You are on page 1of 2

Hidrologi adalah ilmu tentang seluk beluk air di bumi, kejadiannya, peredarannya dan distribusinya, sifat alam dan

kimianya, serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungan dengan kehidupan (Federal Council for Science and Technology, USA, 1959 dalam Varshney, 1977). Jumlah air di permukaan bumi relatif tetap, hal ini dikarenakan air senantiasa bergerak dalam suatu lingkungan peredaran yang dinamakan siklus (daur). Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi Evaporation (Penguapan) Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul -molekul air memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul air tersebut dan kemud ian terlepas dan mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal dari tranpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanya itu disebut Evapotranspirasi. Transpiration (penguapan dari tanaman) Uap air juga dikeluarkan dari daun -daun tanaman melalui sebuah proses yang dinamakan transpirasi. Setiap hari tanaman yang tumbuh secara aktif melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air yang dapat ditahan. Condensation (pengembunan) Ketika uap air mengembang, mendingin dan kemudian berkondensasi, biasanya pada partikel-partikel debu kecil di udara. Ketika kondensasi terjadi dapat berubah menjadi cair kembali atau langsung berubah menjadi padat (es, salju, hujan batu (hail)). Partikel-partikel air ini kemudian berkumpul dan membentuk awan. Precipitation (presipitasi) Presipitasi pada pembentukan hujan, salju dan hujan batu ( hail) yang berasal dari kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai contoh, ketika awan -awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan -awan tersebut menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya. Infiltration (perkolasi) Beberapa presipitasi dan salju cair bergerak ke lapisa n bawah tanah, mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah -celah dan pori-pori tanah dan batuan sehingga mencapai muka air tanah ( water table) yang kemudian menjadi air bawah tanah.

Siklus hidrologi terdiri dari : 1. Siklus Pendek (Kecil) 2. Siklus Sedang 3. Siklus Panjang (Besar)

Siklus Pendek Siklus pendek adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Penguapan air laut karena pemanasan matahari di permukaan laut Air laut mengalami perubahan bentuk menjadi gas Terjadi kondensasi Pembentukan awan Turun hujan Hujan jatuh di permukaan air laut.

Siklus pendek menghasilkan hujan di atas permukaan air laut.


Siklus Sedang Siklus sedang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Penguapan air laut Kondensasi Angin menggerakkan uap air menuju daratan Pembentukan awan Turun hujan di daerah daratan Air hujan akan mengalir kembali ke laut melalui sungai

Siklus Panjang

Siklus panjang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Penguapan Sublimasi Terbentuk awan yang mengandung kristal es Angin menggerakan kristal es ke daratan Turun hujan es ( hujan salju) Pembentukan gletser Gletser yang mencair membentuk aliran sungai Air sungai mengalir menuju daratan.

You might also like