You are on page 1of 8

Lampiran 4, KEPUTUSAN KETUA BADAN STANDAR PENDIDIKAN NASIONAL

No. 508/BSNP/I/2007 tanggal 18 Januari 2007 tentang POS SMK

I. PESERTA UJIAN
A. Persyaratan Peserta Ujian
1. Untuk mengikuti Ujian Sekolah, peserta didik harus memenuhi persyaratan:
a. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara atau berpenghargaan sama
dengan ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs, atau memiliki bukti kenaikan
kelas dari kelas III ke kelas IV untuk siswa Kulliyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah
(KMI)/Tarbiyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah (TMI) yang pindah ke SMK;
b. sekurang-kurangnya duduk di tingkat II untuk SMK program 3 tahun atau tingkat
III untuk SMK program 4 tahun;
c. telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata pelajaran yang diujikan;
d. memiliki laporan penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan mulai semester I
tingkat 1 sampai dengan semester II tingkat 2 untuk SMK program 3 tahun atau
semester I tingkat 1 sampai dengan semester II tingkat 3 untuk SMK program 4
tahun;
e. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; berdasarkan penilaian
yang dilakukan oleh satuan pendidikan;
f. kriteria persyaratan lain sesuai dengan kondisi, situasi, dan kebutuhan setempat.
2. Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki izin
untuk menerima peserta didik WNI, dapat mengikuti Ujian Sekolah pada sekolah
penyelenggara terdekat dengan persyaratan sebagaimana tercantum pada butir 1 dan 2
di atas.
3. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti Ujian Sekolah di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti
Ujian Sekolah di satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau pada
tempat lain yang ditentukan oleh penyelenggara ujian.
4. Peserta didik yang karena alasan tertentu yang tidak bertentangan dengan butir 2 di
atas dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti Ujian Sekolah utama dapat
mengikuti Ujian Sekolah susulan.
5. Peserta didik yang tidak lulus Ujian Sekolah pada tahun sebelumnya berhak mengikuti
Ujian Sekolah pada tahun pelajaran 2006/2007 untuk semua mata pelajaran yang
diujikan dengan syarat terdaftar sebagai siswa pada tahun pelajaran 2006/2007.

B. Pendaftaran Peserta Ujian


1. Sekolah mendata peserta Ujian Sekolah dengan menggunakan format pendaftaran.
2. Sekolah yang memiliki peserta ujian yang tidak bisa mengikuti ujian di sekolah asal,
wajib mendaftarkan peserta yang bersangkutan untuk dapat mengikuti ujian di sekolah
atau tempat lain yang ditentukan oleh penyelenggara ujian.
3. Sekolah mengirim daftar peserta ujian ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota masing-
masing.
4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyusun dan mengirim rekapitulasi jumlah
peserta Ujian Sekolah ke Dinas Pendidikan Provinsi.

POS US SMK 2006-2007_18_Januari_2007 30


5. Kepala sekolah penyelenggara ujian menandatangani dan membubuhkan stempel
pada Kartu Peserta Ujian Sekolah yang telah ditempel pasfoto peserta.

II. PENYELENGGARA UJIAN

A. Sekolah Penyelenggara Ujian


1. Sekolah penyelenggara Ujian Sekolah adalah sekolah negeri dan sekolah swasta
yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota berdasarkan status
akreditasi dan atau kelayakan sebagai penyelenggara ujian.
2. Sekolah yang tidak ditetapkan sebagai penyelenggara Ujian Sekolah menggabung
ke sekolah penyelenggara terdekat.
3. Kepala sekolah penyelenggara bertanggung-jawab atas penyelenggaraan Ujian
Sekolah.
4.
B. Penyelenggara Ujian
1. Sekolah penyelenggara membentuk dan menetapkan penyelenggara Ujian Sekolah
yang terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi sesuai dengan
kebutuhan.
2. Penyelenggara bertanggung-jawab atas penyelenggaraan Ujian Sekolah mulai dari
tahap persiapan, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan.

III. PENYIAPAN BAHAN UJIAN


A. Bahan Ujian
Bahan ujian sekolah/madrasah disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan sesuai
dengan kurikulum yang digunakan.

