You are on page 1of 10

IV

1. Tujuan Instruksional Umum multimedia Audio Visual 2. Tujuan Instruksional Khusus

MULTIMEDIA AUDIO VISUAL

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat mendiskripsikan pengertian

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat mengidentifikasi perkembangan, jenis dan macam audio video

erkembangan Multimedia

Pengertian Multimedia Kamus menurut sistem Informasi dan Teknologi (2005:180) yang

Dudy dokumen,

Misky dan

mendefinisikan multimedia sebagai suatu PC, lain-lain mengkombinasikan teks, grafik, suara, film atau media lain. Mengutip dari Robin dan Linda, Suyanto (2003:21) mengartikan Multimedia adalah alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan gambar video. Definisi lain dari multimedia, yaitu dengan menempatkannya dalam konteks, seperti yang dilakukan Hofstetter (2001), multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat
Media Komunikasi - 36

dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi (Suyanto dari Hoffstetter, 2003:21). Kelebihan Inilah yang menyebabkan tampilan multimedia lebih dinamis dan menyenangkan bagi user.

Pembagian Multimedia Multimedia dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu multimedia content production dan multimedia communication dengan definisi sebagai berikut : a. Multimedia content production Multimedia adalah penggunaan dan pemrosesan beberapa media (text, audio, graphics, animation, video, and interactivity) yang berbeda untuk menyampaikan informasi atau menghasilkan produk multimedia (music, video, film, game, entertaiment, dan lain-lain) Atau penggunaan sejumlah teknologi yang berbeda yang memungkinkan untuk menggabungkan media (text, audio, graphics, animation, video, and interactivity) dengan cara yang baru untuk tujuan komunikasi. Dalam kategori ini media yang digunakan (tampak pada gambar 1) adalah : 1. Media Teks 2. Media Audio 3. Media Video 4. Media Animasi 5. Media Graph / Image 6. Media Interactivity 7. Media Special Effect

Media Komunikasi - 37

Gambar 1: Multimedia Production b. Multimedia communication Multimedia adalah menggunakan media (masa), seperti televisi, radio, cetak, dan Internet, untuk mempublikasikan/ menyiarkan/mengkomunikasikan material advertising, public-city, entertaiment, news, education, dan lain-lain. Dalam kategori ini media yang digunakan (tampak pada gambar 2) adalah : 1. TV, 2. Radio, 3. Film, 4. Cetak, 5. Musik, 6. Game, 7. Entertaiment, 8. Tutorial, 9. ICT (Internet)

Gambar 2: Multimedia Production dan Multimedia Broadcasting/Publishing

Media Komunikasi - 38

Gambar 3: Keterkaitan antara Multimedia Production dengan Multimedia

Broadcasting/Publishing udio video

Definisi Secara harfiah, audio berarti pendengaran atau penerimaan bunyi (kata benda), video adalah gambar atau yang dapat dilihat (kata keterangan). Audio Video itu sendiri adalah sebagai alat komunikasi yang dapat didengar dan dilihat. Perangkat yang digunakan sebagai alat audio video meliputi radio, televisi, telekomunikasi. Audio Video sebagai bentuk komunikasi massa yang dikelola sebagai komoditi agar tersebar luas sesuai dengan sasaran yang dituju, dikemas adalam bentuk berbagai komunikasi seperti TV Comercial, Video Clip, Video profile, Film ataupun animation dan slide to slide. Pengertian Audio visual adalah perangkat soundsistem yang dilengkapi dengan penampilan gambar, biasanya digunakan untuk presentasi, home theater, dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan perangkat komputer. Audio visual biasanya dekat dengan kegiatan pertelevisian. Dalam konteksnya audio sendiri memiliki arti yang berhubungan dengan pendengaran dan visual sendiri memiliki pengertian yang berhubungan dengan penglihatan. Audio visual bisa diartikan dengan suatu

