Professional Documents
Culture Documents
PENYAMAAN PERSEPSI
Satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Tahapan Perencanaan: Penyusunan Rencana Penetapan Rencana Pengendalian Pelaksanaan Rencana Evaluasi Kinerja PP 39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan PP 40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
4.
JARING ASMARA
REGULASI / PROYEK
HEARING
MUSRENBANG
5 4
3a
6 7
Forum SKPD
3 2 1
Musrenbang Desa
8 9 10
Penyusunan RKASKPD
Musrenbang Kecamatan
12
PROSES PERENCANAAN
Usulan Teknokratis
5 4
3a
6 7 8 9
3 2
Kepentingan Pemenuhan Janji Politik Aspirasi Warga/Masyarakat
Kepentingan Politis
10
Aspirasi Warga/Masyarakat
13
PROSES TEKNOKRATIS DAN PROSES POLITIK DALAM PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN
RPJMD Renstra SKPD Renja SKPD
1 tahun 5 tahun
RPJM
5 tahun
RKPD
RKP
1 tahun
KUA
PPAS
TITIK KRITIS 3
RKA-SKPD
Masalah Umum: 1. Pelaksanaan Musrenbang banyak yang masih bersifat ad hoc/administratif sehingga Musrenbang terkesan hanya sebagai alat untuk melegitimasi bahwa penyusunan dokumen rencana telah dilaksanakan secara partisipatif. 2. Program/kegiatan masih didominasi kepentingan pemerintah, elit politik dan sektor-sektor tertentu. 3. Masih kurangnya sinergi antar kegiatan dari pemerintah pusat, propinsi dan kab/kota, banyak kegiatan yang menggunakan mekanisme perencanaan yg terpisah-pisah (misalnya PNPM dengan Kegiatan dari pemerintah propinsi dan kegiatan dari pemerintah kab/kota).
15
Masalah Input:
1. Rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan (karena sosialisasi yang tidak memadai, rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya informasi, serta masih kuatnya budaya yang didominasi oleh yang dituakan) 2. Tidak adanya feed-back kepada masyarakat tentang hasil-hasil Musrenbang sehingga berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat akan kemungkinan berperan-serta dalam membuat keputusan 3. Hasil Musrenbang pada tingkat pemerintahan di bawah kurang dimanfaatkan sebagai masukan dalam Musrenbang pada tingkat pemerintahan diatasnya 4. Peserta musrenbang yang tidak mewakili kepentingan masyarakat banyak , pada umumnya masih terbatas pada unsur pemerintah 5. Belum tersedia dokumen perencanaan jangka menengah (RPJM Desa/Kecamatan) sebagai acuan perencanaan
16
Masalah Proses: 1. Isu-isu pembangunan yang dibahas hanya dalam batas ruang lingkup satu wilayah administratif tertentu (desa/kecamatan tertentu), belum bersifat lintas wilayah 2. Pada umumnya usulan kegiatan belum diakomodir dengan baik. Seharusnya melalui proses pematangan pada forum SKPD dengan mengundang unsur masyarakat/ pemerintah kecamatan yang berkaitan dengan SKPD tersebut 3. Masih lemahnya sistem informasi dan dokumentasi mengakibatkan kerumitan dan tidak efisiennya pelaksanaan kegiatan. Keterbatasan kemampuan untuk menciptakan kualitas musyawarah dan analisa menyebabkan sulitnya menentukan permasalahan yang strategis dan berjangka menengah
17
Masalah Output: 1. Output dari Musrenbang tingkat desa masih sangat minim dari perencanaan komprehensif, terbatas pada pengumpulan usulan desa (berupa usulan fisik), serta belum disusun berdasarkan prioritas pembangunan. 2. Masih kuatnya paradigma lama yang berlomba untuk menyusun shopping list atau daftar belanja yang sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kebutuhan utama untuk mengatasi masalah dan potensi lokal.
18
Masyarakat
Kuat
Lemah
Titik temu antara PNPM Mandiri Perdesaan dengan Musrenbangdes disebut dengan istilah Teknis Integrasi Program.
MUSRENBANG Kabupaten
Forum SKPD
MAD Pendanaa n
MUSRENBANG Kecamatan
Penggalian Gagasan
Mandiri Perdesaan memperkuat Musrenbangdes & Musrenbang Kecamatan. Perencanaan partisipatif dalam PNPM Mandiri Perdesaan mendapatkan kekuatan legal untuk diterapkan ke dalam pelbagai program/proyek pembangunan desa dikarenakan masuk dalam sistem Musrenbangdes. Terjadi penataan ulang prosedur kerja perencanaan partisipatif di dalam sistem pembangunan reguler maupun PNPM Mandiri Perdesaan.
