You are on page 1of 7

SIBLING RIVALRY

Mereka dapat menjadi musuh besar sampai menjadi sahabat terbaik dan berbalik kembali hanya pada suatu pagi hari, saling memaki di suatu saat, bermain bersama di menit berikutnya. Mereka saling bersaing, saling mendukung saling menyerang, saling melindungi, berganti-ganti dari saling mencintai, menyukai, membenci dan member toleransi. Mereka bergantian memainkan mainan yang sama, duduk di meja yang sama, mempunyai orang tua yang sama dan seringkali tidur di ranjang yang sama, karena mereka adalah kakak beradik. Hubungan di antara kaka beradik dapat mengalami keributan, memuaskan, atau merupakan gabungan yang membingungkan dari keduaanya. Tetapi, jika salah satu atau keduanya adalah anak batita (bawah tiga tahun), yang kemampuan sosialnya masih rendah (termasuk kemampuan untuk membagi, berkompromi, empati, bekerja sama) masih berpusat pada diri sendiri, dan ingin memiliki sendiri (ia ingin menjadi pusat perhatian dan segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian), maka hubungannya bisa sangat rumit Terlepas dari apakah saudara anak batita anda adalah lebih tua, lebih muda, atau masih akan dilahirkan, akan terdapat berbagai hal yang perlu dihadapi. Sebagai orangtua, anda perlu mengambil keputusan kapan anda akan turun tangan, kapan harus menengahi, dan kapan harus mendiamkan dan hanya berharap agar terjadi hal yang terbaik. Beberapa peristiwa berikut ini adalah beberapa hal yang paling sering terjadi jika anak balita anda mempunyai kakak/adik, anda dapat menggunakan anjurannya untuk menghadapi ratusan peristiwa lain yang pasti akan terjadi. Persaingan antar kakak-adik Orang tua dapat membantu mengurangi kompetisi, dan persaingan sebagai akibatnya, dengan memastikan bahwa anda menunjukkan cinta dan penghargaan untuk setiap anak sebagaimana adanya mereka (dengan tidak membandingkan mereka secara positif maupun negatif), dengan memberikan waktu khusus kepada masing-masing anak secara teratur, dengan memastikan bahwa kebijakan dan kemudahan diberikan dengan setara (meskipun tidak usah sama), dan dengan tidak menunjukkan sikap memilih anak kesayangan (anak yang merasa saudaranya lebih disayangi, bukan saja akan merasa perlu berjuang lebih keras untuk mendapatkan perhatian orang tua, tetapi juga untuk berkelahi lebih keras dengan saudaranya). Anak-anak akan mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk membina hubungan yang baik tanpa tekanan atau keterlibatan orang tua yang terus-menerus. Berikan banyak kesempatan pada mereka untuk bermain bersama dan keluar bersama, tetapi juga pastikan bahwa mereka mempunyai waktu yang cukup untuk saling berpisah waktu untuk menyendiri. Tentunya bagus jika anak-anak akhirnya menjadi sahabat. Tetapi jika tidak, hal

ini juga wajar saja. Janganlah memaksanya. Jika mereka belajar banyak, dan sudah mempunyai landasan bagi relasi yang sehat di kemudian hari.

Ingin sama rata Selalu bersikap adil terhadap anak-anak, bukan saja akan mempersiapkan mereka untuk kecewa ketika menghadapi dunia, tetapi juga tidak akan efektif untuk mencegah persaingan dalam keluarga. Yang harus dilakukan orang tua untuk adil adalah: 1. Memperlakukan anak-anak sebagai pribadi-pribadi yang berbeda. Karena tidak ada dua anak yang sama (bahkan anak yang kembar identik sekalipun), maka tidak ada dua anak yang haus diperlakukan secara sama. Anak akan saling menghargai kepibadian masing-masing dan ingin diperlakukan secara bebda daripada selalu ingin diperlakukan sama rata. 2. Memberi untuk perorangan. Apakah itu hadiah atau pelukan, apa yang anda berikan pada anak tidak harus merupakan pasangan dari pemberian kepada anak lain. Meluangkan waktu untuk masing-masing anak. Jika anak tidak selalu harus bersaing untuk mendapatkan perhatian anda, maka mereka tidak akan terdoromg untuk bersaing dalam hal-hal lain.
3.

4. Sama-sana mencintainya. Jika ada komditas orang tua yang perlu dibagikan dalam jumlah yang sama, maka komoditas itu adalah cinta kasih (bahkan jika anda tidak selalu merasakan cinta yang sama). 5. Tetap berusaha untuk membagi dengan sama rata.