B. Mata Pelajaran yang Diujikan


1. Mata Pelajaran yang diujikan adalah semua mata Pelajaran yang diajarkan sampai
dengan tingkat III yang tidak diujikan pada Ujian Nasional. Khusus untuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan ujian praktik.
2. Ujian dapat dilaksanakan melalui ujian tertulis atau ujian praktik sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang diujikan. Adapun mata pelajaran yang diujikan
dan bentuk ujian pada Ujian Sekolah SMK tahun pelajaran 2006/2007 adalah
sebagai berikut:

BENTUK UJIAN
NO. MATA PELAJARAN KETERANGAN
PRAKTIK TERTULIS
1. Bahasa Indonesia V -
2. KKPI V V Semua Program
3. Kewirausahaan V V Keahlian
4. IPA V V Pariwisata
5. Fisika V V Teknologi
6. Kimia V V Industri
7. Fisika V V
8. Kimia V V Pertanian
9. Biologi V V
10. Pengetahuan Alam Sekitar V V Pekerjaan Sosial
Bisnis dan
11. Ekonomi - V
Manajemen

POS US SMK 2006-2007_18_Januari_2007 31


C. Kelompok Mata Pelajaran yang dinilai oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran Estetika
4. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

D. Penyiapan Bahan Ujian


1. Penyiapan bahan Ujian Sekolah mencakup: (1) penyusunan kisi-kisi, (2) penyiapan
naskah soal ujian (penulisan, penelaahan, dan perakitan), (3) penyiapan master
copy, dan (4) penggandaan bahan ujian.
2. Perangkat naskah soal ujian terdiri atas: (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3)
lembar jawaban, dan (4) pedoman penilaian/ penskoran, blanko penilaian, blanko
daftar hadir dan berita acara.
3. Penyiapan perangkat naskah soal dilakukan oleh tim penyusun dari sekolah
penyelenggara atau kelompok sekolah..
4. Bagi sekolah yang belum mampu menyiapkan bahan ujian secara mandiri, dapat
menyiapkannya bersama sekolah lain di bawah koordinasi Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota setempat.
5. Tim penyusun perangkat naskah soal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. menguasai materi pembelajaran yang akan diujikan;
b. mempunyai kemampuan menyusun bahan ujian, diutamakan guru yang sudah
dilatih di bidang penilaian pendidikan;
c. memiliki sikap dan perilaku yang jujur, bertanggung-jawab, teliti, tekun, dan
dapat memegang teguh kerahasiaan.
6. Naskah soal yang disiapkan meliputi naskah soal untuk ujian utama dan ujian
susulan.
7. Naskah soal diketik terbaca, digandakan, dan dikemas dengan memperhatikan
kelayakan kualitas bahan ujian.
8. Naskah soal disimpan dengan memperhatikan faktor keamanan dan
kerahasiaannya.

IV. PELAKSANAAN UJIAN

A. Waktu Pelaksanaan Ujian


1. Ujian sekolah dilaksanakan satu kali dalam setahun.
2. Ujian sekolah dilaksanakan setelah pelaksanaan ujian nasional pada minggu ke dua
sampai minggu ke tiga bulan Mei 2007.
3. Jadwal pelaksanaan ujian sekolah diatur oleh sekolah penyelenggara sesuai dengan
kalender pendidikan yang berlaku.

B. Pengaturan Ruang/Tempat Ujian


Sekolah penyelenggara menetapkan ruang/tempat ujian dengan persyaratan sebagai
berikut:
1. menggunakan ruang kelas/tempat yang aman dan memadai untuk Ujian Sekolah,
serta jauh dari kebisingan;
2. setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta dengan jarak duduk antar peserta
minimal 1 (satu) meter;
POS US SMK 2006-2007_18_Januari_2007 32
3. setiap meja diberi nomor peserta Ujian Sekolah;
4. setiap ruang ujian disediakan denah tempat duduk peserta Ujian Sekolah;
5. gambar atau alat peraga yang terkait dengan materi Ujian Sekolah agar dikeluarkan
dari ruang Ujian Sekolah;
6. pelaksanaan ujian praktik diatur oleh sekolah penyelenggara, sesuai dengan
karakteristik mata Pelajaran dan kondisi sekolah.

