You are on page 1of 47

KEBIJAKAN PENGINTEGERASIAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF (PNPM-MPd) KE DALAM SISTEM PEMBANGUNAN DAERAH

Deivie H. Rondonuwu, S.Pt Training Consultant PNPM-MPd Kecamatan Sonder Minahasa

PENYAMAAN PERSEPSI

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN (Teoritik)

Tim Sanders, CSO, Yahoo

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Tahapan Perencanaan: Penyusunan Rencana Penetapan Rencana Pengendalian Pelaksanaan Rencana Evaluasi Kinerja PP 39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan PP 40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional

PROSES PERENCANAAN 1. Proses Politik : Pemilihan langsung


Presiden dan Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (publik choice theory of planning) Khususnya 2. Proses Teknokratik : penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM Perencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional, atau oleh lembaga/unit organisasi yang secara fungsional melakukan perencanaan Khususnya dalam pemantapan peran, 3. Proses Partisipatif : fungsi dan kompetensi lembaga Perencanaan yang melibatkan perencana masyarakat (stake holders) Antara lain melalui pelaksanaan Musrenbang

4.

Proses Bottom-Up dan TopDown : Perencanaan yang aliran

prosesnya dari atas ke bawah atau

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN (Fakta)

APA YANG TERJADI?


Kalau ribut terus, kapan kita bisa maju?

Ini you punya salahyou tidak koordinasi

Ini masih kewenangan sayajadi you yg koordinasi

WahKoordinasi terus jadi kambing hitam

DINAMISASI PEMBANGUNAN PARTISIPATIF


LEGISLASI DPR: KEPUTUSAN POLITIK BIROKRASI : KEPUTUSAN TEKNOKRATIS

JARING ASMARA

REGULASI / PROYEK

HEARING

MUSRENBANG

DESA/ANTAR DESA: KEPUTUSAN PARTISIPATIF

TAHAPAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DAERA


Penyusunan RKPD Musrenbang Kab/ Kota Diskusi dan Kesepakaan KUA

5 4
3a

6 7

Keputusan tentang PPAS

Forum SKPD

3 2 1
Musrenbang Desa

8 9 10

Penyusunan RKASKPD

Musrenbang Kecamatan

Pembahasan Rancangan APBD

Penetapan Perda APBD

12

PROSES PERENCANAAN

Kebutuhan Teknokratik/ Birokratik

Usulan Teknokratis

5 4
3a

6 7 8 9

3 2
Kepentingan Pemenuhan Janji Politik Aspirasi Warga/Masyarakat

Kepentingan Politis

10

Aspirasi Warga/Masyarakat

13

PROSES TEKNOKRATIS DAN PROSES POLITIK DALAM PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN
RPJMD Renstra SKPD Renja SKPD
1 tahun 5 tahun

RPJM

5 tahun

RKPD

RKP

1 tahun

KUA

PPAS

TITIK KRITIS 3

Dibahas bersama DPRD

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

RKA-SKPD

PEDOMAN PEDOMAN PENYUSUNAN PENYUSUNAN RKA-SKPD RKA-SKPD

Tim Anggaran Pemda


RAPERDA RAPERDA APBD APBD

MASALAH DALAM PELAKANAAN MUSRENBANG REGULER

Masalah Umum: 1. Pelaksanaan Musrenbang banyak yang masih bersifat ad hoc/administratif sehingga Musrenbang terkesan hanya sebagai alat untuk melegitimasi bahwa penyusunan dokumen rencana telah dilaksanakan secara partisipatif. 2. Program/kegiatan masih didominasi kepentingan pemerintah, elit politik dan sektor-sektor tertentu. 3. Masih kurangnya sinergi antar kegiatan dari pemerintah pusat, propinsi dan kab/kota, banyak kegiatan yang menggunakan mekanisme perencanaan yg terpisah-pisah (misalnya PNPM dengan Kegiatan dari pemerintah propinsi dan kegiatan dari pemerintah kab/kota).
15