Media Komunikasi - 39

kegiatan yang melibatkan media pendengaran dan penglihatan sebagai media yang digunakan. jenis audio visual adalah televisi. televisi memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang akan diinformasikan kepada masyarakat. Dengan gambaran dan suara yang ditampilkan masyarakat bisa mengetahui tentang informasi apa yang akan diterima. Biasanya audio visual dapat digunakan sebagai media dukumentasi dan media komunikasi. Dengan fungsi sebagai media dokumentasi dimaksudkan agar dapat mengabadikan tentang gambaran masa lalu dan menginformasikan kepada masyarakat tentang kejadian yang terjadi pada masa itu. dengan adanya audio visual semkin membantu masyarakat terutama masyarakat yang tidak bisa membaca untuk ikut mengetahui tentang informasi yang terjadi saat ini. pada dasarnya audio visual cukup bisa mendorong masyarakat untuk bisa melek terhadap kejadian yang ada di sekitar. itulah fungsi utama dari adanya audio visual. Gambar bergerak dan bersuara atau yang lebih dikenal dengan nama film, merupakan suatu bentuk komunikasi massa yang didalamnya terdiri dari produser, pemain hingga seperangkat kesenian lain yang sangat mendukung seperti musik, seni rupa, teater, dan seni suara. Semua unsur tersebut terkumpul menjadi komunikator dan bertindak sebagai agen transformasi budaya. Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan Macam macam Video Video IP Adalah video yang dilewatkan melalui IP. Terdapat tiga kategori video pada saat mereka dipancarkan pada publik baik melewati satelit, melalui kabel, dan melalui IP atau format radio analog.

Media Komunikasi - 40

- Kategori pertama adalah memancarkan video dari satu sumber ke berbagai tujuan. Pemancaran seperti ini terjadwal, sedangkan pemancaran lewat IP multicast kepada pengguna jaringan bisa secara langsung atau rekaman. - Kategori kedua adalah video berdasarkan permintaan, jadi hanya satu pengguna yang ingin melihat transmisi file video yang disimpan dalam IP unicast. Video ini sebelumnya direkam dan disimpan di server. - Kategori ke tiga adalah sebuah konferensi video interaktif yang bisa berlangsung antara 2 atau lebih pengguna. Ini adalah tipe video paling kompleks, dan dibutuhkan baik transmisi IP unicast bahkan di beberapa kasus multicast tergantung skenarionya masing-masing. Videotex Istilah yang dibuat ITU untuk menjelaskan peralatan TV yang digunakan untuk menampilkan data berbasis komputer, baik dikirimkan lewat telepon atau lewat kanal pemancar. Video Out Fitur pada perangkat keras yang bisa menghubungkan kamera ke video in port pada televisi atau monitor dan menampilkan citra digital di layar video. Video RAM Disingkat dengan VRAM. Tipe spesial dari DRAM yang memungkinkan akses direct high speed memory melalui sirkuit video. Jenis memori ini lebih mahal bila dibandingkan chips DRAM yang konvensional. Videotext adalah Suatu kemampuan untuk mengirimkan mentransmisikan secara dua arah dari suatu gambar dan suara. Mengenal Format FILM Penggolongan jenis kamera juga bisa didasarkan pada format media penyimpan yang digunakan. Ada dua shooting format yang ada yakni film dan video. Hingga periode 1980-an, perbedaan format memunculkan dua kelompok, kelompok film dan kelompok video yang tak saling berurusan satu sama lain. Kelompok film pengguna pita selluloid nyaris tak pernah menyentuh ranah video. Sementara itu kelompok video menghasilkan karyanya tanpa pernah mengenal film. Selama dua puluh tahun terakhir, format video mengalami perkembangan pesat sehingga saat ini dimungkinkan kedua kelompok tersebut melebur jadi satu dalam memproduksi film. Pada awalnya teknologi video dianggap teknologi kelas dua dalam memproduksi sebuah film. Teknologi editingnya masih mengandalkan sistem analog dan tape to tape (dari pita kaset ke pita kaset). Sistem ini mempunyai kelemahan, yakni menurunnya kualitas gambar saat dilakukan pemindahan gambar dari satu kaset ke kaset lain. Sistem ini