Bertengkar Kedekatan usia bukanlah penghalang untuk bertengkar, malah kadang memperseringnya. Anak-anka yang usianya berdekatan cenderung lebih banyak bekontak satu sama lain. Tetapi sejumlah konflik antar kakak adik adalah hal yang tidak dapat dihindarkan.Tetapi sementara anda harus melihat perselisihan diantara anak-anak sebagai suatu hal yang norml dan wajar,dan memang demikian adanya. Orang tua dapat mencegah memuncaknya perkelahian dengan beberapa cara diplomatik berikut:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Jangan pilih kasih Merredakan persaingan Menunjukkan jalan Meminimalkan stress Berselisih pendapat dengan benar Bersikap menghargai Mengakui perasan mereka (tetapi bukan menerima tindakan salah mereka) Jangan menanamkan rasa bersalah Identifikasi Memahami posisi mereka Menetapkan dan menerapkan batasan tingkah laku Jangan terburu-buru menengahi (tetapi turun tangan jika diperlukan) Jangan menghakimi Pujilah ketika mereka bersikap baik

Keamanan mainan untuk adik Jika anak batita adalah satu-satunya anak (atau anak tertua) maka cara termudah untuk menjauhkannya dari mainan yang tidak aman adalah dengan tidak membawa mainan tersebu ke dalam rumah. Tetapi orang tua dapat mencoba melindungi anak batiita anda dengan mengikuti langkah berikut: 1. Mintalah bantuan dari kakaknya. Jelaskan resiko bahaya dari mainan anak besar untuk anak balita. 2. Menyimpan mainan yangtidak aman di tempat yang tidak terjangkau oleh anak batita. 3. Menjauhkan mainan yangtidak aman dai pandangan si adik.

4. Ketika anak yang lebih besar memainkan maian yang tidak aman di ruangan yang sama engan anak batita anda, usahakan untuk melibatkan si adik, ada suatu kegiatan. 5. Bersikap wspada. Betapapun hati-hatinya semua aggota keluaarga dalam menjauhkan mainan yang berbahaya dari anak batita anda.

Satu kamar untuk dua anak Membantu anak dengan cara : 1. Memahami keengganannya. Daripada menghdapi kkeluhannya scara dogmatis, lebih baik mengajak anak untu mengutarakan perasaannya. 2. 3. 4. Memasang pemisah Kadang membiarkan dia memiliki seluruh kamar untuk dirinya sendiri Menekankan manfaatnya

Tingkah laku yang menarik perhatian Mengenali bahwa tingkah laku anak balita bukan saja biasa terjadi tetapi juga sangat normal karena ini merupakan ungkapan dari persaingan antar kakak beradik, yang selalu terjadi pada rumah tangga yang memiliki lebih dari satu anak. Cobalah beberapa cara berikut: 1. 2. 3.
4.

Libatkan anak batita anda padasaat menyusui Mnyediakan waktu khusus baginya Meluangkan waktu untuk berkumpul bersama Pertimbangkan untuk memperkenalkan kehidupan di luar rumah bagi si kakak

File internet

Pengertian Sibling Rivalry

1. Kamus kedokteran Dorland (Suherni, 2008): sibling (anglo-saxon sib dan ling bentuk

kecil) anak-anak dari orang tua yang sama, seorang saudara laki-laki atu perempuan. Disebut juga sib. Rivalry keadaan kompetisi atau antagonisme. Sibling rivalry adalah kompetisi antara saudara kandung untuk mendapatkan cinta kasih, afeksi dan perhatian dari satu kedua orang tuanya, atau untuk mendapatkan pengakuan atau suatu yang lebih. 2. Sibling rivalry adalah kecemburuan, persaingan dan pertengkaran antara saudara laki-laki dan saudara perempuan. Hal ini terjadi pada semua orang tua yang mempunyai dua anak atau lebih. Sibling rivalry atau perselisihan yang terjadi pada anak-anak tersebut adalah hal yang biasa bagi anak-anak usia antara 5-11 tahun. Bahkan kurang dari 5 tahun pun sudah sangat mudah terjadi sibling rivalry itu. Istilah ahli psikologi hubungan antar anak-anak seusia seperti itu bersifat ambivalent dengan love hate relationship. Penyebab Sibling Rivalry Banyak faktor yang menyebabkan sibling rivalry, antara lain: 1. Masing-masing anak bersaing untuk menentukan pribadi mereka, sehingga ingin menunjukkan pada saudara mereka. 2. Anak merasa kurang mendapatkan perhatian, disiplin dan mau mendengarkan dari orang tua mereka. 3. Anak-anak merasa hubungan dengan orang tua mereka terancam oleh kedatangan anggota keluarga baru/ bayi. 4. Tahap perkembangan anak baik fisik maupun emosi yang dapat mempengaruhi proses kedewasaan dan perhatian terhadap satu sama lain. 5. Anak frustasi karena merasa lapar, bosan atau letih sehingga memulai pertengkaran. 6. Kemungkinan, anak tidak tahu cara untuk mendapatkan perhatian atau memulai permainan dengan saudara mereka. 7. Dinamika keluarga dalam memainkan peran. 8. Pemikiran orang tua tentang agresi dan pertengkaran anak yang berlebihan dalam keluarga adalah normal. 9. Tidak memiliki waktu untuk berbagi, berkumpul bersama dengan anggota keluarga. 10. Orang tua mengalami stres dalam menjalani kehidupannya. 11. Anak-anak mengalami stres dalam kehidupannya. 12. Cara orang tua memperlakukan anak dan menangani konflik yang terjadi pada mereka.