MASALAH DALAM PELAKSANAAN MUSRENBANG

Masalah Input:
1. Rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan (karena sosialisasi yang tidak memadai, rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya informasi, serta masih kuatnya budaya yang didominasi oleh yang dituakan) 2. Tidak adanya feed-back kepada masyarakat tentang hasil-hasil Musrenbang sehingga berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat akan kemungkinan berperan-serta dalam membuat keputusan 3. Hasil Musrenbang pada tingkat pemerintahan di bawah kurang dimanfaatkan sebagai masukan dalam Musrenbang pada tingkat pemerintahan diatasnya 4. Peserta musrenbang yang tidak mewakili kepentingan masyarakat banyak , pada umumnya masih terbatas pada unsur pemerintah 5. Belum tersedia dokumen perencanaan jangka menengah (RPJM Desa/Kecamatan) sebagai acuan perencanaan

16

MASALAH DALAM PELAKSANAAN MUSRENBANG

Masalah Proses: 1. Isu-isu pembangunan yang dibahas hanya dalam batas ruang lingkup satu wilayah administratif tertentu (desa/kecamatan tertentu), belum bersifat lintas wilayah 2. Pada umumnya usulan kegiatan belum diakomodir dengan baik. Seharusnya melalui proses pematangan pada forum SKPD dengan mengundang unsur masyarakat/ pemerintah kecamatan yang berkaitan dengan SKPD tersebut 3. Masih lemahnya sistem informasi dan dokumentasi mengakibatkan kerumitan dan tidak efisiennya pelaksanaan kegiatan. Keterbatasan kemampuan untuk menciptakan kualitas musyawarah dan analisa menyebabkan sulitnya menentukan permasalahan yang strategis dan berjangka menengah
17

MASALAH DALAM PELAKSANAAN MUSRENBANG

Masalah Output: 1. Output dari Musrenbang tingkat desa masih sangat minim dari perencanaan komprehensif, terbatas pada pengumpulan usulan desa (berupa usulan fisik), serta belum disusun berdasarkan prioritas pembangunan. 2. Masih kuatnya paradigma lama yang berlomba untuk menyusun shopping list atau daftar belanja yang sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kebutuhan utama untuk mengatasi masalah dan potensi lokal.

18

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN (idealnya)

SATU RENCANA UNTUK SEMUA

Kuadran Penyusunan kebijakan publik dalam perencanaan pembangunan


Pemerintah
Lemah Semua pihak tidak berani memperjuang-kan kepentingannya; cepat puas dengan manfaat kecil pada kesempatan pertama. Tak ada motivasi kuat untuk mencari pemecahan terbaik, kesepakatan Untuk mencegah konfrontasi cenderung kompromi yang tidak Pemerintah optimal menyerah pada desakan masyarakat dengan mengabaikan kebijakan, bahkan yang menjamin kepentingan sah sekalipun. Jika perimbangan kekuatan berubah, kesepakatan Kuat Pemerintah akan memaksakan kebijak-annya, masyarakat tidak akan menentang secara terbuka tetapi melawan secara diamdiam. Pelaksanaan kesepakatan tidak sempurna, jika ada perubahan dalam perimbangan Semua pihak berjuang akan kekuatan, kesepakatan demi kepenting-annya, tapi karena digugat tidak dapat memaksa-kan kehendak pada pihak lain, hanya dengan mencari pemecahan yg secara optimal memenuhi kebutuhan semua pihak melalui perundingan yg fair kesepakatan yang lestari dapat

Masyarakat

Kuat

Lemah

Titik temu antara PNPM Mandiri Perdesaan dengan Musrenbangdes disebut dengan istilah Teknis Integrasi Program.

MUSRENBANG Kabupaten

Forum SKPD

MAD Pendanaa n

Musyawarah Antar Desa Prioritas

MUSRENBANG Kecamatan

Pelaksana an sesuai PTO PNPM-MP

Musdes Perencanaan dan MKP MMDD

MUSRENBANG Desa RPJMDes/Review

Penggalian Gagasan

Pengkajian Keadaan Desa (PKD)

Proses Integrasi Musrenban Perencanaan g PNPM-MP

Good practices perencanaan partisipatif dalam PNPM

Mandiri Perdesaan memperkuat Musrenbangdes & Musrenbang Kecamatan. Perencanaan partisipatif dalam PNPM Mandiri Perdesaan mendapatkan kekuatan legal untuk diterapkan ke dalam pelbagai program/proyek pembangunan desa dikarenakan masuk dalam sistem Musrenbangdes. Terjadi penataan ulang prosedur kerja perencanaan partisipatif di dalam sistem pembangunan reguler maupun PNPM Mandiri Perdesaan.