Media Komunikasi - 41

mulai ditinggalkan orang ketika system digital (dengan kode binernya) bisa dipakai untuk menyimpan data dari pita ke komputer, populer lewat mesin AVID sejak 1989. Penurunan kualitas tidak terjadi lagi. Semua gambar dalam pita hasil rekaman dipindahkan dan disimpan di komputer dalam bentuk digital. Proses editing dilakukan di komputer, tidak lagi dari pita ke pita. Bahkan, kemudian ditemukan kaset yang pitanya mampu menyimpan gambar dalam bentuk digital. Perkembangan teknologi digital saat ini memungkinkan seseorang untuk melakukan shooting dengan format film, melakukan editing dalam format video dan menayangkan hasilnya dalam format film. Hampir semua film Hollywood diproduksi dengan cara ini. Umumnya shooting dilakukan dengan film 35 mm dan diedit dalam format video menggunakan komputer dan aneka perangkat lunak (software) canggih. Sebaliknya, banyak para pembuat film pemula melakukan shooting dan editing dalam format video kemudian menayangkan (termasuk menjual) karyanya dalam format video atau film 16 mm atau 35 mm. Kemungkinan kawin silang dua format ini menuntut para pembuat film untuk memahami kedua medium tersebut dengan baik. Ukuran Fisik Film Film pertama kali lahir di paruh kedua abad 19, dibuat dengan bahan dasar selluloid yang sangat mudah terbakar, bahkan oleh percikan abu rokok sekalipun. Sesuai perjalanan waktu, para ahli berlomba-lomba untuk menyempurnakan film agar lebih aman, lebih mudah diproduksi, dan enak ditonton. Saat ini ada tiga macam ukuran film yang diproduksi secara massal, yakni 35 mm, 16 mm, dan 8 mm. Angka-angka tersebut menunjukkan lebarnya pita seluloid. Semakin lebar pita seluloid, semakin baik pula kualitas gambar yang dihasilkan. Untuk keperluan khusus, film 65 mm dan 70 mm bisa digunakan. Film yang ditayangkan di Teater IMAX Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah contoh film yang diproduksi dan ditayangkan dalam format 65 mm yang telah disempurnakan (IMAX). Hamlet (1996) karya sutradara Kenneth Branagh diproduksi dengan film format 65 mm. Kualitas gambar yang dihasilkan lebih baik ketimbang

Media Komunikasi - 42

format 35 mm yang lazim ditayangkan di gedung bioskop. Namun, semakin lebar pita selluloid, semakin langka pula alat perekam dan alat proyeksi yang tersedia. Kamera dan proyektor untuk ukuran 65 mm dan 70 mm bukanlah jenis yang banyak tersedia di pasaran, yang berarti juga biayanya semakin mahal. Alat editing untuk format tersebut pun berbeda. Karenanya, penting untuk anda ingat bahwa lebar pita film menentukan jenis kamera, alat editing, dan alat proyeksi yang dipakai. Video Format berbahan dasar pita magnetik ini mulai dikenal luas di seluruh dunia pada paruh kedua periode 1970-an, baik untuk keperluan profesional seperti stasiun televise maupun keperluan pribadi. Pita magnetik yang terdapat dalam kaset video bisa merekam gambar dan suara dengan baik, sementara film hanya dapat merekam gambar. Untuk suara digunakan medium rekam audio tape). Kelemahan pemakaian video untuk terhambat. nyaris TVRI Di yang periode stasiun mulai semua lain, semisal DAT (digital system analognya membuat keperluan tahun 1960 profesional sampai 1980,

televisi di dunia (termasuk beroperasi memiliki stasiun tahun1962) sendiri televisi studio swasta mm untuk merekam program berikut mesin editingnya. Hal baru beroperasi di era 1990-

menggunakan kamera 16 acaranya. Mereka juga pemroses film 16 mm ini tidak ditemui di nasional Indonesia yang

an. Dimulai dengan RCTI tahun1989, SCTV dan TPI tahun 1990. Di kala itu, video sudah lazim digunakan untuk keperluan produksi dan editing materi tayangan televisi. Seperti juga film, video punya berbagai jenis untuk berbagai keperluan yaitu U Matic, Betacam SP, Digital Betacam, Betamax, VHS, S-VHS, Mini DV, DV, DVCAM, DVCPRO. U Matic merupakan jenis video profesional untuk keperluan televisi sampai era 1980-an. Begitu format Betacam SP yang kualitasnya jauh lebih baik masuk ke Indonesia di kurun waktu 1990-an, U Matic pun ditinggalkan orang. Menjamurnya jenis Betacam SP juga didukung oleh perkembangan alat