Partisipatif (Masyarakat)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT = PENGUATAN KEDAULATAN RAKYAT DIKAWAL MELALUI MEKANISME MUSRENBANG KESINAMBUNGAN MOBILISASI-PARTISIPASI POLA/ATURAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT/PERENCANAAN PARTISIPATIF DIPASTIKAN AKAN ADA MELALUI KEKUASAAN ADMINISTRASI BIROKRASI PEMBIASAAN TINDAKAN MELAHIRKAN SISTEM SOSIAL
Evaluasi
Pemeliharaan
Pegas/ PKD
Musrenbang Desa
Persiapan Pelaksanaan (pendaftaran tenaga, pelatihan TPK, UPK, dan pelaku desa lainnya)
Musdes Perencanaan
Desain dan RAB, Verifikasi Teknis Musdes Musrenbang Kecamatan SPP Informasi Hasil MAD Prioritas Usulan Musrenbang Penyampaian Kecamatan MAD Pendanaan Aspirasi
n nuha eme P gan entin ji Politik Kep Jan rasi t Aspi raka asya a/ M Warg
HARMONISASI dan SINERGI PERENCANAAN PNPM MANDIRI UNTUK MEMPERKUAT PERENCANAN MUSRENBANG (strategi)
IF I HAD ONE HOUR TO SAVE THE WORLD, I WOULD SPEND FIFTY-FIVE MINUTE DEFINING THE PROBLEM AND ONLY FIVE MINUTE FINDING THE SOLUTION (ALBERT EINSTEIN)
1. 2. 3. 4. 5.
Sinergi antara kegiatan yang didanai dari PNPM dengan kegiatan APBD Mekanisme Perencanaan PNPM Mandiri bisa memperkuat mekanisme Musrenbang Peningkatan kapasitas aparat dalam proses perencanaan yang akuntabel Melembagakan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan penganggaran Penghematan biaya dan waktu pada proses perencanaan 31
TI G A K C M TA NK T E A A N
Perencanaan Partisipatif : Mensinergikan Perencanaan desa kelurahan dengan rencana pembangunan kab /kota dengan melibatkan anggota legislatif /
TI G A K B PA N N K T A U TE K TA O
Forum SKPD : Sinkronisasi Rencana Kerja Masyarakat dengan Renja SKPD
Dokum Rencana en Kerja (Renja ) Kecam atan Prioritas rencana pem bangunan
Musrenbang Kecamatan
Dipilih representasi dari masing -masing desa / kelurahan sebagai mitra dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD ) dan sebagai delegasi Dalam Musrenbang Kabupaten /Kota
Provinsi
Musrenbang Provinsi
RKP Provinsi
Kabupaten / Kota
Kecamatan
Renstra Kecamatan
Musrenbang Kecamatan
Renja Kecamatan
Kelurahan / Desa
Januari
Februari
Maret
April
Mei
33
Kecamatan
Renstra Kecamatan
Musrenbang Kecamatan
Renja Kecamatan
Kelurahan / Desa
Dusun
Januari
Februari
Maret
April
Mei
34
2.
3.
Perbedaan alokasi waktu dan jadwal penyelenggaraan perencanaan antara program-program pemberdayaan dalam PNPM dan Musrenbang. Proses yang fleksibel dalam musyawarah perencanaan program pemberdayaan dalam PNPM, sedangkan dalam Musrenbang jadwal yang diberikan sangat ketat. Proses Perencanaan, Pendanaan dan Pelaksanaan pada Progam pemberdayaan dalam PNPM Mandiri langsung dapat dilaksanakan dan dibiayai pada siklus perencanaan yang sama. Pada Musrenbang, perencanaan tahun berjalan merupakan rancangan kegiatan untuk didanai pada tahun berikutnya.
35
1.
2. 3. 4.
Penyatuan perencanaan PNPM Mandiri dengan Musrenbang (perencanaan bersama) Kerjasama dalam pemanfaatan hasil musyawarah perencanaan Kerjasama antar pelaku (dalam pelaksanaan pendampingan dan bantuan teknis) Kerjasama pendanaan
36
1.
2.
3.
4.
