You are on page 1of 40

ARC WELDING

GAS METAL

MATAKULIAH KODE MATAKULIA SEMESTER DOSEN PENGAMPU WAKTU

: : : : :

TEORI PENGELASAN LOGAM STM 234 (2 SKS TEORI) GASAL RISWAN DWI DJAMIKO, MPD 180 MENIT

TOPIK 5 :

GMAW

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2008 GAS METAL ARC WELDING

ARC WELDING

GAS METAL

Definisi GMAW Proses penyambungan dua material logam atau lebih menjadi satu melalui proses pencairan setempat, dengan menggunakan elektroda gulungan (filler metal) yang sama dengan logam dasarnya (base metal) dan menggunakan gas pelindung ( inert & active gas ) Gas Shielded Welding
G a s -s h ie ld e d w e ld in g

G a s tu n g s te n -a rc w e ld in g G T A W /T IG

G a s m e ta l-a rc w e ld in g GMAW

M e ta l In e rt g a s w e ld in g M IG

M e ta l a c tiv e g a s w e ld in g MAG

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN GMAW Proses las MIG sukses dikembangkan oleh Battele Memorial Institute pada tahun 1948 dengan sponsor Air Reduction Company. Las MIG pertama kali dipatenkan pada tahun 1949 di Amerika Serikat untuk pengelasan alumunium. Keunggulannya adalah penggunaan elektroda yang berdiameter lebih kecil dan sumber daya tegangan konstan (constant-voltage power source) yang telah dipatenkan sebelumnya oleh H.E. Kennedy. Pada tahun 1953, Lyubavskii dan Novoshilov mengumumkan penggunaan proses las MIG menggunakan gas CO2 sebagai gas pelindung. Mereka juga menggunakan gas CO2 untuk mengelas besi karbon. Gas CO2 dicampur dengan Gas Argon yang dikenal sebagai Metal Active Gas (MAG), yang kemudian berkembang menjadi proses las MAG. Aplikasi GMAW

ARC WELDING

GAS METAL

Kelebihan GMAW: Proses Pengelasan GMAW memiliki performa dan hasil sangat yang baik. Pada umumnya proses pengelasan GMAW memiliki beberapa kelebihan, yaitu : Sangat efisien dan proses pengerjaan yang cepat Dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan (welding positif Tidak menghasilkan slag atau terak,layaknya terjadi pada las SMAW Memiliki angka deposisi (deposition rates) yang lebih tinggi dibandingkan SMAW Membutuhkan kemampuan operator yang baik Proses pengelasan GMAW sangat cocok untuk pekerjaan konstruksi Membutuhkan sedikit pembersihan post-weld Kelemahan GMAW:

ARC WELDING

GAS METAL

Pada proses pengelasan GMAW memiliki beberapa kelemahan , antara lain : Wire-feeder yang memerlukan pengontrolan yang kontinou Sewaktu waktu dapat terjadi Burnback Cacat las porositi sering terjadi akibat pengunaan kualitas gas pelindung yang tidak baik. Busur yang tidak stabil, akibat ketrampilan operator yang kurang baik. Pada awalnya set-up pengelasan merupakan permulaan yang sulit MIG v.s. MAG Inert gas (MIG) Gas pelindung Argon (Ar) Active gas (MAG) Carbon dioxide (CO2) Argon + CO2 Gampuran gas Argon (Ar) +Helium (He) Argon + O2 Argon + CO2+ O2 Material Proses pengelasan non-ferrous MIG welding Ferous MAG welding

Proses GMAW Proses pengelasan GMAW, panas dari proses pengelasan ini dihasilkan oleh busur las yang terbentuk diantara elektroda kawat (wire electrode) dengan benda kerja. Selama proses las GMAW, elektroda akan meleleh kemudian menjadi deposit logam las dan membentuk butiran las (weld beads). Gas pelindung digunakan untuk mencegah terjadinya oksidasi dan melindungi hasil las selama masa pembekuan (solidification). Polaritas Terbalik

