You are on page 1of 2

Nama kelompok

: Asra Dewika ( 1010352009 ) Utari Triana ( 1010352010 )

Tugas

: Bahasa Indonesia tentang bentuk dan makna kata

1. Bentuk Kata Dari segi bentuknya kata dapat dibedakan atas dua macam: 1) Kata yang bermorfem tunggal 2) Kata yang bermorfem banyak Kata yang bermorfem tunggal disebut juga kata dasar atau kata yang tidak berimbuhan. Kata dasar pada umumnya berpotensi untuk dikembangkan menjadi kata turunan atau kata berimbuhan. Perubahan kata dasar menjadi kata turunan selain mengubah bentuk, juga mengubah makna. Selanjutnya, perubahan makna mengakibatkan perubahan jenis atau kelas kata. Contoh perubahan kata dasar menjadi kata turunan yang membentuk berbagai kelompok arti: Kata Dasar asuh buat tulis Kata Kerja Pelaku pengasuh pembuat penulis Kata Benda Proses pengasuhan pembuatan penulisan Kata Kerja Kata Benda perbuatan Hal/ Tempat Perbuatan mengasuh membuat menulis Kata Kerja Hasil asuhan buatan tulisan Kata Benda

2. Makna Kata dan Perubahannya 1) Makna leksikal atau makna denotasi adalah makna kata secara lepas tanpa kaitan dengan kata lainnya dalam sebuah struktur. Istilah leksikal berasal dari leksikon yang berarti kamus. Makna leksikal disebut juga makna lugas yang biasanya digunakan dalam surat- surat resmi, laporan, dan tulisan ilmiah dengan tujuan agar makna menjadi pasti sehingga tidak terjadi salah tafsir. 2) Makna gramatikal atau makna konotasi ialah makna yang timbul akibat proses gramatikal. Makna gramatikal disebut juga makna struktural karena makna yang timbul akan bergantung pada struktur tertentu sesuai dengan konteks, situasi, dan tempat di mana kata itu berada.

Berkaitan dengan makna ada beberapa istilah yang perlu dipahami, diantaranya: a. Sinonim atau padan makna ialah ungkapan yang maknanya hamper sama dengan ungkapan lain. Sinonim dapat dibedakan atas empat tingkatan bentuk berikut. a) Sinonim antarkalimat b) Sinonim antarfrasa c) Sinonim antarkata d) Sinonim antarmorfem b. Antonim atau lawan kata ialah ungkapan yang maknanya kebalikan dari ungkapan yang lain. Antonim dapat dibedakan atas empat tingkatan bentuk berikut. a) Antonim antarkalimat b) Antonim antarfrasa c) Antonim antarkata d) Antonim antarmorfem c. Homonim terjadi jika dua kata mempunyai bentuk dan ucapan yang sama, tetapi maknanya berbeda. Selain homonim terdapat pula homofon dan homograf. Homofon terjadi jika dua kata mempunyai ucapan yang sama, tetapi bentuk dan maknanya berbeda. Homograf terjadi jika dua kata mempunyai bentuk yang sama, tetapi bunyi atau ucapan dan maknanya berbeda. d. Hiponim terjadi jika makna sebuah ungkapan merupakan bagian dari makna ungkapan yang lain. Kebalikan dari hiponim adalah hipernim. Contoh perubahan makna kata adalah sebagai berikut. a. Meluas, yaitu jika cakupan makna sekarang lebih luas dari makna yang dahulu. b. Menyempit, yaitu jika cakupan makna dahulu lebih luas dari makna yang sekarang. c. Amelioratif, yaitu perubahan makna yang mengakibatkan nilai makna baru terasa lebih tinggi atau lebih baik dari makna lama. d. Peyoratif, yaitu perubahan makna yang mengakibatkan makna baru terasa lebih rendah nilainya dari makna lama. e. Sinestesia, yaitu perubahan makna yang terjadi karena pertukaran tanggapan dua indera yang berlainan. f. Asosiasi, yaitu perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat.

You might also like