Dalam SEB Musrenbang mengamanatkan perlunya keterlibatan DPRD dalam setiap proses Musrenbangda, mulai dari tingkat kecamatan, forum SKPD, Musrenbangda, hingga Pasca-Musrenbangda; Peran DPRD dalam Musrenbangda dimaksudkan untuk memberikan informasi berbagai kebijakan pembangunan daerah sekaligus melakukan harmonisasi hasil jaring asmara secara langsung; Musrenbang dapat dijadikan media bagi DPRD untuk mengkonfirmasi kesesuaian antara Kebutuhan masyarakat dan rencana pembangunan yang disusun oleh Pemerintah Daerah melalui RAPBD. Musrenbang juga dapat dijadikan media bagi DPRD untuk mendeteksi kebutuhan penyusunan kerangka regulasi khususnya bagi perbaikan pelayanan publik
37
3
R na aPo r m e c n r ga Ds e ea/Kl:
4
Rna aPo r m e c n r ga Kc mt n : ea aa
Integrasi dari : Rencana Masyarakat lintas desa . Rencana Pemerintah Kec . Rencana Kelompok Peduli (Swasta , LSM , dll ) Jaring Asmara (Legislatif )
2
R na aPo r m e c n r ga M s aa a : ay r k t
Integrasi dari : Program Swadaya Murni (skala kecil )
5
R na aPo r m e c n r ga Kt a u ae oa/Kb p t n:
Review Berkala
Program Swadaya
+ Program Khusus Penanggulangan Kemiskinan berbasis pemb erdayaan (skala menengah , lingkup desa /kel ) Program Swadaya + Pemda , swasta dll (skala besar atau minimal skala lintas desa /kel )
1
Id nifik s Ms la , e t ai aa h Pt ni d n oe s a Kbt h n e uu a Msaa a ay r k t
Integrasi dari : Rencana Masyarakat lintas kec . Rencana Pemerintah kota / kabupaten Rencana Kelompok Peduli (Swasta , LSM , dll) tkt kota / kab Rencana Legislatif
38
RKPD
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
Musy Musy Musy Musy Desa Kec Kab Prop
Perencanaan Reguler)
1. Perencanaan PNPM sebagai proses Pra Musrenbang (Input untuk Musrenbang ) 2. Hasil Musrenbang menjadi input untuk PNPM
Pelaksanaan Musrenbang
Dokumen Musrenbang
40
Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan harmonisasi program di tingkat kabupaten/kecamatan. 2. Memberikan dukungan koordinasi antar pelaku program guna mendukung pelaksanaan harmonisasi PNPM baik secara berkala maupun insidental. 3. Bersama Fasilitor/Konsultan melakukan monitoring dan supervisi bersama untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan harmonisasi PNPM. 4. Menyusun dan merumuskan kebijakan yang diperlukan di tingkat kabupaten/kecamaan sesuai dengan kondisi lokal untuk mengoptimakan manfaat untuk masyarakat penerima PNPM.
1.
41
3. 4. 5. 6.
7.
Menginformasikan kepada masyarakat tentang harmonisasi program, maksud, tujuan dan manfaat yang diharapkan. Memfasilitasi proses harmonisasi PNPM sesuai dengan prinsip, mekanisme dan ketentuan yang telah disepakati secara proporsional. Melakukan komunikasi dan koordinasi di antara pelaku PNPM Mandiri. Melakukan koordinasi dengan penyelenggara Musrenbang di berbagai tingkatan. Memfasilitasi harmonisasi usulan PNPM dengan Musrenbang Reguler atau di antara PNPM Mandiri. Memantau proses harmonisasi PNPM dengan Musrenbang Reguler atau di antara PNPM Mandiri dan memantau sejauh mana hasil harmonisasi ditindak- lanjuti. Melaporkan status dan perkembangan pelaksanaan harmonisasi secara vertikal pada jenjang programnya (PNPM).
42
Telah disusun Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 414.2/1408/PMD tanggal 31 Maret
2010 perihal Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa. Finalisasi Panduan Teknis Integrasi Pelatihan Faskab Integrasi
Diharapkan mulai Juli 2010 diseluruh desa-desa di kecamatan lokasi PNPM Mandiri
melatihkan pendekatan Pemikiran Kritis yaitu pelaku program maupun berpikir kritis dalam menemukan masalah yang kontekstual, merumuskan pemecahan masalah, merumuskan tindakan-tindakan operasional sesuai tujuan normatif program. 2) memperkuat konsultan/fasilitator mendampingi Integrasi Horisontal
Perdesaan sudah berlangsung penyusunan RPJMDesa, dan pada Oktober 2010 sudah berlangsung penyusunan RKP Desa. Dalam rangka penyusunan RPJMDesa secara khusus disediakan tambahan dana DOK untuk dana stimulan/subdisi penyusunan RPJMDesa. Saat ini tengah dipersiapkan revisi DIPA PNPM Mandiri Perdesaan T.A. 2010. Pembiasaan Pendekatan Pemikiran Kritis melalui OJT/IST sebelum Penyegaran kedua Penyegaran Kedua difokuskan untuk memperkuat konsultan/fasilitator mendampingi Integrasi Vertikal yang akan diimplementasikan 2011-2014
Terlalu Banyak Orang Suka Menghabiskan Waktu untuk Menyempurnakan Sesuatu Sebelum Benar-Benar Bertindak. Lakukanlah !!! dan Sempurnakan Sembari Berjalan
Mari Berbuat bersama , Berperan setara, menyusun Satu rencana untuk semua
Terima kasih