You are on page 1of 7

ilmu negara Posted: Juni 1, 2009 by rafidz in Uncategorized 1

Rangkuman :

Peristilahan

Status ilmu Negara

Ilmu dan pengetahuan memiliki makna yang sama meskipun ilmu lebih menunjukkan pada suatu pengetahuan yang dipelajari tatanan tinkatan pendidikan

Dasar dari ilmu dan pengetahuan adalah pengetahuan itu sendiri yang berarti segala sesuatu yang diketahui oleh manusia tentang apa saja dan cara apapun juga dengan bebas, sertatidak di persoalkan pertuntutan dari pengetahuan itu Suatu pengetahuan dapat berubah atau di tingkatkan derajatnya apabila memenuhi 3 karakteristik

1. harus ada elemen antologis (obyek)

2. harus ada evistinologis (metode)

3. harus ada eksiologis (manfaat)

Negara

Materi sebenarnya telah dikenal secara informal sejak zaman yunani kuno. dengan demikian ilmu Negara pada abad ke-19 seorang sarjana Jerman yang tersohor bernama George Jellinek berhasil merumuskan ilmu Negara yang sistematik sebagai satu kesatuan ilmu. karya besar Jellinek di tuangkan dalam bukunya Alqameine Staaslehye. pemikiran alqameine tersebut diserap/di adopsi oleh berbagai Negara.

Di Indonesia bermula dari Universitas Gajamada Yokyakarta yang di diuraikan tanggal 13 maret 1846 di negerikan 1950. Ketika disusun kurikulum fakultas hukum di UGM terdapat kendala karena belum

ada perguruan tinggi yang dapat di gunakan sebagai rujukan pada waktu itu. Selanjutnya tim UGM ke Belanda ke universitas leydent university di perguruan tersebut ditemukan mata kuliah yang materi kuliahnya mempelajari pengertian sandi-sandi pokok dari Negara yang bersifat umum dan terlepas dari hubungan colonial staatleer inilah di ambil oleh UGM dan di alih bahasakan menjadi ILMU NEGARA yang salah satu tujuannya adalah sebagai pengantar mempelajari hukum tata Negara di Indonesia

Asal mula Negara

Teori:

1. teori teokrasi

2. teori perjanjian

3. teori p&m

4. teori kekuatan

Hubungan ilmu Negara dengan ilmu politik

Jellinek berpendapat alqameine stat lehre bahwa ilmu Negara merupakan hasil penyelidikan terhadap Negara-negara lemah. Bahan dari Negara tersebut dibahas, dianalisis dan diperbandinkan satu sama lainnya sehingga terdapat persamaan dan perbedaan di antara sifat berbagai Negara. Hasil penyelidikan ilmu Negara di jalankan dan diperaktekkan untuk mencapai tujuan maka adalah tugas ilmu politik oleh karena itu hubungan ilmu Negara dengan ilmu politik bahwa ilmu negara yang bersifat teolitis sebagai hasil penyelidikan dipraktekkan oleh ilmu politik sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat praktis

Ilmu politik

1. ilmu politik adalah sifat praktis

2. ilmu politik adalah mementingkan keadaan dalam kennyataan

3. dinamis (Negara adalah berdinamika)

4. ahli sejarah dan sosial

Ilmu negara

1. teoritis

2. mementingkan dari segi normatifnya

3. statis (Negara adalah buku)

4. ahli hukum

Sedangkan hooutin perbedaan yang menonjol antara ilmu Negara dan ilmu politik terletak pada metode kajian ilmu Negara menggunakan metode yuridis sedangkan ilmu politikmenggunakan sosiologis

Hubungan ilmu Negara dengan hukum tata Negara spesifikan internal khusus ilmu Negara dengan hukum tata Negara sama-sama mempersoalkan Negara sebagai obyek kajiannya hukum tata Negara mempelajari suatu Negara dengan system ketata negaraan tertentu.

Pengertian, sifat dan hakekat Negara istilah Negara aris toteles memperkenalkan pertama kali istilah olis atau Negara kata yang di maknai sebagai organisasi wilayah yang sangat sederhana dan terbatas.

Perkembangan selanjutnya muncul istilah-istilah/tatum yang berarti meletakkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri, menempatkan dan sebagainya. itulah Negara kemudian lebih lanjut istilah real state dan personal state yang berarti perwakilan golongan sosial. niccola mchiaveci memperkenalkan istila lastato yang menunjukkan totalitas organisasi public tersusun rapi yang

membentang di suatu wilayah tertentu dengan gambaran seperti itu loststo dimaknai sama seperti negara.

Pengertian negara

1.

Menurut plato: Negara adalah suatu tubuh yang senag tiasa maju,revplusi, dan terdiri dari

individu-individu.

