You are on page 1of 10

ART PAPER (KERTAS DAUR ULANG)

I. Tujuan Praktikum :
1. MemanIaatkan kembali limbah kertas
2. Mahasiswa dapat membuat kertas daur ulang dengan baik
3. Mahasiswa dapat membuat pewarna dari bahan yang alami
4. Membuat kreasi yang inovatiI dari kertas daur ulang
II. Dasar Teori
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat
yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung
selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis,
mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan
kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan
ataupun toilet. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis
yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas,
bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini
bisa diiumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, Di tahun 1799,
seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan proses untuk membuat
lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang bergerak, dengan melalui
perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin
silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya
penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826,
steam cvlinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun
1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah
menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama
makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik
pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar
tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess mengembangkan pembuatan kertas
dengan menggunakan proses soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika
bernama Beniamin Chew Tilghman mendapatkan British Patent untuk proses sulIit.
Pulp yang dihasilkan dari proses sulIit ini bagus dan siap diputihkan. Proses kraIt
dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses
ini biasa disebut proses sulIat, karena Na
2
SO
4
digunakan sebagai make-up kimia
untuk sisa larutan pemasak. kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan
daun lontar yang dirangkai seperti diiumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa
abad lampau.
Sampah, seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu, baik pandangan
hingga kesehatan. Ada berbagai macam sampah yang antara lain berupa limbah padat
maupun limbah cair.
Apa yang dapat kita lakukan? Pertanyaan sederhana, namun memiliki iawaban
yang sangat rumit, karena memiliki konsekuensi untuk merubah gaya hidup. Dari pola
hidup boros sampah, meniadi gaya hidup ramah lingkungan. Untuk itu, langkah awal
adalah mengenali berbagai ienis sampah di lingkungan kita. Kemudian
mengklasiIikasinya, mana yang masih bisa dipakai mana yang sudah habis pakai dan
mana yang masih bias diolah/didaur. Secara sederhana sampah dalam rumah dapat
kita bagi meniadi 3 kategori, yakni sampah beracun, seperti batere bekas, bola lampu
bekas dan barang-barang yang mengandung zat kimia. Kemudian sampah padat yang
tidak dapat diurai, seperti plastik, botol, kaleng, dsb. Dan terakhir barang-barang yang
masih dapat diurai oleh tanah seperti sisa sayuran, daun-daun, dsb. Gaya hidup ramah
lingkungan dikenal pula dengan semboyan 3R : Reduce, Reuse & Recycle. Artinya
mengurangi tingkat kebutuhan akan sampah, menggunakan kembali sampah-sampah
yang telah ada dan mendaur ulang sampahsampah yang telah terpakai. Salah satu
sampah yang dapat didaur ulang adalah kertas. Kertas daur ulang ini memiliki tekstur
yang indah. Dari kertas daur ulang kita dapat membuat beraneka ragam keraiinan
tangan.
Daur ulang adalah proses tuk meniadikan suatu bahan bekas meniadi bahan baru
dengan tuiuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat meniadi sesuatu yang
berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan
energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca iika
dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu
strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,
pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas
pakai, dan komponen utama dalam manaiemen sampah modern dan bagian ketiga
adalam proses hierarki sampah 3R (#euse, #educe, and #ecvcle).
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam,
tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang
umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak
dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih diIokuskan kepada sampah
yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan
lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah,
penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
Material-material yang dapat didaur ulang dan prosesnya diantaranya adalah:
1) Bahan bangunan;
2) Baterai;
3) barang elektronik,
4) Logam;
5) Bahan Lainnya seperti kaca, kertas, plastic dll.
Di dalam membuat kertas daur ulang, bahan-bahan yang bisa di gunakan ada dua
ienis yaitu dari limbah kertas dan tanaman hasil pertanian atau tanaman-tanaman non
produktiI. yang dapat di olah atau didaur ulang meniadi kertas dengan hasil yang
berbeda. Di dalam proses pembuatan kertas daur ulang dari limbah koran maupun
limbah kertas lainnya, pertama-tama yang harus dilakukan adalah kertas limbah tadi
di potong kecil-kecil kemudian direndam di dalam air kurang lebih satu hari, baru
kemudian setelah lunak kemudian di blender sampai meniadi bubur kertas. Setelah
semua meniadi bubur, proses selaniutnya adalah di cetak dengan menggunakan alat
cetak dari kawat kasa yang telah terpasang pada sebuah spanram dengan ukuran
kurang lebih 21,5 cm x 33 cm.
Batang pisang iuga dapat di olah meniadi kertas, yaitu setelah mengalami proses
pengeringan dan pengolahan lebih laniut. proses pembuatan kertas dari bahan batang
pisang pertama-tama yang harus dilakukan adalah, batang pisang tadi dipotong kecil-
kecil dengan ukuran berkisar 25 cm, lalu di iemur di bawah terik matahari hingga
kering. Setelah batang pisang tadi kering proses berikutnya adalah dengan cara
direbus sampai meniadi lunak, namun pada saat proses perebusan sebaiknya di
tambah dengan Iormalin atau kostik soda maksudnya adalah di samping untuk
mempercepat proses pelunaan iuga untuk menghilangkan getah-getah yang masih
menempel pada batang pisang tadi, pada proses berikutnya batang pisang yang sudah
lunak tadi disaring dan dibersihkan dari zat-zat kimia tadi baru kemudian di buat
bubur ( pulp) dengan cara di blender. Baru kemudian dicetak meniadi lembaran-
lembaran kertas. Alang-alang merupakan ienis rumput-rumputan dan sebagai tanaman
non produktiI,sebagian orang tanaman ini di anggap salah satu tanaman pengganggu.
Tapi bagi orang yang memiliki kreativitas tinggi alang-alang iustru merupakan
tanaman yang dapat mengasilkan pendapatan, yaitu sebagai bahan dasar dalam
pembuatan kertas,tentu saia setelah mengalami proses lebih laniut.
Di dalam membuat kertas daur ulang, bahan-bahan yang bisa di gunakan ada dua
ienis yaitu dari limbah kertas dan tanaman hasil pertanian atau tanaman-tanaman non
produktiI. Daur ulang kertas adalah salah saru upaya pemanIaatan kembali sampah
kertas untuk mengurangi timbunan sampah.

