Professional Documents
Culture Documents
Retno I Pujaningsih
Laboratorium Teknologi Makanan Ternak Fakultas Peternakan UNDIP 2005
BIOTEKNOLOGI
Penggunaan mahluk hidup atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang atau jasa secara industri
Mikrobiologi Biologi Molekular Genetika Molekular Biologi Sel Biokimia Rekayasa Proses
Bioteknologi Diagnosa Kesehatan Industri Fermentasi Industri Farmasi Lingkungan dan Energi Industri Kimia
rip-biotek-fermentasi
rip-biotek-fermentasi
Perkembangan Bioteknologi
Perkembangan Bioteknologi
Jaman antibiotika
Antibiotika (Penisilin, tetrasiklin, streptomisin) Vaksin (Vaksin anti NCD, vaksin anti polio) Transformasi steroid (DOPA) Teknologi fermentasi media cair Teknologi biakan jaringan hewan
rip-biotek-fermentasi 7
Perkembangan Bioteknologi
KELUARAN
Produk bernilai tinggi untuk kesehatan dan pangan Pangan, pakan, pupuk dan pestisida hayati Produk bernilai rendah, sanitasi, pemanfaatan limbah
9
MENENGAH
RENDAH
rip-biotek-fermentasi
10
Definisi Fermentasi
Fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa organik menjadi senyawa sederhana yang melibatkan mikroorganisme.
Glukosa
CnH2n+1OH.
Definisi Fermentasi
Mikroorganisma Klasik : Urai seny.2 org.komplek Anaerob Mikroorganisma Modern : Pengubahan suatu Substrat Bhn lbh berguna Terkontrol Fermentasi : Segala macam proses metabolisme yg (enzim, jasad renik scr oksidasi, reduksi, hidrolisa atau reaksi kimia lainnya) melakukan perub. kimia pd suatu substrat organik dg menghasilkan Produk Akhir. Fermentasi: Aplikasi metabolisme mikrobia utk mengubah bahan (Industri) baku produk yg bernilai lebih tinggi Misalnya: - Etanol, Asetat - Antibiotik, Enzim, Vitamin, Protein sel tunggal dsb.
rip-biotek-fermentasi 12
seny. sederhana
Tujuan Fermentasi
Menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang mempunyai kandungan nutrisi, tekstur, biological availability yang lebih baik Disamping itu juga menurunkan zat anti nutrisinya
rip-biotek-fermentasi 13
rip-biotek-fermentasi
14
Nutrien/substrat: senyawa yg tdp di lingkungan pertumbuhan yg digunakan utk proses katabolisme & anabolisme.
Nutrien dibedakan : makronutrien : senyawa yang dibutuhkan dalam jumlah banyak mikronutrien : senyawa yang dibutuhkan dalam jumlah kecil (trace element) Nutrien utama yang digunakan untuk pertumbuhan mikrobia adalah karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur dan fosfor.
rip-biotek-fermentasi 15
Fermentor
Fermentor : tangki atau wadah dimana di dalamnya seluruh sel (mikrobia) mengubah bahan dasar menjadi produk biokimia dengan atau tanpa produk sampingan Sering disebut dengan bioreaktor Fungsi dasar : menyediakan kondisi lingkungan yang cocok bagi mikrobia didalamnya untuk:
Menghasilkan biomassa Menghasilkan enzim Menghasilkan metabolit dsb
rip-biotek-fermentasi 16
Syarat fermentor
Tangki dapat dioperasikan secara aseptik, agitasi dan aerasi Energi pengoperasian serendah mungkin Temperatur harus terkontrol Kontrol pH Tempat pengambilan sampel Penguapan berlebihan dihindari Tangki didesain untuk meminimalkan tenaga kerja pemanenan, pembersihan dan perawatan Peralatan general: permukaan bagian dalam halus, dihindari banyak sambungan, murah. rip-biotek-fermentasi
17
Konstruksi Fermentor
Bahan fermentor dibuat tahan karat utk mencegah kontaminasi logam/ion selama proses Bahan fermentor hrs tidak beracun & tidak mudah terlarut, shg tdk menghambat pertumb.mikrobia Bahan fermentor hrs kuat utk sterilisasi berulang kali pd tekanan uap tinggi Sistem stirer dari fermenter & lubang pemasukannya cukup, shg tdk mengalami stress mekanik akibat terlampau rapat Pemeriksaan secara visual dari medium & kultur hrs tersedia, dibuat dari bahan transparan
rip-biotek-fermentasi 18
Jenis-jenis Fermentasi