Partisipatif (Masyarakat)

Integrasi Politis (DPRD) Teknokratis (SKPD)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT = PENGUATAN KEDAULATAN RAKYAT DIKAWAL MELALUI MEKANISME MUSRENBANG KESINAMBUNGAN MOBILISASI-PARTISIPASI POLA/ATURAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT/PERENCANAAN PARTISIPATIF DIPASTIKAN AKAN ADA MELALUI KEKUASAAN ADMINISTRASI BIROKRASI PEMBIASAAN TINDAKAN MELAHIRKAN SISTEM SOSIAL

Alur Tahapan Pengintegrasian Perencanaan PNPM Mandiri Perdesaan 2010


Hearing DPRD Musrenbang Kabupaten

Evaluasi
Pemeliharaan

MAD Sosialisasi Musdes Sosialisasi


Pelatihan KPMD

Musdes Serah Terima


LKPJ Kades
Musdes Pertanggungjawaban Pencairan Dana dan Pelaksanaan Kegiatan

Pegas/ PKD

Musdes RPJM-Desa (penyusunan/review) Musy. Desa Khusus Perempuan

Musrenbang Desa

Persiapan Pelaksanaan (pendaftaran tenaga, pelatihan TPK, UPK, dan pelaku desa lainnya)

Musdes Perencanaan

Penulisan Usulan dgn/tanpa desain VerifikasiRAB Usulan

Desain dan RAB, Verifikasi Teknis Musdes Musrenbang Kecamatan SPP Informasi Hasil MAD Prioritas Usulan Musrenbang Penyampaian Kecamatan MAD Pendanaan Aspirasi

/ ratik knok Te atik han butu Birokr Ke

n nuha eme P gan entin ji Politik Kep Jan rasi t Aspi raka asya a/ M Warg

HARMONISASI dan SINERGI PERENCANAAN PNPM MANDIRI UNTUK MEMPERKUAT PERENCANAN MUSRENBANG (strategi)

IF I HAD ONE HOUR TO SAVE THE WORLD, I WOULD SPEND FIFTY-FIVE MINUTE DEFINING THE PROBLEM AND ONLY FIVE MINUTE FINDING THE SOLUTION (ALBERT EINSTEIN)

PENTINGNYA HARMONISASI PERENCANAAN PNPM DENGAN MUSRENBANG

1. 2. 3. 4. 5.

Sinergi antara kegiatan yang didanai dari PNPM dengan kegiatan APBD Mekanisme Perencanaan PNPM Mandiri bisa memperkuat mekanisme Musrenbang Peningkatan kapasitas aparat dalam proses perencanaan yang akuntabel Melembagakan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan penganggaran Penghematan biaya dan waktu pada proses perencanaan 31

HARMONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN


TI G A D SA NK T E K LU A A E R HN
Perencanaan Partisipatif Proses pengambilan keputusan yang melibatkan masyarakat Dunia usaha dan pemerintah padaposisi yang setara :

TI G A K C M TA NK T E A A N
Perencanaan Partisipatif : Mensinergikan Perencanaan desa kelurahan dengan rencana pembangunan kab /kota dengan melibatkan anggota legislatif /

TI G A K B PA N N K T A U TE K TA O
Forum SKPD : Sinkronisasi Rencana Kerja Masyarakat dengan Renja SKPD

Dokum Perencanaan en Pem bangunan Desa / Kelurahan

Dokum Rencana en Kerja (Renja ) Kecam atan Prioritas rencana pem bangunan

Dokum en Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD )

Musrenbang Desa /Kelurahan

Musrenbang Kecamatan

Musrenbang Kabupaten / Kota

Dokumen Musrenbang Desa /Kelurahan

Dokumen Musrenbang Kecamatan

Dokum en Musrenbang Kabupaten /Kota

Jaminan Konsistensi Usulan


Representasi masyarakat terlibat dalam Musrenbang desa /kelurahan sebagai wakil masyarakat