ARC WELDING

GAS METAL

ELEKTRODA

+ + + -

BASE METAL

Proses pengelasan GMAW beroperasi menggunakan arus searah (DC), biasanya menggunakan elektroda kawat positif. Ini dikenal sebagai polaritas terbalik (reverse polarity). Polaritas searah sangat jarang digunakan karena transfer logam yang kurang baik dari elektroda kawat ke benda kerja. Hal ini karena pada polaritas searah, panas terletak pada elektroda. Proses pengelasan GMAW menggunakan arus sekitar 50 A hingga mencapai 600 A, biasanya digunakan untuk tegangan las 15 volt hingga 32 volt. Transfer Logam Jenis atau model transfer logam cair dari elektroda ke daerah las (molten weld pool) menentukan hasil dari proses pengelasan. Secara umum ada tiga jenis tranfer logam, yaitu : Short circuiting Grobular Spray

Transfer Short Circuiting

ARC WELDING

GAS METAL

Transfer logam short-cicuiting biasanya menggunakan kawat elektroda yang berdiameter antara 0,030 inchi (0,76 mm) hingga 0,045 inchi (1,1 mm) dan beroperasi pada tegangan rendah, sekitar 17 volt (100 A) hingga 22 volt (200 A). Teknik pengelasan ini biasanya digunakan untuk menyambung meterial yang tipis pada semua posisi pengelasan , dan dapat juga untuk menyambung logam yang tebal pada posisi vertikal dan horizontal. Proses pengelasan menggunakan transfer logam short-circuiting digunakan jika membutuhkan distorsi yang minimum. Logam di salurkan dari kawat ke daerah las (molten weld pool) terjadi ketika keduanya melakukan kontak atau saat terjadi short-circuit. Short-circuiting biasanya terjadi pada benda kerja sebanyak 20 hingga 200 kali per detik. Short Circuiting Arc Cycle

Animasi Short Ciscuiting Arc Skema Short Circuiting Arc

ARC WELDING

GAS METAL

Short Circuiting Arc Parameters Diameter elektroda Inchi mm 0,30 0,76 0,35 0,89 0,45 1,10 Arus Las (A) Minimum Maximum 50 150 75 175 100 225

ARC WELDING

GAS METAL

Globular Transfer Saat tegangan dan arus las meningkat hingga diatas batas maksimum yang direkomendasikan untuk transfer logam short-circuiting, transfer logam akan mulai berubah bentuk. Proses pengelasan ini biasanya dikenal dengan transfer logam globular. Biasanya tetesan dari lelehan logam memiliki diameter yang lebih besar dari pada diameter kawat elektroda itu sendiri. Model transfer logam ini biasanya dapat menjadi tidak menentu, dengan percikan dan short-cicuiting beberapa kali menjadi hal yang biasa.

Skema Globular Transfer

Transfer Logam Spray

ARC WELDING

GAS METAL

Dengan terus menaikan tegangan dan arus las, transfer logam akan menjadi busur las spray (spray arc) sebenarnya, untuk elektroda berukuran 1,2 mm, maka kita dapat menggunakan tegangan berkisar mendekati antara 27 volt (250 A) hingga 35 volt (400A). Arus las minimum yang dapat menyebabkan hal ini terjadi disebut arus transisi. Lelehan yang jatuh dari kawat elektroda sangat kecil, menghasilkan busur las dengan kestabilan yang baik. Arus pendek sangat jarang terjadi. Transfer logam spray dapat menghasilkan deposit logam yang tinggi. Teknik pengelasan ini secara umum digunakan untuk menyambung logam dengan ketebalan 3/32 inchi (2,4 mm) atau lebih. Kecuali saat menyambung alumunium dan tembaga, busur las spray biasanya terbatas hanya dengan posisi datar (flat position ).

Skema Spray Transfer

ARC WELDING

GAS METAL

Animasi Spray Arc

Parameter Spray Arc

10

ARC WELDING

GAS METAL

Pulsed Spray Arc Variasi dari transfer logam spray biasanya dikenal sebagai transfer logam pulsed spray, arusnya berkisar antara arus level rendah dan tinggi. Level rendah terletak dibawah arus transisi, untuk level tinggi berda didalam batas arus dari transfer logam spray. Logam hanya dapat disalurkan pada setiap pulsa arus tinggi.