Media Komunikasi - 43

editing yang memakai teknologi digital. Digital Betacam muncul menyempurnakan format Betacam SP dengan teknologi digital, umumnya digunakan untuk keperluan iklan televisi. Sementara, untuk keperluan pribadi format video kerap dipakai menggunakan alat yang populer dikenal sebagai handycam. Betamax dan VHS adalah jenis awal dari sejarah perkembangan tontonan video di rumah (home video). Sejalan dengan perkembangan zaman, Betamax tidak lagi diproduksi, sehingga VHS menjadi satu-satunya jenis video untuk keperluan home video. Kemudian muncul S-VHS sebagai penyempurna VHS. Kualitas SVHS lebih baik dibandingkan dengan VHS sehingga sering digunakan untuk keperluan semi profesional seperti dokumentasi pernikahan. Sekalipun demikian, kualitasnya masih jauh tertinggal dibandingkan dengan Betacam SP. Seiring dengan perjalanan waktu, kemudahan pengoperasian kamera menjadi salah satu faktor penting dalam memilih format video, khususnya untuk pasar kaum nonprofesional alias awam. Semenjak tahun 1995, pasar dunia mulai dibanjiri dengan teknologi DV (digital video). Format yang masuk kategori DV adalah Mini DV, DV, DVCAM, dan DVCPRO. Teknologi Mini DV, DV, dan DVCAM dikembangkan dan dipopulerkan di Indonesia oleh Sony Corporation. Sedangkan DVCPRO dikembangkan oleh Panasonic. Dari keempat format ini, Mini DV adalah yang terpopuler karena ukuran kameranya yang kecil, ringan, dan sangat mudah dioperasikan. Kualitas lebih baik bisa diperoleh dari jenis DV, dengan ukuran kamera dan kaset yang lebih besar dibandingkan Mini DV. Ketimbang Mini DV, DV bisa merekam gambar dengan lebih tajam. Kemudian DVCAM datang dan menyempurnakan teknologi DV. Dengan kamera dan ukuran kaset yang lebih kecil dan ringan dibandingkan Digital Betacam, DVCAM mampu menghasilkan gambar yang boleh dibilang setara dengan Digital Betacam yang jadi langganan kaum profesional. Sampai saat ini, format DVCAM masih sangat jarang dipakai di Indonesia karena harga kamera yang relatif mahal dan jenis kaset yang tidak kompatibel dengan format yang telah ada, Digital Betacam. Selain soal jenis, kompatibilitas juga mesti dipertimbangkan. Format yang dikembangkan oleh Panasonic yakni DVCPRO tidak kompatibel dengan ketiga format lain yang dikembangkan oleh Sony Corporation. Artinya, baik kamera maupun player DVCPRO tidak bisa digunakan untuk merekam dan memutar ulang format selain DVCPRO, begitu juga sebaliknya. Di Indonesia,

Media Komunikasi - 44

stasiun televisi Metro TV menggunakan format DVCPRO untuk merekam gambar, sementara penayangannya menggunakan format Betacam. Perkembangan mutakhir dari teknologi video adalah HDTV (hi definition television). Format ini masih sangat jarang dipakai di dunia. Format ini adalah upaya kelompok video untuk mensejajarkan diri dengan kualitas gambar yang menjadi keunggulan film. Kelak semua televisi di dunia akan menggunakan format ini. Jepang telah memulai menggunakannya secara terbatas. Konon, kabarnya George Lucas akan memproduksi film terbarunya dengan menggunakan HDTV.

Media Komunikasi - 45

You might also like