2.

menurut aristoteles: Negara sebagai Negara hukum yang di dalamnya terdapat sejumlah warga

Negara yang ikut serta dalam permusyawarat-an. Negara hukum ialah Negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin warga negaranya.

3.

menurut lokmennegara adalah organisasi, kekuasaan/kewibawaan, dan dengan kekuasaan serta

menyelenggarakan suatu masyarakat.

Sifat Negara nenurut Meriam Budianto

1. sifat memaksa

2. sifat monopoli

3. sifat mencankup semua

Unsur-unsur Negara

Unsur Negara mencakup 2 konsep yang dapat di jadikan rujukan

1. konsep ilmu politik

2. konsep hukum internasional

Menurut konsep ilmu politik secara konvensional yang dirujukkan pada hasil konfensi montevedio pada tahun 1933 terdapat unsur Negara

1. penduduk yang tetap

2. wilayah tertentu

3. pemerintah yang sah

Sedangkan menurut konsep hukum internasional di samping ke tiga unsur tersebut diatas (yang ada dalam unsur konsep ilmu olitik) ditmbah satu unsur lagi yaitu capasity enter kemampuan melakukan perhubungan dengan Negara lain.

Pemerintah

Pemerintah yang kata dasarnya pemerintah di maknai sebagai personifikasi institusi /lembaga yang melaksanakan fungsi kenegaraan berdasarkan peraturan perundang -undangan yang berlaku dalam mencapai tujuan Negara.

Pemerintah dalam arti luas meliputi 1. eksekutif ,

2. legislative

3. lembaga mahkamah agung

Pmerintah dalam arti sempit hanya eksekutif saja Tujuan dan fungsi Negara

Penggunaan istilah tujuan dan fungsi serung dicampur adukkan seolah-olah keduanya bersinonim padahal keduanya amat jelas perbedaannya. Tujuan diibaratkan sebagai sasaran yang hendak dicapai

di mana sasaran tersebut telah ditetapkan terlebih dahulu. Tujuan berada dalam rapat ID atau cita-cita yang hendak dicapai oleh karena itu sifatnya statis adapun mengenai fungsi merupakan pelaksanaan dari tujuan yang hendak dicapai tersebut oleh karena itu fungsi menunjukkan sesuatu yang dinamis karena demikian tujuan dan fungsi adalah dua hal yang bagaikan dua sisi mata uang dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan.

Dengan mengetahui tujuan suatu Negara maka dapat dipahami orientasi dan motivasi terbentuknya suatu Negara tatanan serta pengendalian organisasi tersebut. Dalam literature terdapat sekalangan sarjana yang membincang mengenai tujuan Negara antara lain:

1. Shang yang

2. Niccolo Machiawelli

3. Dante Alleghieri

4. Immanuel

Menurut Shang Yang kedudukan dan hubungan Negara dengan rakyat saling berhadapan, oleh karena itu jika dikehendaki suatu Negara yang kuat, maka pada saat yang sama rakyat harus dibuat lemah dan miskin. Sebaliknya jika kita menghendaki rakyat kuat damn kaya, maka Negara akan menjadi lemah berkaitan dengan itu menurut Shang Ynag untuk membuat masyarakat menjadi lemah terdapat 10 hal:

1. Upacara agama/adat (rites) 2. Musik (music) 3. Syair/ pujian/ nyanyian (odes) 4. Sejarah (history) 5. Ajaran kebaikan/ kebajikan (intuc) 6. Kesusilaan (moral kalce) 7. Penghormatan terhadap orang tua (falial fikti) 8. Kewajiban persaudaraan (brotherly dity) 9. Sofisme/ sofistri

Apa yang dikemukakan oleh Shang Ynag tersebut dapat dipahami dalam konteks

zamannya waktu karakter pemerintahan bercorak absolisme sehingga raja disinonimkan dengan Negara itu sendiri yang memiliki absolutisme kekuasaan terhadap rakyatnya. Oleh karena itu, prinsip yang dibangun oleh raja adalah Negara atau kerajaan harus kuat dan besar. Sebaliknya raky harus at lemah, miskin, dan bodoh agar tidak punya pemikiran memberantas melainkan senantiasa setia, taat, dan tunduk kepada Negara (Raja).

Pemikiran Shang Yang tersebut di atas tentulah sudah up to date ketika dihubungkan dengan Negara modern demokrasi saat ini yang menjadikan rakyat sebagai basisnya rakyat merupakan pondasi Negara, oleh karena itu jika ingin Negara kuat, rakyat harus kuat dalam artian cerdas, sehat, makmur, dan sejahtera Suka Be the first to like this post. Komentar

You might also like