III. Cara Kerja








poLona kerLas men[adl
baalanbaalan vana kecll
masukkan 10 llLer
campuran pewarna dan
alr
Lambahkan kan[l (sesual
kelnalnan)
hancurkan kerLas
men[adl bubur kerLas
denaan alaL vana
Lersedla
masukkan beberapa llLer
bubur kerLas ke dalam
ceLakan
raLakan denaan Lanaan
sehlnaaa kerLas Lldak
menaaumpal dl saLu LlLlk
buka saluran alr dan
leLakkan penampan
kerLan dl aLasnva
press denaan alllnaan
besl aaar raLa dan bebas
alr
blla Lelah kerlna anakaL
penampan dllakukan
denaan cepaL
hlas sesual kelnalnan
IV. Data Pengamatan


O Pewarna iambu biii : menghasilkan warna merah muda
O Pewarna pandan : menghasilkan warna hiiau
O Kertas berwarna hiiau dengan 3,5 liter volume bubur kertas dan kanii 20 gram tidak
berhasil dibuat.
.


Volume bubur kertas
(liter)
Penambahan 20 gram
kanii pewarna pandan
Penambahan 30 gram kanii
pewarna iambu merah
2,5 32 lipatan 40 lipatan
3,0 37 lipatan 41 lipatan
3,5 40 lipatan 44 lipatan
V. Pembahasan