Peralatan GMAW Secara umum peralatan yang dibutuhkan untuk proses pengelasan GMAW adalah Mesin las ( Power Source ) Elektroda ( Wirefeeder ) Welding gun/torch Tabung gas pelindung Regulator Gas mixturer

11

ARC WELDING

GAS METAL

Skema Peralatan GMAW

Mesin Las GMAW Proses pengelasan GMAW pada umumnya menggunakan arus searah (DC/Direct Current) dan menggunakan polaritas terbalik dimana kutub positif pada elektroda dan kutub negatif pada benda kerja. Mesin las GMAW menggunakan jenis mesin yang memiliki karakteristik tegangan konstan. Tegangan konstan ini akan menentukan panjang busur las. Ketika terjadi perubahan perubahan mendadak kecepatan wirefeed, atau terjadi perubahan

12

ARC WELDING

GAS METAL

sementara dari panjang busur las; maka mesin las secara tiba-tiba akan merubah arus listrik. Sehingga perubahan panjang busur dapat diatur dengan mengatur perubahan tegangan pada mesin las. Varibel Tegangan Las Tegangan busur las adalah tegangan diantara ujung elektroda dan benda kerja. Tegangan listrik pada pengelasan memegang peranan penting pada jenis transfer logam yang diinginkan. Transfer logam arus pendek membutuhkan tegangan yang rendah, sementara transfer logam spray membutuhkan tegangan yang lebih tinggi lagi. Jika arus listrik dinaikkan, maka tegangan las juga harus dinaikkan untuk menghasilkan kestabilan. Tegangan Las

Variabel Slope Las Di dalam sistem pengelasan GMAW dapat terjadi penurunan tegangan. Slope adalah perbandingan antara besarnya penurunan teganan (besar tegangan yang telah di tetapkan pada mesin las dikurangi dengan tegangan yang terjadi sebenarnya di antara ujung elektroda dan benda kerja) dengan besarnya arus yang telah ditetapkan pada mesin las. Pada sistem pengelasan GMAW, slope digunakan pada saat menggunakan jenis pengelasan dengan transfer logam short-circuiting, untuk membatasi besarnya arus sehingga spatter dapat dikurangi ketika short-circuiting antara elektroda dan benda kerja telah bebas.

13

ARC WELDING

GAS METAL

Perhitungan Slope

Efek Terlalu Banyak Slope Variabel Induktansi Sumber tenaga mesin las tidak dapat merespon perubahan beban secara cepat. Tegangan membutuhkan beberapa waktu untuk menempati level yang baru. Induktasi pada sirkuit bertanggung jawab untuk lamanya waktu tenggang ini. Induktansi mengatur kecepatan kenaikan dari arus sirkuit. Kecepatannya dapat di perlambat sehingga bebas arus pendek dengan sparter yang minimum. Induktansi juga menyimpan energi. Kemudian energi ini disalurkan ke busur las stelah arus pendek bebas dan menyebabkan busurlas yang lebih panjang.

14

ARC WELDING

GAS METAL

Efek Induktansi

Wirefeeder

Pada dasarnya terdapat tiga jenis wirefeeder; yaitu jenis dorong, jenis tarik, jenis dorongtarik. Perbedaannya adalah dari cara menggerakan elektroda dari spool ke tourch. Kecepatan dari wirefeeder dapat diatur mulai dari 1 hingga 22 m/menit (pada mesin las GMAW performa tinggi, kecepatannya dapat mencapai 30 m/menit).

Rol Wirefeeder Menurut jenis rolnya, wirefeeder dapat dibagi atas dua jenis, yaitu : sistem 2 rol Sistem 4 rol Menurut bidang kontaknya, rol dari wirefeeder dapat dibagi atas: Jenis trapesium, halus Jenis setengah-lingkaran, halus

15

ARC WELDING

GAS METAL

Jenis setengah-lingkaran, kasar

Parameter Wirefeeder

Torch

16

ARC WELDING

GAS METAL

Sesuai deangan bentuknya torch dibagi atas : Torch general Torch pistol (gun torch) Menurut jenis pendinginnya, torch dibagi atas dua jenis, yaitu : Torch dengan pendingin udara Torch dengan pendingin air Jenis Torch

Bagian-Bagian Torch

General Torch

17

ARC WELDING

GAS METAL

Gun Torch Pipa Kontak Pipa pengarah elektroda biasa juga disebut pipa kontak. Pipa kontak terbuat dari tembaga, dan berfungsi untuk membawa arus listrik ke elektroda yang bergerak dan mengarahkan elektroda tersebut ke daerah kerja pengelasan. Torch dihubungkan dengan sumber listrik pada mesin las dengan menggunakan kabel. Karena elektroda harus dapat bergerak dengan bebas dan melakukan kontak listrik dengan baik, maka besarnya diameter lubang dari pipa kontak sangat berpengaruh.