Jaminan Konsistensi Usulan

Jaminan Konsistensi Usulan


Dalam forum SKPD dihadiri oleh Delegasi kecamatan dan dilibatkan anggota legislatif

Dipilih representasi dari masing -masing desa / kelurahan sebagai mitra dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD ) dan sebagai delegasi Dalam Musrenbang Kabupaten /Kota

TAHAPAN MUSRENBANG TAHUNAN DAERAH


Mekanisme Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan dalam Rangka Penyususunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan RKP Daerah Proses Penyusunan RKP dan RKPD (Januari Mei) Provinsi - Desa
Moneter BI Statistik BPS Data Sektoral Rancangan Awal Renja -KL Rancangan Interm RKP Musrenbang Nasional

Provinsi

RPJM Daerah Provinsi

Rancangan SKPD Kab/ Kota

Musrenbang Provinsi

Paska Musrenbang Provinsi

RKP Provinsi

Renstra SKPD Provinsi

Rancangan Renja-SKPD Provinsi

Forum SKPD Provinsi

Renja -SKPD Provinsi

Renja SKPD Provinsi

Proses Penyusunan APBD Provinsi

Kabupaten / Kota

RPJM Daerah Kab/ Kota

Rancanagan RKPD Kab/ Kota

Musrenbang Kab/ Kota

Paska Musrenbang Kab/ Kota

RKP Kab/ Kota

Renstra SKPD Kab / Kota

Rancangan Renja-SKPD Kab/ Kota

Forum SKPD Kab/ Kota

Renja -SKPD Kab/ Kota

Renja SKPD Kab/ Kota

Proses Penyusunan APBD Kab/ Kota

Kecamatan

Renstra Kecamatan

Musrenbang Kecamatan

Renja Kecamatan

Kelurahan / Desa

RPJM Desa/ Kelurahan

Rancangan RKP Desa / Kelurahan

Musrenbang Desa/ Kelurahan

RKP Desa / Kelurahan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

33

FOKUS PROSES MUSRENBANG TAHUNAN DAERAH


Mekanisme Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan dalam Rangka Penyususunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan RKP Daerah

Proses Penyusunan RKP dan RKPD (Januari Mei) Kecamatan


Kabupaten / Kota
RPJM Daerah Kab/ Kota Rancangan RKPD Kab/ Kota Paska Musrenbang Kab/ Kota RKP Kab/ Kota

Musrenbang Kab/ Kota

Renstra SKPD Kab/ Kota

Rancangan Renja-SKPD Kab/ Kota

Forum SKPD Kab/ Kota

Renja -SKPD Kab/ Kota

Renja SKPD Kab/ Kota

Proses Penyusunan APBD Kab/ Kota

Kecamatan

Renstra Kecamatan

Musrenbang Kecamatan

Renja Kecamatan

Kelurahan / Desa

RPJM Desa/ Kelurahan

Rancangan RKP Desa / Kelurahan

Musrenbang Desa/ Kelurahan

RKP Desa / Kelurahan

Dusun

Pra Musrenbang Desa/ FGD Forum Rekonsiliasi Warga

Januari

Februari

Maret

April

Mei

34

PERMASALAHAN HARMONISASI PERENCANAAN PNPM DENGAN MUSRENBANG


1.

2.

3.

Perbedaan alokasi waktu dan jadwal penyelenggaraan perencanaan antara program-program pemberdayaan dalam PNPM dan Musrenbang. Proses yang fleksibel dalam musyawarah perencanaan program pemberdayaan dalam PNPM, sedangkan dalam Musrenbang jadwal yang diberikan sangat ketat. Proses Perencanaan, Pendanaan dan Pelaksanaan pada Progam pemberdayaan dalam PNPM Mandiri langsung dapat dilaksanakan dan dibiayai pada siklus perencanaan yang sama. Pada Musrenbang, perencanaan tahun berjalan merupakan rancangan kegiatan untuk didanai pada tahun berikutnya.

