You are on page 1of 15

Prog.Keahlian : TKJ Exp No.

Exp : Diagnosa LAN :2

PC Router (Free BSD & Ubuntu)

Nama : M.Farid Sadak Kelas Inst : XI TKJ-B : Bpk. Rudi Haryadi Bpk. Adi Setiadi

I.

Tujuan
1. Siswa dapat mengetahui pengertian dari PC Router. 2. Siswa dapat mengkonfigurasi PC Router pada system operasi FreeBSD dan Linux. 3. Siswa dapat mengkonfigurasi PC Router dengan berbagai topologi dan dengan menggunakan berbagai opearsi system sebagai PC routernya.

II.

Pendahuluan
PC Router merupakan Router yang di buat dari sebuah PC yang dijadikan Fungsi Router yang dijanlakan dengan sistem operasi dan kebanyakan sistem operasi yang digunakan adalah berbasis OS (Operation System) Linux sehingga biasa di sebut Linux Based Router. PC Router atau Linux Based Router sebenarnya sangat banyak sekali variannya baik yang berbayar/komersil maupun yang Free/open source. Yang komersil seperti Mikrotik OS, LogixOS/Neology, Gibraltar Dll, dan yang Free/open source seperti MonoWall, Pfsense, Smothwall Express, IPCop, Linktrack, DD-WrtX86, OpenWRTX86, Freesco dan masih banyak lagi lainnya. Jikapun berbayar/komersil tidak lebih dari US $ 100 dibandingkan jika harus membeli peralatan Hardware yang harganya (apalagi di Mark-Up) bikin kita menghela nafas panjang-panjang sambil geleng-geleng kepala sambil mengatakan Betapa Borosnya Negeri ini.

III.

Alat dan Bahan


1. Topologi Bisa menggunakan software Edraw Network Diagram atau Microsoft Office Visio 2. VMWare Workstation 3. FreeBSD_Install CD.iso 4. ubuntu-10.04-server-i386.iso

IV.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan Bahan 2. Topologi yang akan dipraktekkan Topologi 1

Topologi 2

3. Install semua file .iso yang akan digunakan sebagai PC Router pada VMWare Workstation.

4. Setelah penginstallan selesai, buat team pada VMWare Workstation, agar praktek PC Router tidak tercampur dengan OS lain yang mungkin sudah terinstall pada VMWare. Jadi lebih terkondisikan praktek PC Routernya di VMWare. 5. Jika ada salah satu OS yang digunakan menjadi 2 PC, jangan diinstall 2 kali, cukup melakukan cloning. 6. Untuk mengcloning, klik kanan pada machine (machine dalam keadaan mati) clone pilih apakah full clone atau hanya linknya saja finish 7. Untuk RAM, jangan terlalu besar, harus sesuai dengan RAM PC kita sendiri. Jangan sampai melebihi RAM PC kita, karena machine tidak akan berjalan. Jika RAM PC kecil, gunakan RAM 128 MB atau 256 MB. 8. Untuk membuat team, masuk ke Home VMWare New Team masukkan nama team, dan tempat penyimpanan masukkan virtual machine yang tadi sudah terinstall masukkan konfigurasi LAN segment Finish 9. Jika semua konfigurasi sudah dilakukan, nyalakan team. 10. Masukkan username dan password ke tiap-tiap machine. 11. Cek IP dan interface pada tiap-tiap machine a. FreeBSD dan Linux : ifconfig a 12. Konfigurasi IP Address pada tiap-tiap machine Topologi 1 a. H1 : nano /etc/network/interfaces auto (interface) iface (interface) inet static address (ip address) netmask (netmask) network (network) b. R1 : nano /etc/network/interfaces auto (interface) iface (interface) inet static address (ip address) netmask (netmask) network (network) c. H2 : nano /etc/network/interfaces auto (interface) iface (interface) inet static address (ip address) netmask (netmask) network (network) Topologi 2 a. H1 : edit /etc/rc.conf ifconfig_(interface)=inet (ip address) netmask (netmask) b. R1 : nano /etc/network/interfaces auto (interface) iface (interface) inet static address (ip address) netmask (netmask) network (network) c. R2 : edit /etc/rc.conf

2.