Berdasarkan produk yang dihasilkan
Alcoholic fermentation Lactic acid fermentation Batch culture fermentation Fed culture fermentation Semi batch culture fermentation Continuous culture fermentation Recycling continuous culture fermentation Aseptis/ steril pembuatan alcohol dan asam sitrat Semi aseptis / tdk kurang steril pembuatan tempe, kecap, silase
rip-biotek-fermentasi 19
Berdasarkan kondisi
Alcoholic Fermentation
rip-biotek-fermentasi
20
Batch culture : tanpa penambahan substrat selama fermentasi berlangsung Fed batch culture: bbrp nutrisi/media ditambahkan slm fermentasi dlm interval tertentu, tdk ada medium pertumbuhan yg dipindahkan Semi batch culture: sebag dari cairan fermentasi dipindahkan stlh proses berlangsung (70-80 %) & sel yg tertinggal dlm tangki diendapkan/disentrifugasi digunakan lagi utk batch berikutnya Kultur kontinyu: nutrien/media ditambahkan terus menerus ke dalam fermenter dan produk dipindahkan dari tangki fermenter scr terus menerus Kultur kontinyu dg recycle: biomassa sel dipisahkan dan dikembalikan kerip-biotek-fermentasi fermentor 21
Fase Fermentasi
rip-biotek-fermentasi
22
Phase: Lag
Pd fase ini tk pertumbuhan nol, krn pd saat sel dipindah ke medium yg baru tjd penyesuaian dg lingk baru shg tdk sgr tjd pertumbuhan sel Ciri-ciri fase lag :
Tidak ada peningkatan jumlah sel Sel membesar ukurannya Secara fisiologis sel aktif & mensintesa enzim baru utk beradaptasi dg lingkungan baru
rip-biotek-fermentasi 23
Phase: Logarithmic or Exponential Tingkat pertumbuhan maksimal dan naik secara konstan Tingkat pertumbuhan eksponensial dipengaruhi oleh
Kondisi lingkungan (suhu, komposisi medium) Sifat genetik dari mikrobia
rip-biotek-fermentasi
24
Phase: Stationary
Tingkat pertumbuhan nol, ciri:
Tjd akumulasi produk beracun Nutrien dlm medium tlh habis Bbrp sel mati, tapi yg lain tumbuh dan membelah, jd jumlah sel yg mati = yg membelah, shg jumlah sel seimbang (cryptic growth) Jumlah sel yg hidup tetap
Walau tdk ada pertumbuhan, fungsi sel tetap berjalan spt metabolisme maupun biosintesa. Produksi bbrp metabolit sekunder adalah utama terutama pd perpindahan dari fase logaritmik ke fase stasioner
rip-biotek-fermentasi 25
Proses Fermentasi
Glikolisis
glucose
rip-biotek-fermentasi 27
Proses Fermentasi
Lactic acid
rip-biotek-fermentasi 28
Perlakuan Efluen
Pengembangan Inokulum
Kultur Sediaan
Labu Kocok
Fermentor PRODUKSI
Cairan Kultur
Pemisahan Sel
Perlakuan Efluen
rip-biotek-fermentasi
30
Faktor2 yang mempengaruhi fermentasi Suhu Oksigen (kondisi aerob/ anaerob) Kandungan air medium/ substrat Jml dan macam Inokulum (starter m.o) PH medium (awal fermentasi) Kandungan nutrisi medium Jenis substrat
rip-biotek-fermentasi 31
Beberapa faktor yg mempengaruhi pemilihan substrat : 1. Kontinyuitas ketersediaan Tersedia sepanjang tahun; jangan dr bhn yg musiman/ ketersediaannya terbatas Dpt disimpan dalam beberapa bulan, mutu dan komposisinya relatif tetap 2. Sifat fermentasi Substrat hrs dpt difermentasi Mis: Produksi PST Trichoderma viridae dpt tumbuh baik pd substrat selulosa (jerami padi); tetapi tdk dpt tumbuh baik pd bungkil kelapa 3. Harga substrat Murah dan dpt digunakan sesuai kebutuhan
rip-biotek-fermentasi
33
Pasteurisasi
rip-biotek-fermentasi 34
Metabolit sekunder
Metabolit yg dihasilkan saat mendekati akhir fase pertumbuhan, seringkali, saat terjadinya fase stasioner Metabolit Sekunder ( tdk punya peranan langsung utk kehidupan M.O.) Mis : Antibiotik (penisilin, oksitetrasiklin, streptomisin, aktinomisin) dan Alkaloid
rip-biotek-fermentasi 35
Sentrifuse
Cairan Ekstraksi (Pelarut organik) Senyawa polar Dan Medium Cairan Senyawa Non polar Ekstraksi pelarut organik N butanol N butanol
rip-biotek-fermentasi
36
rip-biotek-fermentasi
37
rip-biotek-fermentasi
38