35

PENDEKATAN HARMONISASI PERENCANAAN PNPM DENGAN MUSRENBANG

1.

2. 3. 4.

Penyatuan perencanaan PNPM Mandiri dengan Musrenbang (perencanaan bersama) Kerjasama dalam pemanfaatan hasil musyawarah perencanaan Kerjasama antar pelaku (dalam pelaksanaan pendampingan dan bantuan teknis) Kerjasama pendanaan

36

PERAN STRATEGIS DPRD DALAM MUSRENBANG

1.

2.

3.

4.

Dalam SEB Musrenbang mengamanatkan perlunya keterlibatan DPRD dalam setiap proses Musrenbangda, mulai dari tingkat kecamatan, forum SKPD, Musrenbangda, hingga Pasca-Musrenbangda; Peran DPRD dalam Musrenbangda dimaksudkan untuk memberikan informasi berbagai kebijakan pembangunan daerah sekaligus melakukan harmonisasi hasil jaring asmara secara langsung; Musrenbang dapat dijadikan media bagi DPRD untuk mengkonfirmasi kesesuaian antara Kebutuhan masyarakat dan rencana pembangunan yang disusun oleh Pemerintah Daerah melalui RAPBD. Musrenbang juga dapat dijadikan media bagi DPRD untuk mendeteksi kebutuhan penyusunan kerangka regulasi khususnya bagi perbaikan pelayanan publik
37

MEKANISME PENGELOLAAN KEGIATAN PNPM


Integrasi dari : Rencana Masyarakat Rencana Pemerintah Desa /Kel Rencana Kelompok Peduli (Swasta , LSM , dll ) tingkat desa /kel

3
R na aPo r m e c n r ga Ds e ea/Kl:

4
Rna aPo r m e c n r ga Kc mt n : ea aa

Integrasi dari : Rencana Masyarakat lintas desa . Rencana Pemerintah Kec . Rencana Kelompok Peduli (Swasta , LSM , dll ) Jaring Asmara (Legislatif )

2
R na aPo r m e c n r ga M s aa a : ay r k t
Integrasi dari : Program Swadaya Murni (skala kecil )

5
R na aPo r m e c n r ga Kt a u ae oa/Kb p t n:
Review Berkala

Program Swadaya

+ Program Khusus Penanggulangan Kemiskinan berbasis pemb erdayaan (skala menengah , lingkup desa /kel ) Program Swadaya + Pemda , swasta dll (skala besar atau minimal skala lintas desa /kel )

1
Id nifik s Ms la , e t ai aa h Pt ni d n oe s a Kbt h n e uu a Msaa a ay r k t

Integrasi dari : Rencana Masyarakat lintas kec . Rencana Pemerintah kota / kabupaten Rencana Kelompok Peduli (Swasta , LSM , dll) tkt kota / kab Rencana Legislatif

38

HARMONISASI PERENCANAAN ANTAR PNPM MANDIRI DENGAN MUSRENBANG


Perencanaan PNPM PISEW Perencanaan PNPM Perdesaan (PPK) Perencanaan PNPM Perkotaan (P2KP) Perencanaan PNPM Infrastruktur Perencanaan PNPM Daerah Tertinggal(P2DTK) Perencanaan Program Pemberdayaan lain
39

Perencanaan Reguler MUSRENBANG

RKPD

PROSES HARMONISASI PERENCANAAN


Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan dan perencanaan partisipatif
Dokumen Hasil Musyawarah Program PNPM

Perencanaan bersama (PNPM dan Reguler)

Perencanaan Bersama antar PNPM atau Pemanfaatan Hasil Perencanaan Program

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
Musy Musy Musy Musy Desa Kec Kab Prop
Perencanaan Reguler)

1. Perencanaan PNPM sebagai proses Pra Musrenbang (Input untuk Musrenbang ) 2. Hasil Musrenbang menjadi input untuk PNPM

Pelaksanaan Musrenbang

Dokumen Musrenbang

40

PERAN PEMDA DALAM HARMONISASI PNPM DENGAN MUSRENBANG

Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan harmonisasi program di tingkat kabupaten/kecamatan. 2. Memberikan dukungan koordinasi antar pelaku program guna mendukung pelaksanaan harmonisasi PNPM baik secara berkala maupun insidental. 3. Bersama Fasilitor/Konsultan melakukan monitoring dan supervisi bersama untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan harmonisasi PNPM. 4. Menyusun dan merumuskan kebijakan yang diperlukan di tingkat kabupaten/kecamaan sesuai dengan kondisi lokal untuk mengoptimakan manfaat untuk masyarakat penerima PNPM.
1.
41

PERAN FASILITATOR/KONSULTAN DALAM HARMONISASI PNPM DENGAN MUSRENBANG


1. 2.