Nozzle Gas Pelindung Nozzle gas pelindung akan mengarahkan jaket gas pelindung kepada daerah las. Nozzle yang besar digunakan untuk proses pengelasan dengan arus listrik yang tinggi. Nozzle yang lebih kecil digunakan untuk pngelasan dengan arus listrik yang lebih kecil.

18

ARC WELDING

GAS METAL

Pipa Kontak

Nozzle Gas Pelindung

Elektroda Pada dasarnya terdapat lima faktor utama yang mempengaruhi pemilihan jenis elektroda pasa proses pengelasan GMAW, yaitu : Komposisi kimia benda kerja Properti mekanik benda kerja Jenis gas pelindung Jenis servis/layanan atau aplikasi yang dibutuhkan Jenis penyambungan las Elektroda Ferro Pada umumnya yang digunakan untuk proses pengelasan logam ferro adalah las MAG. Terdapat persamaan yang mendasar pada elektroda ferro MAG, setiap elektroda memiliki unsur paduan. Untuk mengelas besi karbon menggunakan proses pengelasan MAG, fungsi utama penambahan unsur paduan pada elektrodanya adalah untuk mengatur deoksidasi genangan las (weld puddle) dan untuk membantu menentukan properti mekaniknya. Deoksidasi adalah kombinasi elemen dengan oksigen dari genangan las menghasilkan slag atau formasi kaca (glass formation) pada permukaan. Paduan Silikon (Si) Silikon adalah elemen deoksidasi yang paling sering digunakan untuk paduan elektroda las MAG. Umumnya, elektroda mengandung 0,40 % hingga 1,00 % silikon. Dalam jangkauan persentase, silikon menunjukan kemampuan doksidasi yang baik. Memperbesar banyaknya silikon akan menaikan kekuatan las dengan sedikit penurunan ketangguhan. Tetapi jika diatas 1 hingga 1,2 % silikon, logam las akan sangat sensitif terhadap retak (crack).

19

ARC WELDING

GAS METAL

Paduan Mangan Mangan juga digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan deoksidasi logam las. Elektroda mild-steel mengandung 1,00 hingga 2,00 % mangan. Dengan menaikan banyaknya mangan akan meningkatkan kekuatan dan akan mengurangi sensitifitas keretakan karena panas dari logam las. Paduan Alumunium (Al), Titanium (Ti), Zirconium (Zr) Ketiga elemen ini merupakan elemen deoksidasi yang sangat kuat. Dengan penambahan yang sedikit dari ketiga elemen ini akan sedikit meningkatkan kekuatan. Komposisi jumlah keseluruhan dari ketiga elemen ini tidak lebih dari 0,2 %. Paduan Karbon Karbon mempengaruhi struktur dan properti mekanik logam las lebih besar dibandingkan dengan elemen paduan lainnya. Untuk kegunaan pengelasan baja karbon, elektroda mengandung 0,05 hingga 0,12 % karbon. Persentase ini cukup untuk menghasilkan kekuatan logam las yang diinginkan tanpa mempengaruhi ketangguhan dan porositi. Elemen Paduan Lainnya Nikel, krom dan molybdenum terkadang ditambahkan untuk meningkatkan properti mekanik dan ketahanan korosi. Dalam jumlah kecil, mereka dapat digunakan dalam elektroda baja karbon untuk meningkatkan kekuatan dan ketangguhan dari logam deposit. Standar Penomoran Elektroda Ferro Sesuai dengan klasifikasi elektroda carbon steel menurut AWS A5.18-93, elektroda carbon steel diberi penomoran sebagai berikut :
ELEKTRODA ATAU W ELDING ROD SOLID ATAU ROD

E R X X S -X
KOMPOSISI KIMIA KEKUATAN TARIK (X 1000 psi)

20

ARC WELDING

GAS METAL

Elektroda Besi Karbon ER70S-1 Memiliki persentase silikon terkecil diantara elektroda baja padat. Biasanya digunakan dengan gas pelindung argon dan terkadang dengan tambahan sedikit oksigen. ER70S-2 (SPOOLARC 65) Elektroda ini mengandung elemen deoksidasi yang sangat berat, mengandung kombinasi zirconium, titanium dan alumunium deoksidasi dengan jumlah total 0,2% dan karbon 0,07 % berat. Elektroda ini cocok untuk jenis pengelasan dengan transfer logam arus pendek. Elektroda ini dirancang untuk proses pengelasan dengan gas pelindung campuran argon dan oksigen 1 hingga 5 % atau dengan gas pelindung CO2.