2.

3. 4. 5.

6.

7.

ifconfig_(interface)=inet (ip address) netmask (netmask) d. R3 : edit /etc/rc.conf ifconfig_(interface)=inet (ip address) netmask (netmask) e. R4 : nano /etc/network/interfaces auto (interface) iface (interface) inet static address (ip address) netmask (netmask) network (network) f. H1 : edit /etc/rc.conf ifconfig_(interface)=inet (ip address) netmask (netmask) Konfigurasi Routing Topologi 1 d. H1 : nano /etc/network/interfaces gateway (gateway) e. H1 : nano /etc/network/interfaces gateway (gateway) Topologi 2 a. R1 : nano /etc/sysctl.conf #net.ipv4.ip_forward=1 net.ipv4.ip_forwarding b. R2 : /etc/rc.conf static_routes=(analogikan network yang akan dihubungkan/dikonfigurasi) route_(analogi)=-net (network tujuan) (gateway) c. R3 : /etc/rc.conf static_routes=(analogikan network yang akan dihubungkan/dikonfigurasi) route_(analogi)=-net (network tujuan) (gateway) d. R4 : nano /etc/sysctl.conf #net.ipv4.ip_forward=1 net.ipv4.ip_forwarding Restart networking FreeBSD : sh /etc/netstart Linux : invoke-rc.d networking restart Cek IP dan interface masing-masing machine Agar konfigurasi benar-benar tersimpan, reboot masing-masing machine Setelah merestart, masukkan konfigurasi routing yang tidak memakai script H1 : route add default (gateway) R2 : route add net (network yang akn dihubungkan)/(netmask) gw (gateway) R4 : route add net (network yang akn dihubungkan)/(netmask) gw (gateway) H2 : route add default (gateway) Setelah konfigurasi selesai, uji coba koneksi antar host Ping (IP tujuan) Traceroute (IP tujuan) Jika terjadi masalah, berarti terdapat kesalahan dalam mengkonfigurasi PC Router

V.

Hasil Pengamatan
Topologi 1 1. Konfigurasi IP Address pada H1

2. Konfigurasi IP Address pada R1

3. Konfigurasi IP Address pada H2

4. Konfigurasi Routing pada H1

5. Konfigurasi Routing pada H2

6. Uji koneksi dari H1

7. Uji koneksi dari H2

Topologi 2 1. Konfigurasi Virtual Machine dan LAN Segment

2. Konfigurasi IP Address pada H1

3. Konfigurasi IP Address pada R1

4. Konfigurasi IP Address pada R2

5. Konfigurasi IP Address pada R3

6. Konfigurasi IP Address pada R4

7. Konfigurasi IP Address pada H2

8. Konfigurasi Routing pada R1

9. Konfigurasi Routing pada R2

10. Konfigurasi Routing pada R3

11. Konfigurasi Routing pada R4

12. Restart networking FreeBSD Linux 13. Reboot machine 14. Konfigurasi routing tanpa script pada H1

15. Konfigurasi routing tanpa script pada R1

16. Konfigurasi routing tanpa script pada R4

17. Konfigurasi routing tanpa script pada H2

18. Uji koneksi H1 H2

19. Uji koneksi H2 H1

VI.

Kesimpulan
1. Dalam konfigurasi PC Router sebaiknya menggunakan cara konfigurasi PC Router yang disimpan di script, jadi setiap kali reboot tidak perlu memasukkan kembali konfigurasi. 2. Dalam praktikum kali ini, membuktikan walaupun operasi sistemnya berbeda-beda tidak akan menjadi masalah dalam mengkonfigurasi atau pun memakainya. Jadi akan sama saja jika operasi sistemnya berbeda, hanya berbeda pada saat mengkonfigurasinya. 3. Dalam mengkonfigurasi PC Router diperlukan ketelitian dan kesabaran dalam melakukannya, jangan sampai salah melakukan konfigurasi di operasi system yang bukan semestinya ataupun tertukar. Dan jika belum terkoneksi juga, coba untuk reboot machine atau terdapat kesalahan dalam memasukkan input.

You might also like