaran berbantuan komputer. Keuntungan pembelajaran berbantuan komputer: 1. Pembelajaran berbantuan komputer bila dirancang dengan baik, merupakan media pembelajaran yang sangat efektif, dapat dimudahkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. 2. Meningkatkan motivasi belajar siswa. 3. Mendukung pembelajaran individual sesuai kemampuan siswa. 4. Melatih siswa untuk terampil memilih bagian-bagian isi pembelajaran yang dikehendaki. 5. Dapat dugunakan sebagai penyampai balikan langsung. 6. Dalam mengerjakan latihan-latihan proses koreksi jawaban dapat dimintakan bantuan komputer dan disajikan dengan cepat atau sesuai kecepatan yang diperlukan pembelajaran. 7. Materi dapat diulang-ulang sesuai keperluan, tanpa harus menimbulkan rasa jenuh guru atau nara sumbernya. Keterbatasannya adalah: 1. Keterbatasan bentuk dialog/ komunikasi 2. Sering siswa mempunyai jalan pikiran yangbelum tentu dapat terancang dan diungkapkan dengan tepat melalui komputer. 3. Untuk feeback yang diperlukan siswa pada dasarnya sering sangat bervariasi, tetapi dengan komputer kepentingan siswa masing-masing tidak selalu dapat terlacak atau disediaakan oleh program komputer. 4. Beberapa program yang disediakan mungkin menyebabkan belajar hafalan yang kurang bermakna bagi siswa 5. Keterseringan menggunakan komputer dapat menyebakan ketergantungan yang berakibat kurang baik. 6. Mengurangi sikap interaksi sosial yang seharusnya merupakan bagian dalam pendidikan.

You might also like