You are on page 1of 7

PERAN STATISTIKA INFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BIDANG EKONOMI PUBLIK

Nama NPM Kelas/No. Urut Jurusan

: Rio Permana Putra : 103060017321 : 1AG / 31 : Akuntansi

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

Ilmu statistika sangat sering digunakan baik dalam kehidupan sehari-hari, dalam bisnis, dalam industri serta keseluruhan bidang dalam perekonomian. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan ilmu statistika untuk mengatur berapa jumlah pengeluaran kita yang disesuaikan dengan pendapatan yang kita peroleh, lalu memilih barang yang mana yang akan kita beli, dan lainnya yang pada akhirnya membutuhkan keputusan terbaik yang akan kita ambil. Begitu pula dengan bidang yang lainnya, membantu memutuskan keputusan yang harus diambil secara tepat. Ditegaskan pula dari buku statistika ekonomi karangan Sri Mulyono (2003), bahwa dalam mempelajari statistika kita dibantu untuk menjelaskan hubungan antar variabel, membuat keputusan yang lebih baik, mengatasi perubahanperubahan yang terjadi dan membuat rencana serta ramalan. I. Pengertian Statistik dan Statistika Istilah statistik berasal dari bahasa latin status yang artinya suatu negara. Suatu kegiatan pengumpulan data yang ada hubungannya dengan kenegaraan, misalnya data mengenai penduduk, data mengenai penghasilan dan sebagainya, yang lebih berfungsi untuk melayani keperluan administrasi. Secara kebahasaan, statistik berarti catatan angka-angka (bilangan); perangkaan; data yang berupa angka-angka yang dikumpulkan, ditabulasi, dikelompokkan, sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah, gejala atau peristiwa (depdikbud, 1994). Menurut Sutrisno Hadi (1995) Statistik adalah untuk menunjukkan kepada pencatatan angka-angka dari suatu kejadian atau kasus tertentu. Selaras dengan apa yang didefinisikan oleh Sudjana (1995:2) bahwa statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam daftar atau tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Statistika beda halnya dengan statistik, statistika yang dalam bahasa Inggris statistics (ilmu statistik), ilmu tentang cara-cara mengumpulkan, mentabulasi dan menggolongkan, menganalisis dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa angka. Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu. Selain itu, Statistika juga merupakan cabang ilmu matematika terapan yang terdiri dari teori dan metoda mengenai bagaimana cara mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, menghitung, menjelaskan, mensintesis, menganalisis, dan menafsirkan data yang diperoleh secara sistematis. Dengan demikian, didalamnya terdiri dari sekumpulan prosedur mengenai bagaimana cara:

Mengumpulkan data Meringkas data Mengolah data Menyajikan data Menarik kesimpulan dan interpretasi data berdasarkan kumpulan data dan hasil analisisnya

Sedangkan dalam dunia pendidikan, statistika membahas tentang prinsip-prinsip, metode, dan prosedur yang digunakan sebagai cara pengumpulan, menganalisa serta menginterpretasikan sekumpulan data yang berkaitan dengan dunia pendidikan.

II. Fungsi dan Peranan Statistika Statistika digunakan untuk menunjukkan tubuh pengetahuan (body of knowledge) tentang cara-cara pengumpulan data, analisis dan penafsiran data. Fungsi statistika diantaranya yakni: Statistik menggambarkan data dalam bentuk tertentu Statistik dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti Statistik merupakan teknik untuk membuat perbandingan Statistik dapat memperluas pengalaman individu Statistik dapat mengukur besaran dari suatu gejala Statistik dapat menentukan hubungan sebab akibat Sedangkan kegunaan statistika yakni untuk: Membantu penelitian dalam menggunakan sampel sehingga penelitian dapat bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan obyek yang ingin diteliti Membantu penelitian untuk membaca data yang telah terkumpul sehingga peneliti dapat mengambil keputusan yang tepat Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya atas obyek yang diteliti Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya Membantu peneliti dalam menentukan prediksi untuk waktu yang akan datang Membantu peneliti dalam melakukan interpretasi atas data yang terkumpul (M.Subana dkk, 2000;14)