Segi Positif Sibling Rivalry Meskipun sibling rivalry mempunyai pengertian yang negatif tetapi ada segi positifnya, antara lain: 1. Mendorong anak untuk mengatasi perbedaan dengan mengembangkan beberapa keterampilan penting. 2. Cara cepat untuk berkompromi dan bernegosiasi.

3. Mengontrol dorongan untuk bertindak agresif. Oleh karena itu agar segi positif tersebut dapat dicapai, maka orang tua harus menjadi fasilitator. Mengatasi Sibling Rivalry Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry, sehingga anak dapat bergaul dengan baik, antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tidak membandingkan antara anak satu sama lain. Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri. Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda. Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain. Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi. Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu sama lain. 7. Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda. 8. Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang. 9. Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka sendiri. 10. Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik. 11. Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak. 12. Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain. 13. Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak. 14. Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalry yang paling bagus. Adaptasi Kakak Sesuai Tahapan Perkembangan Respon kanak-kanak atas kelahiran seorang bayi laki-laki atau perempuan bergantung kepada umur dan tingkat perkembangan. Biasanya anak-anak kurang sadar akan adanya kehadiran anggota baru, sehingga menimbulkan persaingan dan perasaan takut kehilangan kasih sayang orang tua. Tingkah laku negatif dapat muncul dan merupakan petunjuk derajat stres pada anakanak ini. Tingkah laku ini antara lain berupa: 1. Masalah tidur. 2. Peningkatan upaya menarik perhatian orang tua maupun anggota keluarga lain. 3. Kembali ke pola tingkah laku kekanak-kanakan seperti: ngompol dan menghisap jempol. Batita (Bawah Tiga Tahun) Pada tahapan perkembangan ini, yang termasuk batita (bawah tiga tahun) ini adalah usia 1-2 tahun. Cara beradaptasi pada tahap perkembangan ini antara lain:

1. Merubah pola tidur bersama dengan anak-anak pada beberapa minggu sebelum kelahiran. 2. Mempersiapkan keluarga dan kawan-kawan anak batitanya dengan menanyakan perasaannya terhadap kehadiran anggota baru. 3. Mengajarkan pada orang tua untuk menerima perasaan yang ditunjukkan oleh anaknya. 4. Memperkuat kasih sayang terhadap anaknnya. Anak yang Lebih Tua Tahap perkembangan pada anak yang lebih tua, dikategorikan pada umur 3-12 tahun. Pada anak seusia ini jauh lebih sadar akan perubahan-perubahan tubuh ibunya dan mungkin menyadari akan kelahiran bayi. Anak akan memberikan perhatian terhadap perkembangan adiknya. Terdapat pula, kelas-kelas yang mempersiapkan mereka sebagai kakak sehingga dapat mengasuh adiknya. Remaja Respon para remaja juga bergantung kepada tingkat perkembangan mereka. Ada remaja yang merasa senang dengan kehadiran angggota baru, tetapi ada juga yang larut dalam perkembangan mereka sendiri. Adaptasi yang ditunjukkan para remaja yang menghadapi kehadiran anggota baru dalam keluarganya, misalnya: 1. 2. 3. 4. Berkurangnya ikatan kepada orang tua. Remaja menghadapi perkembangan seks mereka sendiri. Ketidakpedulian terhadap kehamilan kecuali bila mengganggu kegiatan mereka sendiri. Keterlibatan dan ingin membantu dengan persiapan untuk bayi.

Peran Bidan Peran bidan dalam mengatasi sibling rivalry, antara lain: 1. Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran. 2. Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan Referensi Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 71-72). Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC. (hlm: 56- 57). Desty, dkk. 2009. Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir. Akademi Kebidanan Mambaul Ulum Surakarta. Kyla, B. 2009. Sibling Rivalry. Diunduh 29 Januari 2009, 06: 49 PM. med.umich.edu/yourchild/topics/sibriv.htm Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 67-76).

You might also like