You are on page 1of 7

SI PENDIAM YANG CERDAS

Tugas Untuk Materi : PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Oleh : Rusdi Semester : VI (Enam)

STAI AL KHAIRAT PAMEKASAN KAMPUS NURUD DHALAM GANDING 2011

IDENTITAS

NAMA JENIS KELAMIN TETALA ALAMAT ANAK KELAS NAMA ORANG TUA BAPAK IBU

: Ulfatun Hasanah : Perempuan : Smp.16 Agustus 1995 : Ganding Timur : Ke 3 : 1 MI. Nurud Dhalam

: Ahmad : Hostiyah

A. DESKRIPSI

Si pendiam yang cerdas ini berangkat dari realitas seorang siswa kelas 1 MI, namanya ulfatun dia tidak bicara (tunawicara) tapi memiliki semangat belajar yang luar biasa, dari tingkat RA. Sampai tingkat MI dia lalui dengan kebisuan, tapi kondisi dirinya yang juga ingin sama dengan anak-anak yang lain, dia ingin membuktikan denga kemampuan prestasi belajar yang didapatnya, dia memang sulit menjawab pertanyaan dengan suara lisannya tapi dian punya tangan dan ayunan ujung bolpoin untuk menginterpretasikan apa yang menjadi ke inginan hatinya dan dia mampu membuktikan kepada semua teman-temannya kalau semangatnya tidak kalah dengan temanya yang lain. Dia tiga bersaudara dan dari saudarasaudaranya yang lain hanya dia yang terlahir tidak normal dari sepasang suami istri Bapak Ahmad dan ibu Hostiyah. Satu yang menjadi inspirasi dan patut kita tiru kesemangatan dan pantang putus asa untuk terus belajar guna mengejar prestasi sebagai insan yang berakal ini tidak pernah padam dalam dirinya dengan segala keterbatasan dirinya sebagai ulfatun SI PENDIAM YANG CERDAS.

B. PEMBAHASAN

Berawal dari pertemuan saya dengan Ulfatun yang memang satu sekolah di tempat saya mengajar, sebetulnya saya juga mengajar di tingkat MI, tapi Cuma kelas V sampai kelas VI hingga saya hanya sebatas kenal dengan dia tapi masih belum mengajar langsung di kelas dia. Tapi secara kekeluargaan saya sudah dekat dengan keluarganya, sehingga tugas kuliah ini juga yang membuat saya tambah lebih dekat karna hrus sedikit banyak mengorek tentang ulfatun ini, pak ahmad nama bapaknya panggilan akrabnya saya panggil pak. Ahmad, sampai pada akhirnya dengan basa-basi saya mulai investigasi yang dibingkai suasana warung tempat pak. Ahmad rutin ngumpul dengan teman-temannya, point pertama saya bertanya pak. Ahmad ulfatun itu dari sejak lahir atau bagaimana? Ya mulai sejak kecil, sebenarnya proses kelahirannya sama dengan proses dua saudaranya dari umur berapa bulan kita ( p.ahmad dan bu hostiyah) tidak ada kecurigaan apa-apa, hanya saja semenjak dia berumur 1 tahun baru ada firasat kurang mengenakkan sampai dia sempat ibawa kesalah satu gua yang baru ditemukan sekitar 1 bulan (gua malampung) untuk mengharap kesempurnaan ulfatun bahasa maduranya (ngarep barokah). Tapi subhanallah usaha demi usaha yang bersifat mistis seperti itu belum juga berhasil. Keudia pak. Ahmad melannjutkan, sampai saya bernadzar kalau sembuh aku bawa ke sunan ampel tapi sampai sekarang belum sembuh. P. ahmad mulai RA. Bagaimana perkembangannya, dia belajar seperti anak-anak uyang lain hanya saja tau sendiri bagaimana kondisi anak yang tidak bisa bicara (bisu) mendengar juga tidak bisa, hanya saja sebatas melihat dan mengerjakan tugas guru kalau disuruh dengan

isyarat. Aktivitas dirumahpun sama halnya dengan orang-orang yang normal pada umumnya malah bisa dibilang lebih, dari dia mencuci pakaian, menjemur, mencuci piring, menyapu malah melebihi saudara yang lain. (pak. Ahamd sambil tersenyum). Saya sangat bersyukur ternyata dari kekurangan yang ada pada ulfatun itu mengandung sejuta hikmah yang tidak dilmiliki oleh siapapun, karna hanya Allah yang maha tahu sampai sekarangpun semenjak dia duduk di bangku kelas 1 MI. sangat terlihat kemandirian dan pengabdian kepadaorang tua, kami hanya yakin inilah anugerah dari Allah yang harus kami jaga. Sejauh percakapan apa yang saya dapat dari pak. Ahmad saya coba ke teman-temannya pendapat yang sama ternyata di kelas dia juga terbilang siswa yang aktif (dari kekurangan yang dia miliki) seperti mengerjakan tugas sekolah. Sempet juga saya temui guru kelasnya kebetulan dia mengajar materi matematika, ternyata dari hasil yang di dapat bisa tergolong siswa yang mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru tersebut. Subhanallah, ternyata Allah maha bijak tidak semua kekurangan yang ada pada manusia itu adalah aib dan tanpa hikmah tapi kekurangan bisa jadi barokah :

Janganlah kamu menghina diantara kamu karna setiap sesuatu pasti punya kelebihan. Secara fisik mungkin bisa menyimpulkan dia tidak sama dengan kebanyak orang yang normal tapi dibalik semua itu ada kelebihan yang terkandung, dan ternyata hanya dengan kuasaNya dia bisa belajar dan meraih prestasi yang sama dengan teman-temannya yang lain. Wallhua lam.

Di tataran sosial dia mungkin sedikit banyak jadi buah bibir, apalagi perempuan (malarat olle lakeh) sulit dapat suami mungkin itu bahasa yang gampang kita dengar. Apalagi di era sekarang ini lakilaki banyak milih katanya begitu Opini masyarakat desa begitu, sebuah kewajaran tapi salah kaprah karna kultur yang membentuk dan menciptakan opini seperti itu, sehingga tidak heran jika orang tuapun akan memikul beban kalau ananya tidak sama dengan anak-anak yang lain yang mungkin juga termasuk pak. Ahmad dan ibu hostiyah. Karna semua orang tua pasti sama mengiginkan anaknya bahagia, begitu juga ulfatun dalam dirinya pasti mengiginkan hal yang sama dengan teman-temannya yang lain, berkomunikasi layaknya anak-anak normal lainnya. Semoga Allah member kekuatan dan ketabahan serta kesuksesan di akhir dewasa nanti. Amin ya robbal alamin. Nah..

C. KESIMPULAN

 Allah maha mengetahui dengan segala apa yang dia kehendaki, dan Allah tidak akan berbuat dhalim kepada hambaNya.  Kesemangatan, kesabaran kata kunci (key ward) dari segalanya, asal kita mau berusaha dan bangkit dari kekurangan yangkita miliki, apalagi kita menganggap kita masih normal.  Pentingnyakita mencari ilmu bagi siapapun ini membuat spirit buat kita untuk terus belajat dan mengejar prestasi yang kita impikan meski kita harus jatuh bangu di tengah aral yang merintangi.  Tetaplah semangat, jadilah ulfatun sebagai sumber inspirasiuntuk melangkah dengan pasti, karna  Keberhasilan tanpa perencanaan lebih cocok disebut kebetulan dan sebuah kebetulan sulit untuk di ulangi apalgi untuk jangka waktu yang lebih panjang. (Mario Teguh)

You might also like