You are on page 1of 35

Proposed By : Alyda H

ENGINEERING INSURANCE 1. Proyek


Contractors All Risk Insurance (CAR) Erection All Risk Insurance (EAR)

2. Non Proyek
Electronic Equipment Insurance Machinery Breakdown Insurance Contractor Plants & Machinery Insurance

KONSEP DASAR
Asuransi CAR/EAR adalah jenis asuransi yang memberikan proteksi yang komprehensif dan tepat terhadap segala kerugian atau kerusakan yang berkaitan dengan kontrak pekerjaan, plant, mesin-mesin dan/atau peralatan-peralatan proyek konstruksi, serta tanggung jawab pihak ketiga (TPL) terhadap property damage/kerusakan harta benda dan bodily injury/cidera badan sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan kontraktor.

PERBEDAAN ASURANSI CAR / EAR


Asuransi CAR secara lebih specific memberikan Asuransi CAR secara lebih specific memberikan proteksi terhadap pekerjaan-pekerjaan proteksi terhadap proyek pekerjaan bidang sipil atau prosentase pekerjaan sipil lebih besar dibandingkan pekerjaan instalasi. Ct : Bangunan rumah, gedung bertingkat, Pabrik, Power Plant (khusus Pekerjaan Sipilnya),Jalan, Jembatan,Bendungan/Dams, Terowongan/Tunnel,Distribusi Air,Sistem Pembuangan, Kanal, konstruksi sipil lainnya.

PERBEDAAN ASURANSI CAR / EAR


Asuransi CAR secara lebih specific memberikan Asuransi EAR secara lebih specific memberikan proteksi terhadap pekerjaan-pekerjaan proteksi terhadap proyek pekerjaan pemasangan instalasi atau struktur, termasuk testing & commisioning. Ct : - pemasangan mesin-mesin pabrik, - pemasangan genset, turbin, transformer, - pemasangan instalasi listrik, telekomunikasi, - pemasangan rel kereta api, - pemasangan instalasi pabrik. .

TERTANGGUNG
Adalah orang/badan hukum yg punya kepentingan keuangan terhadap obyek pertanggungan. Yang menjadi Tertanggung dalam Asuransi CAR/EAR : Principal : Penyandang dana (Bank, Leasing, dsb) Owner/Pemilik Proyek Other Parties : Main Contractor Sub Contractor Untuk menghindari overlapping/tumpang tindih dan perselisihan dalam jaminan yang diberikan, polis asuransi CAR seharusnya menyebutkan semua pihak yang terlibat yang menjadi pihak pertama (Tertanggung) dalam perjanjian polis asuransi CAR.

OBYEK PERTANGGUNGAN
Secara khusus Obyek Pertangungan yang dijamin dalam Polis CAR :
Contracts Works :

Meliputi semua tindakan operasional yang dilakukan oleh kontraktor dan semua sub-kontraktor dalam rangka memenuhi kontrak kerja, termasuk pekerjaan persiapan di site (lokasi proyek), seperti pengerukan dan penggalian, pekerjaan grading dan leveling, pekerjaan struktur temporer seperti dam pengaman, serta penggunaan seluruh bahan yang disimpan di lokasi proyek yang berhubungan dengan pekerjaan struktur.

OBYEK PERTANGGUNGAN

Pemasangan mesin, plant dan struktur baja dapat dimasukkan dalam polis CAR apabila nilainya kurang dari 50%dari nilai harga pertanggunga. Sehingga mayoritas harga pertanggungan adalah pekerjaan sipil dan konstruksi bangunan yang tidak membutuhkan adanya testing / commisioning secara menyeluruh.

OBYEK PERTANGGUNGAN

Construction Plant and Equipment : meliputi akomodasi dari pekerja, gudang (storage sheds), preparation and mixing plant, utilities (listrik,supply air),dsb Construction Machinery Meliputi peralatan, crane dan sejenisnya, juga kendaraan di lokasi yang penggunaannya bukan untuk di jalan umum, baik itu milik atau yang disewa oleh kontraktor. Clearance of Debris : Meliputi biaya-biaya dan ongkos untuk pembersihan puingpuing di lokasi proyek akibat tejadinya sebuah kerugian atau kerusakan fisik pada konstruksi.