C. Tata Tertib
Tata tertib untuk peserta ujian adalah sebagai berikut:
1. peserta memasuki ruangan ujian setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 10
(sepuluh) menit sebelum ujian dimulai;
2. peserta dilarang membawa catatan dalam bentuk apapun, telepon seluler/HP atau
peralatan lain yang diatur oleh sekolah ke dalam ruang ujian;
3. peserta wajib membawa alat tulis yang diperlukan dan tidak diperkenankan saling
meminjam antar peserta ujian;
4. peserta wajib mengisi daftar hadir;
5. peserta mengerjakan soal sesuai dengan batas waktu yang disediakan;
6. peserta yang memerlukan penjelasan dapat bertanya langsung kepada pengawas
ujian;
7. peserta yang datang terlambat hanya diperbolehkan mengikuti ujian setelah
mendapatkan izin dari kepala sekolah penyelenggara dan tidak diberikan
perpanjangan waktu;
8. peserta yang akan meninggalkan ruangan selama ujian berlangsung, harus
mendapatkan izin dari pengawas ujian, dan tidak dilakukan berulang kali;
9. peserta dilarang menyontek, bekerja-sama dengan peserta lain;
10. peserta yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu habis, diperbolehkan
meninggalkan ruang ujian setelah menyerahkan naskah soal dan lembar jawaban
kepada pengawas ujian;
11. peserta harus berhenti mengerjakan soal ujian setelah pengawas memberi tahu
tanda batas waktu selesai;
12. lembar jawaban dan naskah soal disatukan dan ditinggalkan di atas meja masing-
masing;
13. semua peserta meninggalkan ruang ujian dengan tertib dan tenang setelah tanda
batas waktu dibunyikan;
14. peserta yang melanggar tata tertib ujian dapat diberikan peringatan/ teguran.
Apabila peserta tersebut melakukan pelanggaran berikutnya, sekolah dapat
mengambil langkah/memberikan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran;
15. tata tertib pelaksanaan Ujian Praktik disesuaikan dengan jenis praktik mata
Pelajaran yang bersangkutan.

D. Ujian Susulan
Sekolah dapat melakukan ujian susulan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. ujian susulan diperuntukkan bagi peserta yang tidak dapat mengikuti satu atau lebih
mata uji pada ujian utama berdasarkan alasan yang sah;
2. ujian susulan menggunakan bahan ujian susulan;
3. pelaksanaan ujian susulan dilakukan paling lambat satu minggu setelah ujian
utama.

E. Pengawas Ujian
1. Tim Pengawas Ujian Sekolah terdiri atas unsur guru yang memiliki sikap dan
perilaku disiplin, jujur, bertanggung-jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan.
POS US SMK 2006-2007_18_Januari_2007 33
2. Pengawasan dilakukan dengan sistem silang murni antarsekolah penyelenggara
ujian.
3. Bila pengawasan antarsekolah penyelenggara ujian tidak dapat dilakukan, maka
dilakukan pengawasan silang antarguru mata Pelajaran dalam satu sekolah
penyelenggara ujian.
4. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas dan harus hadir 20 menit di ruang
ujian sebelum ujian dimulai.
5. Guru mata Pelajaran tidak diperbolehkan mengawasi pelaksanaan Ujian Sekolah
untuk mata Pelajaran yang diajarkannya.
6. Tim Pengawas di ruang ujian selama pelaksanaan Ujian Sekolah berlangsung
bertugas dan bertanggung-jawab:
a. mengecek ruangan sesuai dengan tata ruang Ujian Sekolah;
b. membacakan Tata Tertib Ujian Sekolah sebelum ujian dimulai;
c. membuka dan memeriksa kelengkapan bahan Ujian Sekolah;
d. mengedarkan daftar hadir serta mengecek kesesuaian dengan kartu/tanda
peserta sebelum ujian dimulai;
e. membagikan Lembar Jawaban Ujian Sekolah kepada peserta Ujian Sekolah
dan membantu pengisian identitas peserta ujian sebelum waktu ujian dimulai;
f. membagikan Lembar Soal kepada peserta Ujian Sekolah dalam keadaan
terbalik, sampai tanda waktu Ujian Sekolah dimulai;
g. mengawasi pelaksanaan Ujian Sekolah secara sungguh-sungguh dan tidak
mengganggu pelaksanaan ujian;
h. tidak menjelaskan materi soal kepada peserta ujian;
i. menjaga ketenangan suasana ujian yang sedang berlangsung;
j. mengumpulkan dan mengecek kelengkapan Lembar Jawaban Ujian Sekolah
dan Lembar Soal setelah tanda batas waktu mengerjakan soal selesai;
k. menyusun secara urut Lembar Jawaban Ujian Sekolah berdasarkan nomor
peserta;
l. memasukkan seluruh berkas Lembar Jawaban Ujian Sekolah dan daftar hadir
ke dalam sampul, kemudian ditutup dan disegel serta ditandatangani oleh
pengawas ruang di dalam ruang ujian;
m. menyerahkan Lembar Jawaban Ujian Sekolah dan Naskah Soal kepada sekolah
penyelenggara disertai berita acara pelaksanaan ujian.