Di dalam penelitian, statistika berperan untuk: Memberikan informasi tentang karakteristik distribusi suatu populasi tertentu, baik diskrit maupun kontinyu. Pengetahuan ini berguna dalam menghayati perilaku populasi yang sedang diamati Menyediakan prosedur praktis dalam melakukan survey pengumpulan data melalui metode pengumpulan data (teknik sampling). Pengetahuan ini berguna untuk mendapatkan hasil pengukuran yang terpercaya Menyediakan prosedur praktis untuk menduga karakteristik suatu populasi melalui pendekatan karakteristik sampel, baik melalui metode penaksiran, metode pengujian hipotesis, metode analisis varians. Pengetahuan ini berguna untuk mengetahui ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran serta perbedaan dan kesamaan populasi. Menyediakan prosedur praktis untuk meramal keadaan suatu obyek tertentu di masa mendatang berdasarkan keadaan di masa lalu dan masa sekarang. Melalui metode regresi dan metode deret waktu. Pengetahuan ini berguna memperkecil resiko akibat ketidakpastian yang dihadapi di masa mendatang. Menyediakan prosedur praktis untuk melakukan pengujian terhadap data yang bersifat kualitatif melalui statistik non parametrik.

III. Statistika inferensial Adalah statistik yang berkaitan dengan analisis data (sampel) untuk kemudian dilakukan penyimpulanpenyimpulan (inferensi) yang digeneralisasikan kepada seluruh subyek tempat data diambil (populasi) (Burhan Nurgiyantoro dkk, 2000;12). Statistika inferensial adalah statistik yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah (M.Subana dkk, 2000;12). Statistika inferensial atau statistika induktif bermaksud menyajikan, menganalisa data dari suatu kelompok untuk ditarik kesimpulan-kesimpulan, prinsip-prinsip tertentu yang berlaku bagi kelompok yang lebih besar (populasi) disamping berlaku bagi kelompok yang bersangkutan (sampel). Statistika inferensial merupakan langkah akhir dari tugas statistika karena dalam setiap penelitian kesimpulan inilah yang diinginkan. Statistika inferensial harus berdasar pada statistika deskriptif, sehingga kedua-duanya harus ditempuh secara benar agar kita mendapatkan kegunaan maksimal dari statistika ini. Yang masih tercakup dalam statistika inferensial adalah statistik parametrik dan non-parametrik. Statistik parametrik Merupakan statistika inferensial yang mempertimbangkan nilai dari satu parameter populasi atau lebih dan umumnya membutuhkan data yang skala pengukuran minimalnya adalah interval dan rasio.

Statistika parametrik adalah suatu ukuran tentang parameter, artinya ukuran seluruh populasi dalam penelitian yang harus diperkirakan dari apa yang terdapat di dalam sampel (karakteristik populasi). Satu syarat umum yang harus dipenuhi apabila seorang peneliti akan menggunakan statistika parametrik, yaitu normalitas distribusi. Asumsi ini harus terpenuhi, karena: 1) secara teoretik karakteristik populasi mengikuti model distribusi normal; 2) nilai-nilai baku statistik yang digunakan untuk uji hipotesis didasarkan kepada model distribusi normal. Asumsi-asumsi lain seperti homogenitas, linieritas harus dipenuhi sesuai dengan hipotesis yang akan diuji. Statistika non parametrik yaitu statistik yang tidak memperhatikan nilai dari satu parameter populasi atau lebih. Statistik non parametrik digunakan karena analisis parametrik tidak konsisten lagi sehingga tidak terikat atau terbebas dari model distribusi dan sampelnya relatif kecil. Pada umumnya validitas pada statistika non parametrik tidak bergantung pada model peluang yang spesifik dari populasi. Data yang dibutuhkan lebih banyak berskala ukuran nominal atau ordinal. Dalam menyelesaikan permasalahan secara statistik harus digunakan pendekatan ilmiah yang terdiri dari beberapa tahap, diantaranya: 1. Mengidentifikasi persoalan Pertama kali persoalan yang dihadapai harus dipahami dan didefinisikan dengan benar. Sering dilaporkan bahwa kesalahan kesimpulan studi disebabkan karena kesalahan mendefinisikan persoalan. 2. Pengumpulan fakta-fakta yang ada. Data harus dikumpulkan dengan tepat dan selengkap mungkin serta berhubungan dengan persoalan yang dihadapi. Sumber data dapat digolongkan dalam dua kategori yaitu eksternal dan internal, data internal dapat ditemukan pada bagian-bagian yang ada dalam suatu organisasi. Data eksternal misalnya data yang diperoleh dari publikasi pemerintah, jurnal berkala dan lain-lain. 3. Mengumpulkan data asli yang baru. Seringkali data yang diperlukan tidak tersedia pada sumber-sumber yang ada, karena itu harus dikumpulkan sendiri. 4. Klasifikasi data Setelah data dikumpulkan, tahap berikutnya adalah mengelompokkan faktafakta sesuai dengan tujuan studi. Mengidentifikasikan data-data berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya dan menyusunnya ke dalam kelompok-kelompok dinamakan klasifikasi.