OBYEK PERTANGGUNGAN

TPL (Third Party Liability) : Tanggung jawab hukum pada pihak ketiga akibat adanya cidera badan dan/atau kerusakan harta benda milik pihak ketiga yang diakibatkan oleh aktifitas konstruksi. Surrounding Property Harta benda milik Tertanggung di lokasi yang rusak akibat pekerjaan proyek.

LUAS JAMINAN

Asuransi CAR/EAR memberikan jaminan yang sangat luas, yaitu hampir semua jenis kerugian atau kerusakan yang tiba-tiba/sudden dan tidak terduga/ unforseen yang terjadi selama masa asuransi pada property yang diasuransikan akan diberikan ganti rugi, kecuali akibat dari risiko-risiko yang secara eksplisit (tertulis) dikecualikan di dalam polis.

RISIKO YANG JAMINAN


Secara garis besar risiko-risiko yang dijamin dalam Asuransi CAR/EAR adalah :
Fire, lightning, explosion, aircraft damage (FLEXA), extinguishing water, atau alat-alat pemadam kebakaran lainnya. Banjir, inundation, hujan, salju, avalanches (salju longsor), tsunami/tidal wave; Storm (Badai) Earthquake (gempa bumi), subsidence (tanah amblas), landslide (tanah longsor), rockslide (salju longsor); Pencurian, perampokan; Teknik pekerjaan yang buruk/bad workmanship, lack of skill (kekurangahlian/kekurang-terampilan), kelalaian, tindak kejahatan atau kesalahan manusiawi.

LUAS JAMINAN

Dalam polis CAR/EAR terdapat 3 Section/Bagi menjadi jaminan, yaitu :


Section I : Material Damage (Kerusakan Material) Section II : Third Party Liability (Tanggung Jawab Hukum Terhadap Pihak ke 3) Section III : Advanced Loss of Profit (Kehilangan Keuntungan)

LUAS JAMINAN
Section I Material Damage
Menjamin suatu kerugian atau kerusakan fisik yang tidak terduga dan tiba-tiba dari sebab apapun, selain dari hal-hal yang dikecualikan secara khusus. Jaminan juga termasuk biaya pembersihan puing (Clearence Of Debris) yang mengikuti suatu peristiwa yang menimbulkan klaim yang dijamin dalam polis.

Section II Third Party Liability


Menjamin kerugian Tertanggung, di mana Tertanggung secara hukum bertanggung jawab untuk membayar kompensasi akibat dari cidera badan atau sakit pihak ketiga (baik fatal maupun tidak) dan kerugian atau kerusakan karena kecelakaan atas harta benda milik pihak ketiga yang terjadi berkaitan langsung dengan konstruksi atau pemasangan atas obyek yang dipertanggungkan.

LUAS JAMINAN
Section III Advanced Loss of Profit
Jaminannya sama seperti Loss of Profit/Business Interruption pada polis IAR/PAR, yaitu menjamin kehilangan keuntungan dari Tertanggung sebagai akibat dari kerusakan/kehilangan Yang terjadi pada konstruksi proyek yang sedang dikerjakan. Pada umumnya dikecualikan dalam perjanjian Treaty asuransi.

PENGECUALIAN
Pengecualian Umum :
Perang dan sejenisnya, SRCC, Huru-hara, Pengambilalihan kekuasaan, Penyitaan, penahanan, pengambilalihan atau penghancuran atau pengrusakan atas perintah dari pemerintah atau pihak yang berwenang. Reaksi nuklir, radiasi nuklir atau kontaminasi nuklir. Willful act/negligence (tindakan atau kelalaian sengaja dari Tertanggung atau wakilnya. Penghentian pekerjaan (cessation of work) baik total maupun parsial.

PENGECUALIAN
Pengecualian Khusus pada Section I :
1. Risiko Sendiri yang tercantum dalam Ikhtisar Polis. 2. Consequential Loss (kerugian lanjutan) termasuk penalti, kerugian karena keterlambatan, buruknya pengerjaan, kehilangan kontrak. 3. Kerugian atau kerusakan karena salah desain (Faulty Design). 4. Biaya penggantian, perbaikan atau pembetulan atas material atau pengerjaan yang cacat. Tetapi yang dikecualikan terbatas pada barang yang langsung terkena dampaknya, namun kerugian akibat kecelakaan karena cacat material/ pengerjaan tersebut terhadap barang yang telah dikerjakan dengan benar tetap dijamin. 5. Aus, korosi, oksidasi, penurunan mutu karena kurang penggunaan dan kondisi atmosfir normal.