Elektroda Besi Karbon ER70S-3 (SPOOLARC 29S dan SPOOLARC 82) Eektroda dengan klasifikasi ini paling banyak dipakai. Elektroda ini dapat menggunakan gas pelindung campuran argon-oksigen atau CO2. Kekuatan tarik pada pengelasan single-pass pada baja karbon rendah dan medium akan melebihi dari logam dasarnya (benda kerja). Pada pengelasan multipass kekuatan tarik antara 65.000 hingga 85.000 psi tergantung dilusi logam dasar dan jenis gas pelindung. ER70S-4 (SPOOLARC 85) Elektroda ini mengandung lebih banyak mangan (1,50 %) dan silikon (0,85 %) dibandingkan elektroda sebelumnya. Gas pelindung yang dapat digunakan adalah Ar-O2; Ar-CO2 dan CO2. elektroda ini biasanya digunakan pasa proses pengelasan dengan transfer logam spray atau arus pendek. ER70S-5 Elektroda ini mengandung tambahan mangan dan silikon, selain itu juga mengandung alumunium (0,5 % hingga 0,9%) yang berfungsi sebagai elemen deoksidasi. Elektroda ini dapat digunakan untuk pengelasan untuk

21

ARC WELDING

GAS METAL

permukan yang telah berkarat. Gas plindung yang dapat digunakan adalah CO2. jenis pengelasan ini terbatas hanya pada posisi datar (flat). ER70S-6 (SPOOLARC 86)Elektroda pada kelas ini memiliki kandungan silikon terbesar (1,15 %) dan mangan yang besar (1,85 %) sebagai elemen doksidasi. Pada umumnya untuk baja karbon rendah menggunakan gas pelindung CO2 dan arus listrik yang tinggi ER70S-7 (SPOOLARC 87HP) Elektroda ini multi fungsi dan memiliki performa yang tinggi, digunakan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Elektroda ini mengandung skitar 2 % atau lebih mangan. Dapat menggunakan berbagai jenis gas pelindung. ER80S-D2 (SPOOLARC 83) Elektroda ini mengandung silikon dan mangan sebagai doksidasi dan molybdnum (0,4 hingga 0,6 %) untuk meningkatkan kekuatan. Dapat digunakan untuk berbagai jenis posisi pengelasan, menggunakan gas pelindung Ar-CO2 dan CO2. dapat menghasilkan logam las yang memiliki kekuatan tarisk hingga lebih dari 80.000 psi (552 MPa).

22

ARC WELDING

GAS METAL

Komposisi Kimia Elektroda Besi Karbon

23

ARC WELDING

GAS METAL

Sifat Mekanik Elektroda Besi Karbon

Elektroda Stainless Steel Elektroda stainless steel menggunakan penomoran dengan standar AWS A5.9. Dalam memilih elektroda yang cocok untuk proses pengelasan stainless steel, ada beberapa faktor yang mmpengaruhinya : Gas pelindung argon-O2 1 % untuk jenis pengelasan menggunakan transfer logam spray dan A-1025 untuk proses pengelasan menggunakan transfer logam arus pendek Elektroda yang dipilih harus memiliki kandungan kimia yang hampir sama dengan logam dasar/benda kerja Batas deoksidasi tidak terlalu penting

24

ARC WELDING

GAS METAL

Elektroda Stainless Steel ER308L (ARCALOY 308/308L) Jenis elektroda ini dapat digunakan untuk mengelas stainless steel 304. Kandungan krom dan nikel hampir sama. Kandungan karbon yang rendah akan mengurangi kemungkinan korosi pada batas butir. Kandungan karbon kurang dari 0,04 %. ER308L Si (Arcaloy 308Si/308LSi) Digunakan untuk mengelas stainless steel 304. perbedaannya dengan ER 308L adalah kandungan silikon yang lebih tinggi, yang akan meningkatkan karakteristik wetting dan logam las (weld metal). Biasanya menggunakan gas pelindung Ar-O2 1 %. ER309l (Arcaloy 309/309L Digunakan untuk mengelas jenis stainless steel 309 ER316L (Arcaloy 316/316L) Digunakan untuk mengelas stainless steel 316. tambahan molybdenum menjadikan elektroda ini dapat digunakan untuk proses pengelasan yang membutuhkan ketahanan crep. Kandungan karbon kurang dari 0,04 %.

25

ARC WELDING

GAS METAL

Komposisi Kimia Elektroda Stainless Steel

Elektroda Alumunium Elemen dasar yang digunakan dalam elektroda alumunium adalah magnesium, mangan, seng, silikon dan tembaga. Alasan utama menambahkan elemen tersebut adalah untuk meningkatkan kekuatan dan logam alumunium murni. Selain itu ketahanan korosi dan weldability juga merupakan alasan penambahan elemen tersebut. Elektroda yang paling sring digunakan adalah elektroda yang mengandung magnesium 5356 dan mengandung silikon 4043. elektroda alumunium menggunakan standar penomoran menurut AWS A5.3.

26

ARC WELDING

GAS METAL

Komposisi Kimia Elektroda Alumunium

Pemilihan Elektroda Alumunium

27

ARC WELDING

GAS METAL

28

ARC WELDING

GAS METAL

Gas Pelindung Argon Argon adalah jenis gas pelindung yang digunakan secara sendiri atau dicampur dengan gas lainnya untuk mencapai karakteristik busur yang diinginkan pada pross pengelasan logam fero maupun non-fero. Hampir semua proses pengelasan GMAW dapat menggunakan gas argon atau campuran gas argon untuk mendapatkan mampu las, properti mekanik, karakteristik busur dan produktifitas yang baik. Gas argon digunakan secara sendiri tanpa campuran untuk proses pengelasan logam non-fero, seperti alumunium, paduan nikel, paduan tembaga, dan lainnya. Gas argon dapat menghasilkan stabilitas busur yang baik pada pengelasan busur spray, dan menghasilkan penetrasi serta bentuk bead weld yang baik. Ketika menggunakan logam fero, gas argon biasanya dicampur dengan gas lainnya sperti oksigen, dan helium. Potensi ionisasi yang rendah dari gas argon, menghasilkan kestabilan busur yang superior. Perbandingan Gas Argon Murni dan Gas Argon Campuran

Gas Helium Helium adalah gas peliundung yangdigunakan untuk aplikasi pengelasan yang membutuhkan masukan panas (heat input) yang lebih besar untuk meningkatkan bead wetting, penetrasi yang lebih dalam dan kecepatan pngelasan yang lebih cepat.

29

ARC WELDING

GAS METAL

Karbon Dioksida Gas karbon dioksida umumnya digunakan untuk proses pengelasan untuk logam fero. Kelebihan dari gas pelindung karbon dioksida adalah kecepatan pengelasan yang cepat dan pnetrasi yang lebih dalam. Gas karbon dioksida juga dapat dicampur dengan gas pelindung lainnya untuk menambah karakteristik kimia gas tersebut. Perbandingan Gas Karbon Dioksida Murni dan Gas Karbon Dioksida Campuran

Perbandingan Gas Karbon Dioksida Murni dengan Gas Argon Campuran

30

ARC WELDING

GAS METAL

Pemilihan Gas Pelindung

Parameter Las Setelah memilih elektroda dan gas pelindung, maka kondisi pengoperasian harus dipilih. Parameter yang paling penting dalam pengelasan adalah arus las, ekstansi elektroda, tegangan las dan kecepatan pengelasan (arc travel speed). Parameter ini akan mempengaruhi hasil las secara langsung. Arus Las Arus las adalah arus listrik yang digunakan untuk melakukan proses pengelasan. Dalam proses pengelasan GMAW, arus las secara langsung berhubungan dengan kecepatan wirefed. Jika arus las dinaikan maka kecepatan wirefeed juga seharusnya naik. Hubungan ini biasanya disebut karakteristik burn-off.

31

ARC WELDING

GAS METAL

Elektroda Ekstensi Ekstensi elektroda atau biasa disebut dengan stick-out adalah jarak antara titik terujung dari kontak listrik, biasanya ujung dari pipa kontak, dengan ujung dari elektroda. Jarak tersebut akan mempengaruhi besarnya arus listrik yang dibutuhkan untuk melelehkan elektroda. Elektroda Ekstensi

Pengaruh Elktroda Ekstensi

Tegangan Las Telah diterangkan pada bab sebelumnya bahwa penetapan tegangan akan secara langsung mengatur panjang dari busur las. Kecepatan Pengelasan Kecepatan pengelasan berbanding secara linier dengan pergerakan busur las sepanjang benda kerja. Paramter ini biasanya dinyatakan dalam meter per menit. Pernyataan yang berhubungan dengan kecepatan penglasan : Dengan meningkatnya ketebalan material, kecepatan harus diturunkan Dengan material dan jenis penyambungan yang sama, jika arus listrik meningkat, maka kecepatan pengelasan juga harus meningkat

32

ARC WELDING

GAS METAL

Kecepatan pengelasan yang lebih tinggi dapat menggunakan teknik pengelasan maju (forehand technique) Posisi Torch Teknik pengelasan yang paling utama dalam mempengaruhi karakteristik las adalah posisi torch. Posisi Datar

Posisi Vertikal

33

ARC WELDING

GAS METAL

Penetrasi Penetrasi las adalah jarak perpanjangan dari garis peleburan (fusion line) yang terletak dibawah material yang sedang dilas. Hasil Penetrasi

Hasil Penetrasi

Kecepatan Deposisi Kecepatan deposisi didefinisikan sebagai banyaknya logam las yang digunakan sebagai deposit selama satu (1) jam pengelasan. Karena proses pengelasan

34

ARC WELDING

GAS METAL

GMAW memiliki keefisienan yang tinggi, maka hanya sedikit dari logam las yang hilang menjadi spatter. Rumus kecepatan deposisi untuk semua elektroda adalah:

angka deposisi(kg

)= jam

kecepatanwire- feed (m

) x 60 (menit ) menit jam panjangkabelper1 Kg (m ) kg

Parameter Kecepatan Deposisi

Penampilan Weld Bead

Prosedur Pengelasan Prosedur Pengelasan GMAW Secara Umum : Bersihkan jalur logam yang akan dilas Pilih elektroda yang akan digunakan, untuk logam yang tipis gunakan diameter yang kecil, sedangkan untuk logam yang tebal gunakan elektroda dan mesin yang lebih besar Gunakan jenis elektroda yang tepat, sesuai dengan logam dasarnya (base metal) dan posisi pengelasannya Gunakan jenis gas pelindung yang tepat (lihat bab mengenai gas pelindung), sesui dengan jenis logamnya (ferro atau non ferro) Setting semua parameter pengelasan pada mesin las Nyalakan mesin las Jaga jarak stickout tetap antara hingga 3/8 inchi (lihat bab mengenai ekstensi elektroda)

35

ARC WELDING

GAS METAL

Jaga posisi torch sesuai arah pengelasan Setelah selesai, matikan mesin las Bersihkan jika ada slag Penetrasi Yang Kurang Sempurna Jenis cacat las ini dapat terjadi karena : Ketika weld bead tidak melakukan penetrasi ke seluruh ketebalan dari logam dasar (base metal) Ketika dua weld bead yang berhadapan tidak melalukan inter-penetrasi Ketika weld bead tidak melakukan pnetrasi ke ujung dari fillet weld tetapi hanya menyebranginya.

Kurang Fusi Cacat las ini terjadi karena kurang atau tidak terjadi peleburan diantara logam las dan permukaan dari base metal. Biasanya diakibatkan oleh kecepatan pengelasan terlalu lambat. Terkadang juga diakibatkan oleh arus las yang rendah.

UnderCut Cacat las ini diakibatkan oleh penggunaan parameter las yang kurang tepat, khususnya kecepatan pengelasan dan tegangan las. Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan undercutting terjadi. Dengan mengurangi kecepatan pengelasan akan dapat mengurangi besarnya undercutting bahkan menghilangkannya.

36

ARC WELDING

GAS METAL

Undercutting

Porositi Porositi adalah lubang diakibatkan oleh gelembung gas yang ditemukan didalam weld bead yang telah membeku. Penyebab utama dari porositi adalah kontaminasi atmosfir, oksidasi yang tinggi pada permukaan benda kerja, kurangnya paduan doksidasi pada elektroda. Kontaminasi atmosfir dapat diakibatkan oleh : Kurangnya aliran gas pelindung Aliran gas pelindung yang berlebihan Adanya kerusakan pada peralatan gas plindung Adanya angin pada tempat kerja Porositi

Keretakan Memanjang Keretakan dapat dibagi menjadi dua, yaitu keretakan-panas dan keretakan-dingin. Keretakan panas dapat terjadi ketika weld bead berada antara temperatur meleleh dan membeku. Keretakan in disebabkan oleh salah memilih jenis dari elektroda. Keretakan-dingin biasanya terjadi pada saat weld bead membeku. Keretakan ini terjadi karena pada saat membeku, crater dibuka. Keretakan lainnya yang dapat terjadi adalah keretakan karena kesalahan dalam penggunaan teknik pengelasan. Keretakan yang terjadi di ujung hasil pengelasan

37

ARC WELDING

GAS METAL

terjadi karena kesalahan dalam teknik akhir dari pengelasan. Dapat diatasi dengan cara membalikkan arah pengelasan pada akhir pengelasan.

Keamanan Mata Cahaya yang dihasilkan oleh GMAW adalah sangat terang sekali dan dapat merusak mata secara permanen jika tidak menggunakan pelindung topeng las. Melihat langsung ke cahaya las meskipun hanya beberapa detik dapat menyebabkan mata busur (arc eye). Indikasinya antara lain adalah terbangun ditengah malam dengan sensasi seperti mendapatkan pasir didalam mata dan kehilangan sementara sebagian pengelihatan. Selalu berhati-hati dan memberitahukan pada semua orang yang berapa di sekitar wilayah kerja. Jika pengelasan di luar sbaiknya menggunakan tabir untuk mencegah orang yang lewat melihat busur las. Pelindung mata yang biasanya digunakan untuk melindungi mata dari sinar las memiliki nomor lensa filter antar 10 hingga 12. Pelindung dari ultra violet dan logam cair Cahaya yang dihasilkan oleh GMAW selain cahaya yang terlihat (Visible Light) terdapat juga cahaya yang tidak terlihat. GMAW juga menghasilkan cahaya ultraviolet yang sangat kuat. Cahaya ultraviolet ini dapat menyebabkan kanker kulit. Untuk itu pastikan semua kulit harus tertutup dan terlindungi. Sarung tangan dan pakaian haruslah tahan terhadap panas dan api. Jenis sarung tangan gauntlet, sarung tangan yang sebagian terbuat dari besi dan sebagian terbuat dari kulit, sebaiknya digunakan untuk melindungi tangan dan pergelangan tangan. Keamanan Gerinda Ketika mempersiapkan benda kerja las yang tebal kita membutuhkan gerinda. Untuk itu selalu menggunakan pelindung telinga yang

38

ARC WELDING

GAS METAL

baik. Serta menggunakan goggle yang baik untuk melindungi mata kita dari percikan saat menggerinda. Jangan menggunakan pelindung mata yang memiliki lubang pernafasan secara langsung, kerena dapat menangkap percikan api dari gerinda. Bahaya Asap Las dan Gerinda Ketika melakukan pengelasan maupun penggerindaan dapat menimbulkan asap. Kita harus menggunakan pelindung untuk pernafasan kita. Asap ini dapat merusak paru-paru kita. Untuk itu selalu mengelas dengan ventilasi yang baik.

Tabung Gas Tabung gas dapat meledak jika tidak digunakan secara benar. Hal-hal yang harus diprhatikan dalam menangani tabung gas adalah : Jangan pernah menyentuh tabung gas dengan menggunakan elektroda yang menyala Jangan memindahkan mesin dengan tabung gas terikat dengannya Tabung gas harus selalu diberdirikan dan terikat dengan suatu benda yang kokoh Bahaya Listrik Selalu waspada terhadap kabel-kabel dan alat-alat listrik. Hal-hal yang harus dilakukan untuk mncegah terjadinya electrical shock, yaitu : Selalu memeriksa kondisi kabel sebelum mengelas Selalu grounding semua peralatan listrik Gunakan ukuran kabel listrik yang benar Jaga semua peralatan listrik dalam keadaan kering Gunakan sarung tangan yang terinsulasi (insulated) jika harus memegang peralatan maupun kabel listrik Bahaya Api Selalu waspada terhadap bahaya api. Api dapat terjadi jika ada tiga elemen yaitu udara, bahan bakar, dan panas. Udara dan bahan bakar selalu ada disekitar kita, skarang kita harus selalu waspada terhadap sumber panas yang

39

ARC WELDING

GAS METAL

dapat membakar bahan bakar tersebut. Untuk menjaga jika terjadi api kita harus menyiapkan pemadam api. Tabung pemadam api yang berisi CO2 atau pun jenis bubuk baik untuk pengelasan. Selain itu juga boleh menyiapkan pasir untuk mematikan api. Standar Keamanan Las Dalam melakukan pekerjaan mengelas, sebaiknya mengikuti standar keamanan Z49.1 yang telah ditetapkan oleh American National Standard, mengenai pemotongan dan pengelasan logam.

40

You might also like