You are on page 1of 9

BAB PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kehadiran agama-agama di dunia memang mampu memberikan warna-warni terhadap kehidupan dunia, karena agama secara umum kehadirannya disertai dua muka pada satu sisi. Secara inherent agama memiliki indensitas yang bersifat Exclusive. Particularist, universalist, dan transcending atau dengan kata lain mempunyai energy konstruktif dan destruktif tarhadap manusia yang dalam perjalanan searahnya mampu memberikan kedamaian hidup umat manusia. Diera reformasi dan paska reformasi, agama telah menunjukkan peran dan fungsinya yang nyata. Bagi kekuatan yang konstruktif maupun destruktif. Sesudah gerakan reformasi suatu keyakina/keagamaan banyak dituduh telah banyak menyebabkan konflik di negeri ini. Selama empat tahun belakang, ribuan anak bangsa mati tanpa tahu apa-apa. Ribuan manusia terusir dari kampung halamannya tempat mereka dilahirkan. Ribuan anak pun menjadi piatu, kehilangan sanak keluarga dan orang-orang yang dikasihinya. Pertanyaan tentang mengapa bangsa yang selama ini dikenal santun dan religious berubah beringas dan mudah melakukan tindak kekerasan pada sesame, jawabannya tidak pernah jelas, dan beragam. Apakah ini factor keagamaan, etnisitas, ekonomi, politik, dan factor lain, masih menjadi bahan perdebatan panjang. Fungsi agama pun masih diperdebatkan oleh para ilmuwan, apakah agama sebagai pemicu konflik atau agama sebagai factor integrasi social. Untuk memperjelas masalah ini marilah kita pahami agama, tujuannya, fungsinya, dan penyalahgunaan fungsi agama itu sendiri. Pada bab II.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama Secara etimologi, kata agama berasal dari bahasa sanserketa, yang berarti dari akar kata gam artinya pergi. Kemudian kata gam tersebut mendapat awalan a dan akhiran a. Maka terbentuklah kata agama artinya jalan. Maksudnya, jalan untuk mencapai kebahagiaan. Secara terminology, agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan-hubungan dia melalui upacara, penyembahan, dan membentuk sikap hidup manusia menurut atau berdasarkan ajaran agama itu.

B. Tujuan Agama Salah satu tujuan agama adalah membentuk jiwa budi pekerti dengan adab yang sempurna baik dengan Tuhan-Nya maupun dengan lingkungan masyarakat. Semua agama sudah sangat sempurna dikarenakan dapat menuntun umatnya bersikap dengan baik dan benar, serta dibenarkan. Keburukan cara bersikap dan penyampaian pemeluk agama dikarenakan ketidakpahaman tujuan daripada agamanya. Memburukkan dan mebandingkan agama satu dengan yang lain adalah cerminan kebodohan si pemeluk agama. Beberapa tujuan agama ; a) Menegakkan kepercayaan manusia hanya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa (tauhid). b) Mengatur kehidupan manusia didunia agar kehidupan teratur dengan baik, sehingga mencapai kesejahteraan hidup, lahidan batin. c) Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah SAW. d) Menyempurnakan kahlak manusia.

C. Fungsi Agama Bagi Manusia Pemahaman mengenai filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya. Sedangkan tinjauan filsafat dari hasilpemikiran rasional,kritis, sistematis dan aradikal tentang aspek-aspek agama dan ajaran Islam.

Filsafat dan agama mempunyai hubungan yang terkait dan reflesif dengan manusia, artinya keduanya alat penggerak dan tenaga utama dalam diri manusia. Yang dikatakan alat penggerak dan penggerak utama pada diri manusia adalah akal, pikiran, rasa, dan keyakinan. Dengan alat ini manusia akan mencapai kebahagiaan bagi dirinya. Agama menjadi petunjuk, pegangan serta pedoman hidup bagi manusia dalam menempuh hidupnya dengan harapan penuh keamanan, kedamaian, kesejahteraan, manakala manusia menghadapi masalah yang rumit dan berat, maka timbullah kesadarannya bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak berdaya untuk mengatasinya dan timbullah kepercayaan dan keyakinan. Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusian antara lain adalah : 1) Karena agama merupakan sumber moral. 2) Karena agama merupakan petunjuk kebenaran. 3) Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah-masalah metafisika. 4) Karena agama merupakan memberi bimbingan rohani bagi manusia dikala suka maupun dikala duka.