V. PENETAPAN KELULUSAN DAN IJAZAH

A. Penetapan Kelulusan Ujian


1. Sekolah penyelenggara ujian menetapkan nilai minimal/batas kelulusan untuk
setiap mata pelajaran yang diujikan.
2. Penentuan batas kelulusan tersebut harus diumumkan kepada siswa, orangtua siswa,
dan masyarakat, serta sekolah yang menggabung (jika ada) paling lambat 2 (dua)
bulan sebelum Ujian Sekolah dilaksanakan.
3. Penentuan batas kelululusan sebagaimana butir 2, perlu mendapat pertimbangan
dari Komite Sekolah dan dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi/ Kanwil Depag
melalui Dinas Kabupaten/Kota atau Kandepag.
4. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah apabila memenuhi kriteria:
a. telah mengikuti ujian seluruh mata pelajaran yang diujikan;
b. memiliki nilai rata-rata minimal 6,00, baik untuk ujian tertulis maupun ujian
praktik;

POS US SMK 2006-2007_18_Januari_2007 34


c. mencapai nilai untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan nilai minimal batas
lulus yang ditentukan oleh sekolah;
d. memperoleh nilai minimal baik sikap/perilaku/budi pekerti (akhlak mulia) siswa
yang bersangkutan.
5. Penentuan kelulusan Ujian Sekolah dilakukan melalui rapat dewan pendidik.
6. Penentuan kelulusan bagi siswa dari sekolah yang menggabung dilakukan bersama-
sama dengan sekolah penyelenggara Ujian Sekolah.

B. Pengumuman Kelulusan dari Satuan Pendidikan


1. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolah/ madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi; dan
d. lulus Ujian Nasional.
2. Pengumuman kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dilakukan oleh masing-
masing satuan pendidikan paling lambat tanggal 16 Juni 2007.

VI. PEMERIKSAAN DAN PENILAIAN HASIL UJIAN

A. Pemeriksaan/Penilaian
Hasil ujian tertulis dan praktik diperiksa/dikoreksi dan dinilai oleh tim guru, dengan
memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:
1. pemeriksaan hasil ujian tertulis dilakukan di sekolah atau di tempat lain yang
ditentukan oleh kepala sekolah penyelenggara;
2. pelaksanaan penilaian hasil ujian dilakukan secara obyektif;
3. pemeriksaan hasil ujian tertulis dilakukan oleh dua orang korektor, kemudian rata-
rata dari keduanya dijadikan sebagai nilai akhir. Jika terjadi perbedaan nilai hasil
pemeriksaan kedua korektor ≥ 2,00, maka diperlukan korektor ketiga dan rata-rata
dari ketiganya dijadikan nilai akhir;
4. penilaian hasil ujian praktik dilakukan oleh guru/tim guru yang bersangkutan.

B. Daftar Nilai Ujian


1. Daftar nilai hasil ujian diterbitkan oleh sekolah penyelenggara dan ditandatangani
oleh kepala sekolah penyelenggara.
2. Daftar nilai hasil ujian diisi oleh penyelenggara, berdasarkan hasil ujian setiap
peserta dalam bentuk angka dan huruf, antara 1 sampai dengan 10 dengan pecahan
sampai dengan 2 (dua) angka di belakang koma.

VII. PENETAPAN KELULUSAN DAN IJAZAH

A. Penetapan Kelulusan Ujian


1. Peserta ujian dinyatakan lulus apabila memenuhi kriteria:
a. telah mengikuti ujian seluruh mata Pelajaran yang diujikan;
b. memiliki rata-rata nilai minimum 6,00 dan nilai minimum setiap mata
pelajaran ditentukan oleh masing-masing sekolah.
POS US SMK 2006-2007_18_Januari_2007 35
2. Sekolah dapat menetapkan batas kelulusan di atas nilai sebagaimana dimaksud pada
butir 1. Penentuan batas kelulusan di atas diumumkan kepada calon peserta, orang
tua calon peserta dan masyarakat luas paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum Ujian
Sekolah dilaksanakan;
3. Jika sekolah menetapkan batas kelulusan di atas ketentuan batas lulus sebagaimana
butir 1 dan 2, perlu mendapat persetujuan dari Komite Sekolah dan melaporkannya
ke Dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya.
4. Penentuan kelulusan Ujian Sekolah dilakukan oleh sekolah melalui Rapat
Dewan/Majelis Guru.
5. Penentuan kelulusan bagi peserta dari sekolah yang menggabung dilakukan
bersama-sama dengan sekolah penyelenggara Ujian Sekolah.
6. Peserta ujian yang dinyatakan lulus ujian nasional dan ujian sekolah berhak
memperoleh ijazah.