PENGECUALIAN
6.Kerugian atau kerusakan atas peralatan, perlengkapan dan mesin-mesin konstruksi karena kerusakan elektrik atau mekanik ( Mechanical and/or electrical breakdown or derrangement), membekunya cairan pendingin atau cairan lainnya, cacat pelumasan atau kekurangan oli atau cairan pendingin. Namun kerusakan akibat dari hal ini dijamin dalam polis. 7. Kerusakan pada atau kerusakan atas kendaraan yang perijinannya untuk penggunaan di jalan umum atau angkutan air atau pesawat terbang. 8. Kerugian pada atau kerusakan atas berkas, gambar, catatan pembukuan, wesel, mata uang, perangko, akta bukti hutang, uang kertas, saham, cek. 9. Kerugian atau kerusakan yang ditemukan hanya saat inventarisasi.

PENGECUALIAN
Pengecualian Khusus pada Section II :
1. Risiko Sendiri yang tercantum dalam Ikhtisar Polis. 2. Pengeluaran yang timbul dalam melakukan kembali atau membetulkan atau memperbaiki atau mengganti apapun yang dijamin pada Bagian I dalam Polis ini. 3. Kerusakan harta benda atau tanah bangunan yang disebabkan oleh getaran atau pindahnya atau melemahnya penyangga atau cedera badan pada seseorang atau kerusakan harta benda yang disebabkan oleh kerusakan tersebut (kecuali secara khusus disetujui melalui endorsemen). 4. Tanggung jawab sebagai akibat dari :

PENGECUALIAN
a. Cedera badan atau sakitnya karyawan atau pekerja dari Kontraktor atau principal atau perusahaan lain yang berkaitan dengan proyek yang diasuransikan atau sebagian diasuransikan pada bagian I, atau anggota keluarga mereka. b. Kerugian pada atau kerusakan atas harta benda milik atau dalam perawatan, pengawasan atau pengendalian Kontraktor, Principal atau perusahaan lain yang berkaitan dengan proyek yang diasuransikan atau sebagian yang diasuransikan bagian I atau seorang karyawan atau pekerja dari salah satu pihak yang disebut sebelumnya. c. Kecelakaan apapun yang disebabkan oleh kendaraan berijin untuk penggunaan di jalan umum atau oleh angkutan air atau pesawat terbang.

PENGECUALIAN
d. Setiap persetujuanTertanggung untuk membayar suatu jumlah dengan cara ganti rugi atau cara lain kecuali tanggung jawab tersebut seharusnya melekat juga dengan tidak adanya persetujuan tersebut.

PERIODE PERTANGGUNGAN
Masa berlakunya polis yang dimulai sejak barang-barang /material telah diturunkan (unloaded) atau tiba di lokasi Proyek, dilanjutkan selama masa Pembangunan, Pemasangan, Testing,Pemeliharaan hingga selesainya proyek tersebut yang ditandai dengan telah ditandatanganinya berita acaraserah terima Proyek atau tanggal berakhir polis sesuai schedule mana yang terjadi terlebih dahulu.

Atau dengan kata lain Periode Pertanggungan dalam polis CAR dibagi menjadi 4 bagian : Masa Pembangunan (Construction Period) Masa Pemasangan Mesin (Erection Period) Masa Testing (Cold & Hot Testing/Commisioning Period) Masa Pemeliharaan (Maintenance Period)

PERIODE PERTANGGUNGAN
Maintenance Cover terdiri dari : Maintenance Visits Cover
Liability Penanggung terbatas pada kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh tugas-tugas pemeliharaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor. Extended Maintenance Cover Merupakan perluasan dari Maintenance Visits Cover, di mana jaminan juga termasuk kerusakan yang disebabkan selama periode konstruksi/pemasangan.