5. Penyajian data Ringkasan informasi yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan ukuranukuran deskriptif seperti rata-rata dan dispersi, membantu analisis dalam menyampaikan hal-hal penting kepada pihak lain. 6. Analisis data Jika data dikumpulkan dari sampel, maka berdasarkan ukuran-ukuran deskriptif yang telah dihitung dilakukan pendugaan nilai parameter populasi dan pengujian asumsi parameter atau ciri-ciri populasi. Kemudian analisis menafsirkan hasil pendugaan dan membuat kesimpulan atas hasil pengujian. Statistika banyak diterapkan di bermacam-macam ilmu mulai dari ilmu alam dan ilmu sosial maupun di bidang bisnis. Salah satu contoh dari penerapan ilmu statistika terhadap bidang perekonomian yaitu perhitungan pertumbuhan ekonomi, inflasi, jumlah uang beredar, tingkat kemiskinan, jumlah pengangguran dan lainnya, sedangkan dalam bidang industri dapat dicontohkan pada perhitungan jumlah produksi barang atau jasa yang mencapai keuntungan maksimum, kapan waktu yang tepat untuk mengembangkan produk baru atau menambah produksi. Dalam bidang bisnis juga statistik diterapkan antara lain, perhitungan indeks tendensi bisnis, perhitungan dividen, peluang mendapatkan keuntungan jika menanamkan investasi di saham dan lainnya. Salah satu contoh dari penerapan statistika inferensial pada ekonomi yaitu penggunaan indeks tendensi bisnis (ITB). Indeks Tendensi Bisnis adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang datanya diperoleh dari Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Bank Indonesia dengan variabel pembentuk indeks tendensi bisnis yaitu pendapatan usaha, penggunaan kapasitas produksi/usaha dan rata-rata jam kerja dengan memasukkan 9 sektor yang ada antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, gas dan air bersih Konstruksi Perdagangan, hotel dan restoran Transportasi dan telekomunikasi Keuangan, persewaan dan jasa.

Survei tersebut dilakukan setiap triwulan di beberapa kota besar terpilih di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah sampel STB Triwulan IV-2009 sebanyak 2.400 perusahaan besar dan sedang, dengan responden pimpinan perusahaan. Sebagai contoh bahwa Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada Triwulan I2010 sebesar 103,41, yang berarti terjadi peningkatan kondisi bisnis pada

triwulan tersebut dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 96,91. Namun tingkat optimisme pelaku bisnis lebih rendah dibandingkan Triwulan IV-2009 yang nilai ITB mencapai 108,45. Peningkatan ITB pada kuartal I-2010 tersebut, disebabkan oleh meningkatnya kondisi bisnis sebagian besar sektor ekonomi diantaranya sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan yang mengalami peningkatan bisnis tertinggi (nilai ITB sebesar 112,07). Peningkatan kondisi bisnis disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan usaha, kapasitas produksi dan rata-rata jam kerja. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan mengalami peningkatan pendapatan usaha paling tinggi, sedangkan sektor Konstruksi dan sektor Transportasi & Telekomunikasi mengalami penurunan pendapatan usaha. Sedangkan sektor Konstruksi dan sektor Transportasi serta Telekomunikasi merupakan sektor ekonomi yang mengalami penurunan kondisi bisnis. Contoh lainnya adalah dipergunakan untuk mengambil sampel pelanggan untuk memperoleh informasi guna memprediksi kesukaan terhadap suatu produk. Barang yang baru diproduksi biasanya disampel sebelum didistribusikan untuk menentukan apakah memenuhi syarat atau tidak. Setelah dijabarkan, bagaimana peranan statistika inferensial dalam ekonomi diharapkan bisa membantu menentukan keputusan yang akan diambil secara tepat, sehingga hasilnya sesuai dengan harapan.

You might also like