B. Penerbitan Ijazah
1. Sekolah penyelenggara menerima DKHUN dan SKHUN yang telah diisi oleh
Penyelenggara Ujian Tingkat Provinsi, atau dari Pusat Penilaian Pendidikan untuk
Sekolah Indonesia di luar negeri.
2. Sekolah penyelenggara menerima blanko ijazah dari Penyelenggara Ujian Tingkat
Provinsi serta memeriksa keabsahan dan jumlahnya dilengkapi Berita Acara Serah
Terima.
3. Sekolah Indonesia di Luar Negeri menerima blanko ijazah dari Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah serta memeriksa keabsahan dan
jumlahnya dilengkapi Berita Acara Serah Terima.
4. Sekolah penyelenggara menerbitkan ijazah berdasarkan DKHUN dan nilai hasil
Ujian Sekolah.
5. Kepala sekolah penyelenggara menandatangani ijazah dan membubuhkan stempel
sekolah penyelenggara.

C. Pengisian dan Penerbitan Ijazah


1. Blanko ijazah bersifat nasional dan disediakan oleh Pemerintah.
2. Distribusi ijazah ke sekolah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,
berdasarkan laporan hasil Ujian Sekolah dan hasil Ujian Nasional.
3. Nilai Ujian Sekolah dan nilai Ujian Nasional dicantumkan dalam ijazah.
4. Pengisian blanko ijazah dilakukan oleh sekolah penyelenggara sesuai dengan
pedoman yang berlaku.
5. Ijazah diterbitkan dan ditandatangani oleh kepala sekolah penyelenggara serta
dibubuhi stempel sekolah penyelenggara.

VIII. BIAYA PENYELENGGARAAN UJIAN

Penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja


Daerah dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/Madrasah. Pemerintah daerah
membantu biaya penyelenggaraan ujian madrasah.

IX. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Agama, Gubernur dan Walikota/Bupati membentuk


dan menetapkan Tim Pemantau dan Evaluasi Ujian Sekolah/Madrasah sesuai dengan
kewenangan masing-masing.
POS US SMK 2006-2007_18_Januari_2007 36
Tim Pemantau dan Evaluasi melaksanakan pemantauan dan evaluasi pada setiap tahap
penyelenggaraan ujian, meliputi persiapan, pelaksanaan sampai dengan pengumuman hasil
ujian, dan dapat melibatkan Dewan Pendidikan, Komite Sekolah serta Asosiasi Profesi
pendidikan setempat.

A. Pemantauan dan Evaluasi


1. Tim Pemantau dan Evaluasi melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan
Ujian Sekolah/Madrasah, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi;
b. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pada lokasi yang ditentukan;
c. menyusun laporan hasil pemantauan dan evaluasi.
2. Ruang lingkup dan jadwal pelaksanaan pemantauan dan evaluasi disesuaikan
dengan tahapan penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah.
3. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menindaklanjuti hasil pemantauan dan evaluasi
sesuai dengan kewenangannya.

B. Pelaporan
1. Laporan pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah memuat informasi antara lain
tentang penyiapan bahan, pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah, penetapan batas
nilai lulus Ujian Sekolah/Madrasah, pengawasan, pemeriksaan hasil Ujian
Sekolah/Madrasah, permasalahan dan upaya pemecahannya, serta laporan hasil
Ujian Sekolah/Madrasah, yang mencakup: nilai Ujian Sekolah/Madrasah setiap
siswa dan nilai rata-rata tiap mata pelajaran.
2. Sekolah/madrasah penyelenggara menyusun laporan sebagaimana tercantum pada
butir 1 di atas, kemudian menyampaikan laporan tersebut kepada pejabat yang
menugaskannya melalui Dinas Pendidikan/Kandepag Kabupaten/Kota.
3. Bupati/Walikota menyusun laporan berdasarkan masukan dari Dinas
Pendidikan/Kandepag Kabupaten/Kota setempat, kemudian menyampaikan laporan
tersebut kepada Menteri dan Menteri Agama melalui Gubernur.
4. Gubernur menyusun laporan berdasarkan masukan dari Bupati/Walikota setempat,
kemudian menyampaikan laporan tersebut kepada Menteri dan Menteri Agama.

Ditetapkan : di Jakarta
Pada tanggal : 18 Januari 2007

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

KETUA,

PROF. DR. M. YUNAN YUSUF

POS US SMK 2006-2007_18_Januari_2007 37

You might also like