3. 4. 5. 6.

7.

Menginformasikan kepada masyarakat tentang harmonisasi program, maksud, tujuan dan manfaat yang diharapkan. Memfasilitasi proses harmonisasi PNPM sesuai dengan prinsip, mekanisme dan ketentuan yang telah disepakati secara proporsional. Melakukan komunikasi dan koordinasi di antara pelaku PNPM Mandiri. Melakukan koordinasi dengan penyelenggara Musrenbang di berbagai tingkatan. Memfasilitasi harmonisasi usulan PNPM dengan Musrenbang Reguler atau di antara PNPM Mandiri. Memantau proses harmonisasi PNPM dengan Musrenbang Reguler atau di antara PNPM Mandiri dan memantau sejauh mana hasil harmonisasi ditindak- lanjuti. Melaporkan status dan perkembangan pelaksanaan harmonisasi secara vertikal pada jenjang programnya (PNPM).
42

RUMUSAN TINDAKAN DALAM RANGKA INTEGRASI DIMAKSUD MELIPUTI:


Menyusun mekanisme penyatuan perencanaan berbasis masyarakat ke dalam forum yang bersifat partisipatif di tingkat desa. Menyusun mekanisme pendampingan agar masyarakat desa mampu menyiapkan program jangkan menengah desa yang bersifat komprehensif. Menyusun mekanisme agar program jangka menengah desa yang disusun melalui proses partisipatif dapat disatukan dengan program jangka menengah desa yang reguler sehingga menghasilkan program berbasis masyarakat. Menyusun mekanisme agar aparat desa dapat mengakomodir dan memproses PJM desa sebagai bahan musrenbang ditingkat yang lebih tinggi. Menyusun mekanisme pengendalian pelaksanaan program pembangunan berbasis mensyarakat melalui instrumen PNPM Mandiri.

Telah disusun Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 414.2/1408/PMD tanggal 31 Maret
2010 perihal Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa. Finalisasi Panduan Teknis Integrasi Pelatihan Faskab Integrasi

Pelatihan penyegaran konsultan/fasilitator tahap pertama: 1):

Diharapkan mulai Juli 2010 diseluruh desa-desa di kecamatan lokasi PNPM Mandiri

melatihkan pendekatan Pemikiran Kritis yaitu pelaku program maupun berpikir kritis dalam menemukan masalah yang kontekstual, merumuskan pemecahan masalah, merumuskan tindakan-tindakan operasional sesuai tujuan normatif program. 2) memperkuat konsultan/fasilitator mendampingi Integrasi Horisontal

Perdesaan sudah berlangsung penyusunan RPJMDesa, dan pada Oktober 2010 sudah berlangsung penyusunan RKP Desa. Dalam rangka penyusunan RPJMDesa secara khusus disediakan tambahan dana DOK untuk dana stimulan/subdisi penyusunan RPJMDesa. Saat ini tengah dipersiapkan revisi DIPA PNPM Mandiri Perdesaan T.A. 2010. Pembiasaan Pendekatan Pemikiran Kritis melalui OJT/IST sebelum Penyegaran kedua Penyegaran Kedua difokuskan untuk memperkuat konsultan/fasilitator mendampingi Integrasi Vertikal yang akan diimplementasikan 2011-2014

Terlalu Banyak Orang Suka Menghabiskan Waktu untuk Menyempurnakan Sesuatu Sebelum Benar-Benar Bertindak. Lakukanlah !!! dan Sempurnakan Sembari Berjalan

Mari Berbuat bersama , Berperan setara, menyusun Satu rencana untuk semua

Terima kasih

You might also like