Nama : Ridha Mardiah
NIM : 091431023
Kelas : 2A Kimia Analis

Bahan yang digunakan adalah kertas sisa Iotokopi dengan pewarna yang alami yaitu
iambu merah menghasilkan warna merah muda dan daun pandan menghasilkan warna
hiiau muda. Penambahan pewarna dilakukan untuk menambah penampilan kertas agar
lebih menarik.
Kertas dihancurkan dengan mesin penghancur kertas agar kertas mudah diproses pada
saat penggilingan
Kemudian merendaman kertas sebanyak 200 gram dan ditambahkan dengan air sebanyak
10 liter. Volume air, kanii, dan pewarna total harus 10 liter.
Kanii ditambahkan sebanyak 30 gram dan 20 gram. Penambahan kanii dilakukan untuk
merekatkan partikel-pertikel kertas karena kanii berpengaruh dalam ketahanan dari kertas.
Sebelum penggilingan pewarna harus dimasukkan, agar pewarna lebih menyerap kedalam
bagian kertas.
Proses penggilingan bertuiuan untuk menghasilkan tekstur kertas yang halus serta
mempermudah pada proses penyaringan saat proses pencetakan,
Penggilingan dilakukan selama 15 menit.
Bubur kertas dicetak dengan menggunakan cetakan yang tersedia, dengan volume bubur
kertas yang berbeda-beda, semakin banyak volume bubur kertas maka semakin tebal pula
kertas yang dihasilkan.
Proses pengeringan dengan cara meniemur kertas dibawah sinar matahari langsung lebih
cepat namun hasil akan meniadi mengkerut, ini disebabkan terdapat kanii dalam bahan
yang digunakan.
Untuk menghindari itu cukup disimpan di tempat kering dan tidak terkena matahari
langsung.
Kemudian dilaniutkan dengan proses penguiian ketahanan kertas dengan cara melipat
berulang - ulang kali di tempat yang sama hingga robek bagian tersebut.
Uii ketahanan kertas terbukti bahwa kertas dengan penambahan kanii 20 gram teksturnya
lebih halus tidak terlalu tebal, serta membutuhkan lebih sedikit lipatan hingga kertas itu
robek.
Sedangkan kertas dengan panambahan kanii 30 gram teksturnya lebih kasar dan terlalu
tebal sehingga sulit dilipat, serta membutuhkan lebih banyak lipatan hingga kertas itu
robek. Hasil dapat dilihat pada data pengamatan.
Kanii mempengaruhi ketahanan pada kertas. Semkain bannyak kanii yang ditambahkan
maka semakin besar pula ketahanan kertas itu.
Ketebalan kertas iuga tergantung pada banyaknya volume bubur kertas yang
ditambahkan. Variasi volume itu adalah 2,5, 3,0, dan 3,5 liter. Semakin banyak volume
bubur kertas yang ditambahkan maka semakin tebal pula kertas yang dihasilkan.
Pada volume bubur kertas 3,5 liter dan penambahan kanii 30 gram tidak berhasil dibuat.
Hal ini dikarenakan pada proses pressing tidak optimal.


VI. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum pembuatan Art Paper dapat disimpulkan sebagai berikut.
1) Kertas yang dibuat memiliki ketahanan yang berbeda bergantung pada kanii yang
ditambahkan, volume bubur kertas dan proses pressing.
O Semakin banyak kanii yang ditambahkan maka kertas yang dihasilkan memiliki
ketahanan yang lebih kuat. Kertas dengan kanii 30 gram (warna merah muda)
memiliki ketahanan yang lebih besar daripada kertas dengan kanii 20 gram (warna
hiiau).
O Semakin banyak volume bubur kertas yang ditambahkan maka kertas yang dihasilkan
memiliki ketahanan yang lebih kuat. Kertas dengan volume bubur kertas 3,5 liter
memiliki ketahanan yang lebih besar daripada kertas dengan volume bubur kertas 2,5
liter.
2) Kertas berwarna hiiau dengan 3,5 liter volume bubur kertas dan kanii 20 gram tidak
berhasil dibuat.



















Daftar Pustaka
http://iqmal.staII.ugm.ac.id/wp-content/uploads/iqmal-ppt-kertasdaurulang.PDF (20 Maret
2011)
http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas. (20 maret 2011)
akuinginhiiau.Iiles.wordpress.com/.../pembuatankertasdaurulang.pdI. (20 maret 2011)
http://promosipeluangusaha.com/peluang-usaha-membuat-kertas-daur-ulang. (20 Maret2011)

You might also like