You are on page 1of 2

ACFTA Pengertian : ACFTA adalah singkatan dari Asean-China Free Trade Agreement.

Semua anggota ASEAN mengharapkan manfaat dari ACFTA dan tingkat manfaat tersebut akan tergantung pada kesiapan sektor swasta di setiap negara untuk mengeksploatasi berbagai kesempatan dalam ACFTA. Berdasarkan ACFTA, negara-negara anggota ASEAN dan Cina terbebas dari pajak atas 7.000 kategori komoditi mulai 1 Juli 2005 dan memberikan status bebas bea bagi semua komoditi tersebut dalam perdagangan bilateral pada 2010. Dia mengatakan, ACFTA sudah ditandatangani pemerintah Indonesia pada 2002 tapi selama delapan tahun hingga sekarang pemerintah tidak mendorong industri nasional siap menghadapinya. Dampak : Penerapan ACFTA dikhawatirkan bakal menghancurkan industri nasional. Sebab, tarif bea masuk barang-barang dari Cina ke ASEAN, khususnya Indonesia menjadi nol persen. Kondisi itu, akan mengancam industri kita karena produk Cina yang terkenal murah akan menjadi saingan terberat produk Indonesia. Tak hanya itu. Penerapan ACFTA juga akan memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. "Seperempat dari 30 juta tenaga kerja akan kehilangan lapangan kerja, yaitu 7,5 juta pekerja," ujar Djimanto, ketua Asosiasi Penguasa Indonesia. Dampak terbesar sudah dipastikan akan mengancam industri manufaktur dalam negeri. "Untuk beberapa sektor industri manufaktur seperti garmen dan alas kaki, penerapan perdagangan bebas ini justru mengancam keberlangsungan industri tersebut," kata Ninasapti pada diskusi "Nasib Industri Lokal Setelah diberlukan ASEAN-China Free Trade Agreement (AC-FTA)" di Jakarta, Sabtu. Apalagi, katanya, industri garmen dan alas kaki adalah sektor industri padat karya sehingga memberikan dampak besar terhadap lapangan kerja dan kesejahteraan rakyat. Sejak 2000, ketika bea masuk masih diberlakukan, industri baja Indonesia terus mengalami defisit perdagangan karena kalah bersaing dengan produk impor. Defisit ini dipastikan membengkak, jika bea masuk jadi nol persen. ACFTA mengancam pasar ponsel : Saat ini setidaknya terdapat sekitar 40 merek ponsel asal China yang beredar di tanah air. Maraknya impor ponsel ke tanah air selain harganya yang murah, juga dipicu pasar bebas yang menghapus bea masuk.

Meski begitu pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tidak bisa membatasi masuknya ponsel impor. Keuntungan : ACFTA juga akan membawa keuntungan bagi Indonesia misalnya harga barang dan produk manjadi lebih murah, pilihan ragam konsumsi menjadi semakin banyak, peluang untuk mendorong produksi produk atau barang komplemen yang tidak mampu dihasilkan oleh RRC. Solusi dan Saran : Yang perlu dilakukan adalah meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Indonesia masih kuat di sektor agribisnisnya. Untuk itu perlu digenjot produk-produk agrobisnis dan agro industri seperti kelapa sawit, karet alam, kakao, rempah-rempah, produk Biofarmaka, pulp dan kertas, kopi, minyak atsiri tanaman obat, gambir dan rotan. Juga komoditas non komplementer potensial seperti buah-buahan tropika (mangga, nenas, pisang, durian, manggis, rambutan, pepaya), sayuran tropika khusus(kacang panjang, nangka, labu siam, kangkung), ikan tangkap, udang, rumput laut dan makanan olahan khas Indonesia. Solusi yang diusulkan melalui diskusi ini antara lain adalah dengan mereformasi lembaga-lembaga pemerintahan untuk memperbaiki pelayanan publik serta menghilangkan pungutan liar yang membuat ekonomi biaya tinggi Selain itu mempercepat perbaikan infra struktur jalan, menumbuhkembangkan sektor riil dan mengkampayekan kecintaan pada produk dalam negeri di semua kalangan merupakan solusi lain yang sama pentingnya untuk pemerintah. Kita bisa menerapkan aturan agar produk-produk pangan yang masuk harus sesuai dengan negara kita. Indonesia mayoritas muslim, kita dapat memanfaatkan kondisi terseut dengan memberlakukan kehalalan pangan produk China yang mau masuk, Sri Adiningsih menyarankan pemerintah menegosiasi ulang kesepakatan perdagangan bebas, terutama untuk sektor-sektor yang belum siap. Di sisi lain, tambah Kepala Pusat Studi Asia Pasifik Universitas Gadjah Mada itu, pemerintah harus menyiapkan industri domestik agar bisa lebih kompetitif dengan produk Cina. Termasuk di antaranya, Sri menambahkan, memberikan kemudahan dalam bentuk pendanaan atau lainnya.

You might also like