HARGA PERTANGGUNGAN
Harga Pertanggungan merupakan suatu akumulasi / jumlah dari komponen harga-harga sebagai berikut : Harga Kontrak Proyek (Contract Price) Harga Barang-barang yang disupply oleh Pemilik Proyek / Principal Harga Construction Plant & Equipment Harga Construction Machinery Biaya pembersihan reruntuhan (Clearance of Debris)

HARGA PERTANGGUNGAN
Harga Pertanggungan harus sama dengan nilai kontrak bangunan ditambah dengan bahan-bahan konstruksi yang disupply dan/atau pekerjaan-pekerjaan tambahan lain yang dilakukan oleh Principal. Setiap kenaikan nilai kontrak harus diberitahukan secepat mungkin kepada Penanggung untuk menghindari terjadinya underinsurance. jika pada akhir periode asuransi diketahui bahwa harga pertanggungan telah naik, maka premi tambahan harus dikenakan.

PREMI
Tarif premi asuransi CAR sebaiknya harus ditetapkan berdasarkan tingkat risikonya yaitu dengan cara melakukan Risk Assessment (Penilaian Risiko) yang benar. Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk melakukan Risk Assessment yaitu : Kondisi dan exposure dari site (kondisi atmosfir dan tektonik, misalnya kemungkinan terjadinya gempa bumi, banjir, genangan air) Desain dan bahan-bahan bangunan yang dipakai Teknik dan konstruksi Faktor keamanan dan time schedule konstruksi

PREMI
Agar dapat dihasilkan tarif premi yang sepadan dengan risiko, penanggung harus diberi kesempatan untuk melihat/ mempelajari kontrak, gambar-gambar, specifikasi, time schedule dari konstruksi, bill of quantities (BQ) dan schedule of process serta informasi-informasi lainnya yang berhubungan dengan proyek yang bersangkutan. Semakin lengkap data yang diberikan, maka semakin akurat Tarif premi yang ditetapkan.

RISK ASSESSMENT
Data-data yang diperlukan untuk penutupan asuransi CAR :


Profil Proyek Nama Proyek Lokasi Proyek Pemilik Proyek Nama Kontraktor Utama Okupasi bangunan Jumlah Lantai Periode Proyek

RISK ASSESSMENT


Informasi Umum Surrounding Property dan jaraknya Proteksi terhadap Surounding Property Natural Hazard Exposure (mis. : banjir, gempa bumi, tsunami, dsb.) Sungai, danau atau laut terdekat & jaraknya dengan site Sistem Drainase Pengaturan lalu lintas kendaraan Pengontrol debu Apakah sarana yang berada di bawah tanah, spt jaringan pipa & kabel teridentifikasi dan ditegaskan oleh instasi terkait (mis.: PGN, Telkom, PDAM, dsb)

RISK ASSESSMENT
Soil Test Merupakan hasil test / analisa atas kondisi lapisan tanah di mana konstruksi akan didirikan  Sub Structure Tipe Fondasi Kedalaman Fondasi Kontraktor pekerjaan Piling Aktifitas Piling (peralatan, metodenya) Apakah peralatan Piling memiliki sertifikat? Apakah Operator peralatan piling memiliki sertifikat / surat izin ? Jarak antara pekerjaan piling dengan existing property  Stabilisasi lapisan tanah


RISK ASSESSMENT
Super Structure Lokasi tower cranes Apakah tower crane memiliki sertifikat? Apakah Heavy Equipment memiliki sertifikat? Apakah building material sudah ditest oleh laboratorium independen? Metode pemasangan dan pembongkaran tower crane Metode Konstruksi

RISK ASSESSMENT

Dokumen yang dibutuhkan : Site Lay Out Foto-foto site Soil test Gambar konstruksi Time Schedule Summary desain struktur pekerjaan bangunan

REACTIVE WORK / PROJECT


Risk Assessment untuk Reactive Work / Project : Kapan proyek dimulai pertama kali ? Kapan proyek akan dimulai kembali ? Kenapa proyek terhenti Apakah selama proyek terhenti maintenance terhadap konstruksi dilakukan ? Sebutkan maintenance terhadap konstruksi yang dilakukan selama proyek terhenti Apakah struktur utama sudah dilakukan test (biasanya dengan hammer test untuk mengetahui apakah struktur tersebut perlu diperkuat) Apakah akan ada perubahan desain ? Apakah seismic test sudah dilaksanakan ?

REACTIVE WORK / PROJECT


Yaitu pekerjaan kembali proyek konstruksi yang sebelumnya mengalami penghentian pekerjaan (cessation of work / suspended project). Penyebab Cessation of work : Financial Authority Public / society Natural Perils yang menyebabkan akses terputus Technical Problem tidak sesuai dengan perencanaan awal

You might also like