Manusia sejak lahir ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, serta tidak mengetahui apa-apa sebagaimana firman Allah dalam Q.S An-Nahl (16 ayat : 78. Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dia menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapih tidak sedikit diantara mereka yang mensyukurinya. Dalam keadaan demikian itu, manusia senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam godaan dan rayuaan, baik dari dalam maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan dari dalam diri manusia dibagi menjadi : a. Godaan dan rayuan yang berusaha menarik manusia ke dalam lingkungan kebaikan. b. Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan manusia kepada kejahatan. Disinilah letak fungsi agama dalam kehidupan manusiayang merupakan satu prinsip kepercayaan kepada Tuhan yang harus dimiliki oleh setiap manusia. faungsinya yaitu membimbing manusia kejalan yang baik dan menghindarkan manusia dari kejahatan atau kemungkaran.

Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut suatu Agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains social. Fungsi agama mempunyai dimensi yang lain yang diuraikan dibawah : a) Memberi Pandangan Dunia Kepada Satu-satu Budaya Masyarakat Agama dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia kerana ia sentiasanya memberi penerangan mengenai dunia (sebagai satu keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi perkara ini sebenarnya sukar dicapai melalui indera manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwa dunia adalah ciptaan Allah SWT dan setiap manusia harus menaati segala perintah dan larangan Allah SWT.

b) Menjawab Pelbagai Persoalan Yang tidak Mampu Dijawab Manusia Sesetengah persoalan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan persoalan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya pesoalan kehidupan selepas mati, matlamat menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah berfungsi untuk menjawab persoalan-persoalan ini.

c) Memberi Rasa Kekitaan Kepada Sesuatu Kelompok Manusia Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah karena sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama malah tingkah laku pandangan dunia dan nilai yang sama.

d) Memainkan Fungsi Agama Kebanyakan agama di dunia adalah menyarankan kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawanan social. Fungsi Sosial Agama Secara sosiologis, pengaruh agama bias dilihat dari dua sisi, yaitu pengaruh yang bersifat positif/pengaruh yang menyatukan (integrative factor) dan pengaruh yang bersifat negative/pengaruh yang bersifat destruktif dan memecah belah (disintegrative factor).

Pembahasan tentang fungsi agama disini akan dibatasi pada dua hal yakni agama sebagai factor integrative dan sekaligus distegratif bagi masyarakat. 1) Fungsi Integratif Agama Peranan social gama sebagai factor integrative bagi masyarakat berarti peranan agama dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun kewajiban-kewajiban social yang membantu mempersatukan mereka. Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang mendasari systemsistem kewajiban sosila didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan sebagai agama menjamin adanya consensus dalam masyarakat. 2) Fungsi Disintegratif Agama Meskipun agama memiliki peranan sebagai kekuatan yang mempersatukan, mengikat, dan memelihara eksistensi suatu masyarakat, pada saat yang sama agama juga dapat memainkan peranan sebagai kekuatan yang mencerai-beraikan, memecah-belah bahkan menghancurkan eksistensi suatu masyarakat. Hal ini merupakan konsekuensi dari begitu kuatnya agama dalam mengikat kelompok pemeluknya sendiri sehingga seringkali mengabaikan bahkan menyalahkan eksistensi pemeluk agama lain.

a. Sebagai Penyelidik Yakni dalam agama mengajarkan mana yang baik dan aman yang buruk , mengerjakan yang baik meninggalkan yang buruk, amar maruf nahi munkar. b. Sebagai penyelamat Yakni agama juga sebagai penyelamat bagi manusia baik di dunia maupun di akhirat, di dunia terhindar dari melakukan perbuatan maksiat sedangkan jaminan syurga atas amal ibadah yang dilakukan sejak berada di dunia. c. menjadi meditasi konflik di masyarakat yakni agama sebagai media pemersatu umat dalam menyelesaikan suartu konflik yang dihadapi masyarakat. d. Control social Agama juga menjadi control social dalam kehidupan bermasyarakat sehingga dapat berjalan dengan semestinya, adil, dan penuh tanggung jawab.

e. Agama menjadi pemupuk tali persaudaraan Yakni saling berbagi menjaga tali bersilaturrahmi, perekat persaudaraan sesame umat manusia. f. Bisa mengenal dirinya dan tuhannya Mendefinisikan siapakah saya dan siapakah Tuhan, serta bagaimanakah saya berhubung dengan Tuhan itu. Bagi Muslim, dimensi ini dinamakan sebagai Habluminallah dan ia mengkaji kesahihan kepercayaannya dalam menguraikan persoalan diri dan Tuhan. Perbincangan tentang fungsi ini ini berkisar tentang Ketuhanan, Kenabian, Kesahihan Risalah dan tersebut. g. Sebagai fungsi yang berhubungan dengan konteks Interpersonal Yaitu bagaimana berhubungan dengan manusia lainnya, kategori ini sebagai Hablun minannas. h. Sebagai edukatif yang otoritatif Karena apa yang berasal dari agama memiliki tingkat kebenaran mutlak. Dengan edukasi yang diajarkan agama mampu membawa umatnya menuju pada proses penyadaran tentang etika kebenaran yang tidak terbantahkan. i. Sebagai pemberi modal kepada manusia untuk menjadi manusia yang berjiwa besar, kuat dan tidak mudah ditundukkan oleh siapapun. j. Sebagai pendidik jiwa manusia menjadi tentram, sabar, tawakkal, dan sebagainya lebih-lebih ketika ditimpa kesusahan dan kesulitan. k. Memberi sugesti kepada manusia agar dalam jiwa mereka tumbuh sifat-sifat utama seperti rendah hati, sopan santun, hormat-menghormati agama orang lain, terutama tidak bersifat sombong, dengki, riya, dan sebagainya.

Menurut beberapa para peletak dasar ilmu sosial seperti Max Weber, agama merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bagi umumnya agamawan, agama

merupakan aspek yang paling besar pengaruhnya, bahkan sampai pada aspek yang terdalam (seperti kalbu, ruang batin) dalam kehidupan kemanusiaan. Mengapa kita sering takut kehilangan agama, karena agama kita miliki, bukan internalisasi dalam hati. Agama tidak berfungsi karena lepas dari ruang batinnya yang hakiki. Yakni hati (kalbu). Itulah sebabnya, mengapa Rasulullah SAW pernah menegaskan bahwa

segala tingkah laku manusia merupakan pantulan hatinya. Bila hati sudah rusak, rusak pula kehidupan manusia. Hati yang rusak adalah hati yang lepas dari agama. Dengan kata lain, hanya agama yang diletakkan di relung hati yang bisa diobjektifikasi, memancarkan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, kita lebih suka meletakkan agama dia area yang lain dipanggung atau di kibaran bendera, bukan di relung hati.

D. Penyalahgunaan Fungsi Agama Dewasa ini peran agama seakan terlihat berjarak jauh dengan perilaku masyarakat penganutnya. Di Negara yang dihuni komunitas yang bisa dikatakan taat beragama yang dikatakan taat beragama seperti Indonesia, mengapa tindakan-tindakan negative lebih dominan mencuat kepermukaan dibandingkan tindakan positif. Sekian banyak masalah criminal yang kita saksikan di masyarakat, mari kita memahami apa yang sebenarnya yang kurang dari dalam hidup ini, intinya adalah mari kita lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dan menjalankan ajaran agama dengan sebaiknya dan memahami peran dan fungsi agama tersebut dalam kehidupan. Ditangan penguasa/politis yang ambius, agama yang lahir untuk membimbing kejalan yang benar disalah fungsikan menjadi alat legitimasi kekuasaan. Agama yang mestinya bisa mempersatukan masalah umat malah dijadikan alat untuk mengkontak-kontak umat/bahkan dijadikan dalil untuk memvonis pihak-pihak yang tidak sejalan sehingga menjadikan kafir, sesat, dan tuduhan jahat lainnya. Disfungsi/penyalahgunaan fungsi agama inilah yang seyogyanya diperhatikan oleh segenap ulama. Baik yang ada di organisasi-organisasi Islam semacam MUI. Ulama harus mempu mengembalikan fungsi agama karena agama bukan benda yang harus dimiliki melainkan nilai yang melekat pada hati.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan Dari penjelasanb tersebut, dapat disimpulkan bahwa agama merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana agama merupakan aspek yang paling besar pengaruhnya bahkan sampai aspek yang terdalam (yaitu kalbu, ruang bathin) dalam kehidupan kemanusiaan. Kategorinya adalah Hablun Minallah (hubungan manusia dengan Allah) dan Hablun Minannas (hubungan manusia dengan manusia). Tujuan agama : a) Menegakkan kepercayaan kepada Allah. b) Mengatur kehidupan manusia. c) Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah. d) Menyempurnakan akhlak manusia Pada dasarnya fungsi agama bagi kehidupan manusia (suatu tinjauan filsafat) adalah untuk membimbing manusia ke jalan yang baik dan menghindarkan manusia dari kejahatan dan kemungkinan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com/m?client=ms_opera-mini&chanel=new=fungsi+AGAMA+. http://www.yousaytoo.com/manfaat-fungsi-dan-pentingnya-agama-buat-manusia/167208. http://www.anneahira.com/indonesia/agama-di-indonesia.html. http://pesantren.or.id.42303.masterweb.net.ppssnh.malang/cgi-bin/content-cgi/artikel/manfaatagama.